Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. Sebermula, maka baginda raja Belsyazar berbuatlah suatu perjamuan yang besar akan seribu menterinya dan bagindapun santaplah air anggur di hadapan orang seribu itu. 2. Maka dalam santap air anggur itu bertitahlah Belsyazar: Hendaklah orang membawa akan segala bejana emas perak yang telah dikeluarkan oleh Nebukadnezar, ayahanda baginda, dari dalam kaabah yang di Yeruzalem, supaya dari padanya boleh diminum oleh baginda dan oleh segala menteri dan isteri dan gundik baginda. 3. Hata, maka dibawa oranglah akan segala bejana emas yang telah dikeluarkannya dari dalam kaabah bait-Ullah di Yeruzalem, lalu minumlah dari padanya baik baginda baik segala menterinya dan isterinya dan gundiknya. 4. Maka diminumnya air anggur itu dan dipuji-pujinya segala berhala yang dari pada emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu adanya. 5. Maka pada waktu itu juga tiba-tiba datanglah jari tangan manusia menyurat pada kapur dinding istana baginda, berbetulan dengan kaki dian, maka terlihatlah baginda akan ujung tangan yang menyurat itu. 6. Pada masa itu berubahlah seri muka baginda dan kepikirannya mendebarkan hatinya dan segala pengikat pinggangnyapun terurailah dan lututnyapun berantuk-antuklah. 7. Maka berserulah baginda dengan kuat, disuruhnya orang membawa masuk akan ahlulnujum dan orang Kasdim dan orang petenung. Maka titah baginda kepada segala orang alim di Babil itu: Bahwa barangsiapa yang dapat membaca suratan ini dan memberitahu aku artinya, ia itu akan dikenakan pakaian ungu dan kalung emas pada lehernya dan iapun akan memegang perintah dalam kerajaan ini pada pangkat yang ketiga. 8. Maka datanglah segala orang alim baginda, tetapi tiada mereka itu dapat membaca suratan itu atau memberitahu baginda artinya. 9. Maka pada masa itu baginda raja Belsyazar sangat berdebarlah hatinya dan seri wajah bagindapun berubahlah dan segala menteri bagindapun dahsyatlah. 10. Serta kedengaranlah kepada permaisuri segala perkara yang telah jadi pada baginda dan segala menteri baginda, lalu langsung permaisuri ke tempat perjamuan itu, serta sembahnya: Daulat tuanku! jangan apalah kepikiran tuanku mendebarkan kalbu tuanku dan jangan seri wajah tuanku berubah begitu. 11. Karena dalam kerajaan tuanku adalah seorang, yang dalamnya adalah roh dewata mulia raya dan pada zaman paduka ayahanda tuanku didapati dalamnya akan terang dan akal dan hikmat, seperti hikmat dewata, maka diangkat baginda raja Nebukadnezar, paduka ayahanda tuanku, akan dia menjadi penghulu segala orang sastrawan dan ahlulnujum dan orang Kasdim dan orang petenung, ya tuanku! 12. Karena dalamnya didapati akan roh indah-indah dan akal dan hikmat akan mentabirkan mimpi dan membuka penerka dan menguraikan simpulan, yaitu dalam Daniel, yang dinamai oleh baginda Beltsazar; sebab itu baiklah Daniel itu dipanggil, supaya diberinya tahu artinya ini. 13. Maka dibawa oranglah akan Daniel menghadap baginda, lalu titah baginda kepada Daniel demikian: Engkaukah Daniel itu, seorang dari pada mereka yang sudah dipindahkan dengan tertawan dari negeri Yehuda, yang sudah dibawa ke mari dari antara orang Yahudi oleh paduka marhum? 14. Maka sekarang sudah kudengar akan halmu, bahwa roh dewata adalah di dalammu dan didapati akan terang dan akal dan hikmat yang indah-indah dalammu. 15. Maka tegal sudah dibawa akan segala orang alim, yaitu segala orang sastrawan, menghadap aku, supaya dibacanya akan suratan ini dan diberinya tahu aku artinya, dan tiada mereka itu dapat menyatakan artinya kepadaku; 16. dan tegal aku sudah mendengar akan halmu, bahwa engkau dapat memberi arti yang begitu, dan menguraikan simpulan, sebab itu, jikalau engkau dapat membaca suratan ini dan memberitahu aku artinya, niscaya engkau akan dikenakan pakaian ungu dan kalung emas pada lehermu dan engkau akan memerintahkan kerajaan pada pangkat yang ketiga. 