Rabu, 15 Mei

2024

Alpet 2022

Terjemahan Baru

BIL 33:1-49
AMS 16
2KOR 2

BIL 33 1-49

Tempat-tempat persinggahan orang Israel di padang gurun 1.   Inilah tempat-tempat persinggahan orang Israel, setelah mereka keluar dari tanah Mesir, pasukan demi pasukan, di bawah pimpinan Musa dan Harun; 2.   Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka: 3.   Mereka berangkat dari Rameses pada bulan yang pertama, pada hari yang kelima belas bulan yang pertama itu; pada hari sesudah Paskah berjalanlah orang Israel keluar, oleh tangan yang dinaikkan, di depan mata semua orang Mesir, 4.   sementara orang Mesir sedang menguburkan orang-orang yang telah dibunuh TUHAN di antara mereka, yakni semua anak sulung; sebab TUHAN telah menjatuhkan hukuman-hukuman kepada para allah mereka. 5.   Berangkatlah orang Israel dari Rameses, lalu berkemah di Sukot. 6.   Mereka berangkat dari Sukot, lalu berkemah di Etam yang di tepi padang gurun. 7.   Mereka berangkat dari Etam, lalu balik kembali ke Pi-Hahirot yang di depan Baal-Zefon, kemudian berkemah di tentangan Migdol. 8.   Mereka berangkat dari Pi-Hahirot dan lewat dari tengah-tengah laut ke padang gurun, lalu mereka berjalan tiga hari perjalanan jauhnya di padang gurun Etam, kemudian mereka berkemah di Mara. 9.   Mereka berangkat dari Mara, lalu sampai ke Elim; di Elim ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma; di sanalah mereka berkemah. 10.   Mereka berangkat dari Elim, lalu berkemah di tepi Laut Teberau. 11.   Mereka berangkat dari Laut Teberau, lalu berkemah di padang gurun Sin. 12.   Mereka berangkat dari padang gurun Sin, lalu berkemah di Dofka. 13.   Mereka berangkat dari Dofka, lalu berkemah di Alus. 14.   Mereka berangkat dari Alus, lalu berkemah di Rafidim, dan di sana tidak ada air minum untuk bangsa itu. 15.   Mereka berangkat dari Rafidim, lalu berkemah di padang gurun Sinai. 16.   Mereka berangkat dari padang gurun Sinai, lalu berkemah di Kibrot-Taawa. 17.   Mereka berangkat dari Kibrot-Taawa, lalu berkemah di Hazerot. 18.   Mereka berangkat dari Hazerot, lalu berkemah di Ritma. 19.   Mereka berangkat dari Ritma, lalu berkemah di Rimon-Peros. 20.   Mereka berangkat dari Rimon-Peros, lalu berkemah di Libna. 21.   Mereka berangkat dari Libna, lalu berkemah di Risa. 22.   Mereka berangkat dari Risa, lalu berkemah di Kehelata. 23.   Mereka berangkat dari Kehelata, lalu berkemah di Har-Syafer. 24.   Mereka berangkat dari Har-Syafer, lalu berkemah di Harada. 25.   Mereka berangkat dari Harada, lalu berkemah di Makhelot. 26.   Mereka berangkat dari Makhelot, lalu berkemah di Tahat. 27.   Mereka berangkat dari Tahat, lalu berkemah di Tarah. 28.   Mereka berangkat dari Tarah, lalu berkemah di Mitka. 29.   Mereka berangkat dari Mitka, lalu berkemah di Hasmona. 30.   Mereka berangkat dari Hasmona, lalu berkemah di Moserot. 31.   Mereka berangkat dari Moserot, lalu berkemah di Bene-Yaakan. 32.   Mereka berangkat dari Bene-Yaakan, lalu berkemah di Hor-Gidgad. 33.   Mereka berangkat dari Hor-Gidgad, lalu berkemah di Yotbata. 34.   Mereka berangkat dari Yotbata, lalu berkemah di Abrona. 35.   Mereka berangkat dari Abrona, lalu berkemah di Ezion-Geber. 36.   Mereka berangkat dari Ezion-Geber, lalu berkemah di padang gurun Zin, yaitu Kadesh. 37.   Mereka berangkat dari Kadesh, lalu berkemah di gunung Hor, di perbatasan tanah Edom. 38.   Ketika itu imam Harun naik ke gunung Hor sesuai dengan titah TUHAN, dan di situ ia mati pada tahun keempat puluh sesudah orang Israel keluar dari tanah Mesir, pada bulan yang kelima, pada tanggal satu bulan itu; 39.   Harun berumur seratus dua puluh tiga tahun, ketika ia mati di gunung Hor. 40.   Pada waktu itu raja negeri Arad, orang Kanaan itu, yang tinggal di Tanah Negeb di tanah Kanaan, mendengar kabar tentang kedatangan orang Israel. 41.   Berangkatlah mereka dari gunung Hor, lalu berkemah di Zalmona. 42.   Mereka berangkat dari Zalmona, lalu berkemah di Funon. 43.   Mereka berangkat dari Funon, lalu berkemah di Obot. 44.   Mereka berangkat dari Obot, lalu berkemah dekat reruntuhan di Abarim di daerah Moab. 45.   Mereka berangkat dari reruntuhan itu, lalu berkemah di Dibon-Gad. 46.   Mereka berangkat dari Dibon-Gad, lalu berkemah di Almon-Diblataim. 47.   Mereka berangkat dari Almon-Diblataim, lalu berkemah di pegunungan Abarim di depan Nebo. 48.   Mereka berangkat dari pegunungan Abarim, lalu berkemah di dataran Moab di tepi sungai Yordan dekat Yerikho. 49.   Mereka berkemah di tepi sungai Yordan, dari Bet-Yesimot sampai ke Abel-Sitim di dataran Moab.

AMS 16

1.   Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. 2.   Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 3.   Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. 4.   TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. 5.   Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. 6.   Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. 7.   Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. 8.   Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan. 9.   Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. 10.   Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah. 11.   Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya. 12.   Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran. 13.   Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya. 14.   Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya. 15.   Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi. 16.   Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. 17.   Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya. 18.   Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. 19.   Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak. 20.   Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN. 21.   Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. 22.   Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya. 23.   Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. 24.   Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. 25.   Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. 26.   Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia. 27.   Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan. 28.   Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib. 29.   Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik. 30.   Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan. 31.   Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. 32.   Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. 33.   Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.

2KOR 2

1.   Aku telah mengambil keputusan di dalam hatiku, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu dalam dukacita. 2.   Sebab, jika aku mendukakan hatimu, siapa lagi yang dapat membuat aku menjadi gembira selain dia yang berdukacita karena aku. 3.   Dan justru itulah maksud suratku ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu. 4.   Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua. Harus diampuni orang yang bersalah 5.   Tetapi jika ada orang yang menyebabkan kesedihan, maka bukan hatiku yang disedihkannya, melainkan hati kamu sekalian, atau sekurang-kurangnya--supaya jangan aku melebih-lebihkan--,hati beberapa orang di antara kamu. 6.   Bagi orang yang demikian sudahlah cukup tegoran dari sebagian besar dari kamu, 7.   sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat. 8.   Sebab itu aku menasihatkan kamu, supaya kamu sungguh-sungguh mengasihi dia. 9.   Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu. 10.   Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, --seandainya ada yang harus kuampuni--,maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus, 11.   supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya. Kecemasan dan kelegaan Paulus di Troas dan di Makedonia 12.   Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. 13.   Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia. 14.   Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. 15.   Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. 16.   Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian? 17.   Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Sistem Design By