Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. Hata, maka datanglah orang Kiryat-Yearim itu mengambil tabut Tuhan, lalu dibawanya akan dia naik ke dalam rumah Abinadab, yang di atas bukit, maka disucikannya Eliazar, anaknya, supaya ditungguinya akan tabut Tuhan itu. 2. Maka dari pada hari tabut itu di Kiryat-Yearim adalah lalu beberapa berapa tahun, sampai dua puluh tahun lamanya, kemudian segenap orang isi rumah Israel mengaduhkan halnya sambil mengikut Tuhan. 3. Maka pada masa itu berkata Semuel kepada segenap orang isi rumah Israel demikian: Jikalau kiranya kamu bertobat kepada Tuhan dengan segenap hatimu, hendaklah kamu membuang segala berhala dari antara kamu, demikianpun segala Astarot, dan perbetulkanlah hatimu kepada Tuhan dan perbuatlah bakti kepada-Nya jua, niscaya disentakkan-Nya kamu kelak dari dalam tangan orang Filistin. 4. Maka oleh bani Israel dibuanglah akan segala Baal dan Astarot, lalu mereka itu berbuat bakti hanya kepada Tuhan jua. 5. Kemudian kata Semuel: Himpunkanlah olehmu segenap orang Israel ke Mizpa, maka aku hendak meminta doa akan kamu kepada Tuhan. 6. Maka mereka itupun berhimpunlah di Mizpa, lalu diciduknya air, dicurahkannya di hadapan hadirat Tuhan; maka pada hari itu berpuasalah mereka itu serta katanya di sana: Bahwa kami sudah berdosa kepada Tuhan. Maka Semuelpun menjadi hakim orang Israel di Mizpa. 7. Hata, serta kedengaranlah kabar kepada orang Filistin, mengatakan bani Israel ada berhimpun di Mizpa, lalu segala raja Filistin mendatangi orang Israel. Serta terdengarlah bani Israel akan hal yang demikian, maka takutlah mereka itu di hadapan orang Filistin. 8. Maka kata segala bani Israel kepada Semuel: Jangan apalah tuan berhenti dari pada memintakan doa kami kepada Tuhan, Allah kami, supaya dilepaskannya kami dari pada tangan orang Filistin. 9. Maka oleh Semuel diambil akan seekor anak domba yang menyusu, dipersembahkannya sama sekali kepada Tuhan akan korban bakaran, maka Semuelpun meminta doa akan orang Israel kepada Tuhan dan Tuhanpun meluluskan permintaannya. 10. Maka sementara Semuel mempersembahkan korban bakaran itu, tiba-tiba datanglah orang Filistin hendak berperang dengan orang Israel, tetapi pada hari itu juga Tuhan berguruh serta dengan guntur yang hebat kepada orang Filistin, dikejutkan-Nya mereka itu, sehingga alahlah mereka itu di hadapan orang Israel. 11. Maka orang Israel lalu keluar dari dalam Mizpa, diusirnya akan orang Filistin, dialahkannya sampai di bawah Bait-Kar. 12. Setelah itu maka diambil oleh Semuel akan sebuah batu, didirikannyalah akan dia antara Mizpa dengan Sen dan dinamainya akan dia Eben-Haezar, karena katanya: Sampai di sini sudah ditolong Tuhan akan kita. 13. Maka demikianlah perihal orang Filistin direndahkan, maka tiada pula mereka itu melangkahkan perhinggaan tanah orang Israel, karena tangan Tuhan ada melawan orang Filistin pada segala hari umur hidup Semuel. 14. Maka segala negeri yang telah dirampas orang Filistin dari pada orang Israel, itupun dikembalikan pula kepada orang Israel, dari pada Ekeron datang ke Gat, demikianpun segala daerahnya disentak orang Israel dari dalam tangan orang Filistin, maka adalah perdamaian antara orang Israel dengan orang Amori. 15. Adapun Semuel itu adalah ia memerintahkan orang Israel sepanjang umur hidupnya. 16. Maka dari pada setahun datang kepada setahun berjalanlah Semuel berkeliling ke Bait-el dan ke Gilgal dan ke Mizpa, diperintahkannya orang Israel pada segala tempat yang tersebut itu. 17. Tetapi terkadang-kadang pulanglah juga ia ke Rama, karena di sana adalah rumahnya dan di sanapun diperintahkannya orang Israel dan di sanapun didirikannya sebuah mezbah bagi Tuhan.
1. Sebermula, maka pada masa Semuel sudah tua diangkatnya kedua anaknya laki-laki akan hakim atas orang Israel. 2. Adapun nama anak sulungnya itu Yoel dan nama anak bungsunya itu Abia, keduanya itu menjadi hakim di Birsyeba. 3. Tetapi anaknya itu tiada berjalan pada kesan kaki bapanya, melainkan cenderunglah ia kepada kekikiran, dimakannya suap dan diubahkannya hukum. 4. Sebab itu berhimpunlah segala tua-tua orang Israel, lalu sekaliannya pergi mendapatkan Semuel, yang di Rama, 5. sambil katanya kepadanya: Bahwa engkau sudah tua, maka anakmu itu tiada berjalan pada kesan kakimu, sebab itu hendaklah engkau mengangkat seorang raja atas kami, supaya diperintahkannya kami seperti adat segala bangsa yang lain. 6. Maka perkataan ini jahatlah kepada pemandangan Semuel, yaitu sebab kata mereka itu: Berikanlah kiranya kami seorang raja, yang memerintahkan kami. Lalu Semuelpun meminta doa kepada Tuhan. 7. Maka firman Tuhan kepada Semuel: Dengarlah juga olehmu akan kata bangsa ini dalam segala sesuatu yang dipintanya kepadamu, karena bukannya engkau yang dicelakan olehnya, melainkan dicelakannya Aku, supaya jangan lagi Aku jadi Rajanya. 8. Seperti segala perbuatan mereka itu dari pada hari Aku menghantar akan mereka itu keluar dari Mesir datang kepada hari ini, yaitu ditinggalkannya akan Daku dan diturutnya akan berhala, demikianpun perbuatan mereka itu akan dikau. 9. Maka sekarangpun dengarlah olehmu akan katanya, tetapi nasihatkanlah mereka itu baik-baik dan berilah tahu kepadanya peri kelakuan raja, yang akan memerintahkan mereka itu kelak. 10. Maka disampaikan Semuel segala firman Tuhan itu kepada orang banyak, yang sudah meminta seorang raja kepadanya, 11. katanya: Bahwa demikianlah akan peri kelakuan raja, yang akan memerintahkan kamu kelak: Bahwa ia akan mengambil anak-anakmu laki-laki hendak dijadikannya baginya akan pengiring ratanya dan akan orang yang mengendarai kuda, dan akan orang yang berjalan di hadapan ratanya, 12. dan hendak dijadikannya mereka itu kepala atas orang seribu dan kepala atas orang lima puluh, dan akan penenggala bendangnya dan akan orang penuai perhumaannya dan akan pandai yang memperbuatkan senjata perangnya dan lagi segala perkakas ratanya. 13. Maka anak-anakmu perempuan diambilnya kelak, dijadikannya tukang rempah-rempah dan juru masak dan tukang roti. 14. Dan segala bendangmu dan segala kebun anggurmu dan segala kebun pokok zaitmu yang terbaik itu akan diambilnya kelak, diberikannya kepada hamba-hambanya. 15. Dan dari pada segala hasil tanahmu dan buah-buah pokokmu akan diambilnya dalam sepuluh asa, diberikannya kelak kepada segala pegawainya dan kepada hamba-hambanya. 16. Tambahan pula hamba-hambamu dan orang mudamu yang terbaik itu dan keledaimupun akan diambilnya hendak digunakannya kepada pekerjaannya. 17. Dan dari pada segala binatangmu akan diambilnya dalam sepuluh asa dan kamu sekalianpun akan menjadi hambanya. 18. Bahwasanya pada hari itu juga kamu akan berseru-seru dari sebab rajamu, yang telah kamu pilih itu, tetapi tiada juga Tuhan hendak mendengar akan kamu pada hari itu. 19. Maka seganlah orang banyak itu mendengar akan kata Semuel, melainkan katanya: Kendati; biarlah juga atas kami seorang raja. 20. Dan biar kamipun seperti segala bangsa lain, diperintahkan oleh raja kami, biar ia berjalan pada hulu kami dan melakukan segala perang kami. 21. Setelah sudah didengar Semuel akan kata orang banyak itu, maka disampaikannyalah kepada Tuhan. 22. Lalu firman Tuhan kepada Semuel: Dengarlah juga olehmu akan katanya, dan lantikkanlah bagi mereka itu seorang raja. Kemudian kata Semuel kepada segala orang Israel: Pulanglah kamu, masing-masing ke negerinya sendiri.
1. Sebermula, maka adalah seorang dari pada suku Benyamin, namanya Kisy bin Abiel bin Zeror bin Bekhorat bin Afiah, anak seorang orang Benyamin, yang amat hartawan. 2. Maka pada orang itu adalah seorang anaknya laki-laki, yang bernama Saul, lagi teruna dan elok rupanya, bahkan, di antara segala bani Israel seorangpun tiada yang elok dari padanya, maka dari pada bahunya lalu ke atas ia lebih tinggi dari pada orang kebanyakan itu. 3. Hata, maka keledainya betina Kisy, bapa Saul itu, sudah hilang, sebab itu kata Kisy kepada Saul, anaknya: Sekarang bawalah olehmu akan seorang hamba sertamu, bangunlah dan pergi mencahari keledai betina itu. 4. Maka berjalanlah ia melalui pegunungan Efrayim, lalu terus dari pada benua Salisa, tetapi tiada juga didapatinya akan dia, kemudian keduanyapun berjalan terus dari benua Sahalim, tetapi keledainya tiada di sana, lalu ia melalui tanah Benyamin, tiada juga didapatinya akan dia. 5. Setelah sampai keduanya ke benua Zuf maka kata Saul kepada hambanya yang sertanya: Mari kita pulang, asal jangan hati bapaku lepas dari pada keledai itu dan mulai bercintakan kita. 6. Maka sahut hamba itu: Bahwasanya adalah seorang aziz Allah dalam negeri ini, ia itu seorang yang kehormatan, maka tak dapat tiada segala sabdanyapun jadilah; baiklah kita pergi mendapatkan dia, mudah-mudahan ditunjuknya kepada kita jalan yang patut kita turut. 7. Maka kata Saul kepada hambanya: Tetapi jikalau kita pergi, apa gerangan kita persembahkan kepada orang itu? karena roti dalam bekas kita sudah habis dimakan, satupun tiada pada kita, yang dapat kita persembahkan kepada aziz Allah itu. Atau adakah lagi sesuatu pada kita? 8. Maka sahut hamba itu pula kepada Saul, katanya: Tengoklah, dalam tangan sahaya ada lagi sahaya dapati seperempat syikal perak, bolehlah sahaya berikan dia kepada aziz Allah, supaya ditunjuknya jalan kepada kita. 9. (Adapun dahulukala adatlah di antara orang Israel apabila orang pergi bertanyakan Allah, maka katanya: Mari kita pergi mendapatkan penilik, karena orang yang dipanggil nabi sekarang ia itu bergelar penilik dahulu) 10. Maka kata Saul kepada hambanya: Benarlah katamu ini; mari kita pergi. Maka pergilah keduanya ke negeri tempat aziz Allah itu. 11. Maka sementara keduanya berjalan naik ke negeri itu bertemulah dengan dia beberapa perempuan muda yang telah keluar hendak menimba air, maka bertanyalah ia kepadanya: Adakah penilik itu di sini? 12. Maka sahut mereka itu: Ada; lihat, adalah ia di sana di hadapanmu; baiklah kamu bersegera-segera, karena pada hari ini juga ia telah datang ke dalam negeri, sebab hari ini adalah korban karena orang banyak di tempat yang tinggi itu. 13. Apabila kamu masuk ke dalam negeri, boleh lagi kamu mendapat akan dia sebelum ia naik ke atas tempat yang tinggi hendak makan; karena orang banyak itu tiada makan dahulu dari pada datangnya, sebab ia juga yang memberi berkat akan korban itu, setelah itu maka baharulah makan segala orang jemputan; baiklah kamu naik sekarang, karena