Rabu, 18 September

2024

Alpet Sebelum 2021

Terjemahan Lama

AMS 30-31
LUK 22 : 1-23

AMS 30

1.   Bahwa inilah perkataan Agur bin Yakai; sabda perumpamaan orang itu kepada Itiel, bahkan kepada Itiel dan Ukhal. 2.   Bahwa aku ini tiada berbudi, seperti bukannya orang, aku tiada berakal manusia. 3.   Dan lagi tiada aku belajar hikmat, dan tiada aku mengerti pengetahuan Tuhan, yang mahasuci. 4.   Siapa gerangan telah naik ke sorga atau telah turun dari sana? Siapakah telah menggenggam angin dengan tangannya? Siapakah telah membungkus air itu dengan sehelai kain? Siapakah telah menetapkan segala pihak bumi? Siapa gerangan namanya dan siapa gerangan nama anaknya? Katakanlah jikalau kiranya engkau mengetahuinya. 5.   Segala firman Allah itu amat suci adanya, maka Ialah laksana perisai bagi segala orang yang berpaut kepada-Nya. 6.   Jangan apalah engkau menambahi firman-Nya dengan barang sesuatu, supaya jangan dihukumkan-Nya engkau dan didapati-Nya akan dikau seorang pembohong. 7.   Dua perkara juga telah kupinta kepadamu; jangan apalah engkau menahankan dia dari padaku dahulu dari pada matiku. 8.   Jauhkanlah kiranya dari padaku segala sia-sia dan bohong; jangan apalah berikan daku kepapaan atau kekayaan, melainkan peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup; 9.   lamun jangan dengan mewahku aku menyangkal akan Dikau sambil kataku: Siapakah Tuhan itu? atau jangan dari sebab kepapaanku aku mulai mencuri dan menghujat akan nama Allahku. 10.   Janganlah mengumpat seorang hamba kepada tuannya, supaya jangan dikutukinya akan dikau dan engkau sendiripun bersalah. 11.   Adalah suatu bangsa yang menistakan bapanya dan tiada memberi berkat akan ibunya; 12.   suatu bangsa yang sangka akan dirinya suci, tetapi tiada dibasuhkan kecemarannya; 13.   suatu bangsa, hai betapa besar matanya dan terangkat kelopak matanya! 14.   suatu bangsa yang giginya laksana pedang dan gigi gerahamnya laksana pisau, hendak makan habis akan segala orang miskin yang di dalam negeri, dan akan segala orang yang kekurangan di antara manusia. 15.   Pada si lintah adalah dua anaknya, ia ini: Berilah! berilah! bahwa tiga perkara ini tiada tahu kenyang dan empat yang tiada pernah berkata demikian: Telah cukuplah sudah! 16.   yaitu: kubur dan rahim yang mandul dan bumi, yang tiada kenyang dengan air, dan apipun tiada tahu berkata demikian: Telah cukuplah sudah! 17.   Adapun orang yang mengolok-olok akan bapanya dan enggan menurut kata ibunya, maka gagak dari tepi sungai akan mematuk matanya dan anak burung nasar akan makan dia. 18.   Ketiga perkara ini terlalu ajaib kepadaku, bahkan, empat perkara yang tiada kuketahui. 19.   Yaitu jalan burung nasar di udara dan jalan ular di atas batu gunung dan jalan kapal di tengah-tengah laut dan jalan seorang laki-laki dengan anak dara. 20.   Adapun hal perempuan berzinah, ia itu demikianlah adanya: maka iapun makan lalu disapunya mulutnya sambil katanya: Tiada aku berbuat jahat! 21.   Sebab tiga perkara ini dunia menjadi kacau, dan akan empat tiada ia tertahan, 22.   yaitu karena seorang hamba apabila ia merajalela, dan seorang bodoh apabila ia berkelimpahan rezeki, 23.   dan karena seorang perempuan yang hina apabila ia berlaki, dan seorang sahaya apabila ia menjadi waris enciknya. 24.   Bahwa empat perkara ini terkecil dalam dunia, akan tetapi tersangatlah ia bijaksana dan lengkaplah kepandaiannya, 25.   yaitu: bahwa semut itu suatu bangsa yang tiada kuat, maka disediakannya juga bekalnya pada musim panas; 26.   dan kelinci itu suatu bangsa yang lemah, maka diperbuatkannya juga sarangnya dalam batu gunung; 27.   dan belalang itu tiada beraja, maka terbanglah juga ia berkawan-kawan; 28.   dan laba-laba itu mencapai dengan kakinya, maka adalah juga ia di dalam maligai raja. 29.   Bahwa ketiga ini berjalan dengan baik langkahnya, bahkan, adalah empat yang berjalan molek. 30.   Yaitu singa yang terlebih gagah dari pada segala binatang dan tiada ia mau balik dari sebab barang sesuatu; 31.   dan anjing pemburu yang baik lambungnya, dan lagi seorang raja yang tiada terlawan. 32.   Jikalau kiranya engkau telah membuat perkara yang bodoh sebab membesarkan dirimu, atau telah berpikir jahat, maka hendaklah engkau bertekap mulut; 33.   karena air susu ditumbuk menjadi mentega dan hidung ditumbuk keluar darah dan amarah digalakkan menjadikan perkelahian.

