Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 2. Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Adapun segala masa raya Tuhan, yang akan diserukan oleh kamu bagi perhimpunan yang suci, segala masa raya-Ku inilah dia: 3. Enam hari lamanya hendaklah orang bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh itulah sabat perhentian bagi suatu perhimpunan yang suci, barang sesuatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat, karena ia itulah sabat Tuhan pada segala tempat kedudukan kamu. 4. Maka inilah segala masa raya Tuhan akan perhimpunan yang suci, yang hendak kamu serukan pada masanya yang tertentu: 5. Pada bulan yang pertama, pada empat belas hari bulan itu dan pada petang hari adalah Pasah Tuhan. 6. Maka pada lima belas hari bulan itu adalah hari raya fatir bagi Tuhan, maka hendaklah kamu makan apam fatir tujuh hari lamanya. 7. Maka pada hari yang pertama itu hendaklah bagimu suatu perhimpunan yang suci; barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat. 8. Maka tujuh hari lamanya hendaklah kamu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, maka pada hari yang ketujuhpun akan ada suatu perhimpunan yang suci, barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat. 9. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 10. Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri yang hendak Kuanugerahkan kepadamu, serta kamu menuai hasilnya, maka hendaklah dari pada hulu penuaianmu seikat kamu bawa kepada imam. 11. Maka hendaklah seikat itu ditimang-timang imam di hadapan hadirat Tuhan, supaya diadakannya keridlaan atasmu; maka pada keesokan harinya kemudian dari pada sabat itu hendaklah ditimang-timang imam akan dia. 12. Maka pada hari kamu menimang-nimang seikat itu hendaklah kamu menyediakan seekor anak domba yang setahun umurnya dan yang tiada berkecelaan, akan korban bakaran bagi Tuhan. 13. Dan lagi persembahan makanan dari pada dua perpuluhan tepung halus, yang diramas dengan minyak, akan persembahan bakaran, suatu bau yang harum bagi Tuhan, dan suatu persembahan minuman dari pada air anggur, seperempat hin banyaknya. 14. Maka jangan kamu makan roti, atau emping, atau tepung yang ditumbuk, sampai pada hari itu juga, sampai sudah kamu membawa persembahan itu kepada Allahmu; maka inilah suatu hukum yang kekal bagimu turun-temurun pada segala tempat kedudukan kamu. 15. Setelah itu maka dari pada keesokan harinya kemudian, dari pada sabat itu, yaitu dari pada hari yang kamu mempersembahkan gandum seikat akan persembahan timang-timangan, hendaklah kamu membilang tujuh sabtu genap. 16. Sampai kepada keesokan harinya kemudian dari pada sabtu yang ketujuh itu, genap lima puluh hari hendaklah kamu bilang, maka pada hari itu hendaklah kamu mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan makanan yang baharu. 17. Maka dari dalam rumah-rumahmu hendaklah kamu membawa roti dua ketul akan persembahan timang-timangan, yaitu diperbuat dari pada dua perpuluhan tepung halus, dibakar berkhamir akan hulu hasil bagi Tuhan. 18. Maka serta dengan roti itu hendaklah kamu mempersembahkan pula tujuh ekor anak domba, yang umur setahun dan tiada celanya dan seekor lembu muda, yaitu anak lembu, dan dua ekor domba jantan, sekalian itu akan korban bakaran bagi Tuhan, serta dengan persembahannya makanan dan minuman, akan persembahan bakaran dan bau yang harum kepada Tuhan. 19. Maka hendaklah kamu menyediakan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur. 20. Maka hendaklah ditimang-timang oleh imam akan dia serta dengan roti hulu hasil itu akan persembahan timangan di hadapan hadirat Tuhan, maka sekalian itu serta dengan kedua ekor anak domba itu menjadi suatu kesucian bagi Tuhan dan bahagian imam. 21. Maka pada hari itu juga hendaklah kamu berseru-seru bahwa adalah perhimpunan yang suci bagimu; barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat; ia itulah satu hukum yang kekal bagimu turun-temurun dalam segala tempat kedudukanmu. 22. Maka apabila kamu menuai hasil tanahmu, jangan kamu menuai habis-habis akan segala ujung bendangmu, dan jangan kamu memungut barang yang tinggal dari pada penuaianmu, melainkan tinggalkanlah ia bagi orang miskin dan orang dagang: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! 23. Arakian, bahwa berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 24. Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Pada bulan yang ketujuh dan pada sehari bulan itu hendaklah ada perhentian bagimu, suatu hari raya bunyi nafiri dan perhimpunan yang suci. 25. Jangan kamu bekerja pada hari itu, melainkan hendaklah kamu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan. 26. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 27. Tetapi pada sepuluh hari bulan yang ketujuh itu, yaitu hari gafirat yang besar, akan ada perhimpunan yang suci bagimu, maka pada hari itu hendaklah kamu merendahkan hatimu dan mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan. 28. Maka pada hari itu jangan kamu bekerja, karena ia itulah hari gafirat, akan diadakan gafirat atasmu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu. 29. Maka sebab itu barangsiapa yang tiada merendahkan hatinya pada hari itu, ia itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. 30. Demikianpun barangsiapa yang berbuat barang sesuatu pekerjaan pada hari itu, maka Aku akan membinasakan orang itu kelak di antara bangsanya. 31. Barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat; maka inilah suatu hukum yang kekal bagimu turun-temurun pada segala tempat kedudukanmu. 32. Maka hendaklah hari itu bagimu satu sabat perhentian, serta hendaklah kamu merendahkan hatimu; pada sembilan hari bulan itu ketika masuk matahari, yaitu dari pada masuk matahari sampai kepada masuk matahari, hendaklah kamu berhenti pada sabatmu. 33. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 34. Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Bahwa pada lima belas hari bulan yang ketujuh itu juga hendaklah ada hari raya pondok daun-daunan bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. 35. Pada hari yang pertama itu akan ada perhimpuan yang suci; jangan kamu bekerja pada hari itu. 36. Maka tujuh hari lamanya hendaklah kamu mempersembahkan kepada Tuhan beberapa korban bakaran dan pada hari yang kedelapan hendaklah ada bagimu suatu perhimpunan yang suci, dan persembahkanlah beberapa korban bakaran kepada Tuhan; maka inilah hari raya adanya, jangan kamu bekerja pada hari itu. 37. Maka inilah segala masa raya Tuhan, yang hendak kamu seru-serukan akan perhimpunan yang suci dan akan dipersembahkan kepada Tuhan beberapa korban api dan korban bakaran dan persembahan makanan dan korban sembelihan dan persembahan minuman, masing-masing pada harinya. 38. Kecuali segala sabat Tuhan dan kecuali segala persembahanmu dan segala nazarmu dan segala korban dari ridla hatimu, yang hendak kamu persembahkan kepada Tuhan. 39. Maka sebab itu pada lima belas hari bulan yang ketujuh, apabila kamu sudah mengumpulkan segala hasil tanahmu, hendaklah kamu membuat suatu masa raya bagi Tuhan tujuh hari lamanya; maka pada hari yang pertama hendaklah ada perhentian dan pada hari yang kedelapanpun hendaklah ada perhentian. 40. Maka pada hari yang pertama hendaklah kamu mengambil akan dirimu beberapa cabang dari pada pokok yang permai dan pelepah kurma dan carang pohon kayu yang rindang dan pokok gandarusa, dan bersuka-sukaanlah kamu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, tujuh hari lamanya. 41. Maka dalam setahun tujuh hari lamanya hendaklah kamu membuat hari raya ini bagi Tuhan, ia itu hukum yang kekal bagimu turun-temurun; maka pada bulan yang ketujuh hendaklah kamu membuat dia. 42. Tujuh hari lamanya hendaklah kamu duduk dalam pondok daun-daunan, segala orang peranakan Israel akan duduk dalam pondok-pondok itu. 43. Supaya diketahui oleh segala anak buahmu, bahwa Aku telah medudukkan bani Israel dalam pondok-pondok, tatkala Aku menghantar akan mereka itu ke luar dari negeri Mesir: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu. 44. Demikianlah dipesan Musa kepada segala bani Israel akan segala masa raya Tuhan itu.
1. Marilah kita menyanyi dengan ramai-ramai bagi Tuhan, biarlah kita bersorak-sorak bagi gunung batu selamat kita! 2. Biarlah kita menghadap hadirat-Nya dengan puji-pujian serta membunyikan mazmur baginya. 3. Karena Tuhanlah Allah yang mahabesar, bahkan, Ialah Raja yang di atas segala dewa. 4. Maka dalam tangan-Nya adalah segala tempat yang terdalam di atas bumi dan segala kemuncak gunung Iapun yang empunya Dia. 5. Ia yang empunya laut, karena telah dijadikannya, dan segala daratpun telah diadakan oleh tangan-Nya. 6. Marilah kita menyembah sujud serta bertelut di hadapan Tuhan, yang telah menjadikan kita. 7. Karena Ialah Allah kita, dan kitapun bangsa yang digembalakan-Nya dan domba pegangan tangan-Nya. Maka pada hari ini, serta kamu mendengar bunyi suara-Nya, 8. janganlah kamu mengeraskan hatimu, seperti di Meriba dan seperti tatkala di Massa dalam padang Tiah, 9. tempat nenek moyang kamu telah mempermainkan Daku serta mencobai akan Daku dan dilihatnya perbuatan-Ku. 10. Bahwa empat puluh tahun lamanya Aku telah menyabarkan bangsa itu, serta firman-Ku: Mereka itulah suatu bangsa yang sesat dengan hatinya dan tiada diketahuinya akan jalan-Ku; 11. maka sebab itu bersumpahlah Aku dengan murka-Ku, bahwa sekali-kali tiada mereka itu akan masuk ke dalam perhentian-Ku!
