Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Sebermula, maka Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi itu mengambil sertanya akan Datan dan Abiram, anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya bani Rubin. 2. Maka berbangkitlah mereka itu di hadapan Musa, dan lagi dua ratus lima puluh orang dari pada bani Israelpun sertanya, semua penghulu-penghulu sidang dan orang yang terpanggil kepada perhimpunan, yaitu orang kenamaan. 3. Maka berhimpunlah mereka itu kepada Musa dan Harun, lalu katanya: Bahwa adalah terlalu banyak bagi kedua kamu, karena segenap sidang ini, semuanya juga orang suci adanya dan Tuhanpun adalah di antaranya; apa mulanya maka kedua kamu membesarkan dirimu dari pada sidang Tuhan itu? 4. Demi didengar Musa akan kata ini, maka tersungkurlah ia dengan mukanya sampai ke bumi, 5. sambil katanya kepada Korah dan segala orang yang sefakat dengan dia: Esok hari kelak Tuhan memberitahu, mana orang milik-Nya dan mana orang suci yang boleh datang hampir kepada-Nya; maka barangsiapa yang dipilih Tuhan, ia itupun diberi-Nya datang hampir kepada-Nya. 6. Maka perbuatlah olehmu ini: Ambillah akan dirimu tempat-tempat dupa, baik Korah baik segala orang yang sefakat dengan dia. 7. Bubuhlah api dalamnya dan dupapun di atas api itu di hadapan hadirat Tuhan, yaitu pada esok harilah, maka barangsiapa yang dipilih Tuhan kelak ia itu akan suci bagi-Nya. Bahwa padamupun ada terlalu banyak, hai kamu, bani Lewi. 8. Lalu kata Musa kepada Korah: Dengarlah oleh kamu, hai bani Lewi! 9. Belumkah cukup bagimu, bahwa diasingkan Allahnya Israel akan kamu dari pada sidang Israel, hendak disuruh-Nya kamu datang hampir kepada-Nya dan mengerjakan pekerjaan kemah Tuhan dan berdiri di hadapan sidang akan mengerjakan pekerjaan-Nya? 10. Maka sedang telah diberinya kamu datang hampir, dan segala saudaramu, yaitu bani Lewipun sertamu, hendakkah kamu lagi menuntut akan imamat juga? 11. Sebab itu engkau dan segala orang yang sefakat dengan dikau itu sudah mendurhaka kepada Tuhan, karena adapun Harun, siapakah dia, maka kamu bersungut-sungut akan dia? 12. Lalu disuruhkan Musa orang memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab itu, tetapi kata mereka itu: Kami tidak mau datang. 13. Belumkah cukup engkau telah menyuruhkan kami keluar dari pada dalam negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, supaya kami mati di padang ini, maka engkau lagi hendak menjadikan dirimu tuan yang berkuasa atas kami? 14. Bahwasanya engkau tiada membawa akan kami ke dalam negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, dan tiada juga engkau memberi akan kami pusaka bendang atau kebun anggur. Hendakkah engkau mencungkil mata orang-orang ini? Kami tiada mau datang. 15. Lalu amarahlah Musa sangat, maka sembahnya kepada Tuhan: Jangan apalah Tuhan menilik akan persembahan mereka itu! Bahwa seekor keledaipun tiada pernah kuambil dari pada mereka itu dan seorangpun tiada kupersakiti! 16. Maka kata Musa kepada Korah: Esok hari hendaklah engkau dan segala orang yang sefakat dengan dikau berdiri di hadapan hadirat Tuhan, baik engkau baik mereka itu baik Harun. 17. Dan masing-masing kamu hendaklah mengambil pedupaannya dan membubuh kemenyan di atasnya, lalu hendaklah masing-masing mempersembahkan pedupaannya di hadapan hadirat Tuhan, dua ratus lima puluh buah pedupaan, dan lagi engkau dan Harunpun masing-masing dengan pedupaannya. 18. Maka diambilnya masing-masing akan pedupaannya, dibubuhnya api di dalamnya dan kemenyan di atas api itu, lalu berdirilah mereka itu di pintu kemah perhimpunan, demikianpun Musa dan Harun. 19. Maka oleh Korah telah disuruh akan segenap sidang itu berhimpun di pintu kemah perhimpunan akan melawan keduanya itu; hata, maka kelihatanlah kemuliaan Tuhan kepada segenap sidang itu. 20. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun demikian: 21. Jauhkanlah dirimu dari tengah perhimpunan ini, maka Aku membinasakan mereka itu kelak dalam sesaat jua! 22. Tetapi tersungkurlah kedua-duanya dengan mukanya ke tanah sambil sembahnya: Ya Allah, ya Allahnya nyawa segala tubuh! jikalau hanya seorang jua berdosa, bolehkah murka-Mu bernyala-nyala kepada segenap sidang ini? 23. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: 24. Katakanlah ini kepada perhimpunan itu: Undurlah kamu dari keliling tempat kedudukan Korah, Datan dam Abiram. 25. Maka Musapun bangkitlah berdiri, lalu pergi mendapatkan Datan dan Abiram, maka segala tua-tua Israelpun mengiringkan dia. 26. Maka katanya kepada sidang itu: Undurlah kamu dari pada kemah-kemah orang yang durhaka ini, dan jangan menjamah barang sesuatu yang padanya, asal jangan kamupun dibinasakan sertanya dalam dosanya! 27. Maka diundurkan oranglah akan mereka itu dari keliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram; maka keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di pintu kemahnya serta dengan bininya dan anaknya laki-laki dan segala anak-anaknya. 28. Maka kata Musa: Dengan ini boleh diketahui olehmu, bahwa aku disuruhkan oleh Tuhan supaya kuperbuat segala pekerjaan ini dan tiada ia itu terbit dari pada hatiku sendiri. 29. Jikalau orang ini mati seperti mati segala orang lain, dan jikalau didatangkan segala kesukaran atas mereka ini seperti berlaku atas segala manusia, maka bukannya aku disuruhkan Tuhan. 30. Tetapi jikalau diadakan Tuhan barang sesuatu yang dahulu tiada, dan jikalau bumi mengangakan mulutnya serta menelan akan mereka ini dan akan segala sesuatu yang ada padanya, dan jikalau dengan hidupnya mereka ini turun ke dalam keleburan, maka diketahuilah olehmu bahwa orang-orang ini telah mencelakan Tuhan. 31. Maka sesungguhnya setelah sudah dikatakannya segala perkataan ini, maka terbelahlah bumi yang di bawah mereka itu; 32. maka bumipun mengangakan mulutnya dan menelan akan mereka itu dan akan segala tempat kedudukannya dan segala orang yang Korah punya dan segala harta bendanya. 33. Maka dengan hidupnya mereka itu turun ke dalam keleburan, baik mereka itu baik segala sesuatu yang ada padanya, lalu bumipun menudungi mereka itu, maka hilanglah mereka itu dari tengah perhimpunan. 34. Maka segala orang Israel yang kelilingnya itupun larilah sebab teriaknya, karena katanya: Kalau-kalau bumi menelan akan kitapun! 35. Dan lagi turunlah api dari pada Tuhan yang makan habis akan orang dua ratus lima puluh, yang telah mempersembahkan kemenyan itu. 36. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: 37. Suruhlah engkau akan Eleazar bin Harun, yang imam, memungut segala pedupaan itu dari dalam tunuan dan mencerai-beraikan api itu ke mana-mana karena sucilah bekas-bekas itu adanya. 38. Adapun pedupaan orang-orang ini, yang telah dibunuh sebab dosanya, ia itu hendaklah diperbuat oranglah perada tempawan akan salutan mezbah, karena ia itu telah dipersembahkannya di hadapan hadirat Tuhan, maka sebab itu telah menjadi suci, hendaklah sekarang ia itu menjadi akan suatu tanda bagi segala bani Israel. 39. Maka oleh Eleazar, yang imam itu, diambil akan segala pedupaan tembaga yang telah dipersembahkan oleh orang yang dimakan api itu, lalu disuruhnya tempakan dia akan salutan mezbah, 40. akan tanda peringatan bagi segala bani Israel, supaya jangan pula seorang lain, yang bukan dari pada benih Harun itu, datang hampir hendak membakar dupa di hadapan hadirat Tuhan, asal jangan ia kena celaka seperti Korah dan segala orang yang sefakat dengan dia, setuju dengan firman Tuhan kepadanya dengan lidah Musa. 41. Maka pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap sidang bani Israel akan Musa dan Harun, katanya: Bahwa kedua kamulah yang telah membunuh umat Tuhan. 