pada hari ini boleh kamu berjumpa dengan dia. 14. Hata, maka keduanyapun naiklah lalu masuk ke dalam negeri. Setelah sampai ke tengah negeri, heran, maka keluarlah Semuel bertemu dengan mereka itu, sementara ia naik ke tempat yang tinggi itu. 15. Adapun Tuhan sudah memberitahu kepada Semuel dengan nyata-nyata satu hari dahulu dari pada datang Saul, firman-Nya: 16. Esok harilah kira-kira waktu begini Aku menyuruhkan kepadamu kelak seorang laki-laki dari jajahan Benyamin, hendaklah engkau menyirami dia dengan minyak bau-bauan akan penganjur umat-Ku, orang Israel, maka iapun akan melepaskan umat-Ku dari pada tangan orang Filistin, karena sudah Kutilik akan umat-Ku, sebab serunya telah sampai kepada-Ku. 17. Serta terlihatlah Semuel akan Saul maka datanglah firman Tuhan kepadanya: Bahwasanya inilah orang yang telah Aku berfirman kepadamu akan halnya demikian: Iapun akan memerintahkan umat-Ku. 18. Maka Saulpun menghampiri Semuel di tengah pintu gerbang, sambil katanya: Tunjuk apalah kepadaku di mana rumah penilik itu. 19. Maka sahut Semuel kepada Saul: Bahwa aku ini penilik itu; silakanlah naik ke atas tempat yang tinggi itu dahulu dari padaku, karena pada hari ini hendaklah kamu makan sehidangan dengan aku, dan pada esok harilah aku lepaskan kamu pergi; dan segala sesuatu yang dalam hatimupun akan kuberitahu kepadamu. 20. Maka akan hal keledaimu, yang hilang itu sekarang sudah genap tiga hari, janganlah hatimu bersusah akan dia, karena sudah terdapat; maka bagi siapa gerangan ada segala kegemaran di antara orang Israel, jikalau tiada bagimu dan bagi segala orang isi rumah bapamu? 21. Maka sahut Saul, katanya: Bukankah sahaya ini seorang bani Benyamin, dari pada suku yang terkecil dalam bangsa Israel? bukankah bangsa sahaya terkecil dari pada segala bangsa suku Benyamin? maka betapa gerangan tuan menegur sahaya dengan perkataan yang demikian ini? 22. Setelah itu maka diambil Semuel akan Saul dan akan hambanya, dibawanya akan keduanya masuk ke dalam bilik makan, diberikannyalah tempat akan dia pada hulu segala orang jemputan. Adapun banyaknya kira-kira tiga puluh orang. 23. Lalu kata Semuel kepada jurumasak: Sajikanlah sepenggal yang telah kuberikan dikau dan yang pesanku akan halnya: Taruhlah akan dia berasing. 24. Maka oleh jurumasak itu disajikanlah sepaha dengan segala patutnya, diletakkannya di hadapan Saul, sambil katanya: Bahwa inilah yang telah diasingkan, letakkanlah dia di hadapanmu, makanlah, karena sudah disimpan bagimu pada perjamuan ini, tatkala kataku: Aku sudah menjemput orang banyak itu. Maka demikianlah peri pada hari itu Saul makan sehidangan dengan Semuel. 25. Setelah itu maka turunlah keduanya dari tempat yang tinggi itu, lalu masuk ke dalam negeri, maka Semuelpun berkata-kata dengan Saul di atas sotoh rumahnya. 26. Hata, pada pagi-pagi bangunlah keduanya, maka sementara fajarpun merekah dipanggil Semuel akan Saul ke atas sotoh, katanya: Bangunlah engkau, supaya boleh aku menghantar akan dikau! Maka bangunlah Saul, lalu keduanya, baik ia baik Semuel, berjalan ke luar. 27. Setelah sudah turun keduanya sampai ke ujung negeri, maka kata Semuel kepada Saul: Suruhlah hambamu berjalan dahulu dari pada kita; maka berjalanlah hamba itu. Tetapi hendaklah engkau berhenti di sini, supaya aku memberitahu kepadamu firman Allah.
