Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. (40-20) Dapatkah engkau menghelakan buaya dengan mata kail, atau mengikat lidahnya dengan tali? 2. (40-21) Dapatkah engkau mencucukkan hidungnya dengan rotan, atau menebuk pipinya dengan duri? 3. (40-22) Dipersembahkannyakah kepadamu kelak beberapa bujuk? disampaikannyakah kepadamu kelak beberapa perkataan yang manis-manis? 4. (40-23) Maukah ia berjanji-janjian dengan dikau? dapatkah engkau memperhambakan dia sampai selama-lamanya? 5. (40-24) Dapatkah engkau bermain-main dengan dia seperti dengan burung kecil? dapatkah engkau mengikat dia dengan tali akan permainan budak-budakmu perempuan? 6. (40-25) dapatkah orang yang berekan menjadikan dia suatu barang dagangan? dapatkah ia dibahagi-bahagi di antara orang saudagar? 7. (40-26) dapatkah engkau memenuhi kulitnya dengan tempuling, atau kepalanya dengan serampang? 8. (40-27) Bubuhlah sahaja tanganmu padanya, niscaya engkau tiada berniat lagi hendak berperang dengan dia. 9. (40-28) Bahwasanya harapnya akan putus, jikalau ia berbaring di hadapan mukanya sekalipun. 10. (41-1) Seorangpun tiada berani membangunkan dia; maka siapa gerangan dia, yang berani menghadap hadirat-Ku? 11. (41-2) Siapakah sudah mendahului Aku, sehingga patut Aku membalas akan dia? Segala sesuatu yang di bawah langit itulah Aku punya! 12. (41-3) Bahwa Aku hendak berkata lagi akan hal segala anggotanya dan kuatnya dan keelokan sikapnya. 13. (41-4) Siapa gerangan berani memandang pakaiannya dekat-dekat? siapakah berani menghampiri giginya yang dua berjajar? 14. (41-5) Siapa gerangan berani membuka pintu mukanya? bahwa hebat adalah keliling giginya. 15. (41-6) Belakangnya seperti langit-langit dari pada perisai, berdamping rapat-rapat seperti dimeteraikan; 16. (41-7) satu berhubung dengan satu sehingga tak boleh masuk angin. 17. (41-8) Satu lekat pada satu dan bersangkut paut sehingga tiada terceraikan. 18. (41-9) Bersinnya bercahayakan terang dan matanyapun seperti kelopak fajar adanya. 19. (41-10) Dari pada mulutnya keluarlah pedamaran, dan bunga api terbitlah dari padanya. 20. (41-11) Dari pada lobang hidungnya keluarlah asap seperti dari pada periuk yang berdidih dan dari dalam belanga yang berbual isinya. 21. (41-12) Nafasnya dapat menyalakan bara api dan nyala api keluarlah dari dalam mulutnya. 22. (41-13) Dalam tengkuknya bermalamlah kuat dan di hadapannya berjalanlah ketakutan. 23. (41-14) Gumpal-gumpal dagingnya lekat bersama-sama, seolah-olah dipaterikan padanya dan tiada ia tergerakkan lagi. 24. (41-15) Hatinya tetap bagaikan batu, tetap seperti batu kisaran yang di bawah. 25. (41-16) Apabila ia berbangkit maka terkejutlah segala orang gagah, lalu lari dengan gentarnya. 26. (41-17) Apabila diparang orang akan dia dengan pedang, baik pedang baik tumbak baik lembing baik pendahan, sekalian itu satupun tiada kepadanya. 27. (41-18) Besi dibilangnya akan merang dan tembaga akan kayu yang sudah rapuh. 28. (41-19) Tiada anak panah yang dapat melarikan dia, dan segala batu pengali-alipun berubah baginya menjadi seperti jerami. 29. (41-20) Segala gada dibilangnya akan tangkai padi dan ditertawakannya layaman segala pendahan. 30. (41-21) Di bawahnya adalah beberapa tembikar yang tajam-tajam, maka berbaringlah ia di atasnya seolah-olah ia itu lumpur adanya. 31. (41-22) Maka tubir dibuaikannya seperti isi periuk, dan laut dididihkannya seperti permasakan seorang tukang obat. 32. (41-23) Di belakangnya diterangkannya jalannya, dan warna muka air menjadi seperti rambut putih adanya. 33. (41-24) Di darat tiada bandingnya, yang dijadikan akan tiada tahu takut. 34. (41-25) Dipandangnya mudah akan segala sesuatu yang tinggi-tinggi; maka ialah raja terlebih dari pada segala binatang yang buas.
