Jumat, 09 Februari

2024

Alpet Sebelum 2021

Terjemahan Lama

IM 6-7
MAT 25:1-30

IM 6

1.   Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 2.   Jikalau barang seorang sudah berbuat dosa dan telah melawan Tuhan dengan melangkahkan perintah-Nya, sebab bersangkallah ia kepada samanya manusia akan barang petaruh, atau barang yang diserahkan kepada tangannya, atau akan barang rampasan, atau akan barang yang diambilnya dengan gagah dari pada samanya manusia; 3.   atau telah didapatnya barang yang hilang, lalu ia bersangkal serta dengan bersumpah dusta, atau barang dosa apapun baik yang perinya demikian, yang dibuat orang itu; 4.   bahwa sesungguhnya jikalau ia telah berdosa begitu serta hendak menghapuskan dia dengan suatu korban karena salahnya, maka tak akan jangan dipulangkannya barang yang telah dicurinya atau barang yang telah dirampasnya dengan gagah, atau petaruh yang telah diamanatkan kepadanya akan dipeliharakan, atau barang hilang yang telah didapatnya; 5.   atau barang apapun baik, yang telah ia bersumpah akan halnya dengan dusta, maka hendaklah diberinya sepenuh-penuh harganya akan gantinya dan dipertambahkannya lagi dengan seperlimanya, maka hendaklah dipulangkannya kepada orang yang empunya, yaitu pada hari dipersembahkannya korban karena salahnya. 6.   Maka hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan seekor domba jantan yang tiada celanya, dari pada kambing dombanya, akan korban karena salahnya, setuju dengan nilaianmu, dan dibawa kepada imam akan dikorbankan karena salahnya. 7.   Maka oleh imam akan diadakan gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan, dan ia itu akan diampuni kepadanya; barang apapun baik dari pada segala perkara yang dibuatnya akan menjadikan dirinya bersalah demikian. 8.   Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 9.   Katakanlah kepada Harun dan kepada anak-anaknya demikian: Inilah syarat korban bakaran maka hendaklah korban bakaran itu tinggal di atas mezbah akan dibakar semalam-malaman sampai pagi hari, dan api di atas mezbah itupun hendaklah dipeliharakan. 10.   Maka imam itu akan memakai baju kain rami dan serual kain rami, lalu mengangkat segala abu korban bakaran, yaitu setelah sudah dimakan habis oleh api di atas mezbah akan dia, dan hendaklah ditaruhnya akan abu itu pada sisi mezbah. 11.   Kemudian hendaklah ditanggalkannya pakaiannya dan memakai pakaian yang lain, lalu abu itupun dibawanya ke luar tempat tentara kepada suatu tempat yang suci. 12.   Maka demikianlah api di atas mezbah itu dipeliharakan selalu, supaya jangan ia itu padam; maka pada sebilang pagi imam itu akan membakar kayu di atasnya dan meletakkan korban bakaran di atas kayu itu dan membakar segala lemak korban syukur di atasnya. 13.   Maka di atas mezbah itu hendaklah dipeliharakan selalu suatu api yang kekal, janganlah ia itu dipadamkan. 14.   Maka inilah syarat persembahan makanan: Ia itu akan dipersembahkan oleh anak-anak Harun di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan mezbah. 15.   Maka dari padanya akan diambilnya, yaitu dari pada tepung persembahan makanan dan dari pada minyaknya seberapa banyak yang dapat digenggamnya, dan lagi segala kemenyan yang di atas persembahan makanan itu, maka sekalian itu hendaklah dibakarnya di atas mezbah akan suatu bau yang harum, akan suatu bahagian persembahan kepada Tuhan. 16.   Maka lebihnya akan dimakan oleh Harun dan oleh anak-anaknya, yaitu dimakan fatir pada tempat yang suci, pada halaman kemah perhimpunan hendaklah mereka itu makan dia. 17.   Maka ia itu tiada boleh dibakar berkhamir, dan ia itulah bahagian mereka itu, yang telah Kukaruniakan kepadanya dari pada segala persembahan kepada-Ku yang dimakan api; maka ia itulah kesucian segala kesucian, sama seperti korban karena dosa dan korban karena salah itu. 18.   Maka segala orang laki-laki di antara anak-anak Harun itu boleh makan dia, maka inilah suatu hukum yang kekal bagi kamu turun-temurun; adapun persembahan api ini yang kepada Tuhan; barangsiapa yang menjamah akan dia, patutlah ia suci adanya. 19.   Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 20.   Maka inilah persembahan Harun dan anak-anaknya yang patut dipersembahkannya kepada Tuhan pada hari mereka itu disirami minyak; yaitu sepersepuluhan seefa tepung halus akan persembahan makanan pada sediakala, separuhnya pada pagi hari dan separuhnya pada petang hari. 21.   Maka ia itu akan disediakan dengan minyak dalam belanga dan hendaklah kamu membawa akan dia terendang dan dipecahkan berkeping-keping, demikianlah dipersembahkan persembahan makanan itu akan suatu bau yang harum kepada Tuhan. 22.   Maka ia itu akan disediakan oleh imam yang disirami dengan minyak di antara anak-anaknya laki-laki, yang menggantikan dia kemudian dari padanya, maka inilah suatu hukum yang kekal selama-lamanya, bahwa ia itu dibakar sama sekali bagi Tuhan. 23.   Demikianlah segala persembahan makanan imam itu akan dibakar habis sama sekali; janganlah ia itu dimakan. 24.   Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 25.   Katakanlah kepada Harun dan kepada anak-anaknya: Inilah syarat korban karena dosa itu: pada tempat penyembelihan korban bakaran itu hendaklah korban karena dosapun disembelihkan, di hadapan hadirat Tuhan, ia itulah kesucian segala kesucian adanya. 26.   Maka imam yang mempersembahkan korban karena dosa itu akan makan dia, maka korban itu akan dimakan pada tempat yang suci pada halaman kemah perhimpunan. 27.   Barangsiapa yang menjamah dagingnya itu hendaklah suci adanya dan barangsiapa yang tepercik dengan darahnya, pakaian yang tepercik itu hendaklah dibasuh pada tempat yang suci. 28.   Maka periuk bekas daging itu direbus hendaklah dipecahkan, tetapi jikalau ia itu direbus dalam periuk tembaga, maka hendaklah ia itu digosok dan dicelup dalam air. 29.   Maka segala orang laki-laki di antara segala imam itu akan makan korban itu; ia itulah kesucian segala kesucian. 30.   Tetapi adapun segala korban karena dosa, yang darahnya dibawa masuk ke dalam kemah perhimpunan akan mengadakan gafirat itu, ia itu tiada boleh dimakan pada tempat yang suci, melainkan hendaklah ia itu dibakar habis dengan api.

