Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Bermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: Katakanlah olehmu kepada segala imam anak-anak Harun itu, demikian: Seorang imampun jangan menajiskan dirinya di antara bangsanya dari karena seorang mati. 2. Melainkan dari pada karena keluarganya yang berdamping dengan dia, yaitu dari karena ibunya atau bapanya atau anaknya laki-laki atau anaknya perempuan atau saudaranya laki-laki. 3. Atau dari karena saudaranya perempuan yang duduk sertanya selagi anak dara, yang belum menjadi bini orang, dari karena diapun boleh ia menajiskan dirinya. 4. Maka jangan ia menajiskan dirinya dalam hal pangkat kepala isi rumahnya di antara bangsanya, sehingga ia menghinakan dirinya. 5. Jangan mereka itu bergundulkan kepalanya atau mencukur ujung janggutnya atau menoreh tubuhnya. 6. Maka hendaklah mereka itu menjadi suci bagi Allahnya, dan jangan mereka itu menghinakan nama Allahnya, karena mereka itu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, yaitu santapan Allahnya; maka sebab itu hendaklah mereka itu suci adanya. 7. Jangan mereka itu berbinikan seorang perempuan sundal atau yang telah membuang dirinya, dan lagi jangan diperbinikannya seorang perempuan yang telah dibuang oleh lakinya, karena imam itu suci bagi Tuhan. 8. Maka hendaklah kamu membilangkan dia suci, sebab dipersembahkannya santapan Allahmu; maka sucilah Aku, Tuhan, yang menyucikan kamu. 9. Maka sebab itu apabila seorang anak perempuan imam menjadi seorang sundal, maka dihinakannya, bapanya, tak akan jangan perempuan itu dibakar habis dengan api. 10. Maka adapun yang imam besar di antara segala saudaranya dan yang telah disiram kepalanya dengan minyak bau-bauan dan yang telah dilantik akan berpakaian pakaian yang suci itu, ia itu tak boleh menguraikan rambutnya atau mengoyak-ngoyak pakaiannya. 11. Maka jangan ia datang hampir kepada orang mati, dan jangan ia menajiskan dirinya, jikalau karena bapanya atau karena ibunya sekalipun. 12. Maka jangan ia keluar dari pada tempat yang suci itu, supaya jangan dihinakannya tempat suci Allahnya, karena makota yang kena minyak bau-bauan Allahnya adalah padanya: Bahwa Akulah Tuhan! 13. Maka hendaklah diperbinikannya seorang yang lagi anak dara adanya. 14. Jangan diambilnya seorang perempuan janda, atau yang terbuang, atau sundal yang hina, melainkan seorang anak dara dari pada bangsanya sendiri hendaklah diambilnya akan bininya. 15. Supaya jangan dihinakannya benihnya di antara bangsanya; karena Akulah Tuhan, yang menyucikan dia! 16. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 17. Katakanlah kepada Harun ini: Barangsiapa dari pada benihmu, turun-temurun, yang berkecelaan tubuhnya, ia itu tiada boleh datang hampir akan mempersembahkan santapan Allahnya. 18. Maka dari pada segala orang yang berkecelaan itu seorangpun jangan datang hampir, baik orang yang buta atau yang timpang atau yang sumbing bibirnya atau telinganya, 19. atau orang yang berkecelaan tangannya atau kakinya, 20. atau orang yang bungkuk, atau yang keretut, atau yang berbelalak matanya, atau yang berkurap atau berpuru atau berburut. 21. Dari pada segala benih Harun, imam itu, barangsiapa yang berkecelaan, ia itu tiada boleh datang hampir akan mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan; adalah kecelaan padanya, maka tiada boleh ia datang hampir akan mempersembahkan santapan Allahnya. 22. Maka santapan Allahnya, baik yang kesucian segala kesucian baik yang kesucian adanya, itu boleh dimakannya; 23. tetapi tiada boleh ia datang sampai ke tirai dinding dan tiada boleh ia menghampiri mezbah, sebab berkecelaanlah tubuhnya, supaya jangan dihinakannya segala tempat-Ku yang suci itu: Bahwa Akulah Tuhan, yang menyucikan dia. 24. Maka Musapun menyampaikanlah segala firman ini kepada Harun dari kepada anak-anaknya dan kepada segala bani Israelpun.
