Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Sebermula, setelah kedengaranlah kabar kepada Yakub, mengatakan adalah gandum di Mesir, maka kata Yakub kepada anak-anaknya: Mengapa kamu berpandang seorang akan seorang? 2. Dan lagi katanya: Bahwasanya telah kudengar kabar mengatakan adalah gandum di Mesir; sebab itu turunlah kamu ke sana, belikanlah kita dari sana, supaya kita hidup dan jangan mati. 3. Maka turunlah saudara-saudara Yusuf itu, sepuluh orang banyaknya, hendak membeli gandum ke Mesir. 4. Tetapi Benyamin, adik Yusuf itu, tiada disuruhkan Yakub pergi bersama-sama dengan segala saudaranya, karena kata Yakub: Entah, barangkali datang suatu bahaya kepadanya. 5. Maka datanglah anak-anak Israel membeli gandum di antara segala orang yang telah datang itu; karena besarlah bala kelaparan di tanah Kanaanpun. 6. Adapun Yusuf telah menjadi wazir di negeri itu, ia sendiri juga menjual gandum kepada segala negeri itu. Hata, maka segala saudara Yusufpun datanglah, lalu mereka itu sujud di hadapannya dengan mukanya sampai ke bumi. 7. Demi dilihat Yusuf akan saudara-saudaranya, dikenalnyalah mereka itu, tetapi ia pura-pura tiada kenal akan mereka itu serta berkatalah ia kepada mereka itu dengan garangnya, katanya: Dari mana kamu datang? Maka sembah mereka itu: Dari negeri Kanaan hendak membeli makanan. 8. Maka Yusufpun mengenal akan saudara-saudaranya, tetapi mereka itu tiada mengenal akan dia. 9. Maka pada masa itu teringatlah Yusuf akan mimpi yang telah dimimpikannya akan hal mereka itu. Maka katanya kepadanya: Kamu sekalian orang pengintai; kamu datang hendak melihat di mana tanah ini teralpa adanya. 10. Maka sembah mereka itu kepadanya: Bukan, ya tuanku! melainkan patik ini telah datang hendak membeli makanan. 11. Patik sekalian ini anak-anak sebapa jua dan patik ini orang benar, bukannya patik tuanku orang pengintai adanya. 12. Maka kata Yusuf: Bukan, melainkan kamu telah datang melihat di mana tanah ini teralpa adanya. 13. Maka sembah mereka itu; Patik tuanku semua dua belas orang bersaudara yang sebapa dalam negeri Kanaan; maka sesungguhnya yang bungsu ada sekarang dengan bapa patik dan yang seorang sudah tiada. 14. Maka kata Yusuf kepadanya: Betul juga kataku kepadamu, bahwa kamu ini orang pengintai. 15. Maka dengan inilah kamu akan diuji: demi alhayat Firaun tiada boleh kamu keluar dari sini, melainkan adikmu itu sudah datang ke mari. 16. Suruhkanlah seorang dari pada kamu pergi mengambil adikmu itu ke mari, tetapi tinggallah kamu ini terpenjara di sini, supaya dapat diuji perkataanmu kalau kamu benar, maka jikalau tidak, demi alhayat Firaun, bahwa kamulah orang pengintai juga. 17. Maka ditaruhnyalah akan mereka itu bersama-sama dalam penjara sampai tiga hari lamanya. 18. Maka pada hari yang ketiga kata Yusuf kepadanya: Buatlah ini, supaya kamu hidup, karena akupun takut akan Allah. 19. Jikalau kiranya kamu orang yang benar, baiklah saudara kamu seorang tinggal terkurung dalam penjara dan pergilah kamu sekalian, bawalah gandum karena sebab kelaparan orang isi rumahmu. 20. Maka apabila kamu membawa akan adikmu itu kepadaku, niscaya didapati akan katamu itu benar adanya dan tiada kamu akan dibunuh. Maka dibuatlah oleh mereka itu demikian. 