IM 7

1.   Maka inilah syarat korban karena salah, ia itulah kesucian segala kesucian adanya. 2.   Pada tempat penyembelihan korban bakaran itu hendaklah disembelihkannya korban karena salahpun, dan darahnya hendaklah dipercikkan keliling kepada mezbah. 3.   Maka dari padanya hendaklah dipersembahkan segala lemaknya dan ekornya dan lemak yang menudung isi perutnya; 4.   dan kedua buah punggungnya dan lemak yang ada padanya, yang ada pada lambung itu dan jala-jala yang di atas hampedas hendaklah diambilnya serta dengan buah punggung itu. 5.   Maka sekalian itulah akan dibakar oleh imam di atas mezbah akan korban yang dimakan api bagi Tuhan, ia itulah korban karena salah. 6.   Segala orang laki-laki di antara segala imam boleh makan dia, maka pada tempat yang suci hendaklah ia itu dimakan, bahwa inilah kesucian segala kesucian adanya. 7.   Seperti korban karena dosa demikianpun hendaklah korban karena salah itu; dengan sama syaratnya bagi keduanya, maka ia itu menjadi bahagian imam, yang telah mengadakan gafirat olehnya. 8.   Maka imam yang mempersembahkan korban bakaran barang seorang, ia itu akan mempunyai kulit korban bakaran yang telah dipersembahkannya. 9.   Maka segala persembahan makanan yang dibakar dalam dapur atau dipanggang atau direndang dalam kuali, itupun menjadi bahagian imam yang mempersembahkannya. 10.   Demikianpun segala persembahan makanan yang diadon dengan minyak atau yang kering itu menjadi bahagian segala anak-anak Harun yang laki-laki, masing-masing sama banyaknya. 11.   Maka inilah syarat persembahan syukur, yang patut dipersembahkan orang kepada Tuhan: 12.   Maka jikalau orang mempersembahkan dia bagi persembahan puji-pujian, maka hendaklah serta dengan persembahan puji-pujian itu dipersembahkannya beberapa apam fatir yang disediakan dengan minyak, atau adonan fatir yang disirami dengan minyak, maka apam yang disediakan dengan minyak itu hendaklah dari pada tepung halus yang direndang. 13.   Maka serta dengan apam itu hendaklah dipersembahkan orang lagi roti berkhamir bersama-sama dengan persembahan syukur puji-pujian. 14.   Maka sekeping dari padanya, yaitu dari pada segenap persembahan itu, hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan akan persembahan tatangan; maka ia itulah menjadi bahagian imam yang telah memercikkan darah korban syukur itu. 15.   Maka daging korban syukur puji-pujiannya itu hendaklah dimakan pada hari juga apabila ia itu dipersembahkan bagi korban dan suatupun sisanya jangan tinggal sampai pagi. 16.   Tetapi jikalau korban persembahannya suatu korban nazar atau suatu korban ikhtiar, maka hendaklah ia itu dimakan pada hari apabila ia itu dipersembahkannya dan sisanyapun boleh dimakan pada keesokan harinya. 17.   Tetapi jikalau ada barang sisa daging korban itu pada hari yang ketiga, maka tak akan jangan ia itu dibakar habis dengan api. 18.   Maka jikalau kiranya dimakan dari pada daging korban syukur itu pada hari yang ketiga, maka orang yang telah mempersembahkannya itu tiada diperkenankan dan tiada pula faedahnya baginya, ia itulah barang kejemuan, dan orang yang telah makan dia itu akan menanggung salahnya. 19.   