Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Bermula, maka dari pada orang yang dihancurkan atau dikerat buah pelirnya seorang juapun tak boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan. 2. Seorang anak harampun jangan masuk ke dalam sidang umat Tuhan, jikalau anak cucunya sampai kesepuluh gilir sekalipun tiada juga boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan. 3. Seorang Ammoni atau seorang Moabipun jangan masuk ke dalam sidang umat Tuhan, jikalau anak cucunya sampai kesepuluh gilir sekalipun tiada juga boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan sampai selama-lamanya; 4. sebab tiada mereka itu menyambut kamu dengan roti atau dengan air pada jalan, tatkala kamu keluar dari Mesir, dan sebab diupahkannya Bileam bin Beor dari Petor di Mesopotami, supaya dikutukinya akan kamu. 5. Tetapi Tuhan, Allahmu, tiada mau dengar akan Bileam itu, melainkan karena sebab kamulah diubahkan Tuhan, Allahmu, kutuk itu menjadi berkat, karena dikasihi Tuhan, Allahmu, akan kamu. 6. Maka jangan kamu mencahari persahabatan atau untung kepada mereka itu sampai selama-lamanya. 7. Maka akan orang Edomi itu janganlah kamu segan, karena bersaudaralah ia dengan kamu, dan jangan pula kamu segan akan orang Mesir, karena kamu sudah tahu menjadi orang dagang dalam negerinya. 8. Adapun anak cicit yang diperanakkan bagi mereka itu, yaitu gilir yang ketiga, boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan. 9. Maka apabila kamu keluar dengan balatentara hendak memerangi musuh, maka peliharakanlah dirimu dari pada segala perkara yang menajiskan. 10. Jikalau kiranya di antara kamu adalah seorang yang najis oleh barang sesuatu pada malam, hendaklah ia keluar dari pada tempat tentara dan jangan ia masuk pula ke dalam tempat tentara itu; 11. melainkan tak akan jangan pada petang hari dibasuhkannya dirinya dengan air, setelah sudah masuk matahari bolehlah ia masuk ke dalam tempat tentara itu. 12. Dan lagi di luar tempat tentara hendaklah bagimu suatu tempat yang sunyi, supaya di sana kamu boleh ke sungai. 13. Maka lain dari pada senjatamu hendaklah padamu sebuah cangkul kecil, supaya apabila kamu ke sungai besar, bolehlah kamu menggali lobang dengan dia dan menudungi barang yang telah keluar dari padamu itu. 14. Karena Tuhan, Allahmu, adalah berjalan di tengah-tengah balatentaramu, hendak meluputkan kamu dari pada bahaya dan menyerahkan musuhmu kepadamu, maka sebab itu hendaklah suci tempat balatentaramu, supaya jangan terlihat Ia akan barang sesuatu di antara kamu yang tiada patut, sehingga Iapun undur dari padamu. 15. Janganlah kamu menyerahkan seorang hamba ke tangan tuannya setelah sudah ia lari kepadamu dari pada tuannya itu. 16. Melainkan hendaklah ia tinggal sertamu di tengah-tengah kamu pada tempat yang dipilihnya dalam salah sebuah negerimu yang disukainya, dan jangan kamu menganiayakan dia. 17. Maka di antara segala anak perempuan Israel tak boleh ada seorang sundal, dan di antara segala anak laki-laki Israelpun tak boleh ada seorang zindik. 18. Maka dalam bait Tuhan, Allahmu, tak boleh dibawa masuk akan upah orang sundal atau akan harga anjing yang dari pada nazar, karena keduanya sama kebencian kepada Tuhan adanya. 19. Maka tak boleh kamu mengambil bunga dari pada saudaramu, baik bunga uang baik bunga makanan baik bunga barang sesuatu yang dapat makan bunga. 20. Maka dari pada orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi dari pada saudaramu tak boleh kamu mengambil dia, supaya diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu dalam segala perkara pegangan tanganmu dalam negeri yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan bahagianmu pusaka. 21. Maka apabila kamu sudah bernazarkan barang sesuatu kepada Tuhan, Allahmu, janganlah lambat kamu menyampaikan dia, kalau-kalau ia itu dituntut Tuhan, Allahmu, kepadamu dan dosa itu tertanggunglah atasmu. 22. Tetapi jikalau kamu selesai dari pada bernazar, maka ia itu tiadalah dosa padamu. 23. Bahwa barang yang telah keluar dari pada mulutmu itu hendaklah kamu sampaikan juga dengan sungguh-sungguh, sama seperti yang telah kamu bernazar kepada Tuhan, Allahmu, persembahan dari ridla hati yang telah kamu janji dengan lidahmu. 24. Maka apabila kamu masuk ke dalam kebun anggur kawanmu, bolehlah kamu makan dari pada buahnya sekehendak hatimu sampai kenyang, tetapi satupun tak boleh kamu bawa dari sana. 25. Maka apabila kamu masuk ke dalam perhumaan kawanmu, bolehlah kamu menggentas mayang-mayang gandum dengan tanganmu, tetapi jangan kamu mengenakan sabit kepada perhumaan kawanmu itu.
