Tuesday, 13 February

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

KEL 1:1-2:22
AYB 28
MAT 26:57-75

KEL 1 1-22

1.   Bahwa inilah nama-nama bani Israel yang telah datang ke Mesir serta dengan Yakub; maka datanglah mereka itu ke sana masing-masing membawa isi rumahnya: 2.   Rubin, Simeon, Lewi, dan Yehuda; 3.   Isakhar, Zebulon dan Benyamin; 4.   Dan, Naftali, Gad dan Asyer. 5.   Adapun jumlah segala orang yang telah terbit dari pada sulbi Yakub itu, ia itu tujuh puluh orang banyaknya; tetapi Yusuf telah ada di Mesir. 6.   Setelah sudah mati Yusuf dan lagi segala saudaranya dan segala orang zaman itu, 7.   lalu bani Israelpun biaklah dan bertambah-tambah banyaknya dan menjadi terlalu besar kuasanya, sehingga ramailah negeri dengan mereka itu. 8.   Kemudian naiklah kerajaan di Mesir raja lain, yang tiada mengenal akan Yusuf. 9.   Maka titahnya kepada rakyatnya: Bahwa sesungguhnya bangsa bani Israel itu menjadi banyak dan lebih kuasa dari pada kita. 10.   Marilah kita berlaku kepadanya dengan akal, supaya jangan makin bertambah-tambah banyaknya dan jangan pula, apabila kita masuk perang, mereka itu sefakat dengan musuh kita dan melawan akan kita, lalu keluar dari negeri ini. 11.   Maka diangkatnya akan beberapa orang, dijadikannya penghulu pengerah atas mereka itu, hendak dianiayakannya bani Israel dengan pekerjaan; maka dibangunkan mereka itu bagi Firaun dua buah kota perbekalan, yaitu Pitom dan Raamsis. 12.   Tetapi makin orang Mesir menganiaya akan mereka itu, makin lebih bertambah-tambah banyaknya dan besarnya, sehingga geram hatilah orang Mesir akan bani Israel. 13.   Maka dengan bengisnya disuruh orang Mesir akan bani Israel bekerja; 14.   dan disukarkannya kehidupan mereka itu dengan pekerjaan yang payah dari pada membuat gala dan batu bakar dan pekerjaan dengan kekerasan di padang serta segala pekerjaan negeri yang lain-lain, dengan bengisnya disuruhnya mereka itu membuat dia. 15.   Dan lagi bertitahlah raja Mesir kepada bidan orang Ibrani, seorang Sifera dan seorang Pua namanya, 16.   titahnya; Apabila kamu membidan perempuan Ibrani itu beranak, dan kamu lihat ketika beranak sudah sampai, jikalau laki-laki anaknya, hendaklah kamu bunuh ia, tetapi jikalau perempuan, biarlah ia hidup. 17.   Tetapi takutlah bidan itu akan Allah, tiada dibuatnya seperti titah raja Mesir itu kepadanya, melainkan dihidupinya segala anak laki-lakipun. 18.   Maka oleh raja Mesir disuruh panggil bidan itu, lalu titahnya kepadanya: Mengapa maka kamu berbuat demikian, yang kamu menghidupi segala anak laki-laki? 19.   Maka sembah bidan itu kepada Firaun: Ya tuanku, karena perempuan Ibrani itu tiada sama dengan perempuan Mesir, melainkan kuatlah mereka itu, maka dahulu dari pada datang bidan mereka itu sudah beranak. 20.   Maka sebab itu dibuatlah Allah baik akan bidan itu, maka bertambah-tambahlah bangsa itu dan menjadi amat kuasa. 21.   Maka demikianlah peri dibangunkan Allah rumah mereka itu, karena sebab bidan itu takut akan Tuhan. 22.   Maka titah Firaun kepada segala rakyatnya, katanya: Segala anak laki-laki yang akan jadi kelak, takkan jangan kamu buang ke dalam sungai, tetapi hidupilah akan segala anak perempuan.

