Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. Maka pada masa itu kata Elisa: Dengarlah olehmu firman Tuhan; demikian inilah firman Tuhan: Esok harilah, waktu begini, tepung halus setakar akan laku sesyikal dan dua takar syeir akan laku sesyikal dalam pintu gerbang Samaria. 2. Tetapi sahut panglima yang pada lengannya baginda bertelekan, katanya kepada aziz Allah: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan tingkap di langit, baharu perkara itu boleh jadi. Maka kata Elisa: Bahwa sesungguhnya engkau akan melihat dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. 3. Arakian, maka adalah di luar pintu gerbang negeri itu empat orang kusta, maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Apa guna kita tinggal duduk di sini sampai kita mati? 4. Jikalau kata kita: Mari kita masuk ke dalam negeri, maka dalam negeri adalah bala kelaparan, niscaya kita akan mati kelak di sana; dan jikalau kiranya kita tinggal di sini, tak dapat tiada kita mati juga; sebab itu, mari kita membuang diri kita kepada tentara orang Syam, jikalau dihidupinya akan kita, maka kitapun hiduplah, dan jikalau dibunuhnya akan kita, tak dapat tiada kita akan mati juga. 5. Maka bangunlah mereka itu pada waktu terang tanah, lalu berjalan mendapatkan tentara orang Syam; setelah sampai kepada ujung tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorang juapun tiada di sana! 6. Karena Tuhan telah memperdengarkan kepada tentara orang Syam itu bunyi beberapa rata dan bunyi beberapa kuda dan bunyi suatu tentara besar, sehingga kata mereka itu seorang kepada seorang: Bahwasanya raja orang Israel sudah mengupah akan lawan kita segala raja orang Heti dan segala raja orang Mesir, supaya diserangnya akan kita. 7. Maka sebab itu bangunlah mereka itu sekalian, lalu lari pada waktu terang tanah itu, ditinggalkannya segala kemahnya, dan lagi segala kudanya dan keledainya, segenap tempat tentara itu bagaimanapun adanya, lalu larilah mereka itu berlepas dirinya. 8. Hata, setelah sampai orang kusta itu kepada ujung tempat tentara, masuklah mereka itu ke dalam sebuah kemah, lalu makan minumlah dan diambilnya dari sana emas perak dan pakaian, lalu pergi mereka itu menyembunyikan dia; setelah itu kembalilah mereka itu masuk ke dalam sebuah kemah yang lain, maka dari sanapun diambilnya, lalu pergi menyembunyikan dia. 9. Maka pada masa itu kata seorang kepada kawannya: Perbuatan kita ini tak baik; bahwa hari inilah hari kabar selamat, maka kita diam juga; jikalau kiranya kita menantikan siang hari, niscaya didapati akan kesalahan kita; maka sebab itu, mari kita pergi membawa kabarnya ke dalam istana baginda. 10. Arakian, maka datanglah mereka itu berseru-seru kepada penunggu pintu negeri, dikabarkannyalah kepadanya, katanya: Bahwa kami telah sampai kepada tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorangpun tiada di sana, bunyi suara orangpun tiada, melainkan adalah beberapa ekor kuda tertambat dan beberapa ekor keledaipun tertambat dan segala kemahpun tertinggal sebagaimana adanya. 11. Maka segala penunggu pintu itupun berseru-serukan kabar ini ke dalam, sehingga kedengaranlah kabar ini sampai ke dalam istana baginda. 12. Maka bangunlah baginda pada malam, lalu titahnya kepada segala hambanya: Sekarang aku mau memberitahu kamu, kita hendak dipengapakan orang Syam itu: bahwa diketahuinya perut kita berlapar, sebab itu mereka itu telah keluar dari tempat tentara itu hendak menyembunyikan dirinya di padang, katanya: Apabila mereka itu sudah keluar dari dalam negeri, dapatlah kita menangkap dia dengan hidupnya, lalu kita akan masuk ke dalam negeri itu. 13. Maka sahut seorang pegawainya, sembahnya: Baiklah dari pada segala kuda yang lagi tinggal itu diambil lima ekor, yaitu dari pada yang lagi tinggal di sini; bahwasanya tiada ia lebih baik dari pada kebanyakan orang Israel yang tinggal lagi di dalam ini, atau dari pada kebanyakan orang Israel yang telah dibinasakan; biarlah patik menyuruhkan dia, supaya patik itu pergi melihat. 14. Maka diambilnya kuda dua pasang, lalu disuruhkan baginda mereka itu mengikut tentara orang Syam itu, serta titahnya: Pergilah kamu melihati dia. 15. Maka diikutlah oleh mereka itu akan dia sampai ke Yarden, heran, maka sepanjang jalan penuh dengan pakaian dan segala alat, yang telah dibuang oleh orang Syam dalam larinya tunggang balik. Hata, maka kembalilah suruhan itu, dikabarkannyalah hal itu kepada baginda. 16. Maka keluarlah orang banyak itu, lalu menjarah-jarah akan tempat tentara orang Syam; maka sesungguhnya jadilah setakar tepung halus laku sesyikal dan dua takar syeirpun laku sesyikal, setuju dengan firman Tuhan itu. 17. Adapun panglima yang baginda bertelekan pada lengannya, yaitu telah disuruh menunggui pintu negeri, maka dipijak-pijak oranglah akan dia dalam pintu itu sampai matilah ia, setuju dengan sabda aziz Allah, yang dikatakannya tatkala baginda datang mendapatkan dia. 18. Karena sesungguhnya tatkala aziz Allah itu berkata kepada baginda demikian: Dua takar syeir akan laku sesyikal dan setakar tepung haluspun sesyikal esok hari, waktu begini, dalam pintu negeri Samaria; 19. lalu sahut panglima itu kepada aziz Allah, katanya: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan akan tingkap di langit, baharu boleh jadi seperti katamu ini. Maka sahut Elisa kepadanya: Bahwasanya engkau akan melihatnya dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. 20. Demikianpun jadilah, karena dipijak-pijak orang banyak akan dia dalam pintu gerbang, sehingga matilah ia.
1. Sebermula, maka Elisa telah berkata kepada perempuan yang sudah dihidupkannya pula anaknya, katanya: Bangunlah engkau, pergilah serta dengan segala orang isi rumahmu menumpang seperti orang dagang barang kemanapun baik, karena oleh Tuhan dipanggil datang suatu bala kelaparan. Maka ia itupun datanglah ke dalam negeri itu tujuh tahun lamanya. 2. Maka perempuan itupun bangunlah, diperbuatnya seperti kata aziz Allah itu, karena pergilah ia serta dengan segala orang isi rumahnya, lalu menumpang seperti orang dagang dalam negeri Filistin tujuh tahun lamanya. 3. Maka sesungguhnya pada kesudahan tujuh tahun itu pulanglah perempuan itu dari negeri orang Filistin, lalu keluarlah ia pergi mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. 4. Maka bagindapun lagi dalam bertitah kepada Gehazi, hamba aziz Allah itu, titahnya: Ceriterakanlah kepadaku segala perkara besar-besar yang telah diadakan oleh Elisa itu. 5. Maka sementara diceriterakannya kepada baginda bagaimana telah dihidupkannya pula seorang mati, tiba-tiba datanglah perempuan yang punya anak telah dihidupkannya pula itu, mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. Maka sembah Gehazi: Ya tuanku, inilah perempuan itu dan inilah anaknya, yang telah dihidupkan pula oleh Elisa itu. 6. Maka bagindapun bertanyakanlah perempuan itu, lalu diceriterakannyalah kepada baginda segala hal ihwalnya. Maka disuruhkan baginda seorang penjawat istana sertanya, titahnya: Pulangkanlah kepadanya segala yang dia punya, lagipun segala hasil tanahnya dari pada hari ditinggalkannya negeri itu datang kepada hari ini. 7. Bermula, maka Elisapun sudah datang ke Damsyik pada masa Benhadad, raja benua Syam itu, sakit; maka dikabarkan oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwa aziz Allah itu sudah datang ke mari. 8. Maka titah baginda kepada Hazael: Ambillah olehmu akan suatu hadiah pada tanganmu, lalu pergi mendapatkan aziz Allah itu dan bertanyakanlah Tuhan olehnya demikian: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? 9. Hata, maka pergilah Hazael mendapatkan dia, diambilnya pada tangannya suatu hadiah dari pada benda yang terindah-indah di Damsyik, muatan untuk empat puluh ekor, maka datanglah ia menghadap Elisa serta katanya: Adapun hamba ini disuruh oleh Benhadad, anak tuan dan raja benua Syam, supaya hamba mendapatkan tuan dan menyampaikan kata ini: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? 10. Maka kata Elisa kepadanya: Pergilah engkau, katakanlah kepadanya: Sekali-kali tiada boleh engkau sembuh pula, karena sudah dinyatakan Tuhan kepadaku bahwa ia akan mati kelak. 11. Maka direnung-renungnya dan diamat-amatinya akan dia, sampai kemalu-maluanlah ia, maka menangislah aziz Allah itu. 12. Maka kata Hazael: Mengapa tuan menangis? Maka sahutnya: Sebab kuketahui akan segala jahat yang kauperbuat akan bani Israel kelak; bahwa engkau akan menunukan kota bentengnya dengan api dan membunuh orang muda-mudanya dengan pedang dan meremukkan anak-anaknya dan membelahkan orangnya perempuan yang bunting. 13. Maka kata Hazael: Entah siapa gerangan hambamu ini, yang laksana anjing juga adanya, maka akan dibuatnya kelak perkara yang besar ini? Maka kata Elisa: Sudah dinyatakan Tuhan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja benua Syam. 14. Arakian, maka bermohonlah ia kepada Elisa, lalu berjalan, setelah sampai kepada tuannya titah baginda kepadanya: Apakah kata Elisa itu kepadamu? Maka sembahnya: Bahwa telah ia berkata demikian: Tak dapat tiada tuanku kelak akan sembuh pula. 15. Maka sesungguhnya pada keesokan harinya diambilnya kain kambeli, dicelupnya dalam air, lalu dihamparkannya di atas mukanya, sehingga matilah baginda; maka Hazaelpun naik raja akan gantinya. 16. Adapun pada tahun yang kelima dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, pada masa Yosafat raja orang Yehuda, naiklah raja Yoram bin Yosafat itu atas Yehuda. 17. Tiga puluh dua tahun umurnya pada masa ia naik raja, dan iapun kerajaanlah di Yeruzalem delapan tahun lamanya. 18. Maka berjalanlah ia pada jalan segala raja orang Israel, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena anak Akhabpun telah menjadi isterinya, dan dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan. 19. Tetapi tiada juga Tuhan mau membinasakan orang Yehuda oleh karena sebab Daud, hamba-Nya, seperti Ia sudah berfirman kepadanya, bahwa dikaruniakan-Nya kepadanya kelak sebuah pelita dalam anaknya pada sediakala hari. 20. Hata, maka zamannya berpalinghaluanlah orang Edom, dilepaskannya dirinya dari pada pemerintah Yehuda, dan dijadikannya seorang raja atas dirinya. 21. Maka berjalanlah raja Yoram langsung ke Zair dan segala ratapun sertanya, maka bangunlah baginda pada malam, dialahkannya orang Edom, yang telah mengelilingi akan dia, dan segala penghulu rata perangnyapun, lalu larilah orang banyak itu ke kemah-kemahnya. 22. Kendatilah demikian, maka orang Edom juga berpaling haluan dari pada pemerintahan Yehuda datang kepada hari ini, dan pada masa itu juga Libnapun berpalinghaluanlah. 23. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoram dan segala perbuatan baginda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh segala raja-raja orang Yehuda? 24. Maka raja Yorampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, maka Ahazia, puteranya, lalu naik raja menggantikan dia. 25. Maka pada tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, kerajaanlah Ahazia bin Yoram itu atas orang Yehuda. 26. Adapun umur raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua likur tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem setahun lamanya; adapun nama bunda baginda itu Atalia, anak Omri, raja orang Israel. 27. Maka berjalanlah ia pada jalan orang isi istana Akhab, diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena menantulah ia kepada kepada orang isi istana Akhab itu. 28. Maka berjalanlah ia serta dengan raja Yoram bin Akhab ke Ramot di Gilead hendak memerangi Hazael, raja benua Syam itu, maka dialahkan orang Syam itu akan raja Yoram. 29. Maka baliklah raja Yoram dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatinya di Ramot dalam peperangan dengan orang Syam apabila berperanglah ia dengan Hazael, raja benua Syam. Maka turunlah Ahazia bin Yoram, raja orang Yehuda, mengunjungi Yoram bin Akhab ke Yizriel, karena bagindapun gering adanya.
1. Bermula, maka pada masa itu dipanggil oleh nabi Elisa akan seorang murid nabi, serta katanya kepadanya: Ikatlah pinggangmu dan ambillah olehmu akan buli-buli yang berisi minyak harum itu pada tanganmu, lalu pergilah ke Ramot yang di Gilead itu. 2. Setelah sampai di sana, lihatlah di mana Yehu bin Yosafat bin Nimsi, lalu masuklah ke dalam, suruhlah akan dia bangkit berdiri dari antara segala saudaranya dan bawalah akan dia sertamu ke dalam bilik bersekat. 3. Lalu ambillah akan buli-buli minyak itu, curahkanlah isinya kepada kepalanya dan katakanlah: Demikian firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja orang Israel. Setelah itu bukakanlah pintu dan larilah dengan tiada bertangguh lagi. 4. Hata, maka berjalanlah orang muda, yaitu murid nabi itu, ke Ramot yang di Gilead. 5. Maka apabila ia masuk sesungguhnya adalah duduk di sana segala panglima perang; maka katanya: Adalah padaku suatu kabar, hendak kusampaikan kepadamu, hai panglima! Maka bertanya Yehu: Kepada siapa dari pada kami sekalian ini? Maka sahutnya: Kepadamu juga, hai panglima! 6. Maka bangkitlah ia berdiri lalu masuk ke dalam rumah; maka minyak itu dicurahkan orang itu kepada kepalanya sambil katanya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah menyiram engkau akan raja atas segala umat Tuhan, yaitu atas orang Israel. 7. Dan engkaupun akan membunuh segala orang isi istana Akhab, tuanmu, supaya Kutuntut bela darah hamba-Ku, segala nabi-nabi, dan darah segala hamba Tuhan kepada Izebel itu. 8. Maka segenap orang isi istana Akhab itu akan binasa, dan dari pada orang Akhab itu akan Kutumpas kelak segala orang laki-laki dan lagi segala orang yang terkurung dan yang tertinggal di antara orang Israel. 9. Karena istana Akhab itu akan Kujadikan sama dengan istana Yerobeam bin Nebat dan sama dengan istana Baesa bin Ahia. 10. Lagipun Izebel akan dimakan anjing pada bendang Yizriel, dan seorangpun tiada yang akan menguburkan dia. Hata, maka dibukakannya pintu lalu lari. 11. Maka apabila Yehu keluar mendapatkan segala hamba tuannya, kata orang itu kepadanya: Adakah selamat? Apa mulanya maka orang gila ini telah datang kepadamu? Maka sahutnya kepada mereka itu: Kamu juga mengetahui akan orang itu dari sebab tingkah lakunya. 12. Tetapi kata mereka itu: Bohong ini; katakanlah dia juga kepada kami. Lalu katanya: Begitu begini sudah dikatakannya kepadaku, katanya: Demikianlah firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja atas orang Israel. 13. Maka dengan segeranya diambil oleh mereka itu masing-masing akan bajunya, dihamparkannya di bawahnya di atas seekor kuda perarakan, lalu ditiupkannya nafiri serta katanya: Yehu sudah naik raja! 14. Demikian peri Yehu bin Yosafat bin Nimsi bermufakat hendak mendurhaka kepada raja Yoram. (Adapun Yoram itu dan segenap orang Israel yang sertanya sudah memeliharakan Ramot yang di Gilead dari pada Hazael, raja benua Syam; 15. maka baginda raja Yoram telah balik dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatnya dalam peperangan dengan orang Syam apabila ia berperang dengan Hazael, raja benua Syam itu.) Hata, maka kata Yehu: Jikalau kehendak kamu setuju dengan aku, maka seorangpun jangan diberi keluar dari dalam negeri berlepas dirinya akan membawa kabarnya sampai ke Yizriel. 16. Maka Yehupun naik kuda lalu berjalan ke Yizriel, sebab raja Yoram ada di sana, dan Ahazia raja orang Yehudapun sudah turun ke sana hendak melawat raja Yoram. 