1. Bahwa sekarang aku hendak menyanyikan sebiji, nyanyian akan hal kekasihku, sebiji nyanyian akan hal kebun anggur sobatku: Bahwa pada kekasihku adalah sebuah kebun anggur yang subur di atas bukit. 2. Maka telah dipagarinya akan dia dan disucikannya tanahnya dari pada segala batu, lalu ditanaminya dengan beberapa pokok anggur yang indah-indah dan dibangunkannya sebuah rumah peranginan di tengah-tengahnya dan dibuatnya pula apitan anggur yang terpahat di dalamnya, maka bernanti-nantilah ia kalau hasilnya buah-buah anggur yang baik, tetapi hasilnya buah busuk belaka. 3. Maka sekarangpun, hai kamu sekalian orang isi Yeruzalem dan segala orang laki-laki Yehuda! hendaklah kamu memutuskan hukum antara Aku dengan kebun anggur-Ku itu. 4. Kebun anggur-Ku itu dipengapakan lagi, yang belum Kuperbuat akan dia? Mengapa sementara Aku bernanti-nanti akan buah anggur, maka dikeluarkannya buah yang busuk? 5. Sebab itu sekarang Aku memberitahu kamu barang yang hendak Kupengapakan kebun anggur-Ku itu: Bahwa Aku akan mengangkat pagarnya, supaya dimakan habis oleh binatang akan dia, dan Aku merobohkan pagar temboknya, supaya ia terpijak-pijak. 6. Maka Aku jadikan dia belukar kelak, iapun tiada akan dirantingi dan tiada dicangkuli, melainkan duri dan onak akan bertumbuh dalamnya; maka akan awan-awanpun Aku suruh jangan didiriskannya dia dengan air hujan. 7. Bahwa sesungguhnya kebun anggur Tuhan serwa sekalian alam itulah orang isi rumah Israel, dan segala orang Yehuda itulah suatu tanaman yang disukainya, maka Ia sudah bernanti-nanti akan barang yang benar, tetapi sesungguhnya busuk belaka, dan akan kebenaran, tetapi sesungguhnya ada gaduh belaka. 8. Wai bagi orang yang bersambatkan rumah dengan rumah dan yang berkepilkan bendang dengan bendang, sehingga tiada tinggal tempat lagi, dan hanya kamu sendiri jadi penduduk di tengah-tengah tanah itu! 9. Maka Tuhan serwa sekalian alam telah berfirman kepada telingaku demikian: Takkan jangan beberapa-berapa rumah itu akan menjadi kerobohan batu kelak, dan rumah yang indah-indah sekali itu tiada lagi orang yang duduk dalamnya. 10. Karena kebun anggur sepuluh pancar akan menghasilkan hanya sebat, dan biji-bijian sehomer itu akan menghasilkan hanya seefa. 11. Wai bagi orang yang bangun pagi-pagi hari akan mencahari minuman yang keras dan leka-leka sampai waktu samar muka dengan dipanasi oleh air anggur. 12. Maka bunyi kecapi, dandi, rebana dan bangsi kedengaran pada segala perjamuan pemabuk mereka itu, tetapi tiada diindahkannya perbuatan Tuhan dan tiada dipandangnya akan perbuatan tangan-Nya. 13. Maka sebab itu umat-Ku akan dipindahkan dengan tertawan, yaitu dahulu dari pada diketahuinya; dan segala mereka yang mulia-mulia itu akan berlapar dan orang yang berkelimpahan itu akan binasa oleh dahaga. 14. Maka sebab itu liang lahad akan membuka dirinya lebar-lebar serta mengangakan mulutnya dengan tiada berhingga; maka segala kemuliaannya dan kelimpahannya dan keramaiannya dan sorak-sorak kesukaannyapun akan turun ke dalamnya. 15. Pada masa itu orang hina akan tunduk dan orang muliapun akan direndahkan dan mata orang jemawapun akan tunduk. 16. Demikianlah Tuhan serwa sekalian alam akan dipermuliakan oleh keputusan hukum-Nya, dan Allah, yang mahasuci itu, akan dikuduskan oleh keadilan. 17. Maka anak-anak domba akan makan rumput barang ke manapun dihalau orang akan dia, dan orang dagang akan makan hasil tempat-tempat yang gemuk dan yang rusak sekarang. 18. Wai bagi orang yang menghela akan perbuatan salah dengan tali kejahatan dan akan dosa dengan tali penghela rata yang besar-besar! 19. yang berkata demikian: Baiklah Ia bersegera-segera, baiklah dibangatkannya perbuatannya, supaya kami lagi dapat melihat dia! baiklah takdir Yang Mahasuci orang Israel itu datang makin hampir, supaya kami ketahui akan dia. 20. Wai bagi orang yang mengatakan jahat itu baik, dan akan baik itu jahat; yang menjadikan kegelapan itu terang dan akan terang itu kegelapan, dan yang menjadikan pahit itu manis dan akan manis itu pahit! 