Alpet 2022
Terjemahan Baru
Tulah pertama: air menjadi darah 14. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi. 15. Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular. 16. Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan. 17. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang berikut akan kauketahui, bahwa Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah, 18. dan ikan yang dalam sungai Nil akan mati, sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir akan segan meminum air dari sungai Nil ini." 19. TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas sungai, selokan, kolam dan ke atas segala kumpulan air yang ada pada mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan dalam wadah kayu dan wadah batu." 20. Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah; 21. matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada darah. 22. Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN. 23. Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak mau memperhatikan hal itu juga. 24. Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air sungai Nil. 25. Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi sungai Nil.
Tulah kedua: katak 1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku; 2. jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan menulahi seluruh daerahmu dengan katak. 3. Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu. 4. Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu dan segala pegawaimu." 5. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan dan ke atas kolam, dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir." 6. Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, maka bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir. 7. Tetapi para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga mereka membuat katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir. 8. Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: "Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak itu dari padaku dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi, supaya mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN." 9. Kata Musa kepada Firaun: "Silakanlah tuanku katakan kepadaku, bila aku akan berdoa untukmu, untuk pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak-katak itu dilenyapkan dari padamu dan dari rumah-rumahmu, dan hanya tinggal di sungai Nil saja." 10. Katanya: "Besok." Lalu kata Musa: "Jadilah seperti katamu itu, supaya tuanku mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti TUHAN, Allah kami. 11. Maka katak-katak itu akan dijauhkan dari padamu, dari rumah-rumahmu, dari pegawai-pegawaimu dan dari rakyatmu; dan hanya akan tinggal di sungai Nil saja." 12. Lalu Musa dan Harun keluar meninggalkan Firaun, dan Musa berseru kepada TUHAN karena katak-katak, yang didatangkan-Nya kepada Firaun. 13. Dan TUHAN melakukan seperti yang dikatakan Musa, sehingga katak-katak itu mati lenyap dari rumah, dari halaman dan dari ladang. 14. Dikumpulkan oranglah bangkai-bangkainya bertumpuk-tumpuk, sehingga tanah itu berbau busuk. 15. Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Tulah ketiga: nyamuk 16. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir." 17. Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir. 18. Para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. 19. Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Elihu merasa juga berhak untuk mengemukakan pendapat 1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar. 2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah, 3. dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan. 4. Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari pada dia. 5. Tetapi setelah dilihatnya, bahwa mulut ketiga orang itu tidak lagi memberi sanggahan, maka marahlah ia. 6. Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi; oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu. 7. Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat. 8. Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian. 9. Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang yang sudah tua yang mengerti keadilan. 10. Oleh sebab itu aku berkata: Dengarkanlah aku, akupun akan mengemukakan pendapatku. 11. Ketahuilah, aku telah menantikan kata-katamu, aku telah memperhatikan pemikiranmu, hingga kamu menemukan kata-kata yang tepat. 12. Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorangpun yang mengecam Ayub, tiada seorangpun di antara kamu menyanggah perkataannya. 13. Jangan berkata sekarang: Kami sudah mendapatkan hikmat; hanya Allah yang dapat mengalahkan dia, bukan manusia. 14. Perkataannya tidak tertuju kepadaku, dan aku tidak akan menjawabnya dengan perkataanmu. 15. Mereka bingung, mereka tidak dapat memberi sanggahan lagi, mereka tidak dapat berbicara lagi. 16. Haruskah aku menunggu, karena mereka putus bicara, karena mereka berdiri di sana dan tidak memberi sanggahan lagi? 17. Akupun hendak memberi sanggahan pada giliranku, akupun akan mengemukakan pendapatku. 18. Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada dalam diriku mendesak aku. 19. Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru yang akan meletup. 20. Aku harus berbicara, supaya merasa lega, aku harus membuka mulutku dan memberi sanggahan. 21. Aku tidak akan memihak kepada siapapun dan tidak akan menyanjung-nyanjung siapapun, 22. karena aku tidak tahu menyanjung-nyanjung; jika demikian, maka segera Pembuatku akan mencabut nyawaku."
Allah berfirman kepada manusia dengan berbagai-bagai cara 1. "Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku, dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku. 2. Ketahuilah, mulutku telah kubuka, lidahku di bawah langit-langitku berbicara. 3. Perkataanku keluar dari hati yang jujur, dan bibirku menyatakan dengan terang apa yang diketahui. 4. Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup. 5. Jikalau engkau dapat, jawablah aku, bersiaplah engkau menghadapi aku, pertahankanlah dirimu. 6. Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau, akupun dibentuk dari tanah liat. 7. Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat. 8. Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar: 9. Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku tidak ada kesalahan. 10. Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya. 11. Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala jalanku. 12. Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia. 13. Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu? 14. Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. 15. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, 16. maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran 17. untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang, 18. untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing. 19. Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya; 20. perutnya bosan makanan, hilang nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat; 21. susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi, tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar, 22. sampai nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang membawa maut. 23. Jikalau di sampingnya ada malaikat, penengah, satu di antara seribu, untuk menyatakan jalan yang benar kepada manusia, 24. maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh. 25. Tubuhnya mengalami kesegaran seorang pemuda, ia seperti pada masa mudanya. 26. Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia. 27. Ia akan bernyanyi di depan orang: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku. 28. Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang. 29. Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia: 30. mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup. 31. Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang berbicara. 32. Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku; berkatalah, karena aku rela membenarkan engkau. 33. Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu."
Kebangkitan Yesus 1. Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. 5. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. 6. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. 7. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." 8. Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Dusta Mahkamah Agama 11. Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. 12. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13. dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 14. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." 15. Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. Perintah untuk memberitakan Injil 16. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."