Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. Bahwa inilah firman akan hal Ninewe, surat khayal Nahum, orang Elkosyi itu. 2. Bahwa Tuhan itu Allah yang cemburuan dan pembalas; Tuhan itu pembalas, yang hebat dengan kehangatan murka-Nya! Tuhan itu pembalas bagi segala musuh-Nya dan dikekalkan-Nya murka-Nya akan segala seteru-Nya. 3. Bahwa Tuhan itu panjang sabar, jikalau besar kuasa-Nya sekalipun, dan sekali-kali tiada dibilang-Nya orang yang bersalah itu suci dari pada salah. Bahwa jalan Tuhan adalah dalam puting beliung dan dalam ribut, dan segala awan itulah duli kaki-Nya. 4. Jikalau diamang-amang-Nya laut, maka kekeringanlah ia dan kekeringanlah segala sungai pun; dan lemahlah Bazan dan Karmel dan layulah segala bunga di Libanon! 5. Bahwa segala gunung bergeraklah di hadapannya dan segala bukitpun goncanglah, dan gempalah bumi di hadapan hadirat-Nya, yaitu dunia dengan segala orang yang duduk dalamnya. 6. Siapa tahan berdiri di hadapan murka-Nya; siapa dapat menderita kehangatan amarah-Nya? Geram-Nya itu seperti api melelehkan semuanya dan bukit batupun dipecah-pecahkan olehnya. 7. Bahwa Tuhan itu baik dan suatu perlindungan pada masa kepicikan; diketahui-Nya akan mereka sekalian yang harap pada-Nya. 8. Seperti dengan air bah yang meliputi ditiadakan-Nya segala sesuatu yang melawan Dia, dan kegelapanpun mengejar akan segala seteru-Nya. 9. Mengapa kamu mereka jahat lawan Tuhan? Bahwa Ia juga yang membuat kesudahan dengan bala, yang tiada usah diadakan sampai dua kali. 10. Bahkan, jikalau mereka itu dianyam bersama-sama seperti duri dan jikalau mereka itu mabuk dari pada kebanyakan minumnya, mereka itu akan dihabiskan juga seperti jerami yang kering. 11. Bahwa dari padamu sudah keluar seorang yang mereka jahat lawan Tuhan, seorang menteri Belial. 12. Demikianlah firman Tuhan: Bagaimana sentosapun disangkakannya hal dirinya, bagaimana banyakpun bilangan mereka itu, niscaya mereka itu akan disabit habis-habis juga dan mereka itupun akan lenyap dengan segera. Tetapi kamu, yang sudah Kutindih itu tiada akan Kutindih lagi. 13. Karena sekarang Aku akan memecahkan kuknya, yang dikenakan padamu, dan Aku memutuskan segala pengikatmu. 14. Tetapi akan halmu Tuhan sudah berfirman, bahwa kepujianmu tiada akan berpecah-pecah lagi! Dari dalam rumah berhalamu akan Kutumpas segala patung pahatan dan tuangan, dan Kujadikan dia kuburmu, sebab engkau sudah mencelakan Daku! 15. Lihatlah di atas gunung-gunung ada kaki orang yang mengabarkan barang yang baik, yang memberitahu selamat: Peganglah segala masa rayamu, hai Yehuda! Sampaikanlah segala nazarmu, karena orang jahat itu tiada lagi meliputi tanahmu; sudah ditumpas habis-habis akan dia.
1. Bahwa ia menampil sampai di hadapan matamu, orang yang dari hadapannya terbang semuanya. Tungguilah akan kota benteng! Taruhlah akan orang peninjau di jalan! Ikatlah pinggangmu! Kuatkanlah dirimu seboleh-bolehnya! 2. Bahkan, Tuhan akan membangunkan pula kemuliaan Yakub, demikianpun kemuliaan Israel, meskipun penjarah sudah menjarahi dia sampai hampa dan sudah membinasakan segala cabang pokok anggurnya.) 3. Bahwa perisai segala pahlawannya sudah jadi merah, segala orang perwira sudah jadi kirmizi warnanya; segala sabit rata perangnya itu api adanya apabila ia siap akan berperang, dan segala lembingpun dilayamkan. 4. Bahwa segala rata perang itu gempitalah bunyinya sepanjang segala jalan dan berkeretak-keretuk sepanjang segala lebuh pasar; bahwa rupa mereka itu seperti pedamaran dan sabung-menyabung seperti kilat. 5. Bahwa dipanggilnya akan segala panglima perangnya; mereka itu tergelincuh dalam datangnya, mereka itu bersegera-segera kepada pagar temboknya dan tudung penumbuk dewala itu sudah sedia. 6. Maka pintu segala sungai dibukakan, lalu maligai itu roboh tenggelam dalam air! 7. Maka permaisurinya dibawa dengan tertawan dan tersingkap tudung mukanya; segala hamba sahayanya mengiringkan dia sambil berkeluh kesah seperti merpati, sambil menebah-nebah dadanya. 8. Bahwa adalah Ninewe itu seperti telaga air mulai dari pada hari jadinya; lihatlah bagaimana lari semuanya. Kata orang: Berhentilah, berdiri! Tetapi seorangpun tiada yang menoleh. 9. Rampaslah perak, rampaslah emas! Tiada habisnya segala mata benda yang indah-indah dan segala serba kegemaran! 10. Bahwa hampalah ia dan sudah dihampakan, dijarah semuanya; hancurlah hati tiap-tiap orang, berantuklah segala lutut dan segala pinggang merasai sakit; segala muka ketutupan merah api! 11. Di mana sekarang gua singa itu? Di mana gerangan tempat singa yang ganas? Yaitu tempat singa jantan dan betina berjalan dengan anaknya dan seorangpun tiada yang mengusik dia! 12. Tempat singa merampas mangsanya cukup bagi segala anaknya dan mencekik mangsanya karena segala betinanya; dan dipenuhinya guanya dengan rampasan dan tempat kediaman dengan mangsanya. 13. Bahwasanya Aku hendak membalas kepadamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam; dan Aku akan membakar segala ratanya sampai menjadi asap, dan segala singamu akan dimakan pedang dan Aku akan menghabiskan segala rampasanmu dari atas bumi, dan bunyi suara segala utusanmu tiada akan kedengaran lagi.
