Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Maka sekali peristiwa, kemudian dari pada segala perkara ini, bahwa penjawat minuman raja Mesir dan penjawat santapanpun mendurhaka kepada tuannya, yaitu kepada baginda raja Mesir. 2. Maka murkalah sangat Firaun akan kedua pegawainya, yaitu akan penghulu penjawat minuman dan akan penghulu penjawat santapan itu. 3. Maka dimasukkannyalah keduanya ke dalam penjara di rumah penghulu biduanda, yaitu tempat Yusufpun dipenjarakan. 4. Maka oleh penghulu biduanda itupun diberi akan Yusuf setempat dengan mereka itu, supaya dilayaninya akan mereka itu, maka adalah mereka itu dalam penjara beberapa hari lamanya. 5. Hata, maka kedua orang itupun bermimpilah, masing-masing ada mimpinya, yaitu pada satu malam jua, dan mimpi masing-masing itu ada tabirnya, baik penjawat minuman baik penjawat santapan raja Mesir, yang telah terkurung dalam penjara itu. 6. Maka pada pagi hari datanglah Yusuf mendapatkan mereka itu, serta dipandangnyalah akan mereka itu bahwasanya mereka itu tampak susah. 7. Lalu bertanyalah Yusuf akan kedua pegawai Firaun, yang sertanya dalam penjara di rumah tuannya itu, katanya: Mengapa mukamu tampak susah pada hari ini? 8. Maka sahut mereka itu akan dia: Kami telah bermimpi, tetapi di sini seorangpun tiada yang dapat menabirkannya. Maka kata Yusuf kepadanya: Bukankah segala tabir itu Allah punya? Katakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku. 9. Maka oleh penghulu penjawat minuman itupun diceriterakanlah mimpinya kepada Yusuf, katanya: Dalam mimpiku, heran, ada kelihatan sebatang pokok anggur di hadapanku. 10. Maka adalah pada pokok anggur itu tiga cabang, rupanya seperti bertunas serta berkembanglah bunganya dan tanda-tandanya sudah bermasakkan buah anggur. 11. Maka piala Firaun adalah di tanganku, lalu kuambil buah anggur itu, kuperah dalam piala Firaun, kemudian kupersembahkan piala itu ke tangan Firaun. 12. Maka kata Yusuf kepadanya: Inilah tabirnya: adapun arti tiga cabang itu tiga hari adanya. 13. Dalam tiga hari ini Firaun kelak mengangkat akan dikau serta memulangkan dikau kepada jawatanmu, dan engkaupun akan mempersembahkan piala Firaun itu pula ke tangannya seperti biasa, tatkala engkau lagi penjawat minumannya. 14. Tetapi ingatlah kiranya akan daku, apabila engkau selamat kelak, kasihankanlah kiranya akan daku, serta persembahkan apalah halku kepada Firaun dan coba keluarkan daku dari dalam rumah ini. 15. Karena aku ini telah dicuri orang dari dalam negeri orang Ibrani, maka di sinipun tiada kuperbuat barang suatu, yang patut dikurungkan orang akan daku dalam penjara ini. 16. Arakian, setelah dilihat oleh penghulu penjawat santapan akan tabir mimpinya itu baik, lalu katanya kepada Yusuf: Akupun telah dalam bermimpi, heran, maka adalah aku menjunjung tiga buah rantang jala-jala di atas kepalaku. 17. Maka dalam rantang di atas itulah pelbagai santapan Firaun, yang perbuatan tukang roti, maka dimakan oleh unggas akan dia dari dalam rantang yang di atas kepalaku. 18. Maka sahut Yusuf, katanya: Inilah tabirnya: adapun tiga buah rantang itupun tiga hari adanya. 19. Dalam tiga hari ini Firaun akan mengangkatkan kepalamu, digantungkannya tubuhmu pada sebatang kayu dan segala unggaspun akan datang memakan dagingmu dari tubuhmu. 20. Hata, maka pada hari yang ketiga, yaitu pada hari jadi Firaun, diperbuat baginda suatu perjamuan akan segala pegawainya, maka diangkatnya kepala penghulu penjawat minuman dan kepala penghulu penjawat santapan itu di antara segala pegawainya. 21. Maka dipulangkannyalah penghulu penjawat minuman itu kepada jawatannya kembali, supaya dipersembahkannya pula piala itu ke tangan Firaun. 22. Tetapi penghulu penjawat santapan itu digantungkannya, seperti yang telah ditabirkan oleh Yusuf kepada mereka itu. 23. Maka tiada juga penghulu penjawat minuman itu ingat akan Yusuf, melainkan terlupalah ia akan dia.
