Wednesday, 11 September

2024

Alpet Sebelum 2021

Terjemahan Lama

AMS 10-12
LUK 18 : 18-43

AMS 10

1.   Bahwa inilah amsal Sulaiman. Adapun seorang anak yang bebudi, ia itu menyukakan hati bapanya, tetapi anak yang bodoh itu medukacitakan hati ibunya. 2.   Adapun harta benda yang jahat itu satupun tiada keuntungannya, tetapi kebenaran itu melepaskan dari pada kematian. 3.   Tiada diberi Tuhan bahwa nyawa orang benar itu kelaparan, tetapi harta orang jahat itu dibuangkan-Nya. 4.   Barangsiapa yang bekerja dengan tangan malas, ialah akan kepapaan kelak, tetapi tangan orang rajin itu menjadikan kaya. 5.   Adapun orang yang mengumpulkan hasil pada musim panas, ialah anak yang berbudi, tetapi orang yang tidur pada musim menuai, ialah anak yang memberi malu. 6.   Bahwa berkat adalah atas kepala orang yang benar, tetapi pergaduhan menudungi mulut orang jahat. 7.   Adapun peringatan akan orang yang benar itu berkatlah adanya, tetapi nama orang jahat itu kelak akan busuk. 8.   Barangsiapa yang berbudi hatinya, ia itu menerima pengajaran, tetapi orang yang gila perkataan mulutnya itu kelak akan binasa. 9.   Barangsiapa yang berjalan dengan tulus hatinya, ia itu berjalan dengan ketentuan, tetapi orang yang membengkang-bengkokkan jalannya itu kelak akan ketahuan. 10.   Barangsiapa yang bermain-main mata itu kelak akan mendatangkan dukacita, dan orang yang gila perkataan mulutnya itu kelak akan binasa. 11.   Bahwa mulut orang yang benar itu mata air yang hidup, tetapi pergaduhan adalah menudungi mulut orang jahat. 12.   Adapun benci itu mengadakan perbantahan, tetapi pengasihan menutupi akan segala kesalahan. 13.   Pada lidah orang yang berbudi itu didapati orang akan hikmat, tetapi rotan itu patut pada belakang orang yang tiada berakal. 14.   Adapun orang yang berbudi itu menaruh pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh itu hampir kepada kebinasaan. 15.   Bahwa harta orang kaya itu baginya akan kubu yang teguh, dan kepapaan orang miskin itu baginya akan kebinasaan. 16.   Bahwa upah pekerjaan orang yang benar itulah kehidupan, tetapi perolehan orang jahat itu bagi dosa jua adanya. 17.   Adapun orang yang memeliharakan pengajaran, ia itu adalah pada jalan selamat, tetapi orang yang enggan akan teguran, ia itu menyesatkan. 18.   Barangsiapa yang menyembunyikan dengki dengan mulut bohong dan yang memasyhurkan kabar busuk, ia itu bodoh dan jahat adanya. 19.   Dalam kebanyakan perkataan tiada kurang salah, tetapi barangsiapa yang menahankan lidahnya, ia itu orang bijaksana. 20.   Adapun lidah orang yang benar itu seperti perak yang suci, tetapi hati orang jahat sedikit jua gunanya. 21.   Bahwa lidah orang yang benar itu dapat memeliharakan orang banyak, tetapi orang bodoh itu mati sebab kurang akal budinya. 22.   Bahwa berkat Tuhan juga yang menjadikan kaya, dan tiada disertainya dengan kedukaan. 23.   Berbuat jahat itu bagi orang bodoh seperti permainan juga adanya; demikianpun melakukan dirinya dengan bijaksana itu bagi orang yang berbudi. 24.   Adapun perkara yang ditakuti oleh orang jahat itu, itu akan berlaku atasnya, tetapi kehendak orang yang benar itu akan diluluskan kelak. 25.   Seperti puting beliung yang lalu dengan segeranya, demikianpun hal orang jahat, tetapi orang yang benar itu bagaikan alas rumah yang kekal. 26.   Seperti cuka pada gigi dan seperti asap kepada mata, demikianlah orang malas kepada orang yang menyuruhkan dia. 27.   Bahwa takut akan Tuhan itu melanjutkan umur, tetapi umur hidup orang jahat akan disingkatkan. 28.   Bahwa harap orang yang benar itu kelak mendatangkan kesukaan, tetapi harap orang jahat itu akan diputuskan. 29.   Bahwa jalan Tuhan itu kekuatan bagi orang-orang saleh, tetapi suatu kebinasaan bagi segala orang yang berbuat jahat. 30.   Maka orang yang benar itu tiada bergerak sampai selama-lamanya, tetapi orang jahat tiada akan menduduki bumi. 31.   Bahwa mulut orang yang benar itu berkelimpahan akal budi, tetapi lidah yang membinasakan itu akan dikerat. 32.   Bahwa bibir orang yang benar itu suka akan perkara yang patut, tetapi mulut orang jahat itu suka akan perkara membinasakan.