1. Wai bagi negeri yang mabuk darah itu, yang dusta dan penipu belaka! Penuhlah ia dengan aniaya dan tiada berhenti segala rampasannya! 2. Adalah bunyi cemeti dan keretak-keretuk bunyi segala jenteranya. Segala kuda berentak-entakkan kakinya dan segala ratapan ramai bunyinya. 3. Orang berkendaraan berlari-lari datang; segala pedang bernyala-nyala, segala lembing berkilat-kilat! Entah berapa banyak orang yang dibunuh, berapa timbunan mayat orang! Tiada kesudahannya segala bangkai, sehingga orang tersentuh kepadanya! 4. Bahwa sudah penuhlah takaran zinah perempuan sundal yang amat elok parasnya, yang pandai bermain mata, yang sudah menjual beberapa bangsa dengan zinahnya dan beberapa kaum dengan main matanya. 5. Bahwasanya Aku hendak membalas kepadamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan Aku akan menyingsingkan punca kainmu sampai di atas mukamu, dan Aku memperlihatkan ketelanjanganmu kepada segala bangsa dan kemaluanmu kepada segala kerajaan! 6. Dan Aku akan menyuruh melontari engkau dengan barang yang keji, dan Aku akan menjadikan dikau suatu perkara yang aib dan suatu tamasya. 7. Maka akan jadi bahwa barangsiapa yang melihat engkau itu akan lari dari padamu sambil katanya: Bahwa Ninewe sudah binasa; entah siapa sayang akan dia? Di mana aku mencahari penghibur bagimu? 8. Baikkah engkau dari pada No-Ammon, yang kedudukannya di tepi sungai Nil, yang dikelilingi oleh air, dan lautpun akan bentengnya dan lautpun akan pagar temboknya? 9. Bahwa negeri Kusy dan Mesir itulah kuatnya dengan tiada berkeputusan; orang Puti dan Libim itu akan pembantunya. 10. Kendatilah, ia juga sudah dipindahkan dengan tertawan dan berjalanlah ia dengan tertawan! Dan lagi segala anak-anaknya dihancurkan pada pangkalan segala jalan, dan dilontar oranglah undi atas segala orangnya yang bangsawan, dan diikat oranglah dengan rantai segala orang besar-besarnya. 11. Demikianlah engkaupun akan minum piala bius dan menanggung segala tanda aibmu, dan lagi tak dapat tiada engkau akan mencahari pertolongan dan perlindungan kepada musuh. 12. Segala kota bentengmu seperti pokok ara dengan hulu buahnya; apabila digoncang maka gugurlah ia ke dalam mulut orang yang hendak makan dia. 13. Bahwasanya segala rakyat di tengahmu itu sudah jadi seperti perempuan; segala pintu negerimu ternganga dari sendirinya kepada musuhmu dan segala kota bentengmu dimakan habis oleh api. 14. Kumpulkanlah air akan dirimu bagi kepungan itu; kuatkanlah segala bentengmu, masuklah ke dalam geluh dan iriklah akan tanah liat; baikilah akan dapur batu. 15. Maka kamu akan dimakan habis juga oleh api, dan ditumpas oleh pedang; kamu akan dimakan habis seperti jengkerik; meskipun kamu bertambah-tambah seperti jengkerik dan berbanyak-banyak seperti belalang! 16. Adalah padamu banyak saudagar, terlebih dari pada bintang yang di langit, seperti jengkerik juga adanya, mereka itu menyerang lalu terbang. 17. Segala penghulumu itu seperti belalang dan segala panglima perangmupun seperti bala belalang; mereka itu bertentara dalam pagar pada hari dingin; apabila terbitlah matahari maka terbanglah ia, sehingga tiada lagi ketahuan di mana dahulu tempatnya! 18. Bahwa segala gembalamu itu tertidurlah, hai raja Asyur! Segala panglima perangmu adalah berbaring; segala rakyatmu sudah tercerai-berai di atas gunung-gunung, dan seorangpun tiada yang memulihkan dia pula! 19. Tiadalah pembebatan bagi lukamu; balamu itu sangatlah pedih; segala orang yang mendengar kabar akan halmu itu akan bertepuk-tepuk tangan; karena atas siapa gerangan kejahatanmu sudah tiada berlaku senantiasa?
