Minggu, 15 September

2024

Alpet Sebelum 2021

Terjemahan Lama

AMS 22-24
LUK 20 : 27-47

AMS 22

1.   Bahwa nama yang baik itu terlebih baik dari pada kekayaan besar, dan pengasihan itu terlebih baik dari pada emas dan perak. 2.   Orang kaya dan miskin bertemu seorang dengan seorang, maka telah dijadikan Tuhan akan mereka itu sekalian. 3.   Orang bijaksana itu serta dilihatnya jahat, maka disembunyikannya dirinya, tetapi orang bodoh melangsung juga lalu kena. 4.   Dari pada rendah hati dan takut akan Tuhan terbitlah kekayaan dan hormat dan selamat. 5.   Duri dan jerat adalah pada jalan orang angkara; barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia itu menjauhkan dirinya dari sana. 6.   Ajarkanlah seorang budak segala permulaan jalannya yang patut, maka pada masa tuanya tiada ia akan undur dari padanya. 7.   Orang kaya memerintah orang miskin, dan yang berutang menjadi hamba kepada orang yang mengutangi. 8.   Barangsiapa yang menabur jahat, ia itu akan menuai celaka, maka hilanglah tongkat geramnya. 9.   Orang yang baik matanya itu akan diberkati, karena telah diberikannya dari pada rezekinya kepada orang-orang miskin. 10.   Halaukanlah orang pengolok-olok itu ke luar, maka perkelahianpun akan keluar sertanya, dan perselisihan dan kecelaanpun akan berhenti. 11.   Barangsiapa yang suci hatinya, ia itu dikasihi raja dan yang petah lidah, ia itulah sahabatnya. 12.   Bahwa mata Tuhan memeliharakan pengetahuan, tetapi perkataan orang murtad dibongkar-bangkir-Nya. 13.   Kata si pemalas: Adalah singa di luar, kalau-kalau aku dibunuh kelak di tengah-tengah jalan raya! 14.   Mulut perempuan jalang itu seperti telaga yang dalam, maka orang yang dibenci Tuhan kelak akan jatuh ke dalamnya. 15.   Jikalau hati budak bersangkut dengan bodoh, tak akan jangan sesah rotan menceraikan dia dari padanya. 16.   Barangsiapa yang menganiayakan orang miskin, ia itu menjadikan dia kaya; dan orang yang memberi hadiah akan orang kaya, ia itu membawa akan dia kepada kepapaan. 17.   Cenderungkanlah telingamu dan dengarlah olehmu akan perkataan orang yang berbudi dan perhatikanlah pengajaranku; 18.   karena selamatlah bagimu, jikalau engkau menaruh akan dia dalam hatimu dan selalu ia sedia pada bibirmu; 19.   supaya harapmu bergantung kepada Tuhan, maka aku beritahu dia kepadamu pada hari ini, bahkan, aku memberitahu dia kepadamu juga. 20.   Bukankah sudah kusuratkan bagimu beberapa perkara yang indah-indah dari hal nasehat dan pengetahuan? 21.   Supaya diketahui olehmu akan pegajaran kebenaran yang tertentu, dan engkau dapat memberi jawab kepada orang yang bertanyakan dikau dari hal kebenaran itu. 22.   Janganlah rampas harta orang miskin, sebab miskinlah ia, dan jangan memijak orang papa dalam hukum. 23.   Karena Tuhan juga akan membicarakan halnya serta membinasakan segala orang yang membinasakan mereka itu. 24.   Janganlah bersahabat dengan orang pemarah, dan janganlah berjinak-jinakan dengan orang garang; 25.   supaya jangan engkau belajar tingkah lakunya serta memasang jerat akan jiwamu. 26.   Janganlah engkau masuk bilangan orang yang berjanji dengan bertampar tangan, dan yang mengaku utang orang lain. 27.   Kalau-kalau tiada padamu yang dibuat pembayar utang, maka diambil orang akan tilam yang di bawah tubuhmu. 28.   Janganlah engkau memindahkan tanda perhinggaan tanah, yang telah dibubuh oleh nenek moyangmu. 29.   Sudahkah engkau melihat seorang yang rajin pada pekerjaannya, maka iapun akan menghadap raja-raja, tetapi janganlah ia berdiri di hadapan orang hina.

