Tuesday, 30 January

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

KEJ 38
AYB 8-9
MAT 20:1-16

KEJ 38

1.   Maka sekali peristiwa pada masa itu juga ditinggalkan Yehuda akan segala saudaranya, lalu pergi ke selatan, didirikannyalah kemahnya dekat dengan tempat seorang orang Adulami, yang bernama Hira. 2.   Maka dilihat oleh Yehuda di sana seorang anak perempuan orang Kanani, yang bernama Syua, lalu diambilnya dan berseketiduranlah ia dengan dia. 3.   Maka perempuan itupun mengandunglah, lalu beranaklah ia laki-laki seorang, yang dinamainya Er. 4.   Maka mengandunglah ia pula lalu beranaklah laki-laki seorang, yang dinamainya Onan. 5.   Dan lagi mengandunglah ia pula, lalu beranaklah laki-laki seorang, yang dinamainya Syela. Maka adalah Yehuda di negeri Khezib pada masa diperanakkannya dia. 6.   Hata, maka diambil oleh Yehuda seorang bini akan Er, anaknya yang sulung itu, maka nama perempuan itu Tamar. 7.   Tetapi Er anak sulung Yehuda itupun jahatlah adanya kepada pemandangan Tuhan, sebab itu dibinasakan Tuhan akan dia. 8.   Lalu kata Yehuda kepada Onan: Pergilah engkau mendapatkan bini abangmu, perbinikanlah dia akan ganti abangmu dan adakanlah benih bagi abangmu itu. 9.   Maka telah diketahui Onan akan benih ini kelak bukan menjadi dia punya; sebab itu apabila bersetubuh ia dengan bini abangnya ditumpahkannya maninya ke tanah, supaya jangan diadakannya benih bagi abangnya. 10.   Maka perkara yang diperbuatnya ini jahatlah adanya kepada pemandangan Tuhan, sebab itu dibinasakan Tuhan akan diapun. 11.   Lalu kata Yehuda kepada Tamar, menantunya: Tinggallah engkau bujang dalam rumah bapamu sampai anakku si Syela itu besar kelak, karena kata Yehuda: Asal jangan iapun mati seperti kedua abangnya itu. Maka Tamarpun pergilah, lalu tinggal dalam rumah bapanya. 12.   Setelah beberapa hari antaranya maka matilah anak Syua, bini Yehuda itu; setelah sudah Yehuda menghiburkan dirinya, pergilah ia kepada orang yang mengguntingi bulu kambingnya, ke negeri Timna serta dengan Hira, orang Adulami, sahabatnya itu. 13.   Maka dikabarkan oranglah kepada Tamar, mengatakan: Tengoklah mentuamu pergi ke Timna hendak mengguntingi bulu kambingnya. 14.   Maka ditanggalkanlah oleh perempuan itu akan pakaian hal jandanya serta ia berpakaikan tudung yang menudungkan ia sama sekali, lalu duduklah ia di pintu mata air kembar, yang ada pada tepi jalan ke Timna, karena telah dilihatnya Syela itu sudah besar dan tiada ia diberikan kepada Syela akan bininya. 15.   Maka apabila dilihat oleh Yehuda akan dia, disangkakannya ia seorang perempuan sundal, sebab ditudungkannya mukanya. 16.   Maka singgahlah Yehuda kepada perempuan itu serta katanya: Marilah engkau, biarlah aku berseketiduran dengan dikau. Maka tiada diketahuinya akan perempuan itu menantunya. Lalu sahut perempuan itu: Apakah hendak kauberikan daku, supaya engkau beseketiduran dengan aku? 17.   Maka katanya: Nanti kukirim seekor anak kambing dari pada kawan kambing itu. Maka sahut perempuan itu: Baik, jikalau engkau memberi petaruh sampai engkau mengirimkan dia. 18.   Maka bertanyalah Yehuda: Apakah petaruh yang patut kuberikan dikau? Maka sahutnya: Berikanlah cincin meteraimu dan cindaimu dan tongkat yang ada pada tanganmu itu. Maka diberikannyalah kepadanya, lalu iapun berseketiduranlah dengan dia, setelah itu mengandunglah ia. 19.   Maka berbangkitlah perempuan itu, lalu pergi serta disingkapkannya kain tudungnya, dipakainya pakaian jandanya pula. 20.   Maka dikirimkanlah oleh Yehuda anak kambing itu dengan sahabatnya, orang Adulami itu, disuruhnya menebus petaruhnya dari pada tangan perempuan itu, tetapi tiada didapatinya akan dia. 21.   Kemudian bertanyalah ia akan orang-orang di tempat itu, katanya: Di manakah perempuan sundal, yang telah duduk di tempat mata air kembar pada sisi jalan itu? Maka sahut mereka itu: Di sini tiada perempuan sundal. 22.   Maka kembalilah ia kepada Yehuda, serta katanya: Tiada kudapati akan dia; dan lagi kata orang di tempat itu: Di sini tiada perempuan sundal. 23.   Maka kata Yehuda: Biar diambilnya bagi dirinya, asal jangan kita mendapat malu. Bahwasanya aku sudah mengirimkan kambing ini kepadanya, tetapi tiada kaudapati akan dia. 24.   Kalakian, maka adalah kira-kira tiga bulan kemudian dari pada itu dikabarkan oranglah kepada Yehuda, mengatakan: Adapun Tamar, menantumu itu, telah berkendak, dan lagi sesungguhnya mengandunglah ia dengan zinahnya. Maka kata Yehuda: Bawalah dia ke mari, supaya dibakar habis akan dia. 25.   Sementara dibawa oranglah akan dia, maka disuruh perempuan itu akan orang pergi mendapatkan mentuanya serta mengatakan: Adapun hal aku mengandung ini, yaitu dengan orang yang empunya barang-barang ini. Maka kata pula perempuan itu: Periksalah kiranya siapakah yang empunya cincin meterai dan cindai dan tongkat ini? 26.   Maka mengakulah Yehuda serta katanya: Bahwa perempuan ini terlebih benar dari pada aku, oleh sebab tiada kuberikan dia kepada anakku si Syela itu. Maka tiada ia berseketiduran dengan dia lagi. 27.   Hata, maka apabila perempuan itu hendak beranak nyatalah ada anak kembar dalam rahimnya. 28.   Maka dalam ia beranak ada seorang dari pada kedua anak-anak itu mengeluarkan tangannya lalu dipegang oleh bidan, diikatkannya sehelai benang merah, katanya: Inilah keluar dahulu. 29.   Maka apabila ditariknya tangannya masuk pula, heran, maka keluarlah saudaranya laki-laki. Maka kata bidan itu: Apakah yang engkau gagahkan? Maka padamu akan ada gagah; sebab itu dinamai akan dia Paris. 30.   Kemudian keluarlah saudaranya laki-laki, yang berikatan benang merah itu pada tangannya, lalu dinamai akan dia Zerah.