AMS 11

1.   Bahwa neraca yang salah itu kebencian pada Tuhan, tetapi batu timbangan yang betul itulah kesukaannya. 2.   Apabila datang congkak, maka malupun datanglah kelak, tetapi dengan orang yang rendah hatinya adalah hikmat. 3.   Bahwa ikhlas orang yang benar itu memimpin akan dia, tetapi akal orang jahat itu membinasakan dia. 4.   Bahwa harta benda tiada berguna pada masa tulah, tetapi kebenaran itu melepaskan dari pada mati. 5.   Bahwa kebenaran orang saleh itu meratakan jalannya, tetapi orang jahat jatuh oleh kejahatannya sendiri. 6.   Bahwa kebenaran orang-orang saleh itu meluputkan mereka itu, tetapi orang nakal terkena oleh perangkapnya sendiri. 7.   Apabila matilah orang jahat, maka hilanglah pengharapannya, karena harap yang beralaskan sia-sia, niscaya itu putuslah kelak. 8.   Bahwa orang yang benar itu dilepaskan dari pada kesukaran, maka orang jahat masuk ke dalamnya akan gantinya. 9.   Dengan mulutnya juga orang munafik membinasakan, jikalau sahabatnya sekalipun, tetapi dengan pengetahuannya orang yang benar itu meluputkan dirinya. 10.   Jikalau orang yang benar itu dipemuliakan, maka berkesukaanlah senegeri, dan apabila binasalah orang jahat, maka adalah tempik sorak. 11.   Dengan berkat orang saleh negeripun diramaikan, tetapi oleh mulut orang jahat negeripun dirobohkan. 12.   Barangsiapa yang mencelakan samanya manusia, ia itu tiada berbudi, tetapi orang yang bijaksana sangat berdiam dirinya. 13.   Barangsiapa yang membawa mulut itu, ia itu membuka rahasia, tetapi orang yang setiawan hatinya itu melindungkan perkara itu. 14.   Jikalau tiada bicara yang baik, maka binasalah sebangsa, tetapi dalam kebanyakan pembicara adalah selamatnya. 15.   Barangsiapa yang telah menjadi pengaku akan orang dagang, adalah ia itu selalu dalam hal ketakutan; tetapi orang yang benci akan bertampar tangan itu senanglah ia. 16.   Seorang bini yang sedap manis itu beroleh hormat, seperti seorang gagah berani beroleh harta. 17.   Bahwa orang yang murah hati itu berbuat baik akan jiwanya, tetapi orang yang bengis itu menyusahkan dirinya sendiri. 18.   Adapun orang jahat itu berbuat pekerjaan yang sia-sia, tetapi orang yang menyemaikan kebenaran itu akan mendapat pahala yang tertentu. 19.   Adapun seperti kebenaran itu menuju kehidupan, demikianlah orang yang menuntut kejahatan itu bersegeralah ia kepada matinya. 20.   Adapun orang yang bercabang hatinya, ia itu kebencian kepada Tuhan; tetapi orang yang benar jalannya itu kesukaannya. 21.   Bahwa dari pada tangan datang kepada tangan, maka orang jahat tiada terlepas dari pada hukumannya; tetapi anak cucu orang yang benar itu juga akan luput. 22.   Maka seperti cincin emas pada jungur babi, demikianlah adanya perempuan cantik yang melangkah bahasa. 23.   Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua. 24.   Adalah orang yang menghambur, maka diperolehnya makin banyak; adalah orang yang menahankan hartanya, tetapi makin kepapaanlah ia. 25.   Bahwa hati yang murah itu akan dikaruniai dengan banyak, dan barangsiapa yang mendirus, ia itu akan disirami dengan kelimpahan. 26.   Barangsiapa yang menahankan beras, ia itu kelak akan kena kutuk orang banyak; tetapi berkat akan turun kelak atas kepala orang yang menjual berasnya. 27.   Barangsiapa yang bangun pagi-pagi akan berbuat baik, ia itu menuntut keridlaan, tetapi orang yang menuntut jahat itu, jahatpun akan berlaku atasnya. 28.   Barangsiapa yang harap pada kekayaannya, ia itu akan jatuh kelak, tetapi segala orang yang benar itu akan bertunas seperti pokok muda-muda. 29.   Barangsiapa yang mengharukan isi rumahnya, ia itu kelak akan mempusakai angin, dan orang yang bodoh itu kelak akan menjadi hamba kepada orang yang berbudi. 30.   Adapun buah-buah orang yang benar itulah dari pada pohon kehidupan dan barangsiapa yang mengambil hati orang, ia itulah orang berbudi adanya. 31.   Bahwa sesungguhnya orang yang benar itu kelak dibalas dalam dunia ini, istimewa pula orang yang jahat dan yang berdosa.