1. Maka disahut Ayub kepada Tuhan, sembahnya: 2. Kuketahuilah, bahwa Engkau juga berkuasa atas semesta alam sekalian, dan dari pada segala maksudmu satupun tiada yang dapat dibatalkan. 3. Siapakah dia yang telah menyembunyikan bicara dengan tiada berpengetahuan? Bahwa sesungguhnya aku sudah berkata-kata akan barang yang tiada aku mengerti, dan akan barang yang telalu ajaib bagiku dan yang tiada kuketahui. 4. Maka sekarangpun hendaklah kiranya Engkau mendengar, maka aku akan berkata-kata; aku hendak bertanya; hendaklah kiranya Engkau menyahuti aku. 5. Bahwa dengan pendengaran telingaku sudah kudengar bunyi-Mu, tetapi sekarang aku melihat Engkau dengan mataku. 6. Maka sebab itu aku mencelakan diriku dan duduklah aku dengan sesalku dalam duli dan abu. 7. Arakian, setelah sudah Tuhan berfirman segala perkara ini kepada Ayub, maka firman Tuhan kepada Elifaz, orang Temani itu, bunyinya: Bahwa murka-Ku bernyala-nyala akan dikau dan akan kedua sahabatmu itu, sebab segala katamu akan Daku tiada dengan sebenarnya seperti kata Ayub, hamba-Ku itu. 8. Maka sekarangpun ambilkanlah akan dirimu lembu muda tujuh ekor dan domba jantan tujuh ekor, lalu pergilah kamu mendapatkan Ayub, hamba-Ku itu, supaya dipersembahkannya korban bakaran karena kamu, dan dipintakan Ayub, hamba-Ku itu, doa akan kamu; maka Aku kelak mendengar akan doanya, asal jangan Kuperbuat akan kamu sekadar kebodohanmu, karena adapun kamu berkata akan hal-Ku itu tiada benar seperti kata Ayub, hamba-Ku. 9. Hata, maka pergilah Elifaz, orang Temani, dan Bildad, orang Suhi, dan Zofar, orang Naamati itu, dibuatnya setuju dengan firman Tuhan kepadanya, maka Tuhanpun mendengarlah akan doa Ayub. 10. Setelah sudah dipinta Ayub doa akan sahabatnya, dibalas Tuhan baik akan dia sekadar segala kerugiannya, dan pada segala yang dahulu Ayub punya itu ditambahkan Tuhan dua kali ganda. 11. Dan lagi datanglah segala saudaranya laki-laki dan perempuan dan segala kekenalannya yang dahulu itu melawat akan dia, lalu makanlah sehidangan di dalam rumahnya, dibujuknya dan dihiburkannya ia, dari sebab segala jahat yang telah dilakukan Tuhan atasnya, maka masing-masing mereka itu memberi akan dia sekesita dan sebuah teparam emas. 12. Maka pada akhir diberkati Tuhan akan Ayub terlebih dari pada awalnya; karena padanya adalah kambing domba empat belas ribu ekor, dan unta enam ribu ekor, dan lembu seribu pasang, dan keledai betina seribu ekor. 13. Tambahan pula adalah padanya tujuh orang anaknya laki-laki dan tiga orang anaknya perempuan. 14. Maka dinamainya akan yang pertama itu Merpati, dan nama yang kedua Cendana-wangi dan nama yang ketiga Selepa-celak. 15. Maka di seluruh tanah itu tiada didapati akan perempuan yang elok seperti anak Ayub itu, maka bapanya memberikan dia bahagian pusaka di antara segala saudaranya laki-laki. 16. Kemudian dari pada itu hiduplah Ayub lagi seratus empat puluh tahun lamanya, dilihatnya anak cucu cicitnya sampai gilir orang yang keempat. 17. Maka matilah Ayub dengan sangat tuanya dan dengan sepuas-puas umurnya.
1. Hai anak-anak, turutlah perintah ibu bapamu di dalam Tuhan, karena itulah yang sebenarnya. 2. Hormatkanlah ibu bapamu (maka itulah hukum yang pertama dengan suatu perjanjian), 3. supaya jadi baik padamu, dan engkau hidup lama di dalam dunia ini. 4. Hai segala bapa, jangan kamu menggusari anak-anakmu, melainkan peliharalah mereka itu dengan pengajaran yang sopan dan nasehat Tuhan. 5. Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, 6. bukannya dengan berpura-pura seperti hendak menyukakan orang, melainkan seperti hamba Kristus, yang melakukan kehendak Allah daripada hati, 7. dengan rela bekerja seperti kepada Tuhan dan bukannya kepada manusia, 8. sebab mengetahui apa yang baik diperbuat masing-masing, itulah juga diterimanya daripada Tuhan, baik hamba baik merdeka. 9. Hai sekalian tuan-tuan, hendaklah kamu perbuat demikian juga kepada hamba-hambamu, dan perhentikanlah ugut-ugutanmu, sebab mengetahui bahwa Tuhan mereka itu dan Tuhan kamu ada di surga, dan Ia tiada menilik orang atas rupanya. 10. Akhirnya: Hendaklah kamu menjadi perkasa di dalam Tuhan dan dengan kuat kuasa-Nya. 11. Pakailah olehmu selengkap senjata Allah, supaya kamu tahan melawan segala semu daya Iblis. 12. Karena kita bergumul, bukannya dengan manusia, melainkan dengan segala penguasa dan kuasa, dan penghulu dunia yang memerintahkan kegelapan, dan segala kuasa roh yang jahat di udara. 13. Sebab itu peganglah selengkap senjata Allah, supaya dapat kamu bertahan pada hari yang malang dan berdiri tetap, sesudah kamu melakukan segala sesuatu. 14. Sebab itu hendaklah kamu berdiri tetap, dengan pinggangmu berikatkan perihal yang benar, dan memakai zirah kebenaran, 15. dan kakimu berkasutkan persediaan Injil perdamaian itu, 16. dan senantiasa memegang perisai, yaitu iman, maka dengan dia itu dapat kamu memadamkan segala anak panah berapi daripada si Jahat itu. 17. Dan sambutlah ketopong keselamatan, dan pedang Roh, yaitu firman Allah, 18. dengan segala doa dan permintaan. Berdoalah tiap-tiap waktu dengan Roh sambil berjaga-jaga di dalam hal itu dengan segala usaha dan permintaan karena sekalian orang suci itu, 19. dan karena aku pun, supaya aku dikaruniai perkataan di dalam hal membuka mulutku akan memberitakan rahasia Injil itu dengan berani hati. 20. Karena Injil itulah aku menjadi utusan yang terbelenggu, supaya di dalam hal Injil itu dapat aku berkata-kata dengan berani, seperti yang patut aku berkata. 21. Tetapi supaya kamu ini pun dapat mengetahui halku dan bagaimana keadaanku, maka Tikhikus, saudara yang dikasihi itu lagi hamba yang setiawan di dalam Tuhan, akan menyatakan sekaliannya itu kepadamu, 22. yang sudah kusuruhkan kepadamu karena maksud itu juga, supaya kamu dapat mengetahui hal ihwal kami, dan supaya ia menguatkan hatimu. 23. Sejahteralah kiranya atas saudara-saudara itu, dan kasih dengan iman daripada Allah Bapa, dan Tuhan Yesus Kristus; 24. dan anugerah Allah menyertai kiranya orang sekalian yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tiada berkebinasaan.