Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Maka pada kesudahan tiap-tiap tujuh tahun hendaklah kamu memberi kelepasan. 2. Maka demikianlah perihal kelepasan itu: tiap-tiap orang piutang, yang telah memberi pinjam kepada kawannya, itu hendaklah melepaskan dia; jangan ditagihnya utang kawannya atau saudaranya, sedang sudah diuar-uarkan orang kelepasan karena Tuhan. 3. Maka akan orang dagang boleh kamu tagih, tetapi barang yang telah kamu beri pinjam kepada saudaramu, ia itu hendak dilepaskan oleh tanganmu. 4. Maka ia itu supaya jangan ada orang minta sedekah di antara kamu, karena sungguh Tuhan akan memberkati kamu kelak dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu pusaka. 5. Jikalau sahaja dengan yakin kamu dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, hendak memeliharakan dan menurut akan segala hukum ini, yang kupesan akan kamu sekarang. 6. Karena Tuhan, Allahmu, akan memberkati kamu, seperti yang telah Ia berfirman kepadamu; maka kamu akan memberi pinjam kepada beberapa bangsa, tetapi kamu sendiri tiada usah pinjam, maka kamu akan memerintahkan beberapa bangsa, tetapi mereka itu tiada akan memerintahkan kamu. 7. Maka apabila di antara kamu adalah seorang miskin, yaitu dari pada segala saudaramu yang duduk sebelah dalam pintu gerbangmu, dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu kelak, maka janganlah kamu keras hati atau mengatup tangan dari pada saudaramu yang miskin itu. 8. Melainkan hendaklah kamu membuka tanganmu kepadanya dengan murahnya, dan berilah pinjam akan dia dengan limpahnya, yang cukup akan kekurangannya, seberapa banyak iapun berhajat. 9. Peliharakanlah dirimu dari pada terbit ke pikiran jahat dalam hatimu, sehingga kamu berkata demikian: Bahwa hampirlah tahun yang ketujuh, yaitu tahun kelepasan; lalu matamu mengerling kepada saudaramu yang miskin itu dan tiada kamu memberi akan dia, sehingga iapun berseru akan halmu kepada Tuhan dan ia itu menjadi dosa padamu! 10. Tak akan jangan dengan murah kamu memberi akan dia, dan jangan picik hatimu apabila kamu memberi akan dia, karena sebab perbuatan murah yang demikian diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu kelak dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala pegangan tanganmu. 11. Maka supaya orang miskin itu jangan hilang dari tengah negeri itu, sebab itu pesanku kepadamu demikian: Hendaklah dengan kemurahan kamu membukakan tanganmu kepada saudaramu, kepada orang yang duduk dalam negerimu dengan kesukaran dan kepapaannya. 12. Maka jikalau saudaramu, seorang Ibrani laki-laki atau perempuan, telah dijual kepadamu, dan iapun telah mengerjakan dikau enam tahun lamanya, maka pada tahun yang ketujuh hendaklah kamu melepaskan dia pergi dengan merdekanya. 13. Maka apabila kamu melepaskan dia pergi dengan merdeka, jangan melepaskan dia dengan hampa. 14. Maka hendaklah kamu memberi akan dia pemberian yang baik-baik dari pada segala binatangmu dan dari pada apitan anggurmu, dari pada segala yang dianugerahkan Tuhan, Allahmu, kepadamu itu hendaklah kamu berikan dia. 15. Maka hendaklah kamu ingat akan hal dahulu kamupun hamba di negeri Mesir dan akan perihal kamu ditebus oleh Tuhan, Allahmu; maka sebab itu sekarang aku pesan perkara ini akan kamu. 16. Tetapi jikalau kiranya ia berkata kepadamu demikian: Sahaya tiada mau lepas dari pada tuan; maka ia itu sebab dikasihinya akan dikau dan akan orang isi rumahmupun dan senanglah ia duduk sertamu, 17. maka hendaklah engkau mengambil pusut, lalu menindik dengan dia telinganya kepada pintu, maka tinggallah ia hambamu seumur hidupnya, maka akan sahayamu perempuanpun hendaklah kamu berbuat demikian. 18. Maka janganlah pada sangkamu sukar juga engkau melepaskan dia dengan merdekanya, karena ia telah mengerjakan dikau enam tahun lamanya seperti seorang upahan yang makan upah dua ganda, maka Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang kauperbuat. 19. Maka dari pada segala anak sulung yang diperanakkan di antara lembumu dan di antara dombamu, yang jantan itu hendaklah kamu sucikan bagi Tuhan, Allahmu; jangan kamu berbuat pekerjaan dengan anak sulung lembumu atau mengguntingi bulu anak sulung dombamu. 20. Maka di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, pada sebilang tahun hendaklah kamu makan dia pada tempat yang akan dipilih Tuhan, yaitu baik kamu baik orang isi rumahmu. 21. Tetapi jikalau ada celanya, seperti timpang atau buta atau kecelaan lain yang jahat, maka jangan kamu mempersembahkan dia kepada Tuhan, Allahmu. 22. Melainkan makanlah dia sebelah dalam pintu gerbangmu, baik orang yang najis baik orang yang suci, dua-dua seperti kalau kijang atau rusa. 23. Sahaja darahnya jangan kamu makan, melainkan cucurkanlah dia kepada bumi seperti air.