AMS 31

1.   Bahwa inilah perkataan raja Lemuil, yang diajarkan kepadanya oleh bundanya. 2.   Apa, hai anakku, dan apa, hai anak rahimku, dan apa, hai anak nazarku! 3.   Janganlah engkau menyerahkan kuatmu kepada perempuan dan jangan pula jalanmu kepada mereka yang membinasakan raja-raja. 4.   Tiada patut kepada raja-raja, hai Lemuil! tiada patut kepada raja-raja minum air anggur, atau kepada putera raja santap minuman yang keras; 5.   supaya dengan sementara minum dilupakannya hukum atau diubahkannya acara orang yang teraniaya. 6.   Berikanlah minuman yang keras kepada orang yang putus asa, dan air anggur kepada orang yang sangat berdukacita hatinya. 7.   Biarlah ia minum serta melupakan celakanya dan tiada ia teringat lagi akan kesukarannya. 8.   Bukakanlah mulutmu karena orang kelu, dan karena perkara segala anak kebinasaan. 9.   Bukakanlah mulutmu serta berbicaralah dengan adil dan benarkanlah hal orang yang miskin lagi teraniaya. 10.   Siapakah yang boleh mendapat seorang bini yang berbudi? maka adalah harganya amat lebih besar dari pada harga menikam. 11.   Bahwa hati lakinya boleh harap padanya, sehingga tiada ia kekurangan barang-barang yang baik. 12.   Bahwa bininya berbuat baik akan dia, bukannya jahat, seumur hidupnya. 13.   Maka ia mencari bulu kambing dan rami, dikerjakannya dengan tangannya sendiri serta dengan sukahatinya. 14.   Maka adalah ia seperti kapal saudagar, didatangkannya bekalnya dari jauh. 15.   Maka bangunlah ia sebelum fajar, lalu diberinya makan akan orang isi rumahnya dan pekerjaan yang tentu kepada segala dayang-dayangnya. 16.   Maka iapun menghendaki suatu bendang, lalu diperolehnya juga; maka dengan hasil tangannya ditanaminya sebuah kebun anggur. 17.   Maka diikatnya pinggangnya dengan kuat dan dikuatkannya lengannya. 18.   Maka dirasainya peri manis perniagaannya dan pada malam tiada terpadam pelitanya. 19.   Maka dicapainya dengan tangannya kepada kisi-kisi dan tapak tangannyapun ada memegang rahat. 20.   Maka dibukakannya tangannya selalu kepada orang miskin, dan diunjuknya tangannya kepada orang yang kekurangan. 21.   Maka tiada ia takut akan musim hujan salju, karena segenap isi rumahnya berpakaikan pakaian lapis dua. 22.   Maka diperbuatnya bagi dirinya perhiasan permadani, dan pakaiannya dari pada kain halus yang ungu warnanya. 23.   Maka lakinya dikenal orang dalam pintu gerbang, apabila ia duduk serta dengan segala tua-tua negeri. 24.   Maka diperbuat oleh perempuan itu kain khasah lalu dijualnya dan dibawanya masuk akan ikat-ikat pinggang kepada saudagar. 25.   Patut dan sopan menjadi pakaiannya, dan iapun bergemar akan hari yang kemudian. 26.   Maka dibukakannya mulutnya dengan akal budi dan pengajaran kemurahan adalah pada lidahnya. 27.   Maka diamat-amatinya kelakuan segala isi rumahnya, dan tiada ia makan rezeki dengan malas. 28.   Bahwa anak-anaknya naik pangkat serta memuji dia sebab selamatnya dan lakinyapun memuji dia katanya: 29.   Banyaklah anak perempuan yang telah baik dan berbudi kelakuannya, tetapi engkaulah meliputi akan mereka itu sekalian. 30.   Adapun peri cantik itu penipu adanya dan keelokan itu sia-sia, tetapi seorang bini yang takut akan Tuhan itu akan dipuji-puji. 31.   Berikanlah kepadanya dari pada hasil tangannya sendiri, dan biarlah pekerjaannya sendiri memuji akan dia di pintu gerbang.