17. Maka sahut Daniel, sembahnya kepada baginda: Bahwa segala anugerah itu tinggal pada tuanku dan hendaklah tuanku mengaruniakan anugerah tuanku kepada orang lain, maka patik juga membacakan suratan ini kepada tuanku serta memaklumkan artinya kepada tuanku. 18. Ya tuanku! bahwa oleh Allah taala sudah dikaruniakan kerajaan dan kuasa dan hormat dan kemuliaan kepada Nebukadnezar, paduka ayahanda tuanku; 19. maka dari pada kuasa yang telah dikaruniakan kepadanya gentarlah akan dia dan berdebarlah hati segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasanya, karena dibunuhnya barangsiapa yang dikehendakinya, dan dihidupinya barangsiapa yang dikehendakinya; ditinggikannya barangsiapa yang dikehendakinya, dan direndahkannya barangsiapa yang dikehendakinya. 20. Tetapi setelah hatinya mengatas-ataskan dirinya dan hatinyapun menjadi keras sampai akan jemawa, maka iapun dicampak ke bawah dari atas takhta kerajaannya dan kemuliaannyapun lalulah dari padanya. 21. Dan iapun ditolak dari antara segala anak manusia dan tabiatnyapun jadi seperti tabiat binatang dan kedudukannya adalah dengan keledai hutan; dan kepadanyapun diberi makan rumput seperti lembu dan tubuhnyapun dibasahkan oleh air embun dari langit, sehingga diakunya bahwa Allah taala juga yang dipertuhan atas segala kerajaan manusia dan diangkat-Nya atas dia barangsiapa yang dikehendaki-Nya. 22. Tetapi tuanku Belsyazar, putera baginda, tiada merendahkan hati tuanku, jikalau tuanku mengetahui sekalian itu sekalipun. 23. Bahkan, tuanku sudah mendurhaka kepada Tuhan yang di sorga, maka dibawa oranglah akan segala bejana kaabah-Nya di hadapan tuanku, lalu tuanku dan segala menteri dan isteri dan gundik tuanku sudah minum air anggur dari padanya sambil tuanku memuji-muji segala berhala yang dari pada emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu, yang tiada dapat melihat atau mendengar atau tahu barang sesuatu, tetapi tiada tuanku memuliakan Allah, yang dalam tangan-Nya juga adalah nafas tuanku dan dalam kuasa-Nyapun adalah segala jalan tuanku. 24. Sebab itu disuruhkan-Nya ujung tangan ini dan dari padanya juga datanglah suratan ini. 25. Maka inilah bunyi suratan yang tertulis di situ: MENAI, MENAI, TEKAIL, UFARSIN. 26. Dan inilah arti perkataan itu: MENAI, bahwa sudah dibilang Allah akan kerajaan tuanku dan disudahkannya! 27. TEKAIL, tuanku sudah ditimbang dengan neraca, tetapi didapati akan tuanku terlalu ringan! 28. PERAIS, kerajaan tuanku sudah dibahagi dan diberikan kepada orang Medi dan Farsi. 29. Maka pada masa itu bertitahlah raja Belsyazar mengenakan pakaian ungu pada Daniel dan kalung emas pada lehernya, dan orang berseru-seru akan halnya, bahwa ia akan memegang perintah dalam kerajaan itu pada pangkat yang ketiga. 30. Hata, maka pada malam itu juga dibunuh oranglah akan Belsyazar, raja orang Kasdim itu. 31. (6-1) Sebermula, maka kemudian dari pada itu adalah Darius, orang Medi, naik raja, pada masa umurnya kira-kira enam puluh dua tahun.
