Alpet Sebelum 2021
Terjemahan Lama
1. Sebermula, maka inilah firman akan hal negeri Tsur. Hai orang isi segala kapal Tarsis! hendaklah kamu menangis, karena telah rusak negerinya dan pelabuhannya; maka dari pada negeri orang Khitim disampaikan kabar itu kepadanya. 2. Berdiamlah dirimu, hai kamu sekalian yang duduk di tepi laut, yang sudah diramaikan oleh saudagar-saudagar Sidoni, yang biasa berlayar di laut. 3. Adapun laut itu baginya akan bendang yang berhasil, akan biji-bijian Nil, akan penuaian sungai, dan iapun pasar segala bangsa. 4. Hendaklah engkau malu, hai Sidon! karena demikianlah kata laut, yaitu kota laut: Bahwa tiada pernah aku sakit beranak, tiada pernah aku beranak, tiada pernah aku memeliharakan anak laki-laki, tiada pernah aku memeliharakan anak perempuan. 5. Seperti dahulu kabar akan hal Mesir, demikianpun orang akan gementar apabila didengarnya kabar akan hal Tsur. 6. Hendaklah kamu menyeberang ke Tarsis, hendaklah kamu menangis, hai segala orang yang duduk di tepi laut! 7. Inikah untungmu, hai engkau yang lezat dan tamasya! yang asal dari zaman dahulukala. Bahwa kakinya sendiri membawa akan dia jauh-jauh akan menumpang seperti orang dagang. 8. Siapakah sudah menakdirkan untung ini atas Tsur, yang biasa membahagi-bahagi makota dan saudagarnya bagaikan raja-raja dan biaperinya bagaikan orang besar-besar di dunia itu. 9. Bahwa Tuhan serwa sekalian alam juga yang sudah menakdirkan dia, hendak mengejikan jemawa segala lezat dan kemuliaan dan merendahkan orang besar-besar di dunia itu. 10. Tinggalkanlah negerimu, seolah-olah engkau mengarung sungai, hai puteri Tarsis! tiada lagi pengikat pinggang. 11. Sudah dikedangnya tangannya ke atas laut, diharu-birukannya segala kerajaan; bahwa Tuhan sudah berfirman akan hal Kanaan, hendak Ia membinasakan segala kota bentengnya. 12. Demikianlah firman-Nya: Tiada lagi engkau akan merajalela, hai puteri Sidon, hai anak dara yang lelah digagahi! Bangkitlah engkau, hendaklah engkau menyeberang ke Khitim, maka di sanapun tiada engkau akan bersentosa. 13. Camkanlah hal negeri orang Kasdim, bahwa bangsa itu dahulu satupun tiada adanya, lalu dialaskan Asyur akan dia bagi orang yang duduk di padang belantara; maka mereka itu mendirikan bangun-bangun, diserangnya akan segala istananya, dijadikannya kerobohan batu. 14. Baiklah kamu menangis, hai segala kapal Tarsis! karena kota bentengmu itu sudah rusak. 15. Maka pada hari itu akan jadi, bahwa Tsur itu terlupa tujuh puluh tahun lamanya, seperti hari kerajaan seorang raja, maka pada kesudahan tujuh puluh tahun itu akan berlaku atas Tsur seperti bunyi pantun sundal ini: 16. Ambillah olehmu kecapi, hendaklah engkau berkeliling dalam negeri, hai sundal yang terlupa! mainlah baik-baik, nyanyikanlah pelbagai nyanyian, supaya diingat orang akan dikau pula! 17. Karena akan jadi kelak pada kesudahan tujuh puluh tahun itu bahwa Tuhan akan mendapatkan Tsur, sehingga kembalilah ia kepada labanya, lalu ia akan berbuat zinah pula dengan segala kerajaan yang di dunia, yang di atas muka bumi. 18. Tetapi pada masa itu penjagaannya dan labanya akan suci bagi Tuhan, yaitu tiada ditaruh akan dia dan tiada disimpan akan dia, melainkan laba perniagaannya akan bagi mereka yang duduk di hadapan hadirat Tuhan, supaya mereka itu makan sampai kenyang dan beroleh pakaian dengan sepertinya.
1. Seberrmula, maka sesungguhnya negeri itu dihampakan dan disunyikan oleh Tuhan, di balik belahnya akan dia dan dicerai-beraikannya segala orang isinya. 2. Seperti orang kebanyakan, begitu juga imam; seperti hamba, begitu juga tuannya; seperti sahaya, begitu juga enciknya perempuan; seperti orang yang membeli, begitu juga orang yang menjual; seperti orang yang memberi pinjam, begitu juga orang yang minta pinjam; seperti orang yang makan bunga uang, begitu juga orang yang membayar bunga. 3. Bahwa negeri itu dihampakan sekali-kali dan dijarahi sekali-kali; karena Tuhan juga yang sudah berfirman demikian. 4. Sekarang negeri itu muramlah dan layulah; tanahpun kekeringanlah dan matilah; segala orang besar-besar di antara bangsa negeri itupun lemahlah. 5. Maka tanah itupun dicemarkan oleh segala orang penduduknya; karena mereka itu sudah melangkah segala hukum dan diubahkannya segala adat dan ditiadakannya perjanjian yang kekal itu. 6. Maka sebab itu negeri itu dimakan habis oleh laknat, karena segala orang isinyapun bersalah; dan sebab itu segala orang isi negeri itu dihanguskan oleh nyala murka, sehingga sedikit jua orang yang tinggal dalamnya. 7. Bahwa air anggurpun murung dan pokok anggurpun layu, segala orang yang dahulu bersukacita hatinya sekarangpun berkeluh kesah; 8. ramai rebanapun berhentilah, bunyi ramai orang tepuk taripun tiada lagi; ramai bunyi kecapipun diamlah. 9. Tiada lagi orang minum air anggur sementara dibunyikan pantun; pahitlah rasanya tuak bagi orang yang meminum dia. 10. Negeri sunyi senyap itu sudah roboh, segala rumahnyapun tertutup, sehingga seorangpun tiada dapat masuk ke dalamnya. 11. Adalah peraung di lorong-lorong karena kurang air anggur; segala kesukaan sudah hilang; segala ramai di ladang-ladang sudah terbang. 12. Kerusakan belaka yang lagi tinggal di dalam negeri, lagipun pintu gerbangnya roboh berpecah-pecah ditumbuk dengan gada. 13. Tetapi di tengah-tengah tanah di antara segala bangsa itu didapati lagi akan orang seperti buah pohon zait yang telah digoyang, dan seperti pungutan yang kemudian setelah sudah buah anggur habis dipetik. 14. Maka mereka yang dari pihak laut itu akan menyaringkan suaranya dan menyanyi ramai-ramai dan bersorak-sorak dari karena kemuliaan Tuhan. 15. Bahkan, permuliakanlah Tuhan jikalau di dalam gua-gua sekalipun dan pada segala tepi laut akan nama Tuhan, Allah orang Israel! 16. Dari ujung bumi sekali kedengaranlah kepada kami bunyi mazmur akan mempermuliakan Yang mahaadil! -- Tetapi sekarang kataku: Bahwa aku menjadi kurus, bahkan, aku menjadi kurus; wai bagiku! karena orang khianat mendurhaka, bahkan, durhaka belaka perbuatan mereka itu yang khianat itu! 17. Kegentaran dan keleburan dan jerat atas kamu sekalian, hai orang isi negeri! 18. Karena akan jadi kelak bahwa barangsiapa hendak lari berlepas dirinya dari pada bunyi kegentaran, ia itu akan jatuh ke dalam keleburan, dan barangsiapa yang dapat naik dari dalam keleburan, ia itu akan kena jerat; karena segala pancuran yang di tempat tinggi itu akan dibukakan dan alas bumipun akan digoncangkan. 19. Bahwa bumi itu berpecah-pecah! bumipun berbelah-belah, bumipun bergoncang dan bergempalah! 20. Bumipun terhuyung-huyung seperti orang mabuk dan bergoncang-goncang seperti pondok tempat orang bermalam; karena beratlah kesalahannya menindih kepadanya, sehingga ia rebah dan tiada dapat bangkit pula. 21. Karena pada hari itu sesungguhnya Tuhan juga akan mendatangkan pembalasan atas tentara yang tinggi di ketinggian, dan atas segala raja dunia yang di atas bumi; 22. mereka itu sekalian akan dikumpulkan bersama-sama, akan diikat dalam keleburan dan dikurungkan dalam penjara, dan kemudian dari pada beberapa berapa hari mereka itu dipanggil akan disiksa. 23. Pada masa itu bulanpun akan malu kena bera muka dan mataharipun kemalu-maluanlah, apabila Tuhan serwa sekalian alam kerajaanlah di atas bukit Sion dan di Yeruzalem, dan kemuliaanpun ada di hadapan segala tua-tuanya.
1. Ya Tuhan! Engkaulah Allahku, aku hendak mempermuliakan Dikau, aku hendak memuji-muji nama-Mu, karena Engkau sudah berbuat ajaib; segala bicara-Mu dari dahulu-dahulu itu nyatalah benar dan amat teguh. 2. Karena negeri itu sudah Kaujadikan suatu kerobohan batu dan kota benteng itu Kaujadikan kerobohan, dan maligai orang keluaranpun suatu kerobohan, tiada dibangunkan pula akan dia sampai selama-lamanya! 3. Maka sebab itu bangsa yang kuat itu mempermuliakan Dikau dan negeri bangsa-bangsa yang gagah itu takut akan Dikau! 4. Karena Engkaulah suatu perlindungan bagi orang miskin, suatu tempat perlindungan bagi orang papa pada masa ia dalam ketakutan; suatu perlindungan dari pada air bah, suatu pernaungan dari pada panas; karena kehangatan amarah orang lalim itu seperti air bah menempuh pagar batu; 5. seperti panas terik di tempat kering, demikianlah geram orang jemawa; Engkau juga yang memadamkan panas itu dengan sebuah awan yang kabus, lalu berhentilah nyanyian orang lalim. 6. Maka di atas bukit ini Tuhan serwa sekalian alam juga akan membuat suatu perjamuan dari pada makanan yang lemak-lemak akan segala bangsa, suatu perjamuan dari pada air anggur yang sedap dan dari pada lemak sumsum dan dari pada air anggur hening, yang telah dijernihkan. 7. Maka di atas bukit ini juga akan disingkapkannya tudung muka yang menudungi segala bangsa, dan kain selubung yang terhampar atas segala bangsa. 8. Maka maut akan ditelannya dengan kemenangan dan air matapun akan disapu Tuhan Hua dari pada muka segala orang dan dijauhkan-Nya kecelaan dari pada umat-Nya di atas seluruh muka bumi; karena demikianlah firman Tuhan! 9. Maka pada hari itu juga orang akan berkata demikian: Bahwasanya inilah juga Allah kita; maka kita sudah menantikan Dia, dan Iapun sudah menyelamatkan kita! Ia inilah Tuhan, maka kita sudah menantikan Dia; mari kita tamasya dan bersukacita akan selamatnya! 10. Karena tangan Tuhan berhenti pada bukit ini, maka sebab itu Moab sudah diirik-irik di bawahnya, seperti merang diirik-irik menjadi timbunan sekam. 11. Maka dikembangkannya tangannya di tengah-tengah mereka itu seperti seorang berenang mengembangkan tangan akan berenang, dan direndahkannya jemawa mereka itu serta dengan segala pedaya tangan mereka itu. 12. Maka bangun-bangun yang tinggi pada dewalamu dicenderungkan-Nya dan dirobohkan-Nya sampai ke bumi dan disamakan-Nya dengan tanah!
1. Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim, 2. kepadanyalah juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh esa. Makna Malkisedik itu jikalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai: 3. Yang tiada berbapa, dan tiada beribu, dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal atau berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan dengan Anak Allah, maka kekallah ia Imam selama-lamanya. 4. Perhatikanlah olehmu betapa besarnya orang itu yang kepadanya Ibrahim, nenek moyang kita, sudah memberi sepuluh esa daripada segala rampasannya. 5. Segala orang daripada benih Lewi yang menerima jawatan imam itu beroleh hukum mengambil hasil di dalam sepuluh esa daripada kaum itu menurut seperti hukum Taurat, yaitu daripada saudara-saudara mereka itu, walaupun mereka itu sudah terpancar daripada pinggang Ibrahim, 6. tetapi Malkisedik, yang tiada terhisab keturunannya dari antara mereka itu, sudah mengambil hasil di dalam sepuluh esa daripada Ibrahim, serta memberkati dia, yang beroleh segala perjanjian itu. 7. Tetapi sekali-kali tiada dapat dibantahi bahwa orang yang kurang itu diberkati oleh orang yang lebih. 8. Maka di sini yang menerima hasil di dalam sepuluh esa itu orang yang akan fana, tetapi di sana ada seorang yang disaksikan bahwa ia kekal. 9. Maka boleh dikatakan bahwa dengan jalan Ibrahim itu Lewi yang menerima hasil sepuluh esa itu pun sudah membayar sepuluh esa itu, 10. karena ia lagi di dalam pinggang bapanya tatkala Malkisedik berjumpa dengan dia. 11. Sebab itu jikalau kesempurnaan itu sudah dicapai dengan sebab imamat daripada suku bangsa Lewi (karena dengan alasan itulah kaum itu menerima hukum Taurat), maka apakah gunanya seorang imam yang lain terbit menurut peraturan Malkisedik, dan yang bukan terhisab menurut peraturan Harun? 12. Karena jikalau imamat itu bertukar, tak dapat tiada hukum Taurat itu pun bertukar juga. 13. Karena segala perkara itu telah dikatakan dari hal seorang yang terhisab kepada lain suku bangsa, maka daripada suku bangsa itu seorang pun belum membuat pekerjaan di tempat korban itu. 14. Karena sudah nyata bahwa Tuhan kita terpancar daripada suku bangsa Yehuda, maka dari hal suku bangsa itu suatu pun tiada dikatakan oleh Musa tentang hal imam-imam. 15. Maka amatlah sangat nyatanya jikalau menurut seperti teladan Malkisedik itu bangkit seorang imam lain, 16. yang telah dijadikan bukannya menurut Taurat daripada hukum keturunan, melainkan menurut kuasa hidup yang tiada berkebinasaan. 17. Karena dari halnya itu sudah disaksikan: Bahwa Engkaulah Imam selama-lamanya menurut peraturan Malkisedik. 18. Dengan yang demikian hukum yang dahulu itu dibatalkan dari sebab lemah dan tiada berguna, 19. (karena hukum Taurat itu sudah membawa satu pun tiada kepada kesempurnaan), tetapi hal itu mendatangkan suatu pengharapan yang lebih baik, yang olehnya itu kita menghampiri Allah. 20. Dan lagi sebagaimana Yesus bukan menjadi Imam Besar dengan tiada mengangkat sumpah (karena mereka itu sudah menjadi imam dengan tiada sumpah, 21. tetapi Ia ini dengan diangkatkan sumpah oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Tuhan sudah bersumpah, dan tiada akan menyesal, Engkaulah Imam selama-lamanya.) 22. Demikian juga Ia menjadi pengaku atas perjanjian yang terlebih baik. 23. Dan banyaklah mereka itu telah dijadikan imam oleh sebab maut menggendalakan mereka itu tinggal tetap; 24. tetapi Ia ini, sebab Ia kekal selama-lamanya, ada berimamat yang tiada berpindah kepada orang lain. 25. Oleh sebab itulah Ia berkuasa juga menyelamatkan dengan sempurnanya segala orang yang menghampiri Allah oleh sebab Dia, sedangkan Ia hidup senantiasa memohonkan syafaat karena mereka itu. 26. Karena patutlah bagi kita seorang Imam Besar yang demikian itu, yaitu kudus, tiada bersalah, tiada bernajis, diasingkan daripada orang-orang berdosa, dan ditinggikan daripada segala langit, 27. yang tak usah, sebagaimana segala imam besar, sehari-hari mempersembahkan beberapa korban, dahulu karena dosa-dosanya sendiri, kemudian karena dosa-dosa kaum itu. Karena ini Ia sudah berbuat sekali sahaja bagi sekalian tatkala Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri. 28. Karena Taurat itu menetapkan orang yang lemah menjadi imam besar, tetapi perkataan sumpah yang kemudian daripada Taurat itu menetapkan seorang Anak, yang sudah jadi sempurna selama-lamanya.