LUK 22 1-23

1.   Maka hari raya roti yang tiada beragi, yang bernama Pasah itu, sudahlah hampir; 2.   dan kepala-kepala imam dan ahli Taurat mencari daya, bagaimana hendak membunuh Yesus; karena mereka itu takut akan kaum itu. 3.   Lalu Iblis pun masuklah ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, yaitu seorang yang terhisab kepada dua belas murid itu. 4.   Maka pergilah ia kepada kepala-kepala imam dan penghulu laskar serta berbicara peri bagaimana ia hendak menyerahkan Yesus kepada mereka itu. 5.   Maka bersukacitalah mereka itu sambil berjanji memberi uang kepadanya. 6.   Maka Yudas pun mengakulah, serta mencari ketika yang baik akan menyerahkan Yesus kepada mereka itu pada waktu lengang. 7.   Maka sampailah hari raya roti yang tiada beragi itu, yang anak domba Pasah itu wajib disembelih. 8.   Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yahya, katanya, "Pergilah kamu sediakan Pasah bagi kita, supaya kita makan." 9.   Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Ke manakah Tuhan suka kami pergi menyediakan Pasah?" 10.   Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Serta kamu masuk ke dalam negeri, akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air; ikutlah dia ke dalam rumah yang ia masuk. 11.   Lalu katakanlah kepada tuan rumah itu: Guru suruh bertanya kepadamu, kata-Nya: Di manakah bilik tempat Aku hendak makan Pasah dengan murid-murid-Ku? 12.   Maka ia pun akan menunjukkan kepadamu sebuah bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya; di situlah kamu bersiap!" 13.   Lalu pergilah mereka itu, maka didapatinya betul seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka itu, maka disediakannyalah Pasah itu. 14.   Setelah sampai waktunya, maka Yesus pun duduklah beserta dengan rasul-rasul itu. 15.   Lalu Ia berkata kepada mereka itu, "Aku tersangatlah ingin hendak makan Pasah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku merasai sengsara, 16.   karena Aku berkata kepadamu: Tiadalah lagi Aku akan makan dia, sehingga Pasah itu disempurnakan di dalam kerajaan Allah." 17.   Maka disambut-Nya cawan minuman, lalu diucapkan-Nya syukur, serta berkata, "Ambillah ini, bahagikan di antara kamu! 18.   Karena Aku berkata kepadamu: Bahwa daripada ketika ini tiada lagi Aku minum air buah anggur sehingga kerajaan Allah itu datang." 19.   Maka Yesus pun mengambil roti, lalu diucapkan-Nya syukur, dipecah-pecahkan-Nya, serta diberikan-Nya kepada mereka itu, kata-Nya, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu; perbuatlah demikian menjadi suatu peringatan akan Daku." 20.   Demikian juga cawan minuman itu, sesudahnya makan, kata-Nya, "Cawan minuman ini adalah perjanjian baharu di dalam darah-Ku, yang ditumpahkan karena kamu. 21.   Tetapi tengoklah! Tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama-sama dengan Aku di meja ini. 22.   Karena Anak manusia akan pergi juga, seperti yang ditakdirkan atas-Nya; tetapi wai atas orang itu yang menyerahkan Dia!" 23.   Maka mulailah mereka itu bertanya-tanya sama sendirinya, siapakah gerangan dari antara mereka itu yang bermaksud membuat demikian.

Sistem Design By