Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: 2. Berkatalah kepada bani Israel dan ambillah dari pada mereka itu sebatang tongkat yang tiap-tiap suku bangsa, dari pada segala penghulunya seturut suku bangsa mereka itu, dua belas batang tongkat, dan nama masing-masing hendaklah kausuratkan pada tongkatnya. 3. Dan nama Harun hendaklah kausuratkan pada tongkat Lewi, karena bagi tiap-tiap penghulu suku bangsanya akan ada sebatang tongkat. 4. Maka hendaklah engkau menaruhkan dia dalam kemah perhimpunan di hadapan assyahadat, tempat Aku bertemu dengan kamu. 5. Maka akan jadi kelak, bahwa tongkat orang yang Kupilih itu akan berbunga, supaya dengan demikian Aku mendiamkan segala sungutan bani Israel karena sebab Aku, yang disungut-sungutkannya akan kamu. 6. Maka dikatakan Musa kepada segala bani Israel kehendak Tuhan, lalu segala penghulu mereka itu memberikan kepadanya sebatang tongkat akan tiap-tiap penghulu, seturut suku bangsanya dua belas orang; maka tongkat Harunpun adalah di antara segala tongkat itu. 7. Maka diletakkan Musa segala tongkat itu di hadapan hadirat Tuhan dalam kemah assyahadat. 8. Maka sesungguhnya pada keesokan harinya, apabila masuklah Musa ke dalam kemah assyahadat, heranlah, maka tongkat Harun, yang bagi suku Lewi itu, adalah berbunga, karena telah ia itu bertunas dan berbunga kembang dan berbuahkan badam. 9. Maka dibawa Musa akan segala tongkat itu keluar dari hadapan hadirat Tuhan kepada segala bani Israel, serta dilihatnya diambil masing-masing akan tongkatnya. 10. Maka firman Tuhan kepada Musa: Kembalikanlah tongkat Harun itu ke hadapan assyahadat, supaya ditaruh akan satu tanda bagi anak-anak durhaka ini, supaya berkesudahanlah sungut-sungutan mereka itu akan Daku dan jangan mereka itu mati dibunuh. 11. Maka dibuat Musa seperti firman Tuhan kepadanya, demikianpun dibuatnya. 12. Maka sembah bani Israel kepada Musa, katanya: Bahwa sesungguhnya kami sekalian akan putus nyawa kelak dan akan binasa, bahkan, kami sekalian akan binasa. 13. Orang yang berani menghampiri kemah Tuhan itu, biarlah mati dibunuh! Mengapa kami sekalian akan putus nyawa kelak?
1. Mazmur Daud. -- Ya Tuhan! dengar apalah akan doaku; berilah telinga akan permintaanku; sahutilah akan daku setuju dengan kebenaran-Mu dan dengan keadilan-Mu. 2. Dan jangan Engkau menghadapkan hamba-Mu ini kepada hukum; karena tiada hidup seorang juapun yang benar di hadapan hadirat-Mu. 3. Bagaimana seteru mengejar jiwaku! dipijak-pijaknya nyawaku ke bumi; didudukkannya aku dalam tempat gelap gulita, seperti orang yang sudah lama mati. 4. Maka sebab itu nyawaku diliputi dalam aku dan tercengang-cenganglah hatiku di dalam dadaku. 5. Maka terkenanglah aku akan hari dahulu-dahulu; aku menimbang-nimbang segala perbuatan-Mu dan berpikir-pikir akan segala perbuatan tangan-Mu. 6. Bahwa aku menadahkan tanganku kepada-Mu, maka jiwaku di hadapan-Mu seperti tanah yang ringkai. -- Selah. 7. Segeralah menyahuti aku, ya Tuhan! nyawaku hendak pingsan, jangan apalah Engkau menyembunyikan hadirat-Mu dari padaku, melainkan aku menjadi sama dengan orang yang turun ke dalam kubur. 8. Pada pagi hari berilah tahu kemurahan-Mu kepadaku, karena haraplah aku pada-Mu; ajarkanlah aku dari hal jalan yang patut kuturut, karena kepada-Mulah aku mengangkat jiwaku. 9. Lepaskanlah aku, ya Tuhan! dari pada segala seteruku; maka kepada-Mu juga aku berlindung. 10. Ajarkanlah aku berbuat kesukaan-Mu, karena Engkau juga Allahku! dan biarlah Roh-Mu, yang baik itu, memimpin aku pada tanah yang rata. 11. Ya Tuhan! hidupkanlah aku pula oleh karena nama-Mu; hantarkanlah jiwaku keluar dari dalam kepicikan setuju dengan keadilan-Mu. 12. Dan tumpaslah segala seteruku oleh karena kemurahan-Mu, sehingga tiada lagi mereka itu sekalian menyesakkan jiwaku, karena aku ini hamba-Mu.