AMS 23

1.   Jikalau engkau duduk makan sehidangan dengan seorang penghulu, maka baik-baik perhatikan segala sesuatu yang di hadapanmu. 2.   Kenakanlah mata pisau pada lehermu, jikalau kiranya engkau seorang yang suka makan. 3.   Dan jangan ingin terlalu akan makanannya yang sedap, karena itulah hidangan penipu adanya. 4.   Janganlah engkau berlelah hendak menjadi kaya, jikalau kiranya engkau berakal, maka tinggalkanlah akan dia. 5.   Masakan engkau mengamat-amati barang yang satupun tiada, bahwasanya ia itu bersayap kelak dan terbang ke langit seperti burung nasar. 6.   Janganlah makan roti orang yang jahat matanya, dan janganlah ingin akan hidangannya yang sedap, 7.   karena seperti orang yang menunggui dirinya, demikianlah adanya, maka katanya kepadamu kelak: Makan dan minumlah olehmu! tetapi hatinya jauh dari padamu. 8.   Bahwa suap yang telah kautelan itu, niscaya kaumuntahkan pula kelak, dan segala perkataanmu yang manis-manis itu telah kaubuang bagi kebinasaanmu sendiri. 9.   Janganlah engkau berkata-kata, sehingga kedengaranlah katamu kepada orang bodoh, karena dicelakannya kelak budi perkataanmu. 10.   Janganlah pindahkan tanda perhinggaan yang lama itu, dan jangan masuk ke dalam bendang anak-anak piatu; 11.   karena sangat kuat penebusnya, maka Ia juga akan membicarakan kelak hal perkara mereka itu dengan dikau. 12.   Jikalau engkau ditegur, taruhlah hatimu akan dia, dan cenderungkanlah telingamu kepada pengajaran pengetahuan. 13.   Janganlah tahankan pengajaran dari pada anakmu, jikalau engkau memukul akan dia, dengan rotan, maka tiada ia akan mati, 14.   melainkan apabila engkau memukul akan dia, barangkali engkau melepaskan nyawanya dari pada neraka. 15.   Hai anakku! jikalau hatimu berbudi, niscaya bersukacitalah hatiku, bahkan, hatiku, 16.   dan segala sesuatu yang dalam aku akan bergemar apabila engkau kelak mengatakan perkara yang betul-betul. 17.   Janganlah hatimu dengki akan orang yang berdosa, melainkan takutlah akan Tuhan pada tiap-tiap hari; 18.   karena sungguh kesudahannya akan datang kelak, maka harapmu tiada akan diputuskan. 19.   Dengarlah olehmu, hai anakku! hendaklah engkau berbudi dan tujukanlah hatimu kepada jalan yang betul. 20.   Janganlah engkau masuk bilangan orang yang mabuk dengan air anggur, atau orang gelojoh makan daging; 21.   karena seorang pemabuk dan gelojoh akan kepapaan kelak, dan suka mengantuk itu mengenakan pakaian compang-camping kepada orang. 22.   Dengarlah olehmu akan kata bapamu, yang telah menjadikan dikau, dan jangan engkau mencelakan ibumu pada masa tuanya. 23.   Belilah akan benar dan jangan jualkan dia, atau budi, atau pengajaran, atau pengetahuan. 24.   Bahwa bapa orang benar akan bersukacita, dan yang telah beroleh akan seorang anak yang berbudi, ia itu kelak bergemar akan dia; 25.   maka sebab itu hendaklah engkau menyukakan ibu bapamu, supaya orang tuamu merasai kesukaan yang demikian. 26.   Hai anakku! serahkanlah hatimu kepadaku, dan biarlah matamu memandang baik-baik kepada jalanku; 27.   karena seorang perempuan sundal itu laksana parit yang dalam, dan seorang perempuan jalang seperti perigi yang sempit. 28.   Maka iapun mengendap-endap seperti penyamun, dan diperbanyakkannya orang khianat di antara segala laki-laki. 29.   Pada siapa gerangan adalah pengaduh? pada siapa adalah keluh kesah? pada siapa adalah perkelahian? pada siapa adalah pergaduhan? pada siapa adalah luka dengan tiada semena-mena? pada siapa adalah bilis mata? 30.   Pada orang yang leka dalam minum air anggur, dan yang berhimpun bersama-sama hendak mengecap-ngecap minuman yang keras. 31.   Jangan engkau pandang akan air anggur apabila merah rupanya, apabila ia berkilat dalam piala serta buihnya naik ke atas. 32.   Pada kesudahannya patuklah ia seperti ular dan disemburkannya bisanya seperti ular beludak. 33.   Matamu kelak memandang akan perempuan jalang dan hatimupun kelak berkata-kata akan perkara yang membinasakan. 34.   Maka engkau akan jadi kelak seperti orang yang tidur di tengah-tengah laut, dan seperti orang yang tidur di atas tiang kapal. 35.   Katamu kelak: Bahwa aku telah dipukul orang, maka tiada aku merasai sakit, aku telah digasaknya, maka tiada kurasainya. Apabila aku sudah sadar, niscaya aku mencari dia kembali pula.