1. (6-2) Maka berkenanlah kepada Darius mengangkat atas kerajaan itu seratus dua puluh orang menteri yang memegang perintah dalam segenap kerajaan itu. 2. (6-3) Dan di atas sekalian itu adalah tiga perdana menteri, dan Daniel itu seorang dalam ketiga itu, kepadanya juga haruslah segala menteri itu memberi kira-kira, supaya jangan baginda kena rugi. 3. (6-4) Pada masa itu nyatalah bahwa Daniel terlebih dari pada segala menteri dan perdana menteri itu, karena dalamnya adalah roh yang terutama, sehingga baginda berniat hendak amanatkan kepadanya pemerintahan segenap kerajaannya. 4. (6-5) Maka sebab itu dicahari-cahari segala menteri dan perdana menteri akan sebab, hendak menuduh Daniel dari hal kerajaan itu, tetapi tiada didapatinya akan barang sesuatu sebab atau salah, karena setiawanlah adanya dan barang sesuatu salah atau jahatpun tiada terdapat dalamnya. 5. (6-6) Lalu kata orang itu: Tiada boleh juga kita mendapati sebab akan melawan Daniel ini, melainkan jikalau dalam hukum Allahnya kita mendapat barang sesuatu sebab lawan dia. 6. (6-7) Hata, maka pergilah segala menteri dan perdana menteri itu bersama-sama menghadap baginda, lalu sembahnya: Daulat tuanku, ya raja Darius! 7. (6-8) Segala perdana menteri kerajaan ini dan segala penghulu dan menteri dan orang bicara dan pemerintah negeri itu sudah bermusyawarat hendak mengadakan suatu titah kerajaan dan menentukan suatu firman, supaya barangsiapa yang dalam tiga puluh hari ini meminta barang sesuatu kepada seorang dewa atau manusia, melainkan kepada tuanku juga, ya tuanku! tak akan jangan orang itu dicampak ke dalam keleburan singa. 8. (6-9) Maka sekarangpun, ya tuanku! hendaklah kiranya tuanku memberi suatu firman dan meteraikan dia dengan membubuh tanda tangan tuanku, supaya jangan ia itu diubahkan, setuju dengan hukum orang Medi dan Farsi, sehingga ia itu tiada terubahkan. 9. (6-10) Maka sebab itu dimeteraikan bagnda raja Darius akan suratan dan firman itu. 10. (6-11) Tetapi akan Daniel, jikalau diketahuinya akan hal surat itu sudah dimeteraikan oleh baginda sekalipun, masuklah juga ia ke dalam rumahnya, yang pada alayatnya adalah tingkap-tingkap terbuka ke kiblat Yeruzalem dan pada sehari tiga kali bertelutlah ia dan meminta doa dan mengucap syukur kepada Allahnya, seperti biasa dibuatnya dahulu. 11. (6-12) Lalu menyergaplah orang itu akan Daniel, didapatinya akan dia dalam meminta doa dan memohon-mohon di hadapan hadirat Allahnya. 12. (6-13) Maka datanglah mereka itu hampir, lalu bersembah kepada baginda akan hal firman baginda itu, sembahnya: Bukankah sudah tuanku meteraikan firman, bunyinya, bahwa barangsiapa yang akan meminta barang sesuatu kepada dewa atau manusia dalam tiga puluh hari ini, melainkan kepada tuanku, niscaya orang itu dicampak ke dalam keleburan singa? Maka sahut baginda, titahnya: Sudah tentulah perkara itu seperti hukum orang Medi dan Farsi, yang tiada terubahkan! 13. (6-14) Maka ujar mereka itu kepada baginda, sembahnya: Bahwa Daniel, seorang dari pada mereka sekalian yang sudah dipindahkan dari Yehuda dengan tertawan, itu tiada mengindahkan titah tuanku, atau akan firman yang telah tuanku meteraikan, melainkan pada sehari tiga kali ia meminta doa. 14. (6-15) Demi didengar baginda sembah ini, maka amarahlah baginda akan dirinya, ditentukannya dalam hatinya hendak meluputkan Daniel juga, bahkan, sampai waktu masuk matahari bagindapun mencahari upaya hendak meluputkan Daniel. 15. (6-16) Lalu orang itu mendedasi baginda, sembahnya kepada baginda: Ya tuanku, maklumlah kepada tuanku, inilah suatu hukum orang Medi dan Farsi, bahwa suatu titah dan firman seperti yang telah dimeteraikan oleh tuanku, itu tiada terubahkan lagi. 16. (6-17) Maka bertitah baginda, lalu dibawa oranglah akan Daniel, dicampakkannya ke dalam keleburan singa sementera baginda bertitah kepada Daniel demikian: Bahwa Allahmu, yang engkau berbuat bakti kepadanya dengan segala tulus hatimu, Ia juga hendaklah kiranya meluputkan dikau! 17. (6-18) Kemudian dibawa oranglah akan sebuah batu, dibubuhnya pada mulut keleburan itu dan dimeteraikan baginda akan dia dengan cincinnya dan dengan cincin segala menterinya, supaya karena sebab Daniel itu satupun tiada dilainkan. 