42. Maka sesungguhnya sementara orang banyak itu berkerumun kepada Musa dan Harun serta hendak pergi ke kemah perhimpunan, heran, maka awan itu menudungi akan dia dan Kemuliaan Tuhanpun kelihatanlah. 43. Maka pergilah Musa dan Harun sampai di hadapan kemah perhimpunan. 44. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun demikian: 45. Undurlah kamu dari tengah perhimpunan ini, karena Aku hendak membinasakan mereka dalam sesaat jua! Maka tersungkurlah keduanya dengan mukanya ke tanah. 46. Lalu kata Musa kepada Harun: Ambillah akan pedupaan, bubuhlah api dari pada mezbah di dalamnya dan dupa di atas api itu, lalu bersegera-segera pergilah engkau kepada perhimpunan itu, adakanlah gafirat atasnya, Karena murka yang sangat besar telah keluar dari hadirat Tuhan dan siasatnyapun telah mulai. 47. Maka oleh Harun diambil akan pedupaannya seperti pesan Musa, lalu berlari-larilah ia ke tengah perhimpunan itu, karena sesungguhnya bala itu telah mulai makan di antara orang banyak itu; maka dibubuhnya dupa di dalamnya, lalu diadakannya gafirat atas orang banyak itu. 48. Maka berdirilah ia di antara orang mati dengan orang hidup, lalu berhentilah bala itu. 49. Maka yang sudah mati oleh kena bala itu empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, kecuali segala orang yang telah mati sebab perkara Korah itu. 50. Setelah sudah bala itupun berhenti, maka kembalilah Harun kepada Musa ke pintu kemah perhimpunan.
1. Mazmur Daud bagi biduan besar. (140-2) Ya Tuhan! lepaskanlah kiranya aku dari pada orang jahat; lindungkanlah aku dari pada orang yang gagah adanya. 2. (140-3) Yang berpikir-pikirkan banyak jahat dalam hatinya dan yang berhimpun pada tiap-tiap hari hendak berperang. 3. (140-4) Mereka itupun menajamkan lidahnya seperti ular; bahwa bisa ular beludak adalah di bawah bibir mereka itu. -- Selah. 4. (140-5) Peliharakanlah aku, ya Tuhan! dari pada tangan orang fasik; lindungkanlah aku dari pada orang gagah, yang berniat hendak menolak kakiku sampai tergelincir. 5. (140-6) Maka orang sombong itu telah menyembunyikan jerat akan daku dan lagi beberapa tali, dan dibentangkannya jaring pada sisi jalan, dan telah dibubuhnya perangkap akan daku. -- Selah. 6. (140-7) Maka sembahku kepada Tuhan: Bahwa Engkau juga Allahku; berilah kiranya telinga, ya Tuhan! akan bunyi permintaan doaku. 7. (140-8) Ya Hua Tuhan! Engkaulah kuat selamatku; Engkau telah menudungi kepalaku tatkala aku berperang. 8. (140-9) Ya Tuhan! jangan apalah Engkau meluluskan kehendak orang fasik; jangan kiranya Engkau menyampaikan maksudnya yang jahat; kalau-kalau mereka itu mengatas-ataskan dirinya. -- Selah. 9. (140-10) Jikalau mereka yang mengelilingi aku itu mengangkat kepalanya, biarlah kejahatan lidahnya menyelubungi akan mereka itu sendiri. 10. (140-11) Biarlah bara api dicucurkan kepadanya dan dibinasakan-Nya mereka itu dengan api dan dengan air bah, sehingga mereka itu tiada berbangkit pula. 11. (140-12) Adapun orang yang bercabang lidahnya, ia itu tiada akan ditetapkan di atas bumi; maka orang yang penganiayapun dikejar oleh kejahatannya sendiri sampai habis-habis binasalah ia. 12. (140-13) Maka telah kuketahui bahwa Tuhan akan membenarkan hal orang yang teraniaya dan Iapun akan membicarakan perkara orang miskin. 13. (140-14) Bahwasanya orang yang benar itu akan memuji nama-Mu dan orang yang tulus hatinyapun akan duduk di hadapan hadirat-Mu.