AYB 8

1.   Maka disahut Bildad, orang Suhi itu, katanya: 2.   Berapa lamakah engkau bertutur demikian, dan segala perkataan mulutmu seperti ribut adanya? 3.   Bolehkah Allah mengubahkan hukum? bolehkah Yang Mahakuasa menyalahkan barang yang benar? 4.   Kalau-kalau sebab anakmu sudah berbuat dosa, maka diserahkannya mereka itu ke dalam kuasa kejahatannya. 5.   Jikalau engkau kembali kepada Allah dengan sungguh dan engkau meminta kasihan dari pada Yang Mahakuasa, 6.   jikalau engkau benar dan suci, niscaya bangkitlah Ia kelak akan membantu engkau, dan didirikan-Nya pula rumah kebenaranmu. 7.   Jikalau permulaanmu kecil sekalipun, maka pada kesudahan engkau akan berkelimpahan kebesaran. 8.   Bertanyakanlah kiranya segala bangsa zaman dahulukala, dan perhatikanlah pendapatan segala nenek moyang; 9.   karena kita ini dari kemarin juga dan satupun tiada kita tahu, maka segala hari kita di atas bumi seperti bayang-bayang adanya. 10.   Mereka itu juga akan mengajar engkau dan dikatakannya kepadamu dan dikeluarkannya perkataan dari dalam hatinya. 11.   Adakah pokok geluga tumbuh dengan tiada berlumpur, adakah kercut tumbuh dengan tiada berair? 12.   Pada masa lagi hijau, tiada dipotong, maka keringlah ia dahulu dari pada segala tumbuh-tumbuhan yang lain. 13.   Demikianlah perihal segala orang yang melupakan Allah, dan putuslah harap orang munafik! 14.   Barang yang amat diharapnya itu akan pecah, dan segala pengharapannyapun sarang laba-laba adanya. 15.   Iapun akan bersandar kepada rumahnya, maka tiada ia itu tahan berdiri, ia akan berpegang kepadanya, maka tiada ia itu akan tinggal tetap. 16.   Iapun lagi berair pada musim panas, segala akarnyapun terpancar-pancar pada segenap kebunnya. 17.   Akarnyapun terkait-kait kepada timbunan batu dan masuk sampai ke dalam tempat batu betul. 18.   Tetapi apabila ia tercabut dari pada tempatnya, maka tempatnyapun menyangkali dia, katanya: Tiada tahu aku melihat engkau. 19.   Bahwasanya itulah kesukaan jalannya maka dari pada lebu itu juga tumbuhlah sebatang yang lain. 20.   Bahwasanya tiada dibuang Allah akan orang yang tulus hatinya, dan lagi tiada dipegangnya tangan orang yang berbuat jahat. 21.   Iapun lagi dapat memenuhi mulutmu dengan tertawa dan lidahmu dengan tempik sorak. 22.   Segala pembencimu akan tertudung dengan malu, dan kemah orang fasikpun akan tiada lagi.