1. Di dalam hal kita dibenarkan oleh karena iman, ada kita beroleh sentosa dengan Allah oleh sebab Tuhan kita, Yesus Kristus, 2. yang oleh-Nya juga kita diberi masuk, oleh sebab iman, kepada anugerah ini, yang di dalamnya itu kita hidup; maka kita bermegah-megah dari sebab pengharapan akan kemuliaan Allah. 3. Tetapi bukannya itu sahaja, melainkan juga kita bermegah-megah di dalam kesukaran, sebab mengetahui, bahwa kesukaran itu mendatangkan sabar, 4. dan sabar itu mendatangkan hati yang teguh, dan hati yang teguh itu mendatangkan pengharapan, 5. dan pengharapan itu tiada mempermalukan, sebab kasih Allah sudah dicurahkan rata ke dalam hati kita oleh Rohulkudus yang dikaruniakan kepada kita. 6. Karena tatkala kita lagi lemah, maka Kristus pun matilah karena orang fasik, pada masa yang tetap. 7. Karena jarang sangat seorang mau mati karena orang yang benar. Barangkali karena orang yang baik ada juga orang yang berani mati. 8. Tetapi Allah sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita di dalam hal Kristus telah mati karena kita, tatkala kita ditaklukkan oleh dosa. 9. Sedangkan sekarang kita dibenarkan oleh darah-Nya, maka terlebih lagi kita akan beroleh selamat daripada kemurkaan, dengan jalan Dia. 10. Karena jikalau kita, tatkala lagi seteru Allah, diperdamaikan dengan Allah oleh sebab kematian Anak-Nya, maka terlebih pula kita, sesudah diperdamaikan itu, akan beroleh selamat oleh sebab hidup-Nya. 11. Bukannya demikian sahaja, melainkan kita bermegah-megah pula akan Allah oleh sebab Tuhan kita Yesus Kristus, yang oleh-Nya sekarang ini kita memperoleh perdamaian. 12. Sebab itu, sebagaimana oleh sebab seorang maka dosa sudah masuk ke dalam dunia ini, dan maut oleh sebab dosa, dan atas peri demikian maut itu menimpa sekalian manusia, maka karena itulah sekaliannya berbuat dosa, 13. karena sebelum ada Taurat itu, maka dosa sudah ada di dalam dunia; tetapi dosa itu tiada dihisab selagi tidak ada Taurat. 14. Akan tetapi maut itu memerintah dari zaman Adam hingga zaman Musa, sama juga atas orang yang tiada berbuat dosa sebagaimana kesalahan Adam, yang menjadi suatu teladan Yang akan datang itu. 15. Tetapi karunia Allah bukannya seperti dosa itu. Karena jikalau banyak orang sudah mati oleh sebab dosa seorang, maka terlebih lagi anugerah Allah dan pemberian-Nya melimpah kepada banyak orang di dalam anugerah, yaitu Yesus Kristus yang Seorang juga. 16. Maka pemberian itu berlainan halnya dengan yang disebabkan oleh dosa seorang. Karena hukuman dari sebab seorang itu membawa kepada hal kena hukum, tetapi karunia Allah, yang dari sebab banyak dosa, membawa kepada hal dibenarkan. 17. Karena jikalau dengan dosa seorang maut sudah memerintah oleh sebab seorang itu, maka terlebih lagi orang-orang, yang menerima kemewahan anugerah-Nya dan kebenaran yang dikaruniakan itu, akan memerintah di dalam hidup oleh sebab Seorang, yaitu Yesus Kristus. 18. Sebab itu, sebagaimana oleh sebab satu dosa sekalian manusia terkena hukum, begitulah oleh sebab Satu perbuatan yang benar itu, sekalian manusia dibenarkan, supaya beroleh hidup. 19. Karena sama seperti oleh sebab hal seorang tiada taat, banyak orang menjadi orang berdosa, demikian juga oleh sebab taat Seorang, yang banyak itu dijadikan orang benar. 20. Kemudian masuk pula Taurat itu, supaya dosa itu makin bertambah; tetapi di mana dosa sudah bertambah-tambah, di situlah anugerah Allah melimpah-limpah, 21. supaya sebagaimana dosa itu memerintah di dalam maut, sedemikian itu juga anugerah memerintah dengan kebenaran kepada hidup yang kekal, oleh sebab Yesus Kristus Tuhan kita.