1. Mazmur Daud. -- Ya Tuhan! aku berseru kepada-Mu; bersegeralah kiranya kepadaku; berilah telinga akan suaraku apabila aku meminta doa kepada-Mu. 2. Biarlah selalu doaku seperti bakaran dupa di hadapan hadirat-Mu dan penadahan tanganku seperti korban pada waktu petang. 3. Ya Tuhan! taruhlah kiranya suatu penunggu di hadapan mulutku dan tunggui apalah akan pintu bibirku. 4. Janganlah hatiku dicenderungkan kepada perkara yang jahat, akan melakukan kejahatan dengan fasiknya bersama-sama dengan orang yang mengadakan celaka; dan jangan aku makan dari pada nikmatnya. 5. Baiklah aku dipalu oleh orang yang benar, maka ia itu menjadi kebajikan bagiku; baiklah aku ditegur olehnya, maka ia itu seperti minyak pada kepalaku dan tiada ia itu memecahkan kepalaku kelak, bahkan, tiada aku berhenti dari pada mendoakan mereka itu dalam segala sengasaranya. 6. Dengan bebasnya pergilah penghulu-penghulu mereka itu lalu-lalang dari pada sisi gunung batu, serta didengarnya perkataanku yang menyatakan kasih. 7. Seperti seorang yang membajak atau mencangkul di ladang, demikianpun berkaparanlah segala seteru kami pada sisi mulut kubur. 8. Karena mataku telah menengadah kepada-Mu, ya Hua, Tuhan! dan akan Dikau juga haraplah aku; jangan apalah aku dilalaikan. 9. Peliharakanlah aku dari pada kena jerat, yang dipasangnya akan daku, dan dari pada perangkap orang yang berbuat jahat. 10. Biarlah segala orang fasik itu kena jaringnya sendiri dan aku inipun luput dari padanya.
1. Karangan Daud, suatu doa tatkala ia dalam gua. (142-2) Bahwa kepada Tuhan juga berserulah aku dengan nyaring suaraku, dan kepada Tuhan juga aku meminta doa dengan yakin. 2. (142-3) Bahwa aku mencurahkan pengaduhanku di hadapan hadirat-Nya, dan aku memaklumkam kepada-Nya kepicikanku. 3. (142-4) Pada masa hatiku hancurlah dalam aku, maka Engkau juga mengetahui akan jalanku; bahwa sembunyi-sembunyi mereka itu telah memasang jerat pada jalan yang hendak kuturut. 4. (142-5) Jikalau aku menoleh ke kanan, bahwasanya seorangpun tiada yang mengenal aku, perlindunganpun tiada bagiku, dan seorangpun tiada yang memperhatikan halku. 5. (142-6) Maka kepadamulah aku berseru, ya Tuhan! dan akan Dikau kataku: Engkau juga perlindunganku dan bahagianku dalam benua orang hidup. 6. (142-7) Tiliklah kiranya akan tangisku, karena aku telah sangat direndahkan; lepaskan apalah aku dari pada segala orang yang mengejar aku, karena mereka itu kuat dari padaku. 7. (142-8) Keluarkanlah kiranya aku dari dalam penjara, supaya aku memuji nama-Mu; sesungguhnya segala orang yang benar akan mengelilingi aku apabila Engkau sudah membalas baik kepadaku.
17. Tetapi sebagaimana Tuhan sudah membahagi-bahagi kepada masing-masing, dan sebagaimana masing-masing dipanggil oleh Allah, demikian hendaklah ia berbuat. Maka demikianlah peraturanku di dalam segala sidang jemaat. 18. Jikalau seorang dipanggil sedang sudah tersunat, janganlah ia meniadakan sunatnya. Dan jikalau seorang dipanggil sedang belum bersunat, janganlah ia disunatkan. 19. Maka sunat itu suatu pun tiada apa-apa, dan hal yang tiada bersunat itu suatu pun tiada apa-apa; melainkan menjunjung hukum Allah. 20. Maka hendaklah masing-masing tetap di dalam hal panggilan yang ia telah dipanggil itu. 21. Jikalau engkau dipanggil sedang menjadi hamba, jangan engkau bersusah; tetapi jikalau engkau dapat juga dimerdekakan lebih baik terima. 22. Karena siapa yang dipanggil di dalam Tuhan sedang menjadi hamba, ialah orang merdeka Tuhan; sedemikian pula siapa yang dipanggil sedang menjadi orang yang merdeka, ialah hamba Kristus. 23. Maka kamu sudah dibeli dengan harga tunai; janganlah kamu menjadi hamba orang. 24. Hai saudara-saudaraku, hendaklah masing-masing tetap di dalam hal ia dipanggil itu beserta dengan Allah. 25. Tentang hal perawan, tiada padaku firman Tuhan, tetapi aku memberi ikhtiar seperti orang kepercayaan oleh karena rahmat Tuhan. 26. Maka pada pemandanganku, baiklah hal yang demikian oleh sebab kesukaran yang pada masa ini, yaitu baiklah orang tinggal sebagaimana ia memang ada. 27. Jikalau engkau terikat kepada isteri, janganlah menuntut kelepasan. Jikalau engkau terlepas daripada isteri, janganlah mencari isteri. 28. Tetapi jikalau engkau kawin, tiadalah engkau berdosa, dan jikalau seorang perawan kawin, tiadalah ia berdosa. Tetapi orang yang sedemikian itu akan ditimpa oleh kesukaran dirinya. Maka aku ini sayangkan kamu. 29. Maka inilah kataku, hai saudara-saudaraku, bahwa waktu sudah singkat. Sebab itu daripada masa ini biarlah orang yang beristeri itu menjadi seperti yang tiada beristeri; 30. dan orang yang menangis seperti yang tiada menangis, dan orang yang bersukacita seperti yang tiada bersukacita, dan orang yang membeli seperti yang tiada mempunyai; 31. dan orang yang memakai dunia ini, pakailah seperti orang yang tiada memakai; karena keadaan dunia ini akan lenyap. 32. Tetapi kehendak aku janganlah kamu kuatir. Maka orang yang tiada beristeri itu sangat ingat akan perkara daripada Tuhan, yaitu bagaimana ia dapat membuat Tuhan berkenan akan dia. 33. Tetapi orang beristeri sangat ingat akan perkara dunia, yaitu bagaimana ia dapat membuat isterinya berkenan akan dia, 34. dan hatinya bercabang dua. Maka perempuan yang tiada bersuami itu dan perawan sangat ingat akan perkara daripada Tuhan, supaya ia kudus, baik tubuh baik rohnya. Tetapi perempuan yang bersuami itu sangat ingat akan perkara dunia, yaitu bagaimana ia dapat membuat suaminya berkenan akan dia. 35. Maka yang kukatakan ini berfaedah bagi kamu, bukannya aku hendak menjerat kamu, melainkan hendak menyempurnakan kamu, sehingga kamu bertekun kepada Tuhan dengan tiada kebimbangan. 36. Tetapi jikalau seorang menyangkakan tiada menjalankan dengan sepatutnya kepada anak perawannya di dalam hal ia sudah lepas daripada akil balig, maka jikalau disangkanya perlu mengawinkan dia, biarlah ia berbuat sekehendak hatinya. Tiadalah ia berbuat dosa, maka bolehlah mereka itu kawin. 37. Tetapi siapa yang tetap hatinya dan dengan tiada terpaksa, melainkan ada kuasa atas kehendaknya sendiri, dan sudah menetapkan di dalam hatinya hendak memeliharakan anak perawannya itu, maka perbuatannya itu baik juga. 38. Oleh yang demikian maka orang yang mengawinkan anak perawannya itu baik perbuatannya dan orang yang tiada mengawinkan dia itu, lebih baik perbuatannya. 39. Maka seorang perempuan yang bersuami terikat selagi suaminya itu hidup; tetapi jikalau suami itu mati, maka bebaslah ia berkawin dengan barangsiapa yang diperkenannya, asal di dalam Tuhan sahaja. 40. Tetapi pada pemandanganku, ia lebih senang jikalau ia tinggal sebagaimana memang ada. Maka pada pikiranku, bahwa aku juga ada Roh Allah.