Monday, 29 April

2024

Alpet Sebelum 2021

Terjemahan Lama

1RAJ 6-7
1KOR 7:1-16

1RAJ 6

1.   Hata, maka pada tahun yang keempat ratus delapan puluh kemudian dari pada bani Israel keluar dari dalam Mesir, dan pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Sulaiman atas orang Israel, pada bulan Ziw, yaitu bulan yang kedua, mulailah baginda membangunkan rumah Tuhan. 2.   Adapun rumah yang dibangunkan oleh baginda raja Sulaiman akan Tuhan itu adalah enam puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. 3.   Maka serambi yang di hadapan rumah kaabah itu adalah dua puluh hasta panjangnya, seturut lebar rumah itu dan lebarnya sepuluh hasta di hadapan rumah itu. 4.   Maka diperbuatkannya pada rumah itu beberapa tingkap yang bernatang sempit-sempit. 5.   Dan pada dinding rumah keliling diperbuatkannya beberapa bilik, yaitu keliling pada dinding rumah kaabah dan tempat firman, dan diperbuatkannya dia dengan tingkat-tingkat berkeliling. 6.   Maka tingkat yang di bawah itu adalah lima hasta lebarnya, dan yang di tengah itu enam hasta lebarnya, dan yang ketiga itu tujuh hasta lebarnya; karena telah diperbuatkannya rimbat-rimbat di luar pada tembok rumah itu keliling, supaya jangan ia itu tertambat pada dinding rumah itu. 7.   Adapun perbuatan rumah itu pada masa dibangunkannya ia itu dari pada batu yang dibawa oranglah telah tertarakan, sehingga tiadalah kedengaran bunyi pemukul atau kapak atau perkakasan besi dalam rumah itu pada masa ia itu dibangunkan. 8.   Maka pintu tingkat tengah itu itu adalah pada sebelah kanan rumah, dan dengan tangga sulur batang naiklah orang ke tingkat tengah, dan dari pada tingkat tengah itu ke tingkat yang ketiga. 9.   Demikianlah dibangunkan baginda akan rumah itu dan disudahkannyalah, lalu ditudunginya akan rumah itu lengkungnya dan jajarnya dengan kayu araz. 10.   Maka diperbuatkannya bilik pada sekeliling rumah itu, lima hasta tingginya dan ditambatkannyalah pada rumah itu dengan kayu araz. 11.   Hata, maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada raja Sulaiman, bunyinya: 12.   Adapun akan rumah yang kaubangunkan ini, jikalau engkau berjalan menurut segala syariat-Ku dan engkau melakukan segala syarat-Ku dan engkau memeliharakan segala hukum-Ku sambil berjalan menurut dia, niscaya Aku meneguhkan kepadamu janji yang telah Aku berfirman kepada Daud, ayahmu. 13.   Maka Aku akan duduk di antara segala bani Israel dan tiada Kutinggalkan Israel, umat-Ku. 14.   Demikianlah dibangunkan raja Sulaiman akan rumah itu dan dihabiskannyalah juga. 15.   Maka dinding pada sebelah dalam rumah itu dilapisnya dengan papan kayu araz, dari pada dasar rumah itu datang kepada sebelah dalam atap, segala dinding dilapisnya dengan kayu, dan dasar rumah itu dilapisnya dengan papan kayu senobar. 16.   Maka dua puluh hasta yang di belakang rumah itu dan yang berlapiskan papan kayu araz dari pada dasar datang kepada dinding diperbuatnya begitu akan tempat firman, yaitu tempat yang mahasuci. 17.   Adapun panjang rumah itu empat puluh hasta, yaitu kaabah yang di hadapan. 18.   Maka kayu araz yang pada sebelah dalam rumah itu semuanya berukiran kuntum-kuntum terkuncup dan bunga-bunga berkembang, semuanya kayu araz, barang sebuah batupun tiada kelihatan. 