AMS 24

1.   Janganlah engkau menaruh dengki akan orang jahat atau ingin hendak bertaulan dengan dia. 2.   Karena kebinasaan terpancarlah dari dalam hatinya dan mulutnya berkata akan celaka belaka. 3.   Bahwa dengan hikmat boleh sebuah rumah dibangunkan dan dengan akal budi ia itu diteguhkan; 4.   maka dengan pengetahuan bilik-biliknyapun dipenuhi dengan harta benda yang indah-indah dan sedap. 5.   Hanya orang yang bijaksana itulah kuat dan orang yang berpengetahuan itulah gagah, sehingga tiada ia teralahkan. 6.   Maka sebab itu lakukanlah perang dengan memakai akal budi, karena pada pihak pembicara yang terutama itu akan ada kemenangan. 7.   Bahwa terlalu payah bagi orang bodoh memutuskan perselisihan, sebab itu janganlah ia membuka mulutnya dalam majelis bicara yang di pintu gerbang. 8.   Orang yang berniat jahat itu dipanggil pereka tipu daya namanya. 9.   Kepikiran bodoh itulah dosa adanya, dan si pengolok-olok itu kebencian kepada orang sekalian. 10.   Jikalau pada masa kesukaran tawarlah hatimu, maka kuasamupun akan lemah adanya. 11.   Tolonglah akan orang yang tertangkap akan dibunuh, yaitu akan orang yang berhuyung-huyung kepada persembelihan; jikalau kiranya engkau menjauhkan dirimu dari padanya, 12.   jikalau kiranya katamu: Bahwasanya tiada kami mengetahui dia; bukankah ia itu diperhatikan oleh Tuhan, yang menimbang segala hati? bukankah ia itu diketahui oleh Tuhan, yang menilik akan segala nyawa dan yang membalas kepada tiap-tiap orang sekadar perbuatannya? 13.   Makanlah air madu, hai anakku, karena sedaplah rasanya, dan titis sarang lebah, karena manislah ia kepada langitan mulutmu; 14.   demikianpun hendaklah nyawamu mengecap hikmat barang di mana kaudapati akan dia, maka pada akhir kelak engkau beroleh pahala dan harapmupun tiada akan putus. 15.   Hai orang fasik! jangan engkau mengintai rumah orang benar dan jangan engkau merusakkan pondoknya; 16.   karena jikalau kiranya orang benar itu jatuh sampai tujuh kali, maka berbangkitlah pula ia, tetapi segala orang fasik itu akan terperosok ke dalam jahat. 17.   Jangan engkau bersukacita apabila jatuh seterumu, dan jangan hatimu bergemar apabila terantuklah ia. 18.   Supaya jangan ia itu kelihatan kepada Tuhan dan jahatlah hal itu kepada pemandangan-Nya, sehingga dipalingkan-Nya murka-Nya dari pada orang itu kepadamu. 19.   Janganlah engkau merajuk kepada orang jahat dan jangan pula engkau menaruh dengki akan orang fasik. 20.   Karena tak ada pahala bagi orang jahat, dan pelita orang fasik akan dipadamkan kelak. 21.   Hai anakku! takutlah akan Tuhan dan akan rajapun, maka jangan engkau berjinak-jinakan dengan orang yang mengadakan cidera; 22.   karena dengan sekonyong-konyong berbangkitlah kelak celakanya, dan balasan keduanya datang dahulu dari pada disangka orang. 23.   Arakian, maka inilah pula beberapa amsal hikmat adanya: Bahwa tak baik dipandang muka orang dalam majelis bicara. 24.   Barangsiapa yang berkata kepada orang jahat demikian: Bahwa benarlah engkau! ia itu akan dilaknatkan oleh orang banyak dan dibenci oleh segala bangsa. 25.   Tetapi barangsiapa yang menegurkan dia, ia itu akan dipuji-puji orang dan berkat selamatpun turunlah kepadanya. 26.   Barangsiapa yang memberi jawab dengan perkataan yang patut, ia itu mengatupkan mulut orang seperti dengan kucup. 27.   Aturkanlah pekerjaanmu di luar dahulu, dan sediakanlah bendangmu, kemudian bolehlah engkau membangunkan rumahmu. 28.   Janganlah engkau naik saksi atas samamu manusia dengan tiada sebab, melainkan engkau menjadikan dirimu seorang penukas. 29.   Janganlah katamu: Seperti perbuatannya akan daku, demikianpun aku hendak membalas akan dia, aku hendak membalas masing-masing sekadar perbuatannya. 30.   Pada sekali peristiwa berjalanlah aku lalu dari pada bendang seorang pemalas, dan dari pada kebun anggur orang yang tiada berakal. 31.   Maka sesungguhnya bertumbuhlah duri di mana-mana dan tanahnyapun penuh dengan jelatang dan rusaklah segala pagar batunya. 32.   Demi kulihat itu maka aku memperhatikannya, dan setelah kupandang akan dia, maka aku mengambil insaf dari padanya: 33.   Bahwa tidur sedikit lagi, mengantuk sedikit lagi, lipat tangan sedikit lagi sambil berbaring, 34.   demikianlah kelak datang kepapaanmu seperti seorang penyamun dan kekuranganmupun seperti seorang yang bersenjata.

LUK 20 27-47

27.   Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang bersangkal dari hal kiamat, lalu menyoal Dia, 28.   serta berkata, "Ya Guru, Musa telah menyuratkan hukum ini bagi kita, bahwa jikalau saudara seorang yang berbini mati, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya memperisterikan bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya. 29.   Adalah orang bertujuh saudara laki-laki, maka yang pertama itu berbini, lalu mati dengan tiada beranak; 30.   maka yang kedua, 31.   dan yang ketiga pun memperisterikan bini itu; maka demikianlah ketujuh-tujuhnya itu pun mati dengan tiada meninggalkan anak. 32.   Kemudian sekali matilah pula perempuan itu. 33.   Pada hari kiamat kelak perempuan itu jadi bini siapakah dari antara mereka itu? Karena ketujuhnya telah memperbinikan dia." 34.   Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Anak-anak dunia ini kawin dan dikawinkan; 35.   tetapi orang yang dihisabkan berlayak akan masuk akhirat dan mendapat kebangkitan dari antara orang mati itu, tiadalah kawin atau dikawinkan; 36.   karena tiada mereka itu dapat mati balik lagi; karena keadaannya itu serupa dengan malaekat; dan mereka itulah anak Allah dari sebab anak kebangkitan itu. 37.   Tetapi hal orang mati dibangkitkan itu, sudah dinyatakan juga oleh Musa di dalam fasal belukar duri, tatkala disebutkannya Allah: Tuhan Ibrahim dan Tuhan Ishak dan Tuhan Yakub. 38.   Tetapi Allah itu bukannya Tuhan orang mati, melainkan Tuhan orang hidup; karena sekaliannya hidup kepada Allah." 39.   Maka jawab beberapa ahli Taurat, katanya, "Ya Guru, betullah kata-Mu itu." 40.   Tetapi tiadalah mereka itu berani menyoal Dia atas barang sesuatu lagi. 41.   Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Bagaimanakah yang orang mengatakan Kristus itu anak Daud? 42.   Karena Daud sendiri mengatakan di dalam kitab Zabur: Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Tuhanku: Duduklah Engkau di sebelah kanan-Ku, 43.   sehingga Aku menaklukkan segala musuh-Mu menjadi alas kaki-Mu. 44.   Jikalau demikian Daud memanggil Dia Tuhan, bagaimanakah pula Ia jadi anaknya?" 45.   Maka berkatalah Yesus di hadapan segenap kaum itu kepada murid-murid-Nya demikian, 46.   "Jagalah dirimu daripada segala ahli Taurat, yang suka berjalan-jalan dengan berjubah panjang, dan lagi suka diberi hormat kepadanya di pasar, dan suka akan kursi yang kehormatan di dalam segala rumah sembahyang, dan akan tempat yang mulia di dalam perjamuan, 47.   dan yang menghabiskan harta segala janda, dan melanjutkan doanya dengan jalan berpura-pura. Maka mereka itu akan terkena hukum yang terlebih berat."

Sistem Design By