1. Bahwa inilah Syirul-asyar Sulaiman. 2. Hendaklah dikucupinya aku dengan kucup mulutnya, karena cumbuanmu itu terlebih sedap dari pada air anggur. 3. Bau minyakmu itu harum, maka namamu seperti minyak bau-bauan yang tercurah, sebab itu segala anak darapun birahi akan dikau. 4. Tariklah akan daku, maka kamipun akan mengikut engkau! Bahwa baginda sudah membawa aku masuk ke dalam maligai; maka kamipun akan bergemar dan bersukacita akan dikau dan memuji birahimu terlebih dari pada air anggur; segala orang yang tulus hatinya itu kasih akan dikau. 5. Bahwa akulah hitam, tetapi manis, hai puteri-puteri Yeruzalem! seperti kemah Kedar dan seperti tirai kelambu Sulaiman. 6. Janganlah kamu mengerling kepadaku, sebab kehitam-hitaman rupaku, karena aku sudah kena panas; bahwa segala anak laki-laki ibuku sudah marah akan daku, lalu dijadikannya aku penunggu kebun anggur, maka kebun anggurku sendiri tiada kutunggui. 7. Katakanlah kepadaku, hai kekasih hatiku! di mana engkau menggembala, di mana engkau memperhentikan kawan domba pada tengah hari, karena mengapa gerangan aku mengembara kelak dengan kawan-kawan domba segala taulanmu? 8. Jikalau tiada ia itu diketahui olehmu, hai engkau yang terelok di antara segala orang perempuan! hendaklah engkau keluar dan menurut bekas kaki kambing domba itu dan gembalakanlah kambingmu betina hampir dengan kemah-kemah gembala itu. 9. Hai adinda! aku mengumpamakan dikau dengan kuda yang dipasang pada rata Firaun. 10. Bahwa manislah pipimu dengan utas mutiara dan lehermu dengan kalung merjan. 11. Kamipun akan memperbuatkan dikau kalung emas dengan dukuh perak. 12. Sementara baginda bersemayam dengan kemuliaannya semerbaklah bau narwastuku. 13. Kekasihku itu bagiku akan mur serumbai, yang bermalam pada dapur susuku. 14. Kekasihku itu bagiku akan bunga kurma setandan di dalam kebun anggur Enjedi. 15. Bagaimana elokmu, hai adinda! bagaimana elokmu, dan matamu seperti burung merpati. 16. Bagaimana elokmu, hai kekasihku! bahkan, sedap manis; lagi peraduan kita kehijau-hijauan. 17. Bahwa kasau rumah kita itu dari pada kayu araz dan segala serambi kita dari pada kayu saru.
1. Bahwa akulah bunga air mawar dari Syaron, dan bunga bakung dari lembah. 2. Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah adinda di antara segala anak dara. 3. Seperti pokok jeruk di antara segala pohon kayu hutan, demikianlah kekasihku di antara segala anak teruna. Adapun duduk dalam naungnya itulah kesukaanku dan sedaplah buahnya kepada langitan mulutku. 4. Dihantarnya aku ke dalam bilik air anggur dan kasihnya adalah bagiku akan panji-panji. 5. Kuatkanlah aku dengan air anggur, segarkanlah aku dengan buah jeruk, karena aku sakit birahi. 6. Hendaklah tangannya kiri menggalang kepalaku dan tangannya kanan memeluk aku. 7. Bahwa aku menyumpahi kamu, hai segala puteri Yeruzalem! demi kijang dan rusa betina di padang, jangan kamu menyadarkan dan jangan kamu menjagakan birahi itu dahulu dari pada dikehendakinya! 8. Inilah bunyi suara kekasihku! lihatlah ia datang sambil berlompat-lompat di atas gunung dan bertari-tari di atas bukit. 9. Kekasihku itu bagaikan kijang atau seperti anak rusa. Lihatlah ia berdiri di balik dinding kita, iapun menengok dari pada tingkap, dan lagi gilang-gemilang rupanya dari balik kisi-kisi. 10. Maka bermadah kekasihku, katanya kepadaku: Bangkitlah, hai adinda, yang amat elok, hendaklah engkau keluar! 11. Karena sesungguhnya musim sejuk sudah lalu, hujan deraspun sudah berhenti, tiada ia datang kembali. 12. Segala bungapun kelihatan di tanah, musim nyanyi sudah sampai, bunyi burung tekukur kedengaranlah di tanah kita. 13. Pokok ara bermasakkan buahnya dan pokok anggurpun berbunga dan semerbaklah baunya. Bangkitlah kiranya, hai adinda, yang amat elok; marilah ke luar! 14. Hai merpatiku! yang bersembunyi di dalam celah-celah bukit batu yang tinggi! biarlah aku memandang mukamu, biarlah aku mendengar suaramu, karena manislah bunyi suaramu dan eloklah parasmu. 15. Tangkaplah kiranya akan kami segala rubah, segala rubah kecil yang merusakkan kebun anggur, karena pokok anggur kami limpah berbunga. 16. Kekasihku itu aku punya, dan akupun dia punya, yang menggembala di antara segala bunga bakung. 17. Dahulu dari pada angin malam bertiup dan segala bayang-bayangpun hilang, hendaklah engkau kembali, hai kekasihku! yang pantas seperti kijang atau seperti anak rusa di atas bukit-bukit Beter.
