Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Baru
1. Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. 2. Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 3. Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. 4. TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. 5. Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. 6. Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. 7. Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. 8. Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan. 9. Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. 10. Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah. 11. Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya. 12. Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran. 13. Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya. 14. Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya. 15. Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi. 16. Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. 17. Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya. 18. Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. 19. Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak. 20. Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN. 21. Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. 22. Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya. 23. Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. 24. Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. 25. Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. 26. Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia. 27. Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan. 28. Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib. 29. Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik. 30. Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan. 31. Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. 32. Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. 33. Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.
1. Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan. 2. Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu. 3. Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 4. Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan. 5. Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman. 6. Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka. 7. Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta. 8. Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung. 9. Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib. 10. Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal. 11. Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam. 12. Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya. 13. Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya. 14. Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai. 15. Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN. 16. Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi? 17. Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. 18. Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya. 19. Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran. 20. Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka. 21. Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita. 22. Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. 23. Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum. 24. Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi. 25. Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya. 26. Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang muliapun tidak patut. 27. Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. 28. Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.
1. Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan. 2. Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya. 3. Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh. 4. Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. 5. Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan. 6. Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. 7. Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya. 8. Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati. 9. Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. 10. Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. 11. Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya. 12. Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. 13. Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya. 14. Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? 15. Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. 16. Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar. 17. Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya. 18. Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa. 19. Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri. 20. Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. 21. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. 22. Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN. 23. Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar. 24. Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Yesus dielu-elukan di Yerusalem 28. Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 29. Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 30. dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. 31. Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya." 32. Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. 33. Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" 34. Kata mereka: "Tuhan memerlukannya." 35. Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya. 36. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan. 37. Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. 38. Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" 39. Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu." 40. Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak." 41. Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, 42. kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. 43. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, 44. dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau." Yesus menyucikan Bait Allah 45. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, 46. kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 47. Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, 48. tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.