Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Maka apabila kamu sudah dibawa oleh Tuhan, Allahmu, ke dalam negeri yang kamu tuju hendak mengambil dia akan milik pusaka dan apabila sudah dihalaukannya beberapa bangsa dari hadapanmu, yaitu segala orang Heti dan Girgazi dan Amori dan Kanani dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi, tujuh bangsa yang lebih banyak bilangannya dan lebih besar kuasanya dari pada kamu, 2. dan apabila sudah diserahkan Tuhan, Allahmu, akan mereka itu di hadapanmu, dan kamu sudah mengalahkan mereka itu, maka hendaklah kamu membinasakan mereka itu sama sekali, jangan kamu berjanji-janjian dengan mereka itu dan jangan kamu mengasihani mereka itu. 3. Dan lagi jangan kamu bersanak saudara dengan mereka itu, jangan anakmu perempuan kamu berikan kepada anak mereka itu laki-laki, dan anak mereka itu perempuan jangan kamu ambil akan bini anakmu laki-laki. 4. Karena mereka itu kelak akan mengundurkan anakmu dari belakang Aku, sehingga ia berbuat bakti kepada dewata, maka begitulah murka Tuhan akan bernyala-nyala kelak kepadamu dan dibinasakannya kamu dengan segeranya. 5. Melainkan hendaklah kamu berbuat akan mereka itu demikian ini: Pecahkanlah segala mezbah mereka itu dan hancur luluhkan segala tiang yang telah didirikan oleh mereka itu, dan tebangkanlah segala hutan-hutan mereka itu dan bakarkanlah segala patung mereka itu habis dengan api. 6. Karena kamulah satu bangsa yang suci bagi Tuhan, Allahmu, dan telah dipilih Tuhan, Allahmu, akan kamu dari pada segala bangsa yang di atas bumi, supaya kamu menjadi baginya bangsa miliknya. 7. Bukannya sebab bilangan kamu lebih banyak dari pada segala orang yang lain maka dikasihi Tuhan akan kamu begitu, sehingga dipilihnya akan kamu, karena kamulah terkecil dari pada segala bangsa itu. 8. Melainkan sebab dikasihi Tuhan akan kamu dan supaya disampaikannya perkara yang dijanjinya kepada nenek moyangmu pakai sumpah, maka dihantar Tuhan akan kamu keluar dengan tangan yang kuat dan dilepaskannya kamu dari dalam tempat perhambaan dan dari pada tangan Firaun, raja Mesir. 9. Maka sebab itu ketahuilah olehmu, bahwa Tuhan, Allahmu, itu Allah yang benar dan Allah yang setiawan adanya, yang menentukan perjanjiannya dan kemurahannya kepada segala orang yang mengasihi akan Dia dan yang memeliharakan hukum-Nya, maka ia itu sampai kepada beribu-ribu anak cucunya. 10. Dan Ia membalas termata-mata segala jahat orang yang benci akan Dia, dibinasakannya masing-masing mereka itu, maka tiada dipertangguhkannya membalas termata-mata segala jahat orang yang benci akan Dia. 11. Maka hendaklah kamu melakukan segala hukum dan undang-undang dan syarat yang pada hari ini kusuruh kamu turut. 12. Maka jikalau begitu kamu menurut segala hukum ini dan kamu ingat akan melakukan dia, maka inilah akan jadinya: Bahwa Tuhan Allahmupun akan meneguhkan kepadamu perjanjian-Nya dan kemurahan-Nya yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu pakai sumpah. 13. Maka dikasihi-Nya akan kamu kelak dan diberkati-Nya akan kamu dan diperbanyakkan-Nya kamu, dan diberkati-Nya akan buah rahimmu dan akan hasil bendangmu, akan gandum dan air anggur dan minyakmu dan akan kandungan lembumu dan akan kawan-kawan dombamu dalam negeri yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu pakai sumpah hendak dikaruniakan-Nya kepadamu. 