1. Maka mulailah pula Yesus mengajar orang dekat tasik; lalu berkerumunlah terlalu banyak orang kepada-Nya, sehingga terpaksalah Ia naik ke dalam sebuah perahu dan duduk di tasik, maka orang banyak sekalian pun tinggallah di darat, dekat tasik itu. 2. Maka diajar-Nya beberapa perkara kepada mereka itu dengan berbagai-bagai perumpamaan, serta berkata kepada mereka itu di dalam pengajaran-Nya demikian, 3. "Dengarlah olehmu! Adalah seorang penabur keluar hendak menabur benih. 4. Maka sedang ia menabur, ada separuh jatuh di tepi jalan, lalu datanglah burung-burung makan sehingga habis benih itu. 5. Ada separuh jatuh di tempat yang berbatu-batu, yang tiada banyak tanahnya, maka dengan segera benih itu tumbuh, sebab tanahnya tiada dalam. 6. Akan tetapi ketika matahari naik, layulah ia, lalu keringlah, sebab tiada berakar. 7. Ada juga separuh jatuh di tengah semak duri, maka duri itu pun tumbuh serta membantutkan benih itu, sehingga tiadalah ia berbuah. 8. Dan ada pula separuh jatuh di tanah yang baik, sehingga dikeluarkannya buah, yang tumbuh dan makin bertambah-tambah buahnya, yaitu: Ada yang tiga puluh, ada yang enam puluh dan ada yang seratus kali gandanya." 9. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Barangsiapa yang bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar." 10. Tatkala Yesus sendiri sahaja, maka orang, yang mengiringkan Dia bersama-sama dengan kedua belas murid-Nya itu, bertanyakan hal perumpamaan itu kepada-Nya. 11. Maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Kepada kamu diberi karunia mengetahui rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada sekalian orang yang di luar itu, diberitahu segala perkara ini dengan perumpamaan, 12. supaya mereka itu melihat dengan matanya, tetapi tiada nampak, dan mendengar dengan telinganya, tetapi tiada mengerti, supaya jangan mereka itu akan bertobat, lalu beroleh keampunan dosa." 13. Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Tiadakah kamu mengetahui arti perumpamaan ini? Dan bagaimanakah kamu dapat mengerti perumpamaan yang lain? 14. Adapun penabur itu, ialah yang menabur Perkataan. 15. Maka inilah yang di tepi jalan, di tempat Perkataan itu ditabur, yaitu apabila mereka itu mendengar, maka dengan seketika itu juga datanglah Iblis mengambil Perkataan, yang tertabur di dalam hatinya. 16. Demikian pula, yang ditabur pada tempat yang berbatu-batu, yaitu apabila mereka itu mendengar Perkataan itu, segeralah disambutnya dengan bersukacita hatinya. 17. Tetapi tiadalah ia berakar di dalam dirinya, hanyalah bertahan seketika sahaja, lalu apabila datang kesusahan atau aniaya oleh sebab Perkataan itu, sebentar itu juga kecillah hati mereka itu. 18. Maka yang ditabur di tengah semak duri itu pula, ialah orang yang sudah mendengar Perkataan itu, 19. lalu masuk ke dalam hatinya segala percintaan dunia ini beserta segala tipu daya kekayaan dan keinginan akan berbagai-bagai perkara yang lain sambil membantutkan Perkataan itu, sehingga tiada ia berbuah. 20. Tetapi inilah, yang ditabur pada tanah yang baik, yaitu orang yang mendengar Perkataan itu serta menerima dia, lalu berbuahlah ia, ada yang tiga puluh ganda, ada yang enam puluh, ada yang seratus kali gandanya."