1. Maka disahut Ayub, katanya: 2. Bahwasanya kamulah orang laki-laki, dan serta dengan kamu hikmatpun akan mati! 3. Bahwasanya akupun berakal seperti kamu juga; tiada aku tewas olehmu; siapa gerangan tiada tahu barang yang sebagainya? 4. Bahwa aku ini seorang yang dibuat olok-olok oleh sahabatnya, maka aku dapat berseru hanya kepada Allah jua, supaya didengar-Nya akan daku, karena orang yang benar dan yang tiada bersalah itu dipermainkan. 5. Akan menghinakan orang celaka itulah kepikiran orang yang dalam hal selamat sentosa; kehinaan adalah tersedia bagi segala orang yang tergelincir kakinya. 6. Bahwa kemah orang yang membinasakan itu adalah bersentosa, dan orang yang memenatkan Allah itu berkesenangan; bahkan, segala orang yang menatang ilahnya pada tangannya. 7. Bahwasanya bertanyalah juga kepada segala binatang, sekalian itu akan mengajar kamu, dan kepada segala unggas yang di udara, ia itu kelak memberitahu kepadamu. 8. Balikkanlah katamu kepada bumi, ia juga kelak mengajar kamu, dan segala ikan di lautpun akan menyatakan dia kepadamu. 9. Siapa gerangan di antara segala kejadiannya yang tiada tahu, bahwa tangan Tuhan juga sudah menjadikan semesta alam sekalian. 10. Di dalam tangannya adalah nyawa segala sesuatu yang hidup dan nafas segala anak Adampun. 11. Bukankah telinga akan mencoba segala perkataan, seperti langitan mulut merasai segala makanan? 12. Hikmat patut dicahari kepada orang tua-tua dan akal budi kepada yang banyak umurnya. 13. Dengan Dia adalah hikmat dan kuasa dan padanya adalah bicara dan akal. 14. Bahwasanya Ia yang merobohkan, maka tiada ia itu dibangunkan pula; adapun orang yang dikurungkan oleh-Nya, seorang juapun tiada dapat melepaskan dia. 15. Bahwasanya Ia menahankan air, maka semuanya kekeringanlah; Ia melepaskan dia pula, maka tanahpun dibalikkannya. 16. Pada-Nya adalah kuat dan kebijaksanaan; kepada-Nya juga bergantung orang sesat dan yang menyesatkan. 17. Akan menteri-menteri dibawa-Nya dengan tertangkap dan hakim-hakimpun dipergilakan-Nya. 18. Pengikat raja-raja diuraikan-Nya, atau dikenakan-Nya pengikat pada pinggang mereka itu. 19. Akan imam-imam dibawa-Nya dengan tertangkap, dan ditumbangkan-Nya orang yang berkuasa. 20. Dilalukan-Nya fasihat dari pada mulut orang yang bersentosa, dan dijauhkan-Nya bicara dari pada orang tua-tua. 21. Dicurahkan-Nya kehinaan atas orang bangsawan, dikendorkan-Nya pengikat pinggang orang gagah. 22. Perkara yang dalam-dalam diterbitkan-Nya dari pada kegelapan, dan bayang-bayang maut didatangkan-Nya kepada terang. 23. Dibesarkan-Nya bangsa-bangsa, lalu dibinasakan-Nya pula; diluaskan-Nya perhinggaan bangsa-bangsa dan disempitkan-Nya pula. 24. Dilalukan-Nya hati dari dalam penghulu-penghulu di atas bumi; disesatkan-Nya mereka itu di gurun yang tiada jalannya. 25. Mereka itu merayau-rayau dalam kegelapan, di tempat tiada terang; disesatkan-Nya mereka itu seperti orang mabuk.