1. Mazmur Daud. -- Segala puji bagi Tuhan, gunung batuku, yang mengajarkan tanganku berperang dan jariku bermain senjata. 2. Bahwa Engkaulah kemurahanku dan kubuku, tempat perlindunganku, penebusku dan perisaiku, yang aku harap pada-Nya dan yang menaklukkan bangsa itu kepadaku. 3. Ya Tuhan! apa gerangan manusia, maka Engkau berkenan akan dia? apa gerangan anak Adam, maka Engkau mengindahkan dia? 4. Bahwa manusia itu seumpama uap yang sia-sia dan umur hidupnyapun seperti bayang-bayang yang lalu. 5. Ya Tuhan! condongkanlah segala langit dan turunlah Engkau; sentuhlah segala gunung maka berasaplah ia. 6. Adakanlah halilintar sabung-menyabung; suruhkanlah anak panah-Mu dan terbangkanlah dia. 7. Unjuklah tangan-Mu dari dalam ketinggian dan lepaskanlah aku, dan sentakkanlah aku dari dalam air besar, dari dalam tangan orang helat, 8. yang mulutnya selalu mengatakan dusta, dan tangan kanannyapun tangan kanan khianat adanya. 9. Ya Allah! aku hendak menyanyikan bagi-Mu suatu nyanyian yang baharu; aku hendak bermazmur bagi-Mu dengan dandi dan permainan sepuluh tali. 10. Bagi-Mu, yang memberi kemenangan kepada raja-raja dan yang melepaskan Daud, hamba-Mu, dari pada pedang yang membinasakan. 11. Lepaskanlah aku dan keluarkanlah aku dari dalam tangan orang helat, yang mulutnya mengatakan dusta dan tangannya kananpun tangan kanan khianat adanya. 12. Supaya anak-anak laki-laki kami pada masa mudanya seperti pokok yang tumbuh dengan suburnya, dan anak-anak perempuan kami seumpama tiang penjuru yang terpahat akan perhiasan mahligai. 13. Supaya pelubur kami yang penuh itu mengeluarkan beberapa berapa bekal, dan segala kawan binatang kami beranak beribu laksa dalam dusun-dusun kami! 14. Supaya segala lembu jantan kami banyak muatannya dan jangan ada pelanggaran atau penyerangan atau tempik sorak perang pada lorong-lorong kami. 15. Berbahagialah kiranya bangsa yang untungnya begitu; berbahagialah bangsa yang Allahnya itu Tuhan!
1. Adapun akan hal barang yang dipersembahkan kepada berhala, kita ketahui "bahwa kita sekalian berpengetahuan." Maka pengetahuan itu membesarkan diri, tetapi kasih itu meneguhkan hati. 2. Jikalau seorang menyangkakan dirinya mengetahui barang sesuatu, belumlah ia mengetahui sebagaimana patut diketahuinya. 3. Tetapi jikalau barang seorang mengasihi Allah, ialah dikenal oleh Allah. 4. Tentang hal makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala itu, kita mengetahui bahwa berhala itu satu pun tidak di dalam dunia ini, dan tiadalah ada Allah lain hanya Yang Esa itu. 5. Karena jikalau maklum dewa-dewa ada sekalipun, baik di langit, baik di atas bumi, sebagaimana ada dewa-dewa banyak dan penguasa pun banyak, 6. tetapi kepada kita ada Satu sahaja, yaitu Allah Bapa, maka segala sesuatu daripada Dialah asalnya, dan kita menuju Dia, dan Tuhan pun Satu juga, yaitu Yesus Kristus, oleh sebab-Nyalah ada segala sesuatu, dan kita pun ada oleh sebab-Nya. 7. Tetapi bukannya sekalian orang berpengetahuan ini. Maka ada beberapa orang yang hingga sekarang ini mahir dengan berhala dan makan yang sudah dipersembahkan kepada berhala, dan perasaan hati mereka itu, sebab lemah, menjadi najis. 8. Sebenarnya makanan itu tiada membawa lebih dekat kepada Allah. Jikalau kita tiada makan sekalipun, tiada apa kekurangan kita, dan jikalau kita makan pun, tiada apa kelebihan kita. 9. Tetapi ingatlah kamu, supaya jangan kebebasanmu itu menjadi suatu syak kepada orang yang lemah. 10. Karena jikalau seorang memandang engkau yang berpengetahuan itu, duduk makan di dalam rumah berhala, tiadakah perasaan hatinya yang lemah itu menjadi berani hendak makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala? 11. Karena oleh sebab pengetahuanmu itu binasalah orang yang lemah, yaitu saudara itu, karenanya juga Kristus sudah mati. 12. Tetapi jikalau atas peri demikian kamu berdosa kepada saudara-saudara itu, dan melukakan perasaan hatinya yang lemah itu, maka kamu juga berdosa kepada Kristus. 13. Oleh sebab itu jikalau makanan mendatangkan syak kepada saudaraku itu, sekali-kali tiadalah aku mau makan daging lagi, supaya jangan aku mendatangkan syak kepada saudaraku.