Dan lagi daging yang telah kena barang suatu yang haram itupun tiada boleh dimakan, melainkan patutlah ia itu dibakar habis dengan api, tetapi adapun daging yang lain itu, barangsiapa yang suci itu boleh makan dia. 20.   Tetapi barangsiapa yang makan dari pada daging korban syukur, yang Tuhan punya, sedang lagi najis adanya, maka orang itu akan ditumpas dari antara bangsanya. 21.   Demikianpun barangsiapa yang telah menjamah barang sesuatu yang haram dari pada najis manusia atau binatang besar yang haram atau binatang melata yang haram, lalu ia makan dari pada daging korban syukur, yang Tuhan punya, maka orang itu akan ditumpas dari antara bangsanya. 22.   Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 23.   Katakanlah kepada bani Israel ini: Janganlah kamu makan lemak lembu atau domba atau kambing. 24.   Maka lemak bangkai binatang atau lemak binatang yang terkoyak-koyak itu boleh juga dipakai akan segala pekerjaan, tetapi sekali-kali jangan kamu makan dia. 25.   Karena barangsiapa yang makan lemak barang binatang, yang dari padanya dipersembahkan suatu korban api kepada Tuhan, maka orang yang makan dia itu akan ditumpas dari antara bangsanya. 26.   Demikianpun janganlah kamu makan darah dalam segala tempat kedudukanmu, baik darah burung, baik darah binatang yang berkaki empat. 27.   Barangsiapa yang makan darah ia itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. 28.   Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 29.   Katakanlah kepada bani Israel ini: Barangsiapa yang mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan, hendaklah dipersembahkannya sendiri persembahan korban syukur itu kepada Tuhan. 30.   Dengan tangannya sendiri hendaklah dibawanya dari padanya barang yang ditentukan akan korban api bagi Tuhan, yaitu lemaknya serta dengan dadanya hendaklah dibawanya, supaya ia itu ditimang-timang bagi korban timangan di hadapan hadirat Tuhan. 31.   Maka imam itu akan membakar lemaknya di atas mezbah, tetapi dadanya menjadi bahagian Harun dan anak-anaknya. 32.   Demikianpun hendaklah kamu berikan kepada imam bahunya kanan bagi korban tatangan dari pada segala korban syukurmu. 33.   Barangsiapa dari pada segala anak laki-laki Harun, yang mempersembahkan darah korban syukur dan lemaknya, maka bahu kanan itulah menjadi bahagiannya. 34.   Karena dada korban timangan dan bahu korban tatangan itu telah Kuambil akan diri-Ku dari pada segala korban syukur bani Israel dan telah Kukaruniakan dia kepada Harun, yang imam, dan kepada anak-anaknya, ia itulah syarat yang kekal pada segala bani Israel. 35.   Maka ia inilah bahagian yang suci bagi Harun dan bahagian yang suci bagi anak-anaknya laki-laki dari pada segala korban api Tuhan, ia itu mulai dari pada hari yang disuruhnya mereka itu datang hampir akan mengerjakan imamat bagi Tuhan. 36.   Maka demikianlah firman Tuhan pada hari yang disiraminya mereka itu dengan minyak, bahwa ia itu diberikan oleh bani Israel kepada mereka itu, dan inilah suatu syarat yang kekal turun-temurun. 37.   Maka inilah hukum korban bakaran, dan persembahan makanan dan korban karena dosa dan korban karena salah dan korban lantikan dan korban syukur, 38.   yang dipesan Tuhan kepada Musa di atas bukit Torsina, pada hari yang disuruh-Nya bani Israel mempersembahkan persembahan korbannya kepada Tuhan dalam padang belantara Sinai.

