Wednesday, 08 May

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

BIL 24:10-25:18
AMS 6-7
1KOR 13

BIL 24 10-25

10.   Hata, maka murka Balak mulai bernyala-nyala akan Bileam, lalu titah Balak kepada Bileam sambil dilipatkannya tangannya: Adapun aku memanggil engkau kemari ini, yaitu supaya engkau mengutuki musuhku, heran, maka sekarang sudah tiga kali engkau memberkati mereka itu berturut-turut! 11.   Maka sekarangpun nyahlah engkau dari sini ke tempatmu; sesungguhnya dahulu titahku hendak memuliakan dikau amat banyak, tetapi lihatlah olehmu, bahwa Tuhan telah menahankan kemuliaan itu dari padamu! 12.   Maka sembah Bileam kepada Balak: Bukankah patik telah berkata kepada utusan yang tuanku suruhkan kepada patik, demikian kata patik: 13.   Jikalau kiranya tuanku Balak menganugerahkan kepada hamba seistananya berisi perak dan emas sekalipun, maka tiada juga hamba dapat melalui firman Tuhan akan berbuat baik atau jahat dengan kehendak hati hamba sendiri; bahwa barang firman Tuhan yang hendak hamba katakan. 14.   Maka sekarang sesungguhnya patik kembali kepada bangsa patik, sebab itu biarlah patik bernubuat bagi tuanku akan hal perkara yang dibuat kelak bangsa ini akan bangsa tuanku pada kemudian hari. 15.   Maka mulailah ia mengatakan misalnya, katanya: Bahwa Bileam bin Beor yang berkata, dan orang yang mencelikkan matanya itu bersabda! 16.   Maka yang berkata ia itu orang yang mendengar firman Allah dan yang mengetahui akan hikmat Allah taala dan yang melihat wajah Allah Mahakuasa, ia itu orang yang telah terjerumus dan yang dicelikkan matanya. 17.   Bahwa aku akan melihat dia, tetapi bukan sekarang, aku akan memandang dia, tetapi bukannya hampir, maka sebuah bintang akan terbit dari pada Yakub dan sebatang tongkat kerajaan akan naik dari antara Israel, maka ia akan menghancurkan pelipisan Moab dan tempurung kepala orang yang suka berperang! 18.   Edom lagi menjadi miliknya pusaka, demikianpun Seir; yang bermusuh dengan dia menjadi miliknya pusaka, dan Israel akan beroleh kuat baharu. 19.   Bahwa seorang dari pada Yakub akan kerajaan serta membinasakan segala kubu yang lagi tinggal. 20.   Arakian, serta dilihatnya Amalek maka dimulainya mengatakan misalnya, katanya: Adapun mula segala bangsa, ia itu Amalek, tetapi akhirnya akan kebinasaan. 21.   Serta dilihatnya orang Keni, maka dimulainya mengatakan misalnya, katanya: Kendatilah teguh kedudukanmu dan sarangmu ditaruh di atas bukit batu; 22.   maka Kain selalu diusik juga sampai Asyur membawa akan kamu dengan tertawan. 23.   Dan lagi dimulainya mengatakan misalnya, katanya: Wai, siapakah boleh hidup, apabila diadakan Allah segala perkara ini? 24.   Maka kapal-kapal dari pantai orang Khitim akan mengusik Asyur dan mengusik Heber dan iapun akan binasa! 25.   Hata, maka bangkitlah Bileam berdiri, lalu pergi dan kembalilah ia ke tempatnya, maka Balakpun pergilah kepada jalannya.

BIL 25 1-18

1.   Sebermula, maka tinggallah orang Israel di Sittim, lalu orang banyak itu mulai berkendak dengan perempuan Moab. 2.   Karena dijemputnya orang banyak itu kepada korban bagi dewata mereka itu, maka orang banyak itupun makanlah sambil menyembah dewatanya. 3.   Maka Israelpun berdamping dengan Baal Peor, sebab itu bernyala-nyala murka Tuhan akan Israel. 4.   Maka firman Tuhan kepada Musa: Ambillah olehmu akan segala penghulu orang banyak itu, gantungkanlah dia bagi Tuhan dalam panas, maka murka Tuhan yang bernyala-nyala itu akan undur kelak dari pada Israel. 5.   Lalu kata Musa kepada segala hakim orang Israel: Bunuhlah olehmu masing-masing akan orang yang telah berdamping dengan Baal Peor! 6.   Maka sesungguhnya, datanglah seorang dari pada bani Israel, dibawanya kepada saudaranya akan seorang perempuan Midiani di hadapan mata Musa dan di hadapan mata segenap sidang bani Israel, sementara mereka itu bertangis-tangisan di hadapan pintu kemah perhimpunan. 7.   Maka ia itu dilihat oleh Pinehas bin Eliazar bin Harun, yang imam, maka bangkitlah ia berdiri di tengah-tengah perhimpunan itu, lalu diambilnya sebatang lembing pada tangannya. 8.   Maka diikutnya orang Israel itu dari belakang sampai ke dalam petidurannya, lalu ditikamnya keduanya, baik orang Israel baik perempuan itu tengah ia berkendak, maka seketika itu berhentilah bala itu dari pada bani Israel. 9.   Maka jumlah segala orang yang mati sebab kena bala itu dua puluh empat ribu banyaknya. 10.   Maka befirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: 11.   Bahwa Pinehas bin Eliazar bin Harun, yang imam itu, telah mengundurkan murka-Ku dari atas bani Israel, sebab telah dituntutnya bela cemburuan-Ku di tengah-tengah mereka itu, sehingga tiada Aku membinasakan bani Israel dengan cemburuan-Ku. 12.   Sebab itu katakanlah kepadanya, bahwa sesungguhnya Aku menganugerahi dia dengan perjanjian selamat-Ku! 13.   Maka perjanjian imamat itu adalah dengan dia serta dengan anak cucunya kemudian dari padanya sampai selama-lamanya, sebab dicemburukannya perkara Allahnya dan diadakannya gafirat atas bani Israel. 14.   Adapun nama orang laki-laki Israel yang mati dibunuh bersama-sama dengan perempuan Midiani itu, ia itu Zimri bin Salu, seorang penghulu suku Simeon. 15.   Dan nama perempuan Midiani yang dibunuh itu Kozbi, anak Zur; ia itu seorang penghulu suku bangsa Midiani. 16.   Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: 17.   Hendaklah engkau bermusuh dengan bangsa Midiani, maka engkau akan mengalahkan dia kelak. 18.   Karena mereka itupun telah menjadi musuh kamu juga dengan tipu dayanya, serta diperdayakannya kamu dalam perkara Peor dan dalam perkara Kozbi, saudaranya perempuan, anak seorang penghulu Midian, yang dibunuh pada hari bala dari karena hal perkara Peor itu.

AMS 6

1.   Hai anakku! jikalau kiranya engkau telah menjadi pengaku samamu manusia, jikalau kiranya engkau telah bertampar tangan karena orang lain; 2.   sesungguhnya engkau telah terjerat oleh perkataan mulutmu, dan engkau telah tertangkap oleh perkataan lidahmu. 3.   Perbuatlah ini, hai anakku; lepaskanlah kiranya dirimu, sebab engkau sudah jatuh ke tangan samamu manusia; pergilah, rajinkanlah dirimu, serta memaksa akan samamu manusia. 4.   Janganlah beri matamu mengantuk atau kelopak matamu tidur; 5.   lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangan pemburu dan seperti burung dari pada tangan pemikat. 6.   Pergilah belajar kepada semut, hai pemalas; perhatikanlah kelakuannya dan jadilah bijaksana. 7.   Bahwa jikalau tiadalah padanya penghulu atau pengerah atau pemerintah sekalipun, 8.   maka disediakannya juga rezekinya pada musim panas dan dikumpulkannya makanannya pada musim menuai. 9.   Berapa lama lagi, hai pemalas, engkau hendak berbaring? bilakah engkau hendak bangun dari pada tidurmu? 10.   Dengan sedikit lagi tidur, sedikit lagi mengantuk, sedikit lagi berlipat tangan sambil berbaring, 11.   demikianlah kepapaanmu akan datang kelak atasmu seperti seorang penyamun, dan kekuranganmu seperti seorang yang bersenjata lakunya. 12.   Bahwa jahatlah dan fasiklah adanya orang yang berjalan sambil membawa mulut putar balik. 13.   Bahwa iapun mengendap-endap dengan matanya dan mengguit-guit dengan kakinya dan memberi isyarat dengan jarinya; 14.   kebinasaan dan celaka adalah dalam hatinya, pada sediakala diadakannya jahat, dan diterbitkannya perbantahan. 15.   Maka sebab itulah kebinasaannya akan datang sekonyong-konyong, dengan segera juga ia dipecahkan, sehingga tiada dapat disembuhkan pula akan dia. 16.   Maka enam perkara inilah yang dibenci Tuhan, bahkan, ada tujuh yang kebencian kepadanya: 17.   mata yang angkuh, dan lidah yang bercabang, dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah, 18.   dan hati yang mengadakan tipu daya, dan kaki yang pantas berjalan kepada kejahatan, 19.   dan saksi dusta yang bertutur bohong, dan orang yang menanamkan percideraan di antara saudara bersaudara. 20.   Hai anakku! peliharakanlah hukum bapamu dan janganlah engkau meninggalkan pesan ibumu. 21.   Tambatlah akan dia selalu pada hatimu, dan kenakanlah dia seperti kalung pada lehermu. 22.   Apabila engkau berjalan-jalan, maka iapun kelak memimpin akan dikau, apabila engkau berbaring tidur, maka iapun kelak menunggui akan dikau, dan apabila engkau jaga dari pada tidurmu, maka iapun akan berkata-kata dengan dikau. 23.   Karena hukum itu suatu pelita dan perintah itu suatu terang adanya, maka nasihat dan pengajaran itulah jalan yang menuju kehidupan. 24.   Maka demikianlah engkau dipeliharakan dari pada perempuan jalang dan dari pada lidah pembujuk orang yang tiada ketahuan. 25.   Janganlah kiranya engkau ingin dalam hatimu akan keelokan perempuan itu, dan jangan dibingungkannya akan dikau dengan bermain-main mata. 26.   Karena oleh seorang sundal masuklah orang dalam hal kekurangan makan, dan bini orang lain menghambat akan jiwa orang yang amat indah. 27.   Bolehkah orang mengambil api dalam kandungannya, maka tiada hangus kain bajunya? 28.   Bolehkah orang berjalan di atas bara api, maka tiada hangus kakinya? 29.   Demikian perihal orang yang mencabuli bini orang lain, barangsiapa yang menjamah akan dia, niscaya tiada ia dibilang suci dari pada salah. 30.   Tak akan jangan orang pencuri dihukum juga, jikalau ia telah mencuri hendak mengenyangkan perut sebab laparnya sekalipun. 31.   Jikalau didapati akan dia, tak akan jangan dipulangkannya kembali tujuh kali ganda, dan patutlah diberikannya segala isi rumahnya akan gantinya. 32.   Tetapi orang yang berbuat zinah dengan bini orang, ia itu gila; barangsiapa yang berbuat demikian, ia itu membinasakan nyawanya sendiri. 33.   Celaka dan kehinaan akan pendapatannya, dan kecelaannyapun tiada akan dihapuskan. 34.   Karena cemburuan itu mengadakan kehangatan amarah orang laki-laki, dan pada hari tuntutan bela niscaya tiada ia akan tahu sayang, 35.   dan tiada ia akan menerima tebusan, jikalau besar sekalipun, dan tiada dikehendakinya hadiah, jikalau amat banyak sekalipun adanya.

AMS 7

1.   Hai anakku! peliharakanlah kiranya segala perkataanku dan taruhlah akan segala pesanku dalam hatimu. 2.   Peliharakanlah segala pesanku, supaya engkau selamat, dan akan hukumku seperti biji matamu. 3.   Tambatkanlah dia pada jarimu dan suratkanlah dia pada loh hatimu. 4.   Katakanlah kepada hikmat; Engkaulah saudaraku! dan panggillah akan akal budi itu taulanmu, 5.   supaya dipeliharakannya dikau dari pada perempuan jalang, dari pada orang yang tiada ketahuan, yang membujuk dengan perkataannya. 6.   Karena sekali peristiwa kutengok dari tingkap rumahku, dari belakang kisi-kisinya, 7.   maka kulihat di antara segala orang yang tiada berpelajaran dan kudapati di antara segala orang muda-muda akan seorang yang kurang akal; 8.   adalah ia berjalan pada lorong hampir dengan penjuru rumah perempuan itu, dan iapun lalu-lalang pada lorong tentang rumahnya, 9.   dari pada waktu samar muka sampai malam hari, sampai sudah menjadi malam gelap gulita. 10.   Lalu bertemulah ia dengan seorang perempuan yang berpakaikan perhiasan sundal dan hatinya pandai menipu. 11.   Maka sebab risau dan ria maka kakinyapun tiada tetap dalam rumahnya. 12.   Sebentar ia di lorong-lorong, sebentar di pasar, terendap-endaplah ia pada tiap-tiap siku lorong. 13.   Maka ditangkapnya akan orang muda itu, diciumnya akan dia, maka dengan muka tebal ia berkata kepadanya demikian: 14.   Bahwa adalah padaku persembahan syukur, pada hari ini juga aku telah menyampaikan nazarku. 15.   Maka sebab itu aku datang ini hendak mendapatkan dikau, dengan rajin aku coba hendak memandang mukamu, maka sekarang aku bertemu dengan dikau. 16.   Bahwa aku sudah menghiasi tempat tidurku dengan kain permadani serta dengan kain gebar yang halus buatan Mesir. 17.   Dan aku sudah meraksi tempat tidurku dengan mur dan gaharu dan cendana. 18.   Marilah kita memuaskan nafsu kita sampai pagi, dan bercumbu-cumbuan dengan bersuka-sukaan. 19.   Karena yang laki itu tiada di rumah, telah ia pergi kepada perjalanan yang jauh, 20.   telah dibawanya pundi-pundi uang sertanya, maka iapun akan balik pada hari yang ditentukannya. 21.   Demikian dibujuknya akan dia dengan pelbagai tipunya, dan diajaknya dengan perkataan mulutnya yang manis-manis. 22.   Sebentar lagi maka diikutnya akan perempuan itu, seperti lembu yang hendak dibantai dan seperti rusa masuk ke dalam jaring pemburu, 23.   ke tempat anak panah makan terus di limpanya, dan seperti burung bersegera-segera mendapatkan jerat dan tiada diketahuinya bahwa disengajakannya matinya. 24.   Maka sekarangpun, hai anak-anakku! dengarlah kiranya olehmu akan daku dan perhatikanlah perkataan mulutku. 25.   Janganlah singgah hatimu kepada jalan perempuan itu, janganlah kamu hanyut kepada lorong-lorongnya; 26.   karena banyaklah orang yang mati dibinasakan olehnya, dan amat banyak bilangan orang yang telah dibunuhnya. 27.   Bahwa dalam rumahnya adalah jalan ke neraka, yang membawa turun ke dalam bilik-bilik maut.

1KOR 13

1.   Jikalau aku berkata-kata dengan segala bahasa manusia dan malaekat sekalipun, tetapi aku tiada menaruh kasih, niscaya aku sudah menjadi seperti gong yang berbunyi, atau genta yang gemerincing. 2.   Dan jikalau aku dapat karunia bernubuat, dan aku mengetahui segala rahasia dan segala marifat, dan jikalau aku menaruh iman yang sempurna, sehingga dapat aku memindahkan segala gunung sekalipun, tetapi aku tiada menaruh kasih, niscaya aku bukan suatu apa pun. 3.   Jikalau aku sedekahkan segala hartaku menjamu orang miskin, dan jikalau aku serahkan tubuhku dibakar, tetapi aku tiada menaruh kasih, niscaya satu pun tiada berfaedah kepadaku. 4.   Adapun kasih itu panjang sabar dan penyayang; kasih itu tiada dengki; kasih itu tiada memegahkan dirinya, tiada sombong; 5.   tiada melakukan yang tiada senonoh, tiada mencari keuntungan dirinya sahaja; tiada pemarah; tiada menyimpan kesalahan orang; 6.   tiada gemar akan lalim, melainkan bersukacita dengan yang benar. 7.   Maka ia tahan menanggung segala sesuatu, dan percaya akan segala sesuatu, dan harap akan segala sesuatu, dan sabar akan segala sesuatu. 8.   Maka kasih itu tiada berkesudahan; tetapi nubuat itu akan ditiadakan, dan segala karunia lidah itu akan berhenti, dan segala marifat akan ditiadakan. 9.   Karena pengetahuan kita belum sempurna, dan hal kita bernubuat belum sempurna, 10.   tetapi apabila yang sempurna itu tiba, maka yang belum sempurna itu akan ditiadakan. 11.   Tatkala aku lagi kanak-kanak, aku bertutur seperti kanak-kanak, dan berasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak; sekarang semenjak sudah menjadi orang akil balig, maka keadaan kanak-kanak itu sudah kutiadakan. 12.   Karena sekarang ini kita nampak di dalam cermin muka kelam; tetapi pada masa itu kelak muka bertentang dengan muka. Maka sekarang pengetahuanku belum sempurna, tetapi pada masa itu aku akan mengetahui sebagaimana aku juga telah diketahui. 13.   Dengan yang demikian tinggallah iman, dan pengharapan, dan kasih, ketiga perkara ini, tetapi di dalam ketiganya itu yang terlebih besar, ialah kasih.

Sistem Design By