1. Apabila mereka itu tiba dekat negeri Yeruzalem, dan sampai ke Baitfagi, yang di Bukit Zaitun, lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya, 2. serta berkata kepada mereka itu, "Pergilah kamu ke kampung yang di hadapan kamu, maka dengan segeranya kamu akan jumpa seekor keledai tertambat beserta dengan anaknya; orakkanlah talinya, bawa dia kepada-Ku. 3. Jikalau barang seorang berkata apa-apa kepadamu, hendaklah kamu katakan: Bahwa Tuhan berkehendak akan dia, maka dengan segeranya ia menyuruh bawa." 4. Segala perkara ini telah berlaku supaya sampailah sabda nabi, demikian: 5. Katakanlah kepada puteri Sion: Tengok Rajamu datang kepadamu, dengan rendah hati-Nya mengendarai seekor keledai, yaitu seekor keledai muda, anak daripada binatang yang menanggung kuk. 6. Maka pergilah murid-murid itu, serta berbuat sebagaimana yang dipesankan oleh Yesus kepada mereka itu. 7. Maka dibawanya keledai itu dengan anaknya, serta membubuhkan ke atasnya pakaian mereka itu, lalu duduklah Ia di atasnya. 8. Maka kebanyakan orang membentangkan pakaiannya di jalan, dan ada yang lain pula mengerat carang-carang kayu, lalu dihamparkannya di jalan. 9. Maka orang banyak yang berjalan di hadapan dan yang mengikut itu pun bersorak-soraklah, katanya, "Hosanna bagi Anak Daud, mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan, Hosanna di tempat yang Mahatinggi." 10. Serta Ia masuk ke Yeruzalem, gemparlah segala isi negeri itu, katanya, "Siapakah ini?" 11. Maka kata orang banyak itu, "Inilah Nabi; yaitu Yesus dari negeri Nazaret di tanah Galilea." 12. Maka masuklah Yesus ke dalam Bait Allah, lalu mengusir segala orang yang berjual beli di dalam Bait Allah, diterbalikkan-Nya meja-meja orang yang menukar uang, dan kursi orang yang menjual burung merpati, 13. serta berkata kepada mereka itu, "Telah tersurat: Bahwa Rumah-Ku akan disebut rumah tempat berdoa; tetapi kamu ini menjadikan dia gua penyamun." 14. Maka orang buta dan orang timpang pun datang kepada-Nya di dalam Bait Allah, lalu disembuhkan-Nya mereka itu. 15. Tetapi apabila kepala-kepala imam dan ahli Taurat melihat segala perbuatan-Nya yang ajaib itu, dan sekalian budak yang bersorak-sorak di dalam Bait Allah dengan kata, "Hosanna bagi Anak Daud," maka marahlah mereka itu, 16. serta berkata kepada Yesus, "Adakah Engkau dengar apa kata budak-budak ini?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Bahkan, tetapi belum pernahkah kamu membaca: Bahwa dari mulut kanak-kanak dan budak-budak yang menyusu pun Tuhan sudah menyempurnakan puji-pujian?" 17. Maka Yesus pun meninggalkan mereka itu, serta keluar dari negeri itu pergi ke Baitani, lalu bermalam di situ. 18. Pada pagi-pagi harinya, apabila Ia kembali ke negeri itu, Ia berasa lapar. 19. Serta dipandang-Nya sepohon ara di sisi jalan, pergilah Ia ke situ, dan didapati-Nya satu apa pun tiada di pohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah Ia kepadanya, "Janganlah jadi buah daripadamu lagi selama-lamanya." Maka dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu. 20. Apabila murid-murid itu melihat hal yang demikian, maka mereka itu pun heranlah, serta berkata, "Bagaimanakah pohon ara ini telah layu dengan seketika itu juga?" 21. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau kamu menaruh iman dan tiada bimbang, maka bukannya sahaja kamu dapat melakukan perbuatan seperti yang dilakukan atas pohon ara ini, melainkan jikalau kamu berkata kepada bukit ini: Terangkatlah engkau dan terbuang ke dalam laut, tak dapat tiada akan jadi kelak. 22. Dan barang apa pun yang kamu pinta di dalam doamu, jikalau dengan yakin, niscaya kamu akan beroleh."