18. (6-19) Setelah itu maka pulanglah baginda ke istananya, lalu berbaring dengan tiada santap barang santapan dan dengan tiada dipetik bunyi-bunyian di hadapannya dan antuknyapun lenyaplah dari padanya. 19. (6-20) Maka pada waktu fajar, pagi-pagi sekali, bangunlah baginda, lalu dengan segera pergilah baginda ke keleburan singa itu. 20. (6-21) Serta sampailah baginda ke keleburan singa itu, berserulah baginda kepada Daniel dengan amat merdu bunyi suaranya, katanya kepada Daniel: Hai Daniel! hamba Allah yang hidup, adapun Allahmu, yang engkau berbuat bakti kepada-Nya dengan segala tulus hatimu, dapatkah Ia melepaskan dikau juga dari pada segala singa itu? 21. (6-22) Maka sembah Daniel kepada baginda: Daulat tuanku! 22. (6-23) Bahwa Allah patik juga sudah menyuruhkan malaekat-Nya, yang mengatupkan mulut segala singa itu, supaya jangan diusiknya akan patik, sebab telah didapati akan patik tiada bersalah di hadapan-Nya dan lagi akan tuankupun tiada patik berbuat barang sesuatu yang salah! 23. (6-24) Pada masa itu amat bersukacita hati baginda, disuruhnya orang menarik naik akan Daniel dari dalam keleburan itu; setelah ditarik naik akan Daniel dari dalam keleburan, maka satu marapun tiada didapati padanya, sebab sudah diharapnya pada Allahnya. 24. (6-25) Maka disuruh baginda bawa akan segala orang yang sudah menukasi Daniel dengan nyata-nyata, maka dicampak oranglah akan mereka itu ke dalam keleburan singa, baik mereka itu baik segala anak bininya, maka belum sampai mereka itu ke dasar keleburan itu tiba-tiba disergap oleh segala singa itu akan dia dan diremukkannya segala tulang-tulangnya. 25. (6-26) Maka pada masa itu dikirim oleh baginda raja Darius surat kepada segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasanya, yang duduk di atas seluruh muka bumi, bunyinya: Sejahteramu bertambah-tambahlah kiranya! 26. (6-27) Bahwa aku ini memberi titah, dalam segenap hukumat kerajaanku hendaklah orang gentar dan takut akan Allahnya Daniel, karena Ialah Allah yang hidup, dan yang kekal pada selama-lamanya, dan kerajaan-Nyapun tiada berubah dan pemerintahan-Nyapun tiada berkesudahan adanya! 27. (6-28) Bahwa Ialah Penebus dan Penolong dan Iapun membuat tanda-tanda dan ajaib di dalam langit dan di atas bumi; karena telah dilepaskan-Nya Daniel dari dalam kuasa singa. 28. (6-29) Maka Daniel itu bersentosalah dalam kerajaan Darius dan dalam kerajaan Koresy, orang Farsi itu.
1. Sebermula, maka pada tahun yang pertama dari pada kerajaan Belsyazar, raja Babil, dilihatlah oleh Daniel suatu mimpi dan khayal kepalanya di atas petidurannya, lalu disuratkannya mimpi itu dengan disebutkan segala hal ihwalnya. 2. Maka jawab Daniel, katanya: Bahwa kulihat dalam khayal pada malam, sesungguhnya turunlah keempat angin dari langit menimpa lautan besar. 3. Maka empat ekor binatang yang besar-besar naiklah dari dalam laut, seekor berlainan dengan seekor. 4. Yang pertama itu seperti singa dan ia bersayap seperti burung nasar; maka kulihat sampai tercabutlah segala bulu sayapnya, lalu diangkat dari atas bumi dan didirikan dengan kakinya seperti manusia dan diberikan kepadanya hati manusia. 5. Maka sesungguhnya binatang yang kedua itu lain rupanya, adalah ia itu seperti beruang dan berdirilah ia pada sebelah satu, dan adalah tiga tulang rusuk dalam mulutnya di antara giginya, maka kata oranglah kepadanya demikian: Bangkitlah engkau berdiri, makanlah olehmu daging banyak! 6. Kemudian dari pada itu kulihat bahwasanya adalah pula seekor binatang lain, seperti harimau kumbang rupanya, dan padanya adalah empat sayap burung pada belakangnya dan lagi ia berkepala empat; maka diberikan kepadanya pemerintahan. 7. Kemudian dari pada itu kulihat dalam khayal pada malam bahwa sesungguhnya binatang yang keempat itu amat hebat dan teguh sendi-sendinya dan amat sangat kuat giginya dari pada besi amat besar; maka makanlah ia dan iapun menghancurkan dan sisanya dipijak-pijaknya dengan kakinya; maka berlainan ia dengan segala binatang yang dahulu dari padanya, dan adalah sepuluh tanduk padanya. 8. Maka sementara aku mengamat-amati segala tanduk itu, heran, maka tumbuhlah sebatang tanduk yang kecil di tengah-tengahnya, olehnya juga tiga tanduk dari pada yang dahulu itu tercabut; maka sesungguhnya pada tanduk sebatang itu adalah mata seperti mata manusia dan suatu mulut, yang mengatakan perkara besar-besar. 9. Maka dalam antara kulihat ini, adalah tertaruh beberapa arasy dan Yang tiada berkesudahan harinya itu bersemayamlah, maka pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut kepala-Nya seperti bulu kambing domba yang amat peresih, dan arasy-Nya bunga-bunga api dan jenteranyapun api bernyala-nyala. 10. Maka suatu sungai api mengalirlah dan berpecah-pecahlah di hadapan-Nya, dan beribu-ribu berkhidmat kepada-Nya dan berlaksa-laksa menghadap hadirat-Nya; maka majelis hukumpun lalu duduklah dan segala suratpun dibukakanlah. 11. Maka pada masa itu kulihat-lihat apakah akan jadi dari bunyi perkataan besar-besar yang dikatakan oleh tanduk itu; maka sementara kulihat itu binatang itupun dibunuh dan tubuhnya dibinasakan, dan diserahkan akan dibakar habis dengan api. 12. Maka adapun bahagian binatang yang tinggal itu, dilalukan juga pemerintahannya, maka diberikan juga kepadanya kelanjutan umurnya sampai kepada masa dan ketika. 13. Maka kulihat dalam khayal pada malam bahwasanya adalah Satu yang seperti anak manusia, datang dengan awan-awan yang di langit, lalu ia datang kepada Yang tiada berkesudahan harinya, dan iapun dihampirkan kepada hadirat-Nya. 14. Maka dikaruniakan kepadanya pemerintahan dan kemuliaan dan kerajaan itu, maka segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasanyapun berkhidmat kepadanya; maka pemerintahannya kekal dan kerajaannyapun tiada terbinasakan. 15. Pada masa itu aku ini, Daniel, tercucuklah hatiku dalam dadaku, dan segala khayal kepalakupun mengejutkan daku. 16. Maka menghampirilah aku kepada seorang dari pada mereka yang berdiri di situ, lalu bertanyalah aku kepadanya akan ketentuan segala perkara ini; maka berkatalah ia kepadaku, dinyatakannya kepadaku tabir segala perkara ini. 17. Adapun binatang yang amat besar ini, yang empat ekor bilangannya, ia itu empat orang raja yang akan berbangkit dari dalam bumi. 18. Kemudian dari pada itu segala kesucian Allah taala akan menerima kerajaan dan mempunyai kerajaan itu kekal sampai selama-lamanya, bahkan, sampai selama-lamanya. 19. Maka rindulah aku hendak mengetahui ketentuan akan binatang yang keempat itu, yang berlainan dengan sekaliannya, dan yang amat hebat dan bergigi besi dan berkuku tembaga, dan yang makan dan menghancurkan dan memijak-mijak sisanya dengan kakinya. 20. Dan akan sepuluh tanduk yang pada kepalanya dan sebatang tanduk yang tumbuh, sehingga dari pada yang dahulu itu gugur tiga batang, yaitu akan tanduk yang bermata dan bermulut yang mengatakan perkara besar-besar dan yang rupanya jadi besar dari pada segala temannya. 21. Maka akan tanduk itu telah kulihat ia berperang dengan mereka sekalian yang suci, dan dialahkannya. 22. Sampai datang Yang tiada berkesudahan harinya, dan Ia membenarkan hal segala kesucian Allah taala, maka masanya sudah datang, apabila kerajaan itu diberikan kepada mereka yang suci itu akan miliknya. 23. Lalu katanya demikian: Bahwa binatang yang keempat itulah kerajaan yang keempat, yang akan ada di atas bumi dan yang akan berlainan dengan segala kerajaan, maka ia itu akan makan habis akan segenap isi bumi dan memijak-mijak dia, dan menghancurkan dia. 24. Maka adapun sepuluh tanduk itu, dari pada kerajaan satu itu akan berbangkit sepuluh orang raja dan kemudian dari padanya akan berbangkit seorang yang berlainan dengan sekaliannya dan ia akan merendahkan tiga orang raja. 25. Maka ia akan mengatakan beberapa perkataan lawan Allah taala dan dianiayakannya segala umat kesucian Yang Mahatinggi itu dengan bengis dan disengajakannya mengubahkan segala masa dan hukum, dan mereka itu akan diserahkan kepada tangannya sampai satu masa dan dua masa dan setengah masa. 26. Kemudian majelis hukum akan duduk dan dilalukan oranglah kerajaannya akan dibinasakan dan akan dirusakkan sampai kepada kesudahan. 27. Pada masa itu kerajaan dan pemerintahan dan kuasa segala kerajaan yang di bawah segala langit itu akan dikaruniakan kepada segala umat kesucian Yang Mahatinggi, maka kerajaannya itu akan suatu kerajaan yang kekal dan segala pertuanan akan berkhidmat kepadanya dan menurut hukumnya! 28. Maka di sini berhentilah ia dari pada berkata-kata. Adapun akan daku ini, Daniel, maka segala kepikiranku itu memberi dahsyat kepadaku dan seri mukakupun amat berubah, tetapi kutaruhlah akan segala perkara ini dalam hatiku.
1. Daripada aku, seorang ketua, kepada encik Sitti yang terpilih, dengan anak-anaknya yang kukasihi dengan sebenarnya; dan bukan aku ini sahaja, melainkan juga segala orang yang sudah mengenal kebenaran itu, 2. yaitu dari sebab kebenaran yang tinggal di dalam kita, dan yang menyertai kita sampai selama-lamanya. 3. Turunlah kiranya anugerah dan rahmat dan sentosa menyertai kita daripada Allah Bapa, dan daripada Yesus Kristus, Anak Bapa itu, di dalam kebenaran dan kasih. 4. Maka aku sangat bersukacita sebab telah kudapati beberapa orang anak-anakmu yang melakukan dirinya di dalam kebenaran, sebagaimana hukum yang sudah kita terima daripada Bapa itu. 5. Hai encik Sitti, bukannya seolah-olah hukum baharu yang kusuratkan bagimu, melainkan hukum yang sudah ada pada kita dari mulanya, sekarang aku mintalah engkau, supaya kita berkasih-kasihan sama sendiri. 6. Inilah kasih, yaitu melakukan diri kita menurut hukum-Nya. Maka inilah hukum itu sebagaimana yang sudah kamu dengar dari mulanya, yaitu hendaklah kamu berjalan di dalam kasih. 7. Karena banyak orang penyesat sudah keluar ke seluruh dunia, yang tiada mengaku bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia. Inilah penyesat dan si Dajal. 8. Ingatlah akan dirimu, supaya jangan kamu kehilangan barang yang telah kita kerjakan, melainkan supaya kamu mendapat pahalamu dengan secukupnya. 9. Barangsiapa yang melangkah, dan tiada tinggal tetap di dalam pengajaran Kristus, tiadalah mempunyai Allah. Tetapi orang yang tinggal tetap di dalam pengajaran itu, orang itulah mempunyai baik Bapa itu, baik Anak itu. 10. Jikalau barang seorang datang kepadamu dan membawa pengajaran lain daripada itu, janganlah kamu terima dia masuk ke dalam rumahmu, dan jangan memberi salam kepadanya. 11. Karena barangsiapa yang memberi salam kepadanya, ia itu sama bersalah di dalam perbuatannya yang jahat itu. 12. Sungguhpun banyaklah perkara yang hendak kusuratkan kepadamu, tetapi tiada aku bermaksud hendak membuatnya dengan kertas dan dawat, melainkan aku harap akan datang kepadamu dan bercakap semuka, supaya sempurnalah sukacita kita. 13. Maka segala anak daripada saudaramu perempuan yang terpilih itu berkirim salam kepadamu.