21. Maka pada masa itu kata mereka itu seorang kepada seorang: Bahwa sesungguhnya kita sekalian ini bersalah akan adik kita, yang telah kita lihat kepicikan hatinya tatkala ia minta dikasihankan oleh kita, tetapi tiada kita mau dengar, maka sebab itulah kepicikan ini telah datang atas kita! 22. Maka sahut Rubin kepada mereka itu, katanya: Bukankah aku sudah mengingatkan kamu serta kataku: Janganlah kamu berbuat dosa kepada budak itu, tetapi tiada juga kamu mau dengar? Sebab itu, tengoklah, darahnya sekarang dituntut belanya. 23. Maka tiada mereka itu tahu akan hal Yusuf mengerti perkataannya, karena Yusuf berkata kepada mereka itu dengan seorang jurubahasa. 24. Maka undurlah Yusuf dari pada mereka itu, lalu menangis, kemudian baliklah ia pula serta berkata-kata dengan mereka itu. Maka diambilnya akan Simeon dari antaranya, dipenjarakannya di hadapan mereka itu. 25. Setelah itu disuruh oleh Yusuf akan orang mengisikan segala karung mereka itu dengan gandum dan memulangkan uang masing-masing ke dalam karungnya dan memberi bekal akan mereka itu bagi perjalanannya. Maka demikianpun dibuat oranglah akan mereka itu. 26. Maka dimuatkannya gandum itu di atas keledainya, lalu berjalanlah mereka itu dari sana. 27. Maka seorang dari pada mereka itu membuka karungnya hendak memberi makan akan keledainya di rumah wakaf, maka terlihat ia akan uangnya, bahwa sesungguhnya adalah ia itu dalam mulut karungnya. 28. Maka katanya kepada segala saudaranya: Bahwasanya uangku sudah dipulangkan. Tengoklah, adalah dalam karungku. Maka hati mereka itu sekalianpun tawarlah, serta gemetarlah mereka itu, katanya seorang akan seorang: Apa gerangan ini, yang dilakukan Allah atas kita? 29. Maka sampailah mereka itu kepada Yakub, bapanya, di tanah Kanaan, lalu diceriterakannyalah segala hal yang telah berlaku kepadanya, katanya: 30. Adapun orang yang dipertuan dalam negeri itu, ia itu sangat keras titahnya kepada kami, disangkakannya kami ini orang pengintai negeri. 31. Tetapi sembah kami kepadanya: Patik ini orang yang benar; bukannya patik ini orang pengintai. 32. Patik ini dua belas orang bersaudara yang sebapa, maka seorang patik sudah tiada dan yang bungsu ada sekarang dengan bapa patik di negeri Kanaan. 33. Maka titah orang yang dipertuan dalam negeri itu kepada kami: Dengan ini juga boleh kuketahui akan kamu orang baik-baik: tinggalkanlah seorang kamu padaku dan bawalah kamu akan makanan karena sebab kelaparan orang isi rumahmu serta berjalanlah, 34. dan bawalah akan adikmu itu ke mari kepadaku, supaya kuketahui akan kamu bukannya orang pengintai, melainkan orang baik-baik, kemudian aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu dan kamupun boleh berniaga dalam negeri ini. 35. Maka sesungguhnya apabila dikeluarkan mereka itu isi karung-karungnya, heran, maka adalah pundi-pundi uang masing-masing mereka itu dalam karungnya; serta terlihatlah mereka itu dan bapanyapun akan pundi-pundi uangnya, maka ketakutanlah mereka itu. 36. Maka kata Yakub, bapanya, kepada mereka itu: Kamu membuluskan aku, karena Yusuf sudah tiada dan Simeonpun tiada, sekarang kamu hendak mengambil Benyamin pula. Segala perkara ini ada melawan aku. 37. Lalu kata Rubin kepada bapanya: Bunuhlah akan kedua orang anak sahaya laki-laki, kalau tiada sahaya kembalikan budak ini kepada bapa. Serahkanlah dia kepada sahaya sahaja, niscaya sahaya bawa balik akan dia kepada bapa. 38. Tetapi kata Yakub: Anakku ini tiada akan turun serta dengan kamu, karena abangnya sudah mati dan sekarang tingallah ia seorang-orang; jikalau kiranya ia kena barang suatu bahaya pada jalan yang hendak kamu jalani itu, niscaya kamu akan membawa kelak ubanku yang putih ini ke kubur dengan dukacita adanya.