17. Hata, maka terlihatlah penunggu yang berdiri di atas bangun-bangun Yizriel itu akan pasukan Yehu itu berlari-lari datang, lalu sembahnya: Bahwa patik melihat suatu pasukan datang. Maka titah raja Yoram: Ambillah olehmu akan seorang berkendaraan, suruhlah dia pergi mendapatkan mereka itu dan bertanyakan selamatnya. 18. Maka orang berkuda itupun berjalanlah pergi mendapatkan mereka itu, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka sahut Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. Maka penunggu itupun memberitahu hal itu, sembahnya: Adapun suruhan itu sampai juga kepadanya, tetapi tiada ia balik. 19. Maka disuruhkannya seorang berkuda yang lain; setelah ia itu sampai kepadanya, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka kata Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. 20. Maka penunggu itu memberitahu hal itu, sembahnya: Suruhan itupun sampai kepadanya, tetapi tiada ia balik. Adapun burunya seperti buru Yehu bin Nimsi, karena burunya seperti orang gila. 21. Maka titah raja Yoram: Kenakanlah kuda. Maka dikenakan oranglah kuda pada ratanya, lalu berjalan Yoram, raja orang Israel, dan Ahazia, raja orang Yehuda, masing-masing dengan ratanya, maka keluarlah keduanya pergi mendapatkan Yehu, lalu didapatinya akan dia di atas bendang Nabot, orang Yizrieli itu. 22. Maka sesungguhnya demi dilihat Yoram akan Yehu, lalu katanya: Adakah selamat, hai Yehu? Maka sahutnya: Masakan selamat, selagi segala zina Izebel, ibumu, dan segala hobatannya begitu banyak adanya? 23. Pada masa itu dibalikkanlah raja Yoram rata itu dengan tangannya, lalu lari sambil katanya kepada Ahazia: Adalah khianat, hai Ahazia! 24. Maka dikenakan Yehu anak panah pada busurnya, lalu dipanahnya kena raja Yoram di antara kedua belah lengannya, sehingga anak panah itu menerusi jantung hatinya, dan berlingkarlah baginda di dalam ratanya. 25. Maka kata Yehu kepada Bidkar, seorang panglimanya: Angkatlah dan buangkanlah dia kepada sepenggal bendang Nabot, orang Yizrieli itu, karena ingatlah engkau bagaimana dahulu kedua kita berkendaraan bersama-sama mengiringkan raja Akhab, ayahnya, tatkala ditanggungkan Tuhan kepadanya firman ini: 26. Bahwasanya kelemarin Aku sudah melihat darah Nabot dan darah anak-anaknya, demikianlah firman Tuhan! bahkan, Aku akan menuntut belanya kepadamu kelak di atas bendang ini, demikianlah firman Tuhan! Maka sekarangpun angkatlah, buangkanlah dia kepada bendang itu, setuju dengan firman Tuhan itu. 27. Hata, demi dilihat Ahazia, raja orang Yehuda, akan hal yang demikian, lalu larilah ia menuju jalan ke rumah peranginan, tetapi diusir Yehu akan dia, serta katanya: Bunuhlah olehmu akan diapun. Maka dibunuhnyalah akan dia di atas ratanya pada jalan sempit ke Gur, yang dekat dengan Yibeleam; maka larilah baginda sampai ke Megido, lalu matilah di sana. 28. Maka oleh segala hambanya dibawa akan baginda ke Yeruzalem dan dikuburkannyalah baginda dalam kuburnya sendiri pada sisi nenek moyang baginda di dalam negeri Daud. 29. Adapun Ahazia itu naik raja atas orang Yehuda yaitu pada tahun kesebelas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab itu. 30. Arakian, maka sampailah Yehu ke Yizriel. Demi didengar Izebel akan hal itu, maka disapunyalah mukanya dengan bedak dan dikenakannya perhiasan pada kepalanya, lalu iapun menengok dari pada tingkap istana. 31. Maka baharu Yehu masuk dari pada pintu gerbang, lalu kata Izebel: Adakah selamat, hai Zimri, pembunuh tuannya? 32. Maka menengadahlah Yehu ke tingkap itu, lalu katanya: Siapa gerangan ada sertaku? siapa? Lalu adalah dua tiga orang penjawat istana memandang kepadanya. 33. Maka kata Yehu: Terjunkanlah dia dari atas. Maka diterjunkannyalah dari atas, sehingga darahnyapun tepercik kepada pagar tembok dan kepada kudanya, lalu dipijak-pijaknya akan dia. 34. Hata, setelah Yehu masuk dan sudah makan minum, lalu katanya: Sekarang pergilah kamu melihat apa hal si kutuk itu dan kuburkanlah dia, karena putera raja juga adanya. 35. Maka turunlah mereka itu hendak menguburkan dia, tetapi satupun tiada didapatinya dari padanya melainkan tengkoraknya dan kedua belah kakinya dan kedua tapak tangannya. 36. Maka baliklah mereka itu memberitahu Yehu, maka kata Yehu: Demikian juga firman Tuhan, yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Elia, hamba-Nya, yaitu orang Tisbi itu, bunyinya: Pada bendang Yizriel juga anjingpun akan makan bangkai Izebel, 37. dan bangkai Izebel itu akan seperti baja pada tanah di bendang Yizriel, sehingga tiada dapat dikatakan lagi: Inilah Izebel!
1. Hambatlah olehmu kasih itu; dan lagi usahakanlah dirimu akan beroleh segala karunia yang rohani, tetapi terlebih pula supaya kamu bernubuat. 2. Karena orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu, bukannya berkata kepada manusia, melainkan kepada Allah, karena tiada seorang pun mengerti, melainkan dengan Roh ia mengatakan rahasia. 3. Tetapi orang yang bernubuat itu, ia mengatakan kepada manusia perkataan yang meneguhkan iman, dan nasehat dan penghiburan. 4. Maka orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu meneguhkan imannya sendiri, tetapi orang yang bernubuat itu meneguhkan iman sidang jemaat. 5. Aku suka jikalau kamu sekalian berkata-kata dengan karunia lidah, tetapi lebih lagi jikalau kamu bernubuat. Maka orang yang bernubuat itu lebih besar daripada orang yang berkata-kata dengan karunia lidah, kecuali jikalau yang berkata-kata dengan karunia lidah itu tahu mengartikan makna lidah itu, supaya sidang jemaat itu beroleh keteguhan iman. 6. Tetapi jikalau demikian, hai saudara-saudaraku, jikalau kiranya aku datang berkata-kata kepadamu dengan karunia lidah, apakah aku menguntungkan kamu, jikalau tiada aku berkata-kata kepadamu dengan kenyataan atau dengan pengetahuan atau dengan nubuat atau dengan pengajaran? 7. Walaupun benda yang tiada bernyawa, tetapi yang berbunyi, baik suling atau kecapi, jikalau tiada berlainan bunyinya, bagaimanakah dapat dikenal yang mana bunyi suling, yang mana bunyi kecapi itu? 8. Karena jikalau nafiri berbunyi tiada berketentuan, siapakah gerangan bersiap akan berperang? 9. Demikianlah juga kamu ini dengan lidahmu itu, jikalau tiada kamu melafalkan perkataan yang mudah dierti, bagaimanakah orang dapat mengerti barang yang dikatakan? Karena hal itu seolah-olah kamu membuangkan perkataan ke dalam angin. 10. Adalah di dalam dunia ini sebegitu banyak jenis bahasa, dan satu pun tiada yang tiada bermakna. 11. Sebab itu jikalau aku tiada mengetahui arti bahasa itu, maka aku menjadi kepada yang berkata-kata itu orang asing, dan yang berkata-kata itu menjadi orang asing kepadaku. 12. Demikianlah juga kamu, sedang kamu mengusahakan dirimu akan beroleh karunia rohani, carilah supaya kamu berkelimpahan di dalam hal meneguhkan iman sidang jemaat. 13. Sebab itu, hendaklah orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu berdoa, supaya ia dapat mengertikan bahasa itu. 14. Karena jikalau aku berdoa dengan karunia lidah, maka rohku berdoa, tetapi akalku tiada mendatangkan faedah. 15. Sekarang apakah halnya? Bahwa aku hendak berdoa dengan roh itu, dan aku hendak juga berdoa dengan akal itu; dan aku hendak menyanyi dengan roh itu, dan aku hendak juga menyanyi dengan akal itu. 16. Jikalau tiada demikian, apabila engkau mengucapkan syukur dengan roh, bagaimanakah orang, yang tiada berkarunia itu, boleh mengaminkan ucapan syukurmu, sedang ia tiada mengerti apa katamu? 17. Karena sesungguhnya, engkau ini mengucapkan syukur dengan sepatutnya, tetapi orang lain tiada terbangun imannya. 18. Maka mengucap syukurlah aku kepada Allah, sebab aku tahu berkata-kata dengan karunia lidah, lebih daripada kamu sekalian. 19. Tetapi di dalam sidang jemaat aku lebih suka mengatakan lima perkataan dengan akalku, supaya aku mengajar orang lain daripada sepuluh ribu perkataan dengan karunia lidah.