19.   Maka dilengkapkannya tempat firman itu pada sebelah dalam rumah akan ditaruh tabut perjanjian Tuhan dalamnya. 20.   Adapun ukuran tempat firman itu dua puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan dua puluh hasta tingginya, maka disalutnya semuanya dengan emas tempawan, dan lagi disalutnya mezbah yang dari pada kayu araz itu. 21.   Maka disalut Sulaiman sebelah dalam tempat itu dengan emas tempawan dan dibubuhnya perkakasan rantai emas di muka tempat firman, yang sudah disalutnya dengan emas itu. 22.   Demikianlah segenap tempat itu disalut dengan emas pada segala pihaknya, dan segenap mezbah, yang hampir dengan tempat firman itupun disalutnya dengan emas. 23.   Maka di dalam tempat firman itu diperbuatkannya dua kerubiun dari pada kayu zait, sepuluh hasta tingginya. 24.   Adapun panjang sayap kerubiun itu sebelah-menyebelah lima hasta, sehingga sepuluh hasta jauhnya dari pada ujung sayap sebelah sampai kepada ujung sayap sebelahnya. 25.   Demikianpun kerubiun yang lain itu sepuluh hasta, kedua kerubiun itu sama ukurannya dan sama rupanya. 26.   Tinggi satu kerubiun sepuluh hasta dan kerubiun yang lainpun demikian. 27.   Maka ditaruhnya kedua kerubiun itu pada sama tengah tempat yang sebelah dalam itu, dan kedua kerubiun itupun mengembangkan sayapnya, sehingga sayap satu kerubiun sampai kepada dinding satu dan sayap kerubiun yang lain itu sampai kepada dinding sebelah dan sayapnya yang arah ke tengah tempat itu, ia itu bertemu sayap dengan sayap. 28.   Maka kedua kerubiun itupun disalutnya dengan emas. 29.   Dan segala dinding tempat itu berkeliling diukirnya dengan tatahan rupa kerubiun dan rupa pohon kurma dan rupa bunga berkembang, baik tempat yang di dalam itu baik yang di luarnya. 30.   Dan lagi dasar tempat itupun disalutnya dengan emas, baik tempat yang di dalam itu baik yang di luarnya. 31.   Maka pada pintu tempat firman itu diperbuatkannya papan tudungnya dari pada kayu zait, maka ambang di atas dengan kedua jenangnya menjadi lima penjuru rupanya. 32.   Maka kedua papan tudung itupun dari pada kayu zait, diukirnya dengan tatahan rupa kerubiun dan pohon kurma dan bunga berkembang dan disalutnya dengan emas, maka segala kerubiun dan pohon kurma itu disalutnya dengan emas perada. 33.   Demikianpun diperbuatkannya pintu kaabah itu, jenangnya dari pada kayu zait, bangunannya empat persegi. 34.   Dan kedua papan tudungnya dari pada kayu senobar, papan tudung itu sebelah-menyebelah berlipat dua dan berpusing pada sekerinya. 35.   Maka diukirnya akan dia dengan rupa kerubiun dan pohon kurma dan bunga berkembang, yang disalutnya dengan emas, serta dengan timbul betul rupa ukirannya. 36.   Maka diperbuatkannya halaman sebelah dalam itu dengan tiga jajar batu yang terpahat berselang sejajar kayu araz yang bersulur batang. 37.   Maka pada tahun yang keempat dibubuh alas akan rumah Tuhan, yaitu pada bulan Ziw. 38.   Dan pada tahun yang kesebelas bulan Bul, yaitu bulan yang kedelapan, habislah sudah pekerjaan membangunkan rumah itu, setuju dengan segala titah dan segala kehendak baginda, sehingga dalam tujuh tahun lamanya dibangunkannya rumah itu.