1. Maka disahut Elifaz, orang Temani itu, katanya: 2. Patutkah seorang yang berbudi memberi perkataan cakap angin akan jawabnya? patutkah dipenuhinya perutnya dengan angin timur? 3. sambil berbantah-bantah dengan perkataan yang tiada berguna dan dengan petuturan yang tiada berfaedah? 4. Bahkan, engkau meniadakan takut akan Allah, dan engkaupun mengurangkan hormat akan Allah. 5. Mulutmu sendiri menyalahkan dikau, jikalau fasih lidahmu sekalipun. 6. Mulutmu juga yang menghukumkan dikau, bukannya aku, dan bibir mulutmupun naik saksi atasmu. 7. Engkaukah manusia yang mula-mula diperanakkan? atau engkaukah dijadikan dahulu dari pada segala bukit? 8. Engkaukah sudah mendengar rahasia Allah dan sudah menarik segala hikmat kepada dirimu. 9. Apakah diketahui olehmu yang tiada kami ketahui? engkau mengerti apakah, yang tiada serta kamipun? 10. Di antara kamipun adalah orang yang putih rambutnya, yang sangat tuanya dan yang banyak tahunnya terlebih dari pada tahun bapamu. 11. Segala penghiburan Allah kecilkah bagimu? dan segala perkataan manis-manispun yang kami katakan kepadamu? 12. Mengapa engkau dibawa oleh nafsumu? dan mengapa matamu bernyala-nyala sebab amarah? 13. Maka engkau beranikah amarah akan Allah dan bolehkah engkau mengeluarkan perkataan yang begitu dari mulutmu? 14. Apa gerangan manusia, maka boleh ia suci? seorang yang diperanakkan oleh perempuan masakan ia benar? 15. Bahwasanya akan segala kejadiannya yang suci tiada juga ditaruhnya harap, dan segala langitpun tiada suci kepada pemandangannya. 16. Istimewa pula kebencianlah dan bau busuklah orang, yang minum kejahatan seperti ia minum air! 17. Bahwa aku hendak mengajar engkau, dengarlah olehmu akan daku, maka barang yang telah kulihat itu hendak kuceriterakan; 18. barang yang dimaklumkan oleh segala orang yang berbudi dan yang tiada disembunyikannya sebab pengajaran bapa-bapanya, 19. yaitu orang yang sendiri mempunyai tanah itu, pada zaman seorang dagangpun tiada berjalan terus dari padanya. 20. Pada sebilang hari orang fasik itu menyebabkan kesukaran dirinya, maka hanya suatu bilangan tahun sudah ditentukan baginya. 21. Bunyi kegentaran adalah selalu di dalam telinganya dan pada masa selamat sentosa juga datanglah kebinasaan atasnya. 22. Tiada ia harap bahwa ia boleh terlepas dari pada kegelapan, melainkan pada sangkanya ia tertaruh akan dimakan pedang. 23. Ia mengembara ke sana ke mari hendak mencahari makan, diketahuinya bahwa beberapa hari kegelapan sudah ditentukan baginya. 24. Bahwa kesusahan dan kepicikan mengejuti dia, dan mendatangi dia seperti seorang raja yang siap akan berperang. 25. Sebab dikedangkannya tangannya hendak melawan Allah dan ia mendurhaka kepada Yang Mahakuasa; 26. dan ia berlari-lari mendapatkan Dia dengan lehernya di bawah beberapa perisai yang tebal lagi lengkung. 27. Gemuknya sudah menudungi mukanya dan membesarkan pahanya seperti dengan bantal; 28. maka duduklah ia di dalam rumah yang sudah ditinggalkan oleh orang isinya, yang sedia akan menjadi suatu kerobohan batu. 29. