Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. Bahwa aku mengasihi akan Tuhan, karena telah didengar-Nya akan suaraku, akan permintaan doaku. 2. Karena telah dicenderungkan-Nya telinga-Nya kepadaku, maka sebab itu aku hendak berseru kepada-Nya dalam segala kesukaranku. 3. Maka tali maut telah melengkung aku dan segala hebat neraka telah berlaku atasku, dan aku merasai kesukaran dan kedukaan. 4. Tetapi berserulah aku kepada nama Tuhan demikian: Ya Tuhan! luputkan apalah jiwaku! 5. Maka Tuhanlah rahmani dan adil dan Tuhan Allah kami amat mengasihani; 6. Tuhanpun memeliharakan segala orang yang tulus hatinya; maka sudah putus harapku, tetapi Ia telah menolong aku. 7. Kembalilah engkau, hai jiwaku! kepada kesenanganmu, karena Tuhan telah berbuat baik akan dikau. 8. Maka Engkau, ya Tuhan! telah melepaskan jiwaku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakikupun dari pada kesentuhan. 9. Maka sekarang aku akan berjalan kelak di hadapan hadirat Tuhan dalam negeri orang hidup. 10. Bahwa aku percaya, maka sebab itu kataku: Wai, dahulu aku amat kepicikan. 11. Maka dengan telanjurku telah aku berkata demikian: Bahwa segala manusia itu pembohong adanya. 12. Apakah dapat kupersembahkan kepada Tuhan akan membalas segala kebajikan-Nya akan daku? 13. Bahwa aku mengangkat piala penebusan, sambil aku menyebut nama Tuhan. 14. Maka aku menyampaikan segala nazarku kepada Tuhan, yaitu di hadapan segala umat-Nya. 15. Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya. 16. Bahwasanya, ya Tuhan! akulah hamba-Mu; bahkan, akulah hamba-Mu, dan anak sahaya-Mu; maka Engkau juga yang telah menguraikan segala pengikatku. 17. Bahwa kepada-Mu juga aku mempersembahkan persembahan puji-pujian sambil aku menyebut nama Tuhan. 18. Maka aku akan menyampaikan kelak segala nazarku kepada Tuhan di hadapan segala umat-Nya. 19. Di dalam halaman rumah Tuhan, di tengah-tengah-Mu, hai Yeruzalem. Haleluyah!
1. Pujilah akan Tuhan, hai segala orang kafir! Pujilah akan Dia, hai segala bangsa! 2. Karena kebesaran kemurahan-Nya atas kami itu tiada perhinggaannya, dan kebenaran Tuhan itu kekal selama-lamanya. Haleluyah!
1. Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. 2. Baiklah sekarang dikatakan oleh orang Israel bahwa kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. 3. Baiklah sekarang dikatakan oleh orang isi rumah Harun bahwa kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. 4. Baiklah sekarang dikatakan oleh segala orang yang takut akan Tuhan bahwa kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. 5. Maka dalam hal kesukaran aku telah berseru kepada Tuhan, maka Tuhanpun telah mendengar akan daku, dan diberi-Nya kepadaku keluasan. 6. Bahwa Tuhan adalah menyertai aku, maka tiada aku akan takut; apa gerangan manusia pengapakan daku? 7. Bahwa Tuhan adalah sertaku di antara segala penolongku, maka sebab itu aku memandang akan segala pembenciku. 8. Adapun berlindung kepada Tuhan itu terutama dari pada harap pada manusia. 9. Dan berlindung kepada Tuhan itu terutama dari pada harap pada raja-raja. 10. Bahwa orang kafir telah mengelilingi aku, maka dengan nama Tuhan juga aku telah memarang akan dia. 11. Mereka itu telah mengelilingi aku; bahkan, mereka itu telah mengepung aku, maka dengan nama Tuhan juga aku telah memarang akan dia. 12. Mereka itu telah berkerumun kepadaku seperti lebah, tetapi terpadamlah sekaliannya seperti api pokok duri; maka dengan nama Tuhan juga aku telah memarang akan dia. 13. Sungguhpun kamu telah menolak akan daku, sampai nyaris aku jatuh, tetapi Tuhan sudah menolong aku. 14. Bahwa Tuhan juga kuatku dan mazmurku, karena Ia telah menjadi selamatku. 15. Maka dalam kemah-kemah orang saleh kedengaranlah bunyi sorak dan selamat; maka tangan kanan Tuhan mengerjakan pekerjaan orang perkasa. 16. Bahwa tangan kanan Tuhan itu amat tinggi adanya, dan tangan kanan Tuhanpun mengerjakan pekerjaan orang perkasa. 17. Maka tiada aku akan mati, melainkan hidup, dan akupun akan menceriterakan segala perbuatan Tuhan. 18. Sungguhpun Tuhan telah menyiksakan daku sangat, tetapi tiada diserahkan-Nya aku kepada maut. 19. Bukailah aku pintu-pintu kebenaran, supaya aku masuk dari padanya dan memuji akan Tuhan. 20. Maka inilah pintu gerbang Tuhan, yang dari padanya segala orang benar akan masuk. 21. Bahwa aku memuji akan Dikau, sebab Engkau telah mendengar akan daku, dan Engkau telah menjadi bagiku akan selamat. 22. Adapun batu yang telah dibuang oleh segala tukang itu, ia itu telah menjadi hulu penjuru adanya. 23. Maka perkara itu telah jadi dari pada pihak Tuhan juga, dan ajaiblah ia itu kepada pemandangan kita. 24. Maka inilah hari yang telah diadakan oleh Tuhan; marilah kita bersuka-sukaan dan tamasya padanya. 25. Ya Tuhan! karuniakan apalah selamat sekarang ini; ya Tuhan! berikanlah kiranya sekarang ini sejahtera. 26. Berbahagialah ia yang datang dengan nama Tuhan! maka kami ini memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. 27. Maka Tuhan itulah Allah, yang telah mengaruniakan terang kepada kita. Tambatkanlah kiranya segala persembahan hari raya itu dengan tali sampai kepada tanduk mezbah. 28. Maka Engkaulah Allahku, sebab itu aku hendak memuji akan Dikau. Ya Allahku! aku hendak membesarkan Dikau. 29. Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nya kekal sampai selama-lamanya.
18. Tatkala Yesus munajat, adalah murid-murid itu serta-Nya; maka bertanyalah Ia kepada mereka itu, kata-Nya, "Menurut kata orang banyak, siapakah Aku ini?" 19. Maka sahut mereka itu, katanya, "Yahya Pembaptis"; tetapi ada yang mengatakan: "Elias"; ada pula yang mengatakan: "Bahwa seorang dari antara nabi-nabi dahulu kala sudah bangkit." 20. Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Tetapi kata kamu ini, siapakah Aku?" Maka sahut Petrus, katanya, "Kristus yang daripada Allah." 21. Maka dipesankan-Nya amat sangat kepada mereka itu sambil melarang jangan mengatakan yang demikian kepada seorang jua pun, 22. kata-Nya, "Bahwa wajib Anak manusia merasai banyak sengsara, dan ditolak oleh orang tua-tua dan kepala-kepala imam serta ahli Taurat, sehingga dibunuh, kemudian Ia bangkit pula pada hari yang ketiga." 23. Maka kata-Nya kepada sekalian orang, "Jikalau barangsiapa hendak mengikut Aku, haruslah ia menyangkali dirinya serta menanggung salibnya tiap-tiap hari, lalu mengikut Aku. 24. Karena barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan nyawa; tetapi barangsiapa yang kehilangan nyawanya oleh karena Aku, ialah akan memeliharakan nyawa. 25. Apakah untungnya kepada seorang, jikalau ia beroleh segenap dunia ini, tetapi dirinya sendiri hilang atau binasa? 26. Karena barangsiapa yang malu mengaku Aku dan perkataan-Ku, maka Anak manusia itu pun malu mengaku dia, apabila Ia datang kelak dengan kemuliaan-Nya sendiri dan dengan kemuliaan Bapa-Nya dengan kemuliaan segala malaekat-Nya yang kudus. 27. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ada beberapa orang yang berdiri di sini, yang tiada akan merasai mati sebelum dilihatnya kerajaan Allah." 28. Sekira-kira delapan hari kemudian daripada perkataan itu, maka Yesus pun membawa serta-Nya Petrus dan Yahya dan Yakub, lalu naik gunung, hendak berdoa. 29. Maka sedang Ia berdoa, berubahlah rupa muka-Nya, dan pakaian-Nya pun menjadi putih bersinar-sinar. 30. Maka tiba-tiba adalah dua orang bertutur dengan Dia, yaitu Musa dan Elias, 31. yang kelihatan dengan kemuliaan serta berkata-kata dari hal mati-Nya, yang akan digenapkan-Nya di Yeruzalem. 32. Adapun Petrus dan orang yang sertanya itu pun mengantuklah amat sangat; tetapi setelah terjaga, dilihatnya kemuliaan Yesus dan kedua orang itu berdiri serta-Nya itu. 33. Maka tatkala kedua orang itu hendak bercerai daripada-Nya, kata Petrus kepada Yesus, "Ya Rabbi, baiklah kita diam di sini; biarlah kami membuat pondok tiga buah, yaitu sebuah bagi Rabbi dan sebuah bagi Musa, dan sebuah bagi Elias"; tetapi tiadalah ia sadar akan apa yang dikatakannya itu. 34. Maka sedang ia lagi berkata-kata demikian, datanglah sebuah awan menaungi mereka itu; maka takutlah mereka itu tatkala termasuk ke dalam awan itu. 35. Lalu kedengaranlah suatu suara dari dalam awan itu mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang terpilih. Dengarlah olehmu akan Dia." 36. Serta kedengaran suara itu, maka ternampaklah Yesus seorang diri-Nya sahaja. Maka murid-murid pun diamlah, tiada diceriterakannya kepada seorang jua pun pada masa itu akan hal yang dilihatnya itu.