KEL 2 1-22

1.   Sebermula, maka seorang laki-laki dari pada isi rumah Lewi pergi mengambil seorang anak perempuan Lewi akan bininya. 2.   Maka hamillah orang perempuan itu, lalu beranaklah laki-laki. Maka apabila dilihatnya akan elok rupanya, disembunyikannya tiga bulan lamanya. 3.   Tetapi sebab tiada lagi dapat disembunyikannya, diambilnya akan dia sebuah peti dari pada buluh rantik, disapukannya minyak keruwing dan gala-gala, lalu dibaringkannya kanak-kanak itu di dalamnya, diletakkannya dalam kercut pada tepi sungai. 4.   Maka abangnya perempuanpun berdirilah dari jauh, hendak mengetahui apakah yang akan berlaku atasnya. 5.   Hata, maka turunlah puteri Firaun hendak siram dalam sungai serta dengan segala dayang-dayangnya, yang berjalan di tepi sungai itu, maka terlihatlah ia akan peti yang dalam kercut itu, lalu disuruhkannya sahayanya pergi mengambilkan dia. 6.   Setelah dibukanya maka dilihatnya kanak-kanak itu, heran, maka kanak-kanak itupun menangislah; sebab itu tergeraklah hati tuan puteri oleh kasihan akan dia serta katanya: Bahwa inilah seorang kanak-kanak orang Ibrani. 7.   Maka sembah abang perempuan kanak-kanak itu kepada puteri Firaun: Bolehkah sahaya pergi memanggilkan tuan seorang pengasuh dari pada segala orang perempuan Ibrani, supaya disusuinya kanak-kanak itu karena tuan? 8.   Maka kata puteri Firaun kepadanya: Baiklah. Lalu si dayang itupun pergilah memanggil ibu kanak-kanak itu. 9.   Maka kata puteri Firaun kepadanya: Bawalah olehmu akan kanak-kanak ini, susuilah dia karena aku, maka aku akan memberikan upahmu. Maka oleh perempuan itu diambil akan kanak-kanak itu, lalu disusuinya. 10.   Setelah sudah besarlah budak itu dibawanya akan dia kepada puteri Firaun, maka budak itu diangkat anak olehnya dan dinamainya akan dia Musa, katanya: Sebab telah kuangkat ia dari dalam air. 11.   Hata, sekali peristiwa, yaitu setelah Musa sudah besar, maka keluarlah ia pergi mendapatkan saudara-saudaranya hendak melihat segala tanggungan mereka itu, maka dilihatnya seorang orang Ibrani dari pada segala saudaranya dipalu oleh seorang orang Mesir. 12.   Maka berpalinglah Musa ke sana ke mari, serta dilihatnya seorangpun tiada, dibunuhnya akan orang Mesir itu, lalu disembunyikannya bangkainya dalam pasir. 13.   Maka pada keesokan harinya keluarlah pula ia, dilihatnya dua orang orang Ibrani tengah berkelahi, lalu katanya kepada yang salah itu: Mengapa engkau palu akan kawanmu? 14.   Maka sahutnya: Siapa telah menjadikan dikau penghulu dan hakim atas kami? maka katamu demikian sebab hendak membunuh akan dakupun, seperti telah kaubunuh orang Mesir itu? Maka takutlah Musa, katanya: Bahwasanya sudah ketahuan perkara ini! 15.   Maka kedengaranlah perkara ini kepada Firaunpun, lalu dicarinya jalan hendak membunuh Musa; tetapi larilah Musa dari hadapan Firaun, sampai ke negeri Midian, lalu duduklah di sana hampir dengan sebuah perigi. 16.   Hata, pada imam yang di Midian itu adalah tujuh orang anaknya perempuan, maka datanglah mereka itu hendak menimba air dan mengisi segala palung akan memberi minum kawan kambing domba bapanya. 17.   Maka datanglah beberapa gembala laki-laki yang menghalaukan mereka itu dari sana, tetapi bangkitlah Musa datang menolong mereka itu, lalu diberinya minum kawan kambing dombanya. 18.   Hata, apabila mereka itu datang kepada Rehuil, bapanya, katanya: Apa sebabnya pada hari ini kamu pulang dengan begini segera? 19.   Maka sahut mereka itu: Ada seorang orang Mesir melepaskan kami dari pada tangan gembala itu, dan lagi ditimbakannya air akan kami dengan limpahnya dan diberinya minum akan kawan kambing dombapun. 20.   Maka kata Rehuil kepada anak-anaknya: Di manakah ia? Mengapa kamu biarkan ia di sana? Jemputlah akan dia, supaya ia makan roti. 21.   Maka ridlalah Musa menumpang dalam rumah orang itu, dan oleh orang itupun diberikanlah anaknya, bernama Zippora, kepada Musa akan bininya. 22.   Maka beranaklah ia laki-laki seorang, lalu dinamai Musa akan dia Gersom, katanya: Karena sekarang aku telah menjadi seorang dagang dalam negeri asing.