1. Doa Musa, khalil Allah. Ya Tuhan! Engkau juga suatu perlindungan bagi kami dari pada zaman datang kepada zaman. 2. Maka dahulu dari pada segala gunung dijadikan, dahulu dari pada bumi dan dunia menerbitkan barang sesuatu, bahkan, dari pada kekal datang kepada kekal Engkau juga Allah. 3. Apabila Engkau hendak mengembalikan manusia kepada abu, maka hanya firman-Mu: Hai anak-anak Adam kembalilah kamu! 4. Karena pada pemandangan-Mu seribu tahun seperti hari kelemarin jua, yang telah lalu, dan seperti satu waktu jaga pada malam adanya. 5. Maka Engkau menggaibkan mereka itu seperti dengan air bah, dan hal mereka itu seumpama tidur adanya! Pada pagi hari mereka itu lagi bagaikan rumput, yang tumbuh dengan suburnya, 6. pada pagi hari ia itu lagi berbunga dan bertumbuh, maka pada petang hari ia itu sudah dipotong serta menjadi kering. 7. Bahkan, oleh murka-Mu kami binasalah, dan oleh amarah-Mupun kami terkejut. 8. Bahwa Engkau menaruh segala kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi itu Kautaruh dalam terang hadirat-Mu. 9. Maka segala hari umur hidup kami lenyaplah oleh murka-Mu, dan kami menghabiskan segala tahun kami seperti senafas jua adanya. 10. Adapun segala hari umur hidup kami itu tujuh puluh tahun, maka jikalau kami amat kuat delapan puluh tahun; maka kelebihannya sekalian itu susah dan kesukaran jua, karena dengan segeranya ia itu dikerat dan kamipun lenyaplah. 11. Siapa gerangan mengetahui kuat murka-Mu dan segala hebat amarah-Mu? 12. Maka sebab itu ajarkan apalah akan kami membilang segala hari kami, supaya kami beroleh hati yang berbudi. 13. Kembalilah kiranya, ya Tuhan! berapa lamakah lagi? Kasihankanlah kiranya akan hamba-hamba-Mu. 14. Kenyangkanlah kami pada pagi hari dengan kemurahan-Mu, maka kami akan bersorak-sorak dan bersukacita pada seumur hidup kami. 15. Sukakanlah kami sekadar segala hari Engkau telah menyengsarakan kami, sekadar segala tahun yang telah kami melihat jahat dalamnya. 16. Biarlah kiranya perbuatan-Mu kelihatan kepada hamba-hamba-Mu dan kemuliaan-Mu kepada anak-anaknya. 17. Maka hendaklah kesedapan Tuhan, Allah kami, datang atas kami! Hendaklah Engkau menetapkan perbuatan tangan kami bagi kami, bahkan, perbuatan tangan kami hendaklah Kautetapkan!
1. Adapun barangsiapa yang duduk dalam perlindungan Allah taala, ia itu akan bermalam di bawah naung Yang Mahakuasa. 2. Bahwa sembahku kepada Tuhan: Engkaulah perlindunganku dan kubuku dan Allahku, yang aku harap pada-Nya. 3. Sesungguhnya Iapun akan melepaskan dikau dari pada jerat orang pemburu dan dari pada bala sampar yang amat membinasakan. 4. Maka Iapun akan menudungi engkau dengan sayap-Nya, dan di bawah kepak-Nya engkau akan berlindung; maka kebenaran-Nya itu bagimu akan perisai dan selukung. 5. Bahwa tiada usah engkau takut akan hebat malam dan akan anak panah yang terbang pada siang; 6. akan bala sampar yang beridar-idar dalam kegelapan, atau akan marabahaya yang membinasakan pada waktu tengah hari. 7. Seribu orang akan jatuh pada sisi-Mu, dan selaksa orang pada kanan-Mu, maka kepada-Mu tiada ia itu akan sampai. 8. Sahaja engkau akan melihatnya dengan matamu serta memandang akan hal orang jahat itu dibalas. 9. Sesungguhnya Engkaulah perlindunganku, ya Tuhan! Bahwa Engkau sudah mengambil Allah taala akan tempatmu berlindung; 10. maka barang kejahatanpun tiada akan mengenai engkau dan barang balapun tiada akan hampir kepada tempat kediaman-Mu; 11. karena Iapun akan berfirman kepada malaekat-Nya dari halmu, supaya dipeliharakannya dikau pada segala jalanmu. 12. Maka mereka itu akan menatang engkau di atas tangan-Nya, supaya jangan terantuk kakimu kepada batu. 13. Maka engkau akan memijak-mijak singa ganas dan ular bisa, dan engkau akan melanyakkan singa yang garang dan ular naga di bawah kakimu. 14. Maka oleh sebab ia rindu akan Daku, maka Aku akan meluputkan dia, dan Aku menaruhkan dia pada tempat yang tinggi, oleh sebab diketahuinya anak nama-Ku. 15. Apabila ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan menyahut kepadanya: Dalam hal kepicikannya Aku akan menyertai dia, dan membantu dia, dan Aku akan mempermuliakan dia. 16. Maka Aku akan memuaskan dia dengan lanjut umur, dan menunjukkan kepadanya selamat-Ku.