AYB 9

1.   Maka disahut Ayub, katanya: 2.   Sebenarnya, tahulah aku akan demikian, karena masakan manusia benar di hadapan Allah. 3.   Jikalau dikehendakinya berhukum dengan dia, dalam seribu tiada satu yang dapat disahut olehnya kepadanya. 4.   Ialah amat bijaksana dan besarlah kuasanya; siapa gerangan sudah menegarkan dirinya lawan Dia serta berselamat? 5.   Ialah memindahkan gunung dengan tiada disadarkannya, Ialah membalikkan dia dengan murkanya. 6.   Ialah menggerakkan bumi dari pada tempatnya, sehingga segala tiangnya bergoncang-goncang. 7.   Ialah berfirman kepada matahari, maka tiada ia terbit; dan Ia memeteraikan segala bintang; 8.   Ialah membentangkan langit sendirinya, dan Iapun berjalan pada ombak-ombak laut; 9.   Ialah yang sudah menjadikan bintang Biduk dan bintang Aljabar dan bintang Kartika dan segala tempat terbumi pada langit selatan; 10.   Ialah yang mengadakan perkara besar-besar yang tiada terselidik dan perbuatan ajaib yang tiada tepermanai. 11.   Bahwasanya Ia datang kepadaku, maka tiada aku melihat Dia; Ia melayang-layang lalu dari padaku, maka tiada aku mengetahuinya. 12.   Bahwasanya Ia merampas, maka siapa gerangan dapat menyuruh Dia mengembalikan? siapa gerangan dapat berkata kepada-Nya: Apakah perbuatan-Mu? 13.   Bahwa Allah tiada akan menegahkan murka-Nya; di bawah-Nya tertunduklah segala pembantu yang congkak. 14.   Maka bagaimana gerangan dapat aku melawan Dia? apa perkataan dapat kupilih akan memberi jawab kepada-Nya? 15.   Jikalau aku tiada bersalah sekalipun, maka tiada juga aku berani memberi jawab kepada-Nya melainkan aku akan meminta kasihan dari pada Hakimku. 16.   Jikalau kiranya aku berseru dan disahut-Nya akan daku, niscaya tiada aku percaya, bahwa sudah didengar-Nya akan suaraku. 17.   Ialah meremukkan daku dengan angin ribut, Ia memperbanyakkan segala penyakitku dengan tiada semena-mena. 18.   Tiada dibiarkan-Nya aku menghela nafasku, melainkan dikenyangkan-Nya aku dengan kepahitan. 19.   Adapun akan kuat, maka Ialah kuat adanya, adapun akan hukum, maka siapakah mendakwa akan Dia? 20.   Jikalau kiranya aku membenarkan diriku, niscaya mulutku juga akan menghukumkan daku kelak; jikalau tulus hatiku, maka Ia juga akan menyalahkan daku. 21.   Sungguhpun tulus hatiku, tiada aku mengindahkan nyawaku; aku jemu akan hidupku. 22.   Perkara itu satu jua, sebab itu kataku: Bahwa dibinasakan-Nya baik orang benar baik orang yang fasik. 23.   Wai, jikalau kiranya dibunuh-Nya aku dengan sekali dicemuk! tetapi Ia tertawakan segala percobaan orang yang tiada bersalah. 24.   Bahwa bumi sudah diserahkan kepada tangan orang fasik; Ia menudungi muka segala hakim; jikalau tiada Ia, siapa gerangan lagi? 25.   Bahwa segala hariku sudah lalu terlebih pantasnya dari pada seorang barid; semuanya sudah terbang dengan tiada tahu melihat perkara yang baik. 26.   Semuanya sudah lalu seperti perahu pencalang lajunya, dan seperti burung elang yang menyambar mangsanya. 27.   Jikalau kataku: Aku hendak melupakan kesukaranku, dan meninggalkan muram mukaku, dan menyegarkan diriku; 28.   lalu takutlah aku akan segala kesukaranku, sebab kuketahui akan hal Engkau tiada membilang aku suci dari pada salah. 29.   Baiklah, aku fasik juga; mengapa aku lagi dipenatkan dengan cuma-cuma? 30.   Jikalau aku membasuh diriku dengan salju dan membersihkan tanganku dengan sabun sekalipun, 31.   niscaya Engkau akan mencelupkan daku dalam lumpur, sehingga segala pakaianku jemu akan daku. 32.   Bahwasanya bukan Ia manusia adanya seperti aku ini, sehingga aku dapat memberi jawab kepadanya, dan menghadap hukum bersama-sama dengan Dia. 33.   Tiadalah wasit di antara kedua kami, yang membubuh tangannya pada kedua kami. 34.   Hendaklah kiranya dilalukan-Nya cemuk-Nya dari padaku, dan jangan aku dikejutkan oleh hebat-Nya; 35.   maka aku akan berkata-kata kelak dengan tiada takut akan Dia, karena tiada aku berasa salah.