AMS 12

1.   Barangsiapa yang suka akan pengajaran, ia itu suka akan pengetahuan, tetapi orang yang benci akan tegur, ia itu bodoh adanya. 2.   Orang yang baik itu beroleh keridlaan dari pada Tuhan, tetapi orang yang menaruh akal jahat itu dihukumkannya. 3.   Bahwa orang tiada ditetapkan dengan kejahatan, tetapi akar orang yang benar tiada tergerakkan. 4.   Seorang bini yang baik budi ia itu seolah-olah makota lakinya, tetapi bini yang mendatangkan malu, ia itu seperti bisa dalam tulang-tulangnya. 5.   Pikiran orang yang benar itulah betul, tetapi ikhtiar orang jahat itu penipu adanya. 6.   Perkataan orang jahat itu mengendap hendak menumpahkan darah orang, tetapi lidah orang benar itu dapat memeliharakan orang. 7.   Jikalau orang jahat ditumbang sehingga lenyaplah ia, maka tetaplah adanya rumah orang yang benar. 8.   Bahwa orang akan dikenangkan sebab budinya, tetapi orang yang degil hatinya itu akan dibenci. 9.   Orang yang sangka akan dirinya kecil, tetapi adalah hamba juga padanya, ia itu baik dari pada orang yang sangka akan dirinya besar, tetapi ia kekurangan makan. 10.   Bahwa orang yang benar itu mengindahkan nyawan binatangnya, tetapi segala kemurahan orang jahat itu bengis adanya. 11.   Barangsiapa yang mengusahakan tanahnya, ia itu akan dikenyangkan dengan makanan, tetapi orang yang menurut orang sia-sia, ia itu kurang akal. 12.   Bahwa orang jahat itu menuju jaring orang jahat, tetapi akar orang yang benar makin lama makin banyak buahnya. 13.   Bahwa orang jahat itu kena jerat oleh salah perkataannya, tetapi orang yang tiada bersalah itu akan keluar dari pada kesukaran. 14.   Dari pada buah-buah mulut tiap-tiap orang dikenyangkan dengan kebaikan, seperti upah diberikan akan dia sebab pekerjaan tangannya. 15.   Bahwa jalan orang bodoh itu betul kepada pemandangan matanya sendiri, tetapi orang yang menurur nasehat ia itu berbudi. 16.   Bahwa amarah orang bodoh itu nyatalah pada sebentar juga, tetapi orang yang bijaksana itu, menudungi malu. 17.   Barangsiapa yang kasih akan benar ia itu menyatakan hukum, tetapi seorang saksi dusta itu menyatakan tipu. 18.   Adalah orang yang punya perkataan kurang ditimbang, seperti keris yang menikam tajamnya, tetapi lidah orang yang berbudi itu seumpama obat adanya. 19.   Bahwa lidah yang berkata benar itu akan dikekalkan selama-lamanya, tetapi lidah pembohong itu tahan hanya sekejap mata jua. 20.   Bahwa tipu adalah dalam hati orang yang berniat jahat, tetapi pada orang yang membicarakan perdamaian itu adalah maksud yang baik. 21.   Bahwa tiada kejahatan berlaku atas orang yang benar, tetapi orang fasik itu mengandung sarat dengan kejahatan. 22.   Bahwa lidah bercabang itu kebencian kepada Tuhan, tetapi orang yang berlaku dengan tulus hatinya itulah kesukaannya. 23.   Seorang yang bijaksana itu menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bodoh itu berseru-serukan kebodohan. 24.   Bahwa tangan orang rajin akan memerintah, tetapi si pemalas itu akan membayar bunga. 25.   Percintaan dalam hati orang itu menindih akan dia, tetapi perkataan yang baik dapat mempersenangkan hatinya. 26.   Bahwa orang yang benar itu terlebih mulia adanya dari pada segala kawannya; maka orang jahat disesatkan oleh jalannya sendiri. 27.   Bahwa seorang pemalas tiada akan menggoreng perburuannya, tetapi harta benda orang rajin itu amat limpah adanya. 28.   Pada jalan kebenaran adalah selamat, dan jalan itulah yang tiada menuju kematian.

LUK 18 18-43

18.   Adalah seorang penghulu bertanya kepada Yesus, katanya, "Ya Guru yang baik, apakah wajib hamba perbuat, supaya hamba menjadi waris hidup yang kekal?" 19.   Maka kata Yesus kepadanya, "Apakah sebabnya engkau katakan Aku ini baik? Seorang pun tiada yang baik, hanya Satu, yaitu Allah. 20.   Memang engkau tahu akan hukum Allah: Jangan engkau berzinah, jangan engkau membunuh, jangan engkau mencuri, jangan engkau menjadi saksi dusta, hormatkanlah ibu bapamu." 21.   Maka katanya, "Sekalian ini hamba sudah turut dari kecil." 22.   Setelah didengar oleh Yesus, berkatalah Ia kepadanya, "Hanya satu perkara lagi engkau kekurangan: Jualkan barang apa yang ada padamu, dan sedekahkanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga; dan marilah mengikut Aku." 23.   Setelah didengarnya demikian, maka sangatlah dukacita hatinya, karena ia amat kaya. 24.   Apabila Yesus nampak halnya itu, berkatalah Ia, "Alangkah sukarnya bagi orang yang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah! 25.   Lebih mudahlah seekor unta masuk ke lubang jarum daripada seorang yang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah." 26.   Maka orang yang mendengar itu pun berkatalah, "Kalau begitu, siapakah akan beroleh selamat?" 27.   Tetapi kata Yesus, "Barang yang mustahil kepada manusia, bukannya mustahil kepada Allah." 28.   Maka kata Petrus, "Tengoklah, kami ini sudah meninggalkan milik kami serta mengikut Rabbi." 29.   Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tiadalah seorang jua pun yang meninggalkan rumah, atau bini, atau sanak-saudara, atau ibu bapa, atau anak-anak sebab karena kerajaan Allah, 30.   yang tiada menerima pula banyak gandanya pada masa ini, dan di dalam akhirat hidup yang kekal." 31.   Maka dibawanya kedua belas murid itu, serta berkata kepada mereka itu, "Bahwa kita ini berjalan naik ke Yeruzalem, maka segala sesuatu yang disuratkan oleh nabi-nabi akan disampaikan atas Anak manusia. 32.   Karena Ia akan diserahkan ke tangan orang kafir, dan Ia diolok-olokkan, dan dinistakan, serta diludahi orang; 33.   dan mereka itu pun menyesah lalu membunuh Dia, maka pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula." 34.   Maka tiadalah mereka itu mengerti suatu apa pun; dan perkataan ini tersembunyilah daripadanya, tiada diketahuinya akan hal yang dikatakan itu. 35.   Tatkala Ia datang dekat Yerikho, adalah seorang buta duduk di tepi jalan meminta sedekah. 36.   Serta didengarnya orang banyak lalu, maka ia pun bertanya, "Apakah ini?" 37.   Maka jawab orang kepadanya, bahwa Yesus orang Nazaret lalu. 38.   Maka berseru-serulah ia, katanya, "Ya Yesus, Anak Daud, kasihankanlah hamba." 39.   Maka orang yang berjalan dahulu itu menengking dia, menyuruh diam, tetapi makin kuat ia berseru, "Ya Anak Daud, kasihankanlah hamba." 40.   Maka berdirilah Yesus serta menyuruh orang membawa dia kepada-Nya. Setelah ia datang dekat, lalu Yesus menanya dia, "Apakah yang engkau suka Aku perbuat padamu?" 41.   Maka ia pun berkata, "Ya Tuhan, mohonlah hamba dapat melihat." 42.   Maka kata Yesus kepadanya, "Melihatlah pula engkau! Imanmu sudah memulihkan engkau." 43.   Seketika itu juga nampak pula ia, lalu mengikut Dia sambil memuliakan Allah. Maka segenap kaum, yang melihat hal itu pun, memuji-muji Allah.

Sistem Design By