21. Wai bagi orang yang bijak kepada pemandangannya sendiri, dan pada sangkanya dirinya juga budiman! 22. Wai bagi orang yang gagah berani dalam minum air anggur dan yang perwira perkasa dalam mengacau-ngacau minuman keras! 23. Yang membenarkan orang jahat karena sesuap, dan yang menahani akan kebenaran dari pada orang yang benar. 24. Maka sebab itu, seperti jilat api makan habis akan jerami dan nyala apipun menghabiskan merang, demikianpun akar mereka itu dimakan makin habis dan bunganyapun akan beterbangan seperti duli; karena telah dibuangnya akan taurat Tuhan serwa sekalian alam dan dicelakannya firman Yang Mahasuci orang Israel. 25. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan umat-Nya dan dikedangkan-Nya tangan-Nya atas mereka itu dan dipalu-Nya akan mereka itu, sehingga gunung-gunungpun gempalah dan bangkai-bangkai mereka itu seperti sampah terhantar pada segala jalan. Maka dalam sekalian ini murka-Nya tiada undur dan tangan-Nyapun lagi terkedang. 26. Maka Iapun akan mendirikan suatu alamat bagi segala orang kafir yang jauh-jauh, dan dihimpunkan-Nyalah mereka itu dari pada segala ujung bumi; bahwa sesungguhnya dengan pantas dan dengan segera juga mereka itu akan datang. 27. Di antara mereka itu seorangpun tiada yang akan penat dan seorangpun tiada yang akan tergelincuh, seorangpun tiada yang akan mengantuk atau tertidur, atau terurai ikat pinggangnya atau terlepas tali kasutnya. 28. Anak panahnya tajam selalu dan busurnyapun selalu terbentang dan kuku kaki kudanya akan seperti batu dan jenteranya seperti puting beliung. 29. Penderu mereka itu akan seperti bunyi singa betina, seperti pengaum-aum singa yang buas, dengan gempita mereka itu akan menerkam jarahan dan membawa lari akan dia, sehingga seorangpun tiada yang dapat meluputkan dia. 30. Maka pada hari itu penderu mereka itu akan seperti menderu laut! Pada masa itu orang akan melihat berkeliling negeri, tetapi sesungguhnya akan kegelapan belaka dan kepicikan, apabila terang dari langitpun sudah menjadi gelap.
24. Maka berangkatlah Yesus dari sana, lalu pergi ke jajahan Tsur dan Sidon. Maka masuklah Ia ke sebuah rumah, kehendak-Nya jangan diketahui oleh seorang jua pun, tetapi tiada dapat Ia bersembunyi. 25. Karena dengan segera kedengaran kabar Yesus kepada seorang perempuan, yang anaknya yang perempuan dirasuk setan, lalu datang serta sujud pada kaki-Nya. 26. Adapun perempuan itu seorang orang Gerika, bangsa Siro Puniki. Maka ia meminta Yesus membuangkan setan itu dari dalam anaknya. 27. Tetapi kata-Nya kepada perempuan itu, "Biarlah anak-anak dikenyangkan dahulu, karena tiada patut diambil roti dari anak-anak, lalu mencampakkan kepada anjing." 28. Maka sahut perempuan itu, serta berkata kepada-Nya, "Benarlah, ya Rabbi, tetapi anjing yang di bawah meja itu pun makan segala remah-remah anak-anak itu." 29. Lalu kata Yesus kepadanya, "Oleh karena katamu ini pergilah engkau; sudahlah keluar setan itu dari dalam anakmu." 30. Setelah perempuan itu sampai ke rumahnya, didapatinya demikian, yaitu budak itu berbaring di atas tempat tidur, dan setan itu pun sudah keluar. 31. Apabila Yesus keluar dari jajahan Tsur pula melalui Sidon, sampailah Ia ke Tasik Galilea di tengah-tengah jajahan Dekapolis. 32. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang tuli yang gagap, lalu dipintanya Yesus meletakkan tangan ke atasnya. 33. Maka diasingkan-Nya orang itu daripada orang banyak itu, lalu dimasukkan-Nya jari-Nya ke dalam telinganya; kemudian Ia meludah serta menjamah lidahnya. 34. Sambil menengadah ke langit Ia mengeluh serta berkata kepada orang itu, "Eppata," artinya: Terbukalah! 35. Seketika itu juga terbukalah telinganya dan terurailah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata betul. 36. Maka dipesankan-Nya kepada mereka itu, supaya hal itu jangan dikatakan kepada seorang jua pun, tetapi makin Ia melarangkan, makin sangat mereka itu memasyhurkan perkara itu. 37. Maka tercengang-cenganglah mereka itu terlalu sangat, katanya, "Segala perbuatan-Nya baik adanya. Ia membuat orang tuli itu mendengar, dan orang kelu itu berkata-kata."