AYB 28

1.   Bahwasanya bagi perak adalah aluran cebakan dan bagi emas adalah tempat akan dilebur. 2.   Besipun diambil dari dalam tanah dan tanah dituang menjadi tembaga. 3.   Bahwa manusia sudah mengundurkan perhinggaan kegelapan, diselidiknya segala tempat yang dalam-dalam, segala batu yang di dalam bayang-bayang maut. 4.   Di tempat terpancarlah sungai dari pada tanah, tempat segala yang terlupa itu, ke sana juga turunlah ia dengan tiada berjalan kaki dan melayang-layang ia seperti bukan manusia adanya. 5.   Adapun tanah yang dari padanya terbitlah roti, yaitu dalamnya dibongkar oleh api. 6.   Di tempat batunya permata nilam dam gumpal-gumpalnya emas berbongkal-bongkal adanya. 7.   Bahwa unggas yang liar tiada mengetahui akan jalan ke sana, dan mata burung elangpun tiada tahu melihat dia. 8.   Margasatwa tiada pernah menjalani dia, dan singa yang buaspun tiada tahu meninggalkan bekas kakinya di sana. 9.   Bahwa manusia menangani batu besi, dan akan gunung dibaliknya dari pada alasnya. 10.   Dipahatkannya jalan air di dalam bukit batu; matanyapun melihat segala benda yang indah-indah. 11.   Diikatnya akan sungai-sungai, sehingga setitik airpun tiada dapat keluar, dan segala yang tersembunyi itu dikeluarkannya kepada terang. 12.   Tetapi adapun hikmat itu, di mana gerangan boleh didapati akan dia? di mana gerangan tempat akal budi? 13.   Manusia tiada tahu menilai harganya, dan tiada didapati akan dia di dalam negeri orang hidup ini. 14.   Kata tubir: Di dalam aku tiada ia, dan kata lautan: Tiada ia duduk sertaku. 15.   Tiada ia itu dapat dibeli, jikalau dengan emas tua sekalipun, dan harganyapun tiada dapat ditimbang dengan perak. 16.   Emas urai dari Ofir tiada ternilaikan dengan dia, demikian permata unam dan nilampun tidak. 17.   Tiada emas atau hablur yang boleh disamakan dengan dia, dan tiada ia boleh ditukar dengan benda yang dari pada emas tempawan. 18.   Merjan dan hablur satupun tidak, jikalau dibanding dengan dia, karena perolehan hikmat itu meliputi segala mutiara. 19.   Ratna cempaka dari Kusy tiada ternilai dengan dia dan emas yang amat sucipun tiada tertimbang dengan dia. 20.   Maka dari mana gerangan datangnya hikmat itu? dan di mana gerangan tempat akal budi? 21.   Bahwa terlindunglah ia dari pada mata segala sesuatu yang hidup, dan tersembunyilah ia dari pada segala unggas yang di udara. 22.   Maka kata tubir dan maut: Kami sudah mendengar dengan telinga kami hanya kabarnya jua. 23.   Bahwa Allah juga yang mengerti jalannya dan yang mengetahui tempatnya. 24.   Karena Iapun memandang sampai kepada segala ujung alam dunia, dan segala sesuatu yang di bawah langit itupun dilihat olehnya. 25.   Tatkala ditentukannya timbangan angin dan ditaruhnya perhinggaan bagi segala air, 26.   tatkala diberinya hukum akan hujan dan ditentukannya jalan halilintar, 27.   tatkala itu dipandangnya akan dia dan dinyatakannya ia, dibubuhnya akan alasnya dan diselidiknya akan dia. 28.   Tetapi kepada manusia adalah firman-Nya: Bahwa takut akan Tuhan itulah hikmat adanya, dan menjauhkan diri dari pada jahat itulah akal budi.