14. Berbahagialah kamu terlebih dari pada segala bangsa lain; maka di antara kamu seorang laki-laki atau perempuanpun tiada akan mandul, dan seekorpun tiada mandul di antara segala binatangmu. 15. Maka Tuhanpun akan menjauhkan segala penyakit dari pada kamu, dan dari pada segala bala Mesir, yang kamu ketahui itu, satupun tiada didatangkan-Nya atas kamu, melainkan didatangkan-Nya kelak atas segala orang yang benci akan kamu. 16. Maka kamu akan menghabiskan segala bangsa yang diserahkan Tuhan, Allahmu, kepadamu; jangan hati kamu sayang akan dia dan jangan kamupun berbuat bakti kepada dewa-dewanya, karena ia itu menjadi suatu jerat akan kamu kelak. 17. Jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian: Bahwa bangsa-bangsa itu terlebih banyak dari pada kita ini, bagaimana boleh kita menghalaukan dia dari pada miliknya? 18. Maka jangan juga kamu takut akan dia, melainkan ingatlah selalu akan barang yang telah diperbuat Tuhan, Allahmu, akan Firaun dan akan segala orang Mesir 19. yaitu akan segala percobaan besar, yang telah dilihat oleh matamu, dan akan segala tanda alamat dan ajaib dan akan tangan yang kuat dan lengan yang terkedang, olehnya juga Tuhan, Allahmu, sudah menghantar akan kamu keluar, maka demikianpun kelak diperbuat Tuhan, Allahmu, akan segala bangsa yang kamu takut di hadapannya. 20. Tambahan pula Tuhan, Allahmu, akan menyuruhkan bala kebinasaan di antara mereka itu, sehingga segala orang yang lagi tinggal dan yang tersembunyipun hilang dari hadapanmu. 21. Janganlah kamu gentar di hadapan mereka itu, karena di tengah-tengah kamu adalah Tuhan, Allahmu, yaitu Allah yang mahabesar dan hebat! 22. Maka dengan perlahan-lahan Tuhan, Allahmu, akan membantun segala bangsa ini dari hadapanmu, maka tiada boleh kamu membinasakan dia dengan segera-segera, supaya jangan margasatwa diperbanyak sangat bagimu. 23. Melainkan Tuhan, Allahmu, akan menyerahkan dia di hadapanmu serta mengejutkan mereka itu dengan gentar yang besar, sehingga sudah dibinasakannya semuanya. 24. Maka raja-raja mereka itu akan diserahkannya ke tanganmu dan kamupun akan menghilangkan namanya dari bawah langit; seorangpun tiada akan tahan di hadapanmu sampai kamu sudah membinasakan sekaliannya. 25. Maka hendaklah kamu membakar habis akan patung-patung dewatanya dengan api; janganlah kamu ingin akan emas perak yang ada padanya, hendak mengambil dia akan dirimu, supaya jangan kamu dijerat olehnya, karena ia itulah barang kebencian kepada Tuhan, Allahmu. 26. Maka jangan kamu membawa barang kebencian itu ke dalam rumahmu, supaya sumpah laknat yang lekat padanya itu jangan kamu tanggungkan atas dirimu; maka seperti akan barang kebencian hendaklah kamu benci akan dia dan seperti akan barang kejemuan hendaklah kamu jemu akan dia, karena ada sumpah laknat lekat padanya.
1. Bahwa inilah perkataan Agur bin Yakai; sabda perumpamaan orang itu kepada Itiel, bahkan kepada Itiel dan Ukhal. 2. Bahwa aku ini tiada berbudi, seperti bukannya orang, aku tiada berakal manusia. 3. Dan lagi tiada aku belajar hikmat, dan tiada aku mengerti pengetahuan Tuhan, yang mahasuci. 4. Siapa gerangan telah naik ke sorga atau telah turun dari sana? Siapakah telah menggenggam angin dengan tangannya? Siapakah telah membungkus air itu dengan sehelai kain? Siapakah telah menetapkan segala pihak bumi? Siapa gerangan namanya dan siapa gerangan nama anaknya? Katakanlah jikalau kiranya engkau mengetahuinya. 5. Segala firman Allah itu amat suci adanya, maka Ialah laksana perisai bagi segala orang yang berpaut kepada-Nya. 6. Jangan apalah engkau menambahi firman-Nya dengan barang sesuatu, supaya jangan dihukumkan-Nya engkau dan didapati-Nya akan dikau seorang pembohong. 7. Dua perkara juga telah kupinta kepadamu; jangan apalah engkau menahankan dia dari padaku dahulu dari pada matiku. 8. Jauhkanlah kiranya dari padaku segala sia-sia dan bohong; jangan apalah berikan daku kepapaan atau kekayaan, melainkan peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup; 9. lamun jangan dengan mewahku aku menyangkal akan Dikau sambil kataku: Siapakah Tuhan itu? atau jangan dari sebab kepapaanku aku mulai mencuri dan menghujat akan nama Allahku. 10. Janganlah mengumpat seorang hamba kepada tuannya, supaya jangan dikutukinya akan dikau dan engkau sendiripun bersalah. 11. Adalah suatu bangsa yang menistakan bapanya dan tiada memberi berkat akan ibunya; 12. suatu bangsa yang sangka akan dirinya suci, tetapi tiada dibasuhkan kecemarannya; 13. suatu bangsa, hai betapa besar matanya dan terangkat kelopak matanya! 14. suatu bangsa yang giginya laksana pedang dan gigi gerahamnya laksana pisau, hendak makan habis akan segala orang miskin yang di dalam negeri, dan akan segala orang yang kekurangan di antara manusia. 15. Pada si lintah adalah dua anaknya, ia ini: Berilah! berilah! bahwa tiga perkara ini tiada tahu kenyang dan empat yang tiada pernah berkata demikian: Telah cukuplah sudah! 16. yaitu: kubur dan rahim yang mandul dan bumi, yang tiada kenyang dengan air, dan apipun tiada tahu berkata demikian: Telah cukuplah sudah! 17. Adapun orang yang mengolok-olok akan bapanya dan enggan menurut kata ibunya, maka gagak dari tepi sungai akan mematuk matanya dan anak burung nasar akan makan dia. 18. Ketiga perkara ini terlalu ajaib kepadaku, bahkan, empat perkara yang tiada kuketahui. 19. Yaitu jalan burung nasar di udara dan jalan ular di atas batu gunung dan jalan kapal di tengah-tengah laut dan jalan seorang laki-laki dengan anak dara. 20. Adapun hal perempuan berzinah, ia itu demikianlah adanya: maka iapun makan lalu disapunya mulutnya sambil katanya: Tiada aku berbuat jahat! 21. Sebab tiga perkara ini dunia menjadi kacau, dan akan empat tiada ia tertahan, 22. yaitu karena seorang hamba apabila ia merajalela, dan seorang bodoh apabila ia berkelimpahan rezeki, 23. dan karena seorang perempuan yang hina apabila ia berlaki, dan seorang sahaya apabila ia menjadi waris enciknya. 24. Bahwa empat perkara ini terkecil dalam dunia, akan tetapi tersangatlah ia bijaksana dan lengkaplah kepandaiannya, 25. yaitu: bahwa semut itu suatu bangsa yang tiada kuat, maka disediakannya juga bekalnya pada musim panas; 26. dan kelinci itu suatu bangsa yang lemah, maka diperbuatkannya juga sarangnya dalam batu gunung; 27. dan belalang itu tiada beraja, maka terbanglah juga ia berkawan-kawan; 28. dan laba-laba itu mencapai dengan kakinya, maka adalah juga ia di dalam maligai raja. 29. Bahwa ketiga ini berjalan dengan baik langkahnya, bahkan, adalah empat yang berjalan molek. 30. Yaitu singa yang terlebih gagah dari pada segala binatang dan tiada ia mau balik dari sebab barang sesuatu; 31. dan anjing pemburu yang baik lambungnya, dan lagi seorang raja yang tiada terlawan. 32. Jikalau kiranya engkau telah membuat perkara yang bodoh sebab membesarkan dirimu, atau telah berpikir jahat, maka hendaklah engkau bertekap mulut; 33. karena air susu ditumbuk menjadi mentega dan hidung ditumbuk keluar darah dan amarah digalakkan menjadikan perkelahian.
16. Dan lagi pula kataku: Biarlah jangan seorang pun menyangka aku ini bodoh; tetapi jikalau demikian sangkamu, terimalah juga aku seperti orang bodoh, supaya aku pun boleh megah sedikit. 17. Adapun barang yang kukatakan itu tiada kukatakan menurut kehendak Tuhan, melainkan seolah-olah orang bodoh yang berani memegahkan diri. 18. Sedang banyak orang memegahkan dirinya menurut kemegahan dunia, maka aku pun hendak memegahkan diriku. 19. Karena dengan sukanya kamu sabar akan orang bodoh, oleh sebab kamu berakal. 20. Karena kamu menderita, jikalau orang memperhambakan kamu, jikalau orang makan kamu, jikalau orang menawan kamu, jikalau orang meninggikan dirinya, jikalau orang menampar mukamu. 21. Maka sangatlah malu aku mengatakan ini, seolah-olah kami ini sudah lemah. Tetapi di dalam hal mana pun orang berani, (aku berkata dengan kebodohan) aku berani juga. 22. Orang Ibranikah mereka itu? Demikianlah juga aku. Orang Israelkah mereka itu? Demikianlah juga aku. Keturunan Ibrahimkah mereka itu? Demikianlah juga aku. 23. Pesuruh Kristuskah mereka itu? (aku berkata seperti orang yang sudah hilang akal), aku ini lebih lagi. Di dalam kelelahan terlebih banyak, di dalam penjara berlebih-lebih, disesah terlampau sangat, kerapkali di dalam bahaya maut. 24. Daripada orang Yahudi lima kali aku menerima sesah, tiap-tiap kali empat puluh kurang satu; 25. tiga kali aku dicemuk, sekali aku dirajam, tiga kali karam kapal, sehari semalam aku hanyut di laut, 26. banyak kali di dalam perjalanan, di dalam beberapa bahaya sungai, di dalam beberapa bahaya penyamun, di dalam beberapa bahaya daripada bangsaku, di dalam beberapa bahaya daripada orang kafir, di dalam beberapa bahaya negeri, di dalam beberapa bahaya di padang belantara, di dalam beberapa bahaya di laut, di dalam beberapa bahaya di antara saudara-saudara yang munafik, 27. di dalam kelelahan dan kesusahan, kerapkali berjaga, di dalam kelaparan dan dahaga, kerapkali di dalam puasa dengan kedinginan dan bertelanjang. 28. Dan lagi (lain daripada segala perkara itu, yang tiada termasuk di dalam hal ini) yang menimpa aku setiap hari, yaitu susah akan hal segala sidang jemaat. 29. Siapakah yang lemah, yang aku tiada sama berasa lemah? Siapakah yang disyakkan hatinya, yang aku ini tiada hancur hati? 30. Jikalau tak boleh tidak aku bermegah-megah, maka aku akan memegahkan atas hal kelemahanku. 31. Maka Allah, yaitu Bapa Tuhan Yesus yang terpuji selama-lamanya itu, mengetahui bahwa tiada aku dusta. 32. Maka di negeri Damsyik pemerintah yang di bawah baginda Aretas itu menyuruh berjaga negeri orang Damsyik akan menangkap aku, 33. maka di dalam suatu keranjang aku diulurkan ke bawah menerusi suatu jendela pada tembok, dan demikianlah luputlah aku daripada tangannya.