1RAJ 7

1.   Tetapi istana baginda sendiri dibangunkan Sulaiman dalam tiga belas tahun lamanya, maka dalamnya itu disudahkannya segenap istana baginda. 2.   Dan lagi dibangunkannya istana di rimba Libanon, panjangnya seratus hasta, lebarnya lima puluh hasta, tingginya tiga puluh hasta dilingkung dengan empat jajar tiang dari pada kayu araz, dan di atas tiang itu adalah lagi tiang dari pada kayu araz, bersulur batang. 3.   Maka segala tiang itu di atas bertutupkan kayu araz akan tingkat-tingkat dan bilangannya empat puluh lima batang, yaitu lima belas batang pada sejajar. 4.   Dan lagi adalah tiga jajar natang, yaitu tingkap di atas tingkap sampai tiga tingkap tingginya. 5.   Maka segala pintu dengan jenangnya empat persegi dibubuh pada sebelah terang betul di bawah segala tingkap itu, maka segala pintu itupun tiga jajar tingginya. 6.   Maka serambi istana itu dari pada tiang-tiang belaka, diperbuatkannya lima puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya serta dengan serambi di hadapannya, maka segenap tiang itu ditutup dengan atap di atas. 7.   Dan lagi satu seri balai takhta, tempat baginda duduk memutuskan hukum, yaitu suatu seri balai hukum, diperbuatkannya dengan dasarnya dan tingkatnya dari pada kayu araz. 8.   Tetapi pada istana, tempat kedudukan baginda, adalah serambi yang berasing, pada sebelah dalam serambi itu, yang sama perbuatannya; tambahan pula diperusahnya sebuah maligai bagi puteri Firaun, yang telah diperisterikan oleh Sulaiman, maka pada maligai itupun adalah suatu serambi. 9.   Maka segala perbuatan yang tersebut itu dari pada batu yang indah-indah, terpahat pada ukurannya dan tegergaji pada sebelah luar dalamnya, maka ia itu dari pada alas datang kepada batu penjuru dan dari pada luar pagar tembok datang kepada halaman yang besar. 10.   Maka segala alasnyapun dari pada batu yang berat-berat dan besar-besar, yaitu dari pada batu yang sepuluh hasta dan dari pada batu yang delapan hasta. 11.   Maka di atas segala batu yang berat ini, sebesar datangnya dari dalam galian, adalah kayu araz. 12.   Maka pada halaman besar adalah tiga jajar tiang berkeliling dari pada batu yang terpahat dan sejajar tiang kayu araz yang bersulur batang, yaitu sama seperti penghadapan sebelah dalam rumah Tuhan dan serambi empat itu. 13.   Arakian, maka disuruh baginda raja Sulaiman akan orang menyambut Hiram dari Tsur. 14.   Ialah anak seorang perempuan janda dari suku Naftali, tetapi bapanya dahulu orang Tsur, seorang pandai tembaga, penuh dengan akal budi dan pengetahuan akan mengerjakan segala perbuatan dari pada tembaga; maka datanglah ia kepada baginda raja Sulaiman, lalu dikerjakannya segala pekerjaannya. 15.   Maka dirupakannya dua batang tiang tembaga, delapan belas hasta tinggi sebatang tiang, dan sulur batang yang dua belas hasta panjangnya adalah membelit kedua batang tiang itu. 16.   Dan lagi diperbuatkannya dua buah ganja tiang dari pada tembaga tuangan, akan dibubuh di atas kepala tiang itu; ganja satu lima hasta tingginya dan ganja satunyapun lima hasta tingginya. 17.   Maka kerawang jala-jala dan ikatan rantai adalah pada ganja yang di atas kepala tiang itu, yaitu tujuh pada ganja satu dan tujuh pada ganja satunya. 18.   Dan lagi diperbuatkannya beberapa buah delima, maka dua jajar buah itu bergantung pada kerawang jala-jala berkeliling akan menudungi ganja yang di atas kepala tiang itu, maka seperti pada ganja itu demikianpun diperbuatkannya pada ganja satunya. 19.   Adapun ganja yang di atas kepala tiang itu, ia itu serupa dengan bunga berkembang, empat hasta lebih tinggi dari pada serambi itu. 20.   Maka ganja di atas tiang itu pada sebelah atas empat kerawang jala-jala berpatutan sekali dengan batang tiang dan adalah dua ratus buah delima dengan jajarnya tergantung keliling tiap-tiap kedua ganja itu. 21.   Setelah itu maka didirikannyalah kedua batang tiang itu hampir dengan penghadapan kaabah, setelah didirikannya tiang pada sebelah kanan maka dinamainya akan dia Yakhin dan setelah didirikannya tiang pada sebelah kiri itu maka dinamainya akan dia Boaz. 22.   Maka di atas kepala tiang itu adalah perbuatan bunga berkembang; demikian habislah sudah pekerjaan memperbuatkan tiang itu. 23.   Dan lagi diperbuatkannya kolam tuangan, sengkangnya sepuluh hasta dari pada tepi datang kepada tepi sebelahnya, rupanya bulat dan tingginya lima hasta, dan tali pengukur yang tiga puluh hasta panjangnya dapat melingkungkan dia. 24.   Maka di bawah tepinya adalah kuntum-kuntum bunga berkeliling sepuluh pucuk dalam sehasta akan karangan keliling kolam itu, yaitu dua susun kuntum bunga, yang setuangan dengan dia. 25.   Maka tertanggunglah ia itu oleh lembu dua belas ekor, tiga ekor lembu kepalanya arah ke utara, dan tiga ekor lembu kepalanya arah ke barat, dan tiga ekor lembu kepalanya arah ke selatan, dan tiga ekor lembu kepalanya arah ke timur, dan kolam itupun tertanggunglah atasnya; dan buntut segala lembu itu arah ke dalam. 26.   Maka tebalnya kolam itu sepelempap lebarnya, dan perbuatan tepinya seperti tepi piala, bagaikan bunga berkembang, dan muatnya dua ribu bat. 27.   Dan lagi diperbuatkannya sepuluh buah pelapik dari pada tembaga, panjangnya empat hasta, lebarnya empat hasta dan tingginya tiga hasta. 28.   Adapun perbuatan pelapik itu demikian: adalah ia itu dari pada birai-birai dan segala birai-birai itu terkepit dalam alur-alur. 29.   Maka pada segala birai-birai yang terkepit dalam alur-alur itu adalah rupa singa dan lembu dan kerubiun; demikianpun pada keempat tiangnya yang bersulur batang itu dan di bawah rupa segala singa dan lembu itu adalah karangan bunga berkaluk. 30.   Maka pada tiap-tiap pelapik itu adalah empat jantera tembaga dan penutup tembaga, dan keempat penjurunya adalah berbahu, sehingga bahu tuangan itu adalah di bawah tempat pembasuhan dan dari pada satu bahu datang kepada satu bahu adalah karangan bunga berkaluk itu. 31.   Maka mulutnya adalah pada sebelah dalam karangan bunga, tingginya sehasta, adapun mulut itu bulat dan diperbuat begitu sehingga lebarnya tengah dua hasta, dan pada mulut itupun adalah beberapa ukiran, tetapi segala birai-birai itu empat persegi, bukannya bulat. 32.   Maka keempat jantera itu adalah di bawah birai-birai dan segala sepik jantera itu berpautlah dengan pelapik itu dan tiap-tiap jantera itu tengah dua hasta tingginya. 33.   Adapun perbuatan segala jantera itu seperti jantera rata juga adanya, maka segala sepiknya dan lingkarnya dan pinggirnya dan anak-anaknya itu perbuatan tuangan belaka. 34.   Maka adalah empat bahu pada empat penjuru pelapik satu dan segala bahu itupun setuangan dengan pelapiknya. 35.   Maka pada sebelah atas pelapik itu adalah tepi berkeliling, tingginya setengah hasta, ia itupun bulat, dan lagi pada sebelah atas tiap-tiap pelapik itu adalah pemegangnya setuangan dengan papan tutup itu. 36.   Maka pada papan yang berpemegangan itupun adalah ukiran rupa kerubiun dan singa dan pohon kurma dengan sama jaraknya dan karangan bunga berkaluk keliling sama seperti papan yang pada sisinya itu. 37.   Demikianlah diperbuatkannya kesepuluh pelapik itu, tuangannya sama, ukurannya sama dan rupa sekaliannyapun sama adanya. 38.   Dan lagi diperbuatkannya sepuluh buah tempat pembasuhan, sebuah tempat pembasuhan itu muat empat puluh bat dan tiap-tiap tempat pembasuhan itu empat hasta besarnya dan di atas tiap-tiap dari pada sepuluh pelapik itu adalah sebuah tempat pembasuhan. 39.   Maka ditaruhnya lima pelapik pada sebelah kanan dan lima pelapik pada sebelah kiri rumah itu, tetapi kolam itu ditaruhnya pada sebelah kanan rumah arah ke timur semata selatan. 40.   Demikianlah diperbuat Hiram akan segala pembasuhan dan segala penyodok dan segala bokor percikan, maka dihabiskanlah Hiram segala pekerjaan yang diperbuatnya akan baginda raja Sulaiman pada rumah Tuhan itu. 41.   Dua batang tiang dan dua buah ganja yang dilarik dan yang di atas kepala dua batang tiang itu, dan kedua karangan jala-jala yang menudungi kedua buah ganja larikan, yang di atas kepala tiang itu; 42.   dan empat ratus buah delima akan kedua karangan jala-jala itu, yaitu dua jajar buah delima pada sekarangan jala-jala akan menudungi kedua ganja yang di atas tiang itu. 43.   Dan lagi sepuluh pelapik itu dan sepuluh buah tempat pembasuhan yang di atas pelapik. 44.   Dan kolam yang satu itu serta dengan kedua belas ekor lembu yang di bawah kolam itu. 45.   Dan lagi segala periuk dan penyodok dan bokor percikan dan segala perkakas, yang diperbuat oleh Hiram bagi baginda raja Sulaiman akan guna rumah Tuhan itu, semuanya dari pada tembaga terupam. 46.   Maka dengan titah baginda sekalian itu dituang dalam tanah liat di padang Yarden antara Sukot dengan Zartan. 47.   Maka ditaruh raja Sulaiman akan segala serba itu, maka dari pada sangat banyaknya dan beratnya tiada diperiksa lagi timbangan segala tembaga itu. 48.   Dan lagi diperbuat oleh raja Sulaiman akan segala serba lain yang patut dalam rumah Tuhan, yaitu akan meja keemasan dan akan meja tempat roti tunjukan; 49.   dan akan kaki pelita lima buah pada sebelah kanan dan lima buah pada sebelah kiri di hadapan tempat firman, semuanya dari pada emas tua, demikianpun karangan bunganya dan segala pelitanya dan sepit-sepitnya dari pada emas belaka; 50.   dan lagi segala cerana dan sepit dan bokor dan mangkok dan pedupaan dari pada emas tua; demikianpun segala sekeri pintu rumah sebelah dalam, tempat yang mahasuci, dan sekeri pintu bait kesucian itupun dari pada emas juga. 51.   Maka demikian habislah sudah segala pekerjaan yang diperbuat oleh baginda raja Sulaiman akan rumah Tuhan itu. Kemudian dari pada itu dibawa oleh raja Sulaiman akan segala benda kesucian raja Daud, ayahanda baginda, yaitu segala benda emas perak, ditaruhnya akan dia di antara segala benda rumah Tuhan.

