Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. Lalu disahut Bildad, orang Suhi itu, katanya: 2. Kuasa dan segala hebat adalah pada Dia, yang mengadakan selamat dalam tempat-Nya yang tinggi. 3. Adakah bilangan segala balatentara-Nya? Kepada siapa gerangan tiada bercahaya terang-Nya? 4. Maka bagaimana gerangan manusia benar di hadapan Allah? bagaimana gerangan orang yang diperanakkan oleh perempuan itu suci dari pada salah? 5. Bahwasanya bulan juga tiada terang betul dan segala bintangpun tiada suci kepada pemandangan-Nya; 6. istimewa pula manusia, yang ulat adanya, dan anak Adam, yang seperti cacing tanah!
1. Lalu disahut Ayub, katanya: 2. Bagaimana engkau sudah menolong orang yang tiada bergaya lagi, dan sudah menyokong lengan yang tiada kuatnya? 3. Bagaimana engkau sudah memberi nasehat kepada orang yang kurang akal, dan sudah menyatakan kelimpahan hikmat? 4. Kepada siapa gerangan engkau menceriterakan segala perkataan ini? dan nafas siapa sudah keluar dari padamu? 5. Bahwa nyawa segala orang mati itu gemetarlah dan segala yang duduk di bawah air. 6. Bahwa alam barzakh adalah seperti telanjang di hadapan-Nya dan tubirpun tiada berketudungan. 7. Bahwa dibentangkan-Nya utara itu di atas tempat yang hampa, dan digantungkan-Nya bumi ini kepada tiada sesuatu. 8. Bahwa diikat-Nya air itu di dalam awan-awannya, maka tiada juga awan-awan itu berpecah-pecah. 9. Ditudung-Nya akan hadirat kursi-Nya, dihamparkan-Nya awan-awan di hadapan-Nya. 10. Bahwa Ia sudah mereka suatu sipat bulat di atas muka segala air, sampai kepada tempat terang bertemu dengan gelap. 11. Bahwa segala tiang langit itu tergoncang-goncang dan tercengang-cenganglah oleh bunyi guruh-Nya. 12. Dengan kuasa-Nya dikocakkan-Nya laut, dan dengan hikmat-Nya diteduhkan-Nya gelombangnya. 13. Dengan nafas-Nya disucikan-Nya langit, dan tangan-Nyapun sudah menjadikan ular naga yang berbelit-belit. 14. Bahwasanya ini juga ujung segala jalan-Nya, hanya bunyi bisik-bisik akan halnya jua yang sampai kepada kita. Maka siapa gerangan dapat mendengar bunyi guruh kuasa-Nya?
1. Maka Ayubpun melanjutkan pula ibaratnya, katanya: 2. Demi Allah yang hidup, yang sudah menahankan kebenaranku dari padaku, demi Yang Mahakuasa, yang sudah mengadakan kepahitan dalam hatiku, 3. selama ada lagi nyawa di dalam aku dan nafas dari pada Allah di dalam lobang hidungku, 4. bibir mulutku tiada akan mengatakan barang yang tiada benar dan lidahkupun tiada akan berkata-kata dusta! 5. Dijauhkan aku kiranya dari pada membenarkan kamu; sampai putus nyawakupun tiada kubiarkan kebenaranku diambil dari padaku. 6. Aku berpaut akan kebenaranku dan tiada kulepaskan dia; hatiku tiada menyalahkan daku dari sebab barang sehari umur hidupku. 7. Seteruku jadilah kiranya sama dengan orang fasik dan orang lawanku sama dengan orang jahat. 8. Karena apakah harap orang munafik, jikalau ditaruhnya akan harta benda sekalipun, apabila diputuskan Allah akan nyawanya? 9. Bolehkah Allah mendengar akan teriaknya apabila datang kepicikan atasnya? 10. Bolehkah ia terkenangkan Allah yang Mahakuasa? Bolehkah ia meminta doa kepada Allah pada tiap-tiap masa dan ketika? 11. Bahwa aku hendak mengajar kamu akan perbuatan Allah, aku hendak menyatakan kepadamu segala takdir Yang Mahakuasa. 12. Kamu sendiri juga sudah melihat semuanya dengan matamu, mengapa maka kamu sesat oleh kepikiranmu yang sia-sia? 13. Bahwa inilah bahagian yang ditentukan Allah kepada orang fasik, dan pusaka yang diperoleh orang lalim dari pada Yang Mahakuasa. 14. Jikalau anak-anaknya bertambah-tambah banyaknya, mereka itu akan dimakan pedang, dan anak cucunyapun tiada akan beroleh makan sampai kenyang. 15. Barangsiapa yang lagi tinggal dari padanya, ia itu akan ditekan oleh bala sampar, dan tiada mereka itu ditangisi oleh perempuan jandanya. 16. Jikalau ditimbunkannya perak seperti lebu duli banyaknya dan dilengkapkannya pakaian, banyaknya seperti tanah liat sekalipun, 17. maka orang benar juga akan memakai kelak barang yang ditimbunkannya itu, dan orang yang suci dari pada salahpun kelak akan membahagi-bahagi peraknya. 18. Adapun akan hal ia membuat rumahnya, ia itu seperti perbuatan gegat dan seperti seorang penunggu kebun anggur membuat pondoknya. 19. Dengan kekayaannya juga ia berbaring, tetapi pada akhirnya, apabila ia membuka mata, maka tiada ia lagi. 20. Perkara yang hebat kelak datang atasnya seperti air bah, dan suatu puting beliung kelak menyambar akan dia pada tengah-tengah malam. 21. Bahwa iapun akan diangkat dan diterbangkan oleh angin timur dan diempaskan jauh dari pada tempatnya. 22. Demikianlah peri ditangkap Allah akan dia dengan tiada sayang; barang ke manapun baik ia hendak lari berlepas dirinya dari pada tangannya. 23. Pada masa itu orang akan bertepuk-tepuk tangan sebab halnya dan bersiul-siul akan dia, sebab lenyaplah ia dari pada tempatnya.
1. Hai saudara-saudaraku, jikalau seorang kedapatan di dalam barang sesuatu kesalahan, hendaklah kamu, yang rohani itu, membaikkan orang yang demikian, dengan roh yang lemah lembut sambil memperhatikan dirimu sendiri, supaya jangan engkau juga kena pencobaan. 2. Bertolong-tolonganlah menanggung beban sama sendiri, maka demikianlah kamu menggenapkan hukum Kristus. 3. Karena jikalau barang seorang menyangkakan dirinya indah padahal ia bukannya indah, ialah menipu dirinya sendiri. 4. Tetapi hendaklah masing-masing menguji perbuatannya sendiri, baharulah boleh ia megah akan hal dirinya sahaja, dan bukannya memegahkan diri di hadapan orang lain. 5. Karena masing-masing akan menanggung bebannya sendiri. 6. Hendaklah orang yang diajarkan firman itu memberi bahagian segala hartanya kepada yang mengajar itu. 7. Janganlah kamu tersesat: Allah tiada boleh diolok-olokkan; karena barang yang ditabur orang, itu juga akan dituainya. 8. Karena barangsiapa yang menabur di dalam hawa nafsunya itu akan menuai kebinasaan daripada hawa nafsunya; tetapi barangsiapa yang menabur di dalam Roh itu, akan menuai hidup yang kekal daripada Roh itu. 9. Janganlah kita jemu akan berbuat baik; karena kita akan menuai pada masanya, jikalau tiada kita letih. 10. Sebab itu, sedang ada kesempatan pada kita, biarlah kita berbuat baik kepada orang sekalian, terutama sekali kepada segala saudara yang sama-sama beriman. 11. Lihatlah betapa besar huruf yang kutuliskan kepadamu dengan tanganku sendiri. 12. Bahwa segala orang yang hendak menunjukkan keelokannya cara manusia itulah sahaja memaksa kamu bersunat, hanya supaya jangan mereka itu teraniaya dari sebab salib Kristus itu. 13. Karena mereka itu sendiri yang bersunat pun tiada memegang syariat Taurat, melainkan kehendak mereka itu kamu bersunat, supaya mereka itu boleh bermegah-megah di dalam hal dirimu. 14. Tetapi dijauhkanlah aku daripada bermegah-megah, kecuali dari hal salib Tuhan kita Yesus Kristus, maka oleh sebabnya juga dunia ini tersalib bagiku, dan aku pun tersalib bagi dunia. 15. Karena baik hal sunat baik hal tiada bersunat itu tiada berfaedah, melainkan hanya suatu kejadian yang baharu. 16. Turunlah kiranya sejahtera dan rahmat ke atas segala orang yang melakukan dirinya menurut syarat itu, dan ke atas Israel Allah itu. 17. Daripada masa ini janganlah barang seorang pun menyusahkan aku; karena pada tubuh aku ini ada parut-parut Yesus itu. 18. Adalah kiranya anugerah Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, hai saudara-saudaraku. Amin.