1. Maka tiba-tiba aku tampak Anak domba itu berdiri di atas Gunung Sion, dan beserta dengan Dia ada seratus empat puluh empat ribu orang yang tertulis nama Anak domba dan nama Bapa-Nya itu di dahinya. 2. Maka kudengar suatu suara dari langit, seperti bunyi banyak air menderu dan seperti bunyi guruh yang besar. Adapun suara yang kudengar itu seperti bunyi orang pemetik kecapi memetik kecapinya, 3. maka mereka itu menyanyi suatu nyanyian baharu di hadapan arasy itu, dan di hadapan keempat zat yang hidup dan segala ketua itu; dan seorang pun tiada dapat belajar nyanyian itu, hanya keseratus empat puluh empat ribu orang, yang ditebus dari bumi. 4. Inilah orang yang belum menajiskan dirinya dengan perempuan, karena mereka itu teruna; dan inilah orang yang mengikut Anak domba itu barang ke mana Ia pergi. Maka orang ini sudah ditebus dari antara manusia menjadi buah sulung bagi Allah dan bagi Anak domba itu, 5. dan di dalam mulutnya tiada didapati dusta, dan tiada bercacat cela. 6. Maka aku tampak seorang malaekat yang lain terbang di tengah langit, dan padanya ada Injil yang kekal hendak diberitakannya kepada segala orang yang duduk di bumi ini, yaitu kepada tiap-tiap bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, 7. sambil katanya dengan suara besar, "Takutlah akan Allah dan hormatilah Dia, karena ketika hukuman-Nya sudah sampai, dan sembahlah Dia yang menjadikan langit dan bumi serta laut dan segala mata air." 8. Maka ada yang lain lagi, yaitu malaekat yang kedua mengikut dia, serta berkata, "Sudahlah roboh, sudahlah roboh negeri Babil yang besar, yang memberi segala bangsa minum air anggur yang menaikkan hawa nafsu zinahnya." 9. Maka ada yang lain pula, yaitu malaekat yang ketiga mengikut keduanya itu, serta berkata dengan suara besar, "Jikalau barang seorang menyembah binatang itu dengan patungnya, serta menerima tanda di dahinya atau di tangannya, 10. maka ia juga akan minum kelak daripada air anggur, yaitu murka Allah yang tersedia dengan tiada bercampur di dalam cawan murka-Nya itu; dan ia akan disiksakan dengan api dan belerang, di hadirat segala malaekat yang kudus, dan di hadirat Anak domba itu, 11. dan asap siksanya itu naiklah ke atas selama-lamanya; maka mereka itu tiada berhenti merasa siksa siang malam, yaitu segala orang yang menyembah binatang dan menyembah patungnya itu dan yang menerima tanda namanya itu. 12. Di dalam hal inilah patut bagi segala orang suci menunjukkan sabar, yaitu bagi orang yang menurut segala hukum Allah dan iman akan Yesus." 13. Maka kudengar suatu suara dari langit berkata, "Suratkanlah seperti yang demikian ini: Berbahagialah segala orang yang sudah mati, yaitu mati di dalam Tuhan daripada sekarang ini. Bahkan, kata Roh itu, mereka itu akan berhenti daripada segala kelelahannya; karena segala perbuatannya mengikut menyertai mereka itu." 14. Maka aku tampak adalah suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang, rupanya seperti Anak manusia, bermakota emas di kepala-Nya dan di dalam tangan-Nya ada sebilah sabit yang tajam. 15. Maka keluarlah pula seorang malaekat yang lain dari dalam Rumah Allah, yang menyeru dengan suara besar kepada orang yang duduk di atas awan itu, katanya, "Sampaikanlah sabitmu dan hendaklah menuai, karena musim menuai sudah sampai, sebab tuaian bumi itu sudah sangat masak." 16. Lalu orang yang duduk di atas awan itu pun menyembatkan sabitnya ke bumi, lalu bumi itu pun dituailah. 17. Maka keluarlah seorang malaekat yang lain lagi dari dalam Rumah Allah yang di surga; ia juga ada memegang sebilah sabit yang tajam. 18. Maka keluarlah pula dari tempat persembahan seorang malaekat yang lain, yaitu yang berkuasa atas api, sambil bersuara dengan suara besar kepada dia yang memegang sabit yang tajam itu, katanya, "Sabitkanlah sabitmu yang tajam itu, kumpulkanlah segala gugusan anggur bumi, karena buahnya sudah cukup masak." 19. Lalu malaekat itu menyembatkan sabitnya itu ke bumi, serta mengumpulkan buah anggur bumi itu, sambil mencampakkan dia ke dalam irikan yang besar, yaitu murka Allah; 20. dan buah anggur itu diirik orang di luar negeri; maka darah pun mengalirlah dari dalam irikan itu setinggi kang di mulut kuda, sejauh seribu enam ratus setadi.