1KOR 7 1-16

1.   Menjawab segala pertanyaan di dalam suratmu itu, maka baiklah laki-laki jangan menyentuh perempuan, 2.   akan tetapi dari sebab zinah, maka hendaklah tiap-tiap laki-laki beristerikan isterinya sendiri, dan tiap-tiap perempuan bersuamikan suaminya sendiri. 3.   Hendaklah suami itu menggenapkan kewajibannya kepada isterinya, demikianlah juga isteri itu kepada suaminya. 4.   Maka isteri itu tiada berkuasa atas tubuhnya sendiri, melainkan suami itu. Demikian juga suami itu tiada berkuasa atas tubuhnya sendiri, melainkan isteri itu. 5.   Janganlah bertahar-tahar sama sendirimu, kecuali dengan izin masing-masing untuk seketika lamanya, supaya kamu sempat berdoa dan kemudian bersama-sama pula, supaya jangan kamu dicobai oleh Iblis, oleh sebab kamu tiada dapat menahan dirimu. 6.   Tetapi inilah kukatakan bukannya perintah, melainkan timbangan hati sahaja. 7.   Maka aku suka, biarlah segala orang menjadi seperti aku ini, tetapi masing-masing beroleh karunia yang berbeda-beda daripada Allah, yaitu seorang begini, dan seorang begitu. 8.   Tetapi kepada orang bujang dan kepada janda aku mengatakan, bahwa baiklah mereka itu hidup seperti aku ini. 9.   Tetapi jikalau mereka itu tiada dapat menahan dirinya, biarlah mereka itu kawin, karena lebih baik kawin daripada menyala berahinya. 10.   Tetapi kepada orang yang sudah kawin itu aku berpesan (yaitu bukannya aku ini melainkan Tuhan): Bahwa janganlah isteri itu undur daripada suaminya. 11.   (Tetapi jikalau ia sudah undur, maka hendaklah ia senantiasa bujang, atau rujuk kepada suaminya;) dan janganlah suami itu meninggalkan isterinya. 12.   Maka kepada orang yang lain itu aku ini yang berkata (dan bukannya Tuhan): Bahwa jikalau barang seorang saudara beristeri yang tiada beriman, dan isteri itu suka diam bersama-sama dengan dia, maka janganlah suami itu meninggalkan dia. 13.   Dan perempuan yang bersuamikan suami yang tiada beriman, dan suami itu suka diam bersama-sama dengan dia, maka janganlah ia meninggalkan suami itu. 14.   Karena suami yang tiada beriman itu dikuduskan di dalam isterinya, dan isteri yang tiada beriman itu dikuduskan di dalam saudara itu. Jikalau tiada yang demikian, niscaya najislah anak-anakmu itu, tetapi sekarang kuduslah ia. 15.   Tetapi jikalau orang yang tiada beriman itu undur, biarlah ia undur. Maka saudara laki-laki atau saudara perempuan itu tiada terikat lagi di dalam hal yang demikian. Tetapi kamu telah dipanggil Allah hidup di dalam perdamaian. 16.   Hai isteri orang, bagaimanakah engkau mengetahui, kalau-kalau engkau akan menyelamatkan suamimu? Atau hai suami orang, bagaimanakah engkau mengetahui, kalau-kalau engkau akan menyelamatkan isterimu?

Sistem Design By