MAT 25 1-30

1.   "Pada ketika itu kerajaan surga kelak seumpama sepuluh anak dara, yang membawa pelitanya, lalu keluar hendak mengelu-elukan pengantin laki-laki. 2.   Maka dari antara mereka itu ada lima orang yang bodoh, dan lima orang yang berakal. 3.   Karena yang bodoh itu tiada membawa minyak, hanyalah pelitanya. 4.   Tetapi yang berakal itu membawa minyak di dalam bekasnya beserta dengan pelitanya. 5.   Maka pada ketika pengantin itu terlambat datang, mengantuklah mereka itu sekalian, lalu tertidur. 6.   Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia. 7.   Lalu bangunlah sekalian anak dara itu serta menyediakan pelita masing-masing. 8.   Maka kata yang bodoh itu kepada yang berakal: Berilah kami minyakmu, karena pelita kami hendak padam. 9.   Tetapi sahut yang berakal itu, katanya: Barangkali tiada cukup untuk kami dengan kamu; baiklah kamu pergi kepada orang berjual, belilah untuk dirimu sendiri. 10.   Sepeninggal mereka itu pergi membeli minyak, maka tibalah pengantin itu, dan anak dara yang bersedia itu pun masuklah mengiringkan pengantin itu kepada perjamuan kawin; maka pintu pun terkuncilah. 11.   Kemudian daripada itu datang pula anak dara yang lain itu sambil berkata: Ya Tuan, ya Tuan, bukakanlah kiranya kami pintu. 12.   Tetapi ia menjawab serta berkata: Sesungguhnya aku berkata kepadamu: Tiada aku kenal kamu. 13.   Sebab itu hendaklah kamu berjaga-jaga, karena tiada kamu ketahui akan hari atau waktunya." 14.   "Karena hal itu sama seperti seorang yang hendak pergi ke tanah yang lain; maka dipanggilnya segala hambanya yang khas, lalu diserahkannya miliknya kepadanya. 15.   Maka ada seorang yang diberinya lima talenta, ada seorang yang diberi dua, dan ada seorang pula yang diberi satu; masing-masing menurut kadarnya. Lalu berangkatlah tuan itu ke tanah lain. 16.   Maka orang yang menerima lima talenta itu, segeralah pergi menjalankan modalnya, sehingga memperoleh keuntungan lima talenta. 17.   Demikian juga orang yang menerima dua talenta, memperoleh keuntungan dua talenta. 18.   Tetapi orang yang menerima satu talenta itu pergi menggali lobang di tanah, menyembunyikan uang tuannya itu. 19.   Setelah beberapa lama kemudian daripada itu, maka tibalah tuan segala hamba itu memeriksai kira-kira mereka itu. 20.   Maka datanglah orang yang menerima lima talenta itu menghadap, serta membawa keuntungan yang lima talenta itu, katanya: Ya Tuanku, lima talenta Tuan serahkan kepada hamba; tengoklah kiranya hamba dapat keuntungan lima talenta. 21.   Maka kata tuannya kepadanya: Sabaslah, hai hamba yang baik dan setiawan, atas yang sedikit pun engkau setia; aku akan menetapkan engkau atas hal ikhwal yang banyak. Masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu. 22.   Maka datanglah pula orang yang menerima dua talenta itu menghadap, serta berkata: Ya Tuanku, dua talenta Tuan serahkan kepada hamba; tengoklah kiranya hamba dapat keuntungan dua talenta. 23.   Maka kata tuannya kepadanya: Sabaslah, hai hamba yang baik dan setiawan, dengan yang sedikit pun engkau setia; aku akan menetapkan engkau atas hal ikhwal yang banyak. Masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu. 24.   Maka orang yang telah menerima satu talenta itu pun datang menghadap, serta berkata: Ya Tuan, hamba mengetahui, bahwa Tuanlah seorang bengis, yang menuai di tempat Tuan tiada menabur dan mengumpulkan di tempat Tuan tiada menghambur; 25.   sebab itu takutlah hamba, lalu pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Tengok, inilah yang Tuan punya. 26.   Maka jawab tuannya, serta berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat dan malas, sudah engkau ketahui, bahwa aku menuai di tempat yang tiada aku tabur dan mengumpulkan di tempat yang tiada aku hamburkan; 27.   sebab itu, wajiblah engkau menyerahkan uangku kepada orang yang menjalankan uang, supaya apabila aku datang kelak, boleh aku mendapat uangku kembali beserta dengan bunganya. 28.   Sebab itu ambillah daripadanya talenta itu, berikanlah kepada orang yang menaruh sepuluh talenta itu. 29.   Karena barangsiapa yang mempunyai barang sesuatu, kepadanya akan diberi lagi, dan ia akan beroleh dengan limpahnya; tetapi barangsiapa yang tiada mempunyai sesuatu itu, maka daripadanya juga akan diambil barang yang ada padanya; 30.   maka hamba yang tiada berguna itu, buangkanlah ke dalam gelap yang di luar; di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi."

Sistem Design By