MAT 20 1-16

1.   "Karena kerajaan surga itu adalah seumpama seorang tuan rumah, yang keluar pada pagi-pagi hari hendak mengupah orang bekerja di dalam kebun anggurnya. 2.   Setelah ia bersetuju dengan orang upahan akan sedinar sehari, disuruhnya mereka itu masuk ke kebunnya itu. 3.   Maka keluarlah ia sekira-kira pukul sembilan pagi, maka dilihatnya pula orang lain terdiri-diri di pasar dengan sia-sia. 4.   Lalu katanya kepada mereka itu: Pergilah kamu pun ke kebun anggur itu, dan barang apa yang patut aku berikan kepadamu. Lalu orang itu pun pergilah. 5.   Kemudian pergi pula tuan itu ke luar sekira-kira pukul dua belas, dan pukul tiga petang, maka diperbuatnyalah demikian juga. 6.   Serta tuan itu keluar lagi sekira-kira pukul lima petang, didapatinya orang lain pula terdiri-diri sahaja, lalu katanya kepada mereka itu: Apakah sebabnya kamu berdiri di sini dengan sia-sia sehari suntuk? 7.   Maka kata mereka itu kepadanya: Oleh sebab seorang pun tiada mengupah kami. Lalu berkatalah ia kepadanya: Pergilah kamu juga ke kebun anggur itu. 8.   Setelah malam hari, maka kata tuan yang empunya kebun anggur itu kepada mandurnya: Panggillah orang yang bekerja itu, bayarlah upahnya, mulai daripada orang yang terakhir masuk sampai kepada yang mula-mula. 9.   Apabila datang orang yang baharu masuk pada pukul lima petang, tiap-tiap orang itu menerima satu dinar. 10.   Apabila datang orang yang mula-mula itu, disangkakannya akan menerima lebih; tetapi tiap-tiap orang itu pun menerima satu dinar. 11.   Setelah diterimanya, maka bersungut-sungutlah mereka itu kepada tuan rumah itu, 12.   katanya: Bahwa orang yang terakhir ini bekerja hanya sejam sahaja lamanya, maka Tuan menyamakan dia dengan kami, yang sudah menanggung keberatan dan kepanasan sehari suntuk. 13.   Tetapi jawab tuan itu kepada seorang dari antara mereka itu: Hai sahabat, tiada aku membuat salah padamu, bukankah engkau bersetuju dengan aku satu dinar? 14.   Ambillah bahagianmu, dan pergilah; maka kepada orang yang terakhir ini, aku hendak memberi sama banyak dengan engkau pun. 15.   Tiadakah boleh aku berbuat sekehendakku atas milikku sendiri? Atau jahatkah pemandanganmu oleh sebab aku ini baik? 16.   Demikianlah orang yang terakhir itu akan menjadi yang mula-mula, dan yang mula-mula itu akan menjadi yang terakhir."

Sistem Design By