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian yang baharu; nyanyilah bagi Tuhan, hai isi segenap bumi! 2. Nyanyilah bagi Tuhan; puji-pujilah akan nama-Nya; kabarkanlah selamat-Nya dari pada sehari datang kepada sehari. 3. Masyhurkanlah kemuliaan-Nya di antara segala orang kafir dan segala perbuatan ajaib-Nya di antara segala bangsa. 4. Karena besarlah Tuhan; patut sekali Ia dipuji-puji; hebatlah Ia di atas segala dewata. 5. Karena segala dewa orang kafir itu berhala jua adanya, tetapi Tuhan telah menjadikan segala petala langit. 6. Hormat dan kemuliaan adalah di hadapan hadirat-Nya, keindahan dan perhiasan dalam tempatnya yang suci. 7. Berikanlah kepada Tuhan, hai segala bangsa manusia! berikanlah kepada Tuhan hormat dan puji. 8. Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah akan persembahan, marilah masuk ke dalam pagar halaman-Nya. 9. Sembah sujudlah kepada Tuhan dengan berpakaikan perhiasan yang suci, gentarlah di hadapan hadirat-Nya, hai isi segenap bumi! 10. Katakanlah olehmu di antara segala bangsa bahwa Tuhan adalah memegang perintah; maka bumi itu tetap berdiri, tiada ia itu akan digoncangkan; maka Tuhan akan menghukumkan segala bangsa dengan amat sangat adilnya. 11. Hendaklah segala petala langit bersuka-sukaan, dan segala isi bumipun tamasya; hendaklah laut serta dengan sepenuh-penuh isinyapun menderu bunyinya; 12. hendaklah segala padang serta dengan segala yang padanya itu melompat-lompat dari kesukaan, dan segala pohon kayu di hutanpun bersorak-sorak 13. di hadapan hadirat Tuhan, karena Iapun datang, bahkan, Iapun datang, hendak menghukumkan bumi; bahwa Ia akan menghukumkan segala isi dunia dengan adil dan segala bangsa manusia dengan kebenaran-Nya.
1. Bahwa Tuhan jua yang memegang perintah; biarlah segala dunia bersuka-sukaan dengan ramai-ramai. Hendaklah segala tokong-tokong pulau bersukacita! 2. Awan-awan dan kelam kabut adalah keliling-Nya, kebenaran dan adalat itulah ketetapan arasy-Nya. 3. Api adalah memancar dari hadapan hadirat-Nya serta menyala-nyalakan segala seteru-Nya berkeliling. 4. Halilintar-Nya menerangkan bumi; segala dunia melihat dia serta dengan gemetar. 5. Segala gunung hancur luluhlah seperti lilin di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan hadirat Tuhan seluruh bumi. 6. Bahwa segala petala langit memasyhurkan adil-Nya dan segala bangsapun melihat kemuliaan-Nya. 7. Biarlah dipermalukan segala orang yang berbakti kepada patung dan yang bermegah-megah akan berhalanya. Sembah sujudlah kepada Tuhan, hai kamu segala dewata. 8. Bahwa Sion telah mendengarnya, lalu bersukacita, dan segala puteri Yehudapun bersuka-sukaan ramai-ramai dari karena segala pehukuman-Mu, ya Tuhan! 9. Karena Engkaulah, ya Tuhan, mahabesar di atas segala isi bumi; Engkaulah amat tinggi dari pada segala dewata. 10. Hai kamu sekalian yang mengasihi akan Tuhan! bencilah akan yang jahat. Maka Iapun memeliharakan jiwa segala kekasih-Nya dan dilepaskan-Nya mereka itu dari pada tangan orang fasik. 11. Bahwa terang itu tertaburlah bagi orang yang benar, dan kesukaanpun bagi orang yang tulus hatinya. 12. Hai kamu orang yang benar, hendaklah bersukacita hatimu akan Tuhan, serta masyhurkanlah kesucian-Nya dengan puji-pujian!