1. Di dalam hal kita dibenarkan oleh karena iman, ada kita beroleh sentosa dengan Allah oleh sebab Tuhan kita, Yesus Kristus, 2. yang oleh-Nya juga kita diberi masuk, oleh sebab iman, kepada anugerah ini, yang di dalamnya itu kita hidup; maka kita bermegah-megah dari sebab pengharapan akan kemuliaan Allah. 3. Tetapi bukannya itu sahaja, melainkan juga kita bermegah-megah di dalam kesukaran, sebab mengetahui, bahwa kesukaran itu mendatangkan sabar, 4. dan sabar itu mendatangkan hati yang teguh, dan hati yang teguh itu mendatangkan pengharapan, 5. dan pengharapan itu tiada mempermalukan, sebab kasih Allah sudah dicurahkan rata ke dalam hati kita oleh Rohulkudus yang dikaruniakan kepada kita. 6. Karena tatkala kita lagi lemah, maka Kristus pun matilah karena orang fasik, pada masa yang tetap. 7. Karena jarang sangat seorang mau mati karena orang yang benar. Barangkali karena orang yang baik ada juga orang yang berani mati. 8. Tetapi Allah sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita di dalam hal Kristus telah mati karena kita, tatkala kita ditaklukkan oleh dosa. 9. Sedangkan sekarang kita dibenarkan oleh darah-Nya, maka terlebih lagi kita akan beroleh selamat daripada kemurkaan, dengan jalan Dia. 10. Karena jikalau kita, tatkala lagi seteru Allah, diperdamaikan dengan Allah oleh sebab kematian Anak-Nya, maka terlebih pula kita, sesudah diperdamaikan itu, akan beroleh selamat oleh sebab hidup-Nya. 11. Bukannya demikian sahaja, melainkan kita bermegah-megah pula akan Allah oleh sebab Tuhan kita Yesus Kristus, yang oleh-Nya sekarang ini kita memperoleh perdamaian. 12. Sebab itu, sebagaimana oleh sebab seorang maka dosa sudah masuk ke dalam dunia ini, dan maut oleh sebab dosa, dan atas peri demikian maut itu menimpa sekalian manusia, maka karena itulah sekaliannya berbuat dosa, 13. karena sebelum ada Taurat itu, maka dosa sudah ada di dalam dunia; tetapi dosa itu tiada dihisab selagi tidak ada Taurat. 14. Akan tetapi maut itu memerintah dari zaman Adam hingga zaman Musa, sama juga atas orang yang tiada berbuat dosa sebagaimana kesalahan Adam, yang menjadi suatu teladan Yang akan datang itu. 15. Tetapi karunia Allah bukannya seperti dosa itu. Karena jikalau banyak orang sudah mati oleh sebab dosa seorang, maka terlebih lagi anugerah Allah dan pemberian-Nya melimpah kepada banyak orang di dalam anugerah, yaitu Yesus Kristus yang Seorang juga. 16. Maka pemberian itu berlainan halnya dengan yang disebabkan oleh dosa seorang. Karena hukuman dari sebab seorang itu membawa kepada hal kena hukum, tetapi karunia Allah, yang dari sebab banyak dosa, membawa kepada hal dibenarkan. 17. Karena jikalau dengan dosa seorang maut sudah memerintah oleh sebab seorang itu, maka terlebih lagi orang-orang, yang menerima kemewahan anugerah-Nya dan kebenaran yang dikaruniakan itu, akan memerintah di dalam hidup oleh sebab Seorang, yaitu Yesus Kristus. 18. Sebab itu, sebagaimana oleh sebab satu dosa sekalian manusia terkena hukum, begitulah oleh sebab Satu perbuatan yang benar itu, sekalian manusia dibenarkan, supaya beroleh hidup. 19. Karena sama seperti oleh sebab hal seorang tiada taat, banyak orang menjadi orang berdosa, demikian juga oleh sebab taat Seorang, yang banyak itu dijadikan orang benar. 20. Kemudian masuk pula Taurat itu, supaya dosa itu makin bertambah; tetapi di mana dosa sudah bertambah-tambah, di situlah anugerah Allah melimpah-limpah, 21. supaya sebagaimana dosa itu memerintah di dalam maut, sedemikian itu juga anugerah memerintah dengan kebenaran kepada hidup yang kekal, oleh sebab Yesus Kristus Tuhan kita.