MAT 26 57-75

57.   Adapun orang yang telah menangkap Yesus itu, membawa Dia kepada Kayafas, Imam Besar, yaitu di tempat sedia berhimpun segala ahli Taurat dan orang tua-tua kaum itu. 58.   Tetapi Petrus mengikut Yesus dari jauh, sehingga sampai ke balai Imam Besar itu, lalu masuklah ia duduk bersama-sama segala hamba hendak melihat akibatnya. 59.   Maka kepala-kepala imam dan segala orang Majelis Bicara itu pun mencari kesaksian dusta ke atas Yesus, supaya mereka itu dapat membunuh Dia; 60.   maka tiadalah mereka itu dapat, walaupun banyak saksi dusta datang. Tetapi kemudian daripada itu datanglah dua orang, 61.   katanya, "Inilah orang yang menyebut perkataan: Aku dapat meruntuhkan Bait Allah, dan membangunkan dia di dalam tiga hari." 62.   Maka berdiri tegaklah Imam Besar itu serta berkata kepada-Nya, "Tiadakah Engkau menyahut sesuatu pun? Apakah yang disaksikan orang ini atas Engkau?" 63.   Tetapi Yesus diam sahaja. Maka kata Imam Besar itu kepada-Nya, "Aku menuntut sumpahmu demi Allah yang hidup mengatakan kepada kami, kalau-kalau engkau ini Kristus, Anak Allah itu." 64.   Maka kata Yesus kepadanya, "Seperti kata Tuan. Tetapi Aku berkata kepadamu, daripada sekarang ini kamu akan nampak Anak manusia duduk di sebelah kanan Kodrat, serta datang di atas awan dari langit." 65.   Lalu Imam Besar itu pun mengoyakkan pakaiannya sendiri, serta berkata, "Ia menghujat Allah; apa gunanya lagi saksi bagi kita? Sekarang kamu sudah mendengar hujat-Nya itu. 66.   Apakah pikiran kamu?" Maka mereka itu menyahut, katanya, "Yang patutnya Ia mati." 67.   Lalu mereka itu meludahi muka-Nya, serta meninju Dia; dan ada yang menampar Dia, 68.   sambil berkata, "Nubuatkanlah kami, hai Kristus, siapakah yang memukul Engkau?" 69.   Adapun Petrus itu duduk di luar di serambi balai; maka datanglah kepadanya seorang dayang, katanya, "Engkau juga bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu?" 70.   Tetapi ia bersangkal di hadapan sekalian orang itu, katanya, "Tiada aku mengerti, apa yang engkau katakan." 71.   Apabila ia keluar ke serambi hadapan, maka seorang dayang yang lain pula melihat dia, serta berkata kepada orang yang di situ, "Orang ini pun ada bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu juga." 72.   Maka lagi pula ia bersangkal dengan sumpah, "Tiada aku kenal orang itu." 73.   Sejurus lagi orang yang berdiri di situ datang dan berkata kepada Petrus, "Sungguhlah engkau ini juga seorang daripada mereka itu, karena lidahmu menyatakan engkau." 74.   Lalu mulailah ia mengutuki dirinya sambil bersumpah, "Tiada aku kenal orang itu." Maka pada sesaat itu juga ayam pun berkokoklah. 75.   Maka teringatlah Petrus akan perkataan Yesus, demikian, "Sebelum ayam berkokok kelak, engkau sudah menyangkali Aku tiga kali." Lalu keluarlah ia, serta menangis tersedih-sedih.

Sistem Design By