1. Tiadakah kamu ketahui, hai saudara-saudaraku, (karena aku berkata kepada orang yang mengetahui hukum Taurat) bahwa hukum itu memerintahkan orang selama ia hidup? 2. Karena seorang perempuan yang bersuami terikat oleh hukum kepada suaminya selagi suami itu hidup; tetapi jikalau suami itu mati, terlepaslah perempuan itu daripada hukum suami. 3. Sebab itu, jikalau perempuan itu berlakikan orang lain tatkala suaminya lagi hidup, maka ia dikata orang perempuan berzinah; tetapi jikalau suaminya itu mati, terlepaslah perempuan itu daripada hukum itu, sehingga bukanlah ia perempuan berzinah, walaupun berlakikan orang lain. 4. Demikian juga, hai saudara-saudaraku, kamu ini pun dimatikan lepas daripada hukum Taurat itu oleh tubuh Kristus, supaya menjadi satu dengan yang lain, yaitu dengan Dia, yang sudah dibangkitkan dari antara orang mati, supaya kita mengeluarkan buah-buahan bagi Allah. 5. Tatkala kita lagi hidup di dalam tabiat duniawi, maka segala hawa nafsu yang penuh dengan dosa, yang dibangkitkan oleh hukum Taurat itu, bekerjalah di dalam anggota kita akan mengeluarkan buah-buahan bagi maut, 6. tetapi sekarang kita sudah terlepas daripada hukum Taurat itu, sedang kita sudah mati lepas daripada hukum itu, yang di dalamnya kita terpegang, sehingga kita berbuat ibadat baharu yang rohani, bukannya ibadat lama yang menurut sebagaimana rukun sahaja. 7. Apakah sekarang hendak kita katakan? Hukum Taurat itu dosakah? Sekali-kali tidak. Hanya aku tiada tahu dosa, jikalau tiada sebab hukum Taurat itu, karena tiada aku tahu akan hal tamak, jikalau tiada Taurat itu mengatakan: Janganlah engkau tamak! 8. Tetapi sedang dosa itu digerakkan oleh sebab penyuruhan itu, maka ia mengerjakan di dalam diriku berbagai-bagai hal tamak; karena jikalau tiada hukum Taurat, dosa pun matilah. 9. Dahulu aku ini hidup dengan tiada bertaurat, tetapi tatkala penyuruhan itu tiba, maka dosa itu hidup pula, 10. tetapi aku ini matilah; dan penyuruhan yang kepada hidup itu, kudapati menuju maut. 11. Karena sedang dosa itu digerakkan oleh sebab penyuruhan itu, maka ia memperdayakan aku dan membunuh aku atas peri demikian. 12. Jadi, hukum Taurat itu kudus, dan penyuruhan itu pun kudus serta adil dan sempurna. 13. Jikalau begitu, yang baik itu menjadi mautkah kepadaku? Sekali-kali tidak. Melainkan dosa, supaya nyata ia itu dosa, yang mendatangkan maut itu kepadaku dengan jalan menggunakan yang baik itu, supaya nyata dosa itu teramat sangat besarnya oleh penyuruhan itu. 14. Karena kita ketahui, bahwa hukum itu rohani, tetapi aku ini di dalam keadaan tubuh, terjual ke bawah dosa. 15. Karena barang yang kulakukan tiada aku tahu, karena bukannya barang yang aku gemar, aku amalkan, melainkan barang yang aku benci, itulah aku buat. 16. Tetapi jikalau aku perbuat barang yang tiada aku gemar, maka aku mempersetujukan bahwa Taurat itu baik adanya. 17. Oleh yang demikian, sekarang ini bukanlah lagi aku ini yang melakukan dia, melainkan dosa yang diam di dalam diriku. 18. Karena aku mengetahui, bahwa tiada diam di dalam diriku, yaitu di dalam keadaan tubuhku, barang yang baik; karena kehendak ada padaku, tetapi melakukan yang baik itu, tidak. 19. Karena yang baik yang aku gemar itu, tiada aku perbuat, melainkan yang jahat yang aku tiada gemar, itulah aku amalkan. 20. Tetapi jikalau aku ini perbuat barang yang aku tiada gemar itu, maka bukanlah lagi aku ini yang melakukan itu, melainkan dosa yang diam di dalam diriku. 21. Oleh yang demikian tampak kepadaku hukum ini: Sedang aku gemar berbuat yang baik, maka jahat itu sudah hadir. 22. Karena aku memperkenankan hukum Allah menurut batin manusia, 23. akan tetapi aku tampak ada lain hukum di dalam anggotaku, yang berperang dengan hukum akalku, serta membawa aku ke dalam tawanan di bawah hukum dosa di dalam anggotaku. 24. Wah, aku orang yang celaka ini! Siapakah gerangan akan melepaskan aku keluar dari dalam tubuh maut ini? 25. Mengucap syukurlah aku kepada Allah oleh Yesus Kristus Tuhan kita! (7-26) Oleh yang demikian, maka aku ini sendiri dengan hati mengikut hukum Allah, tetapi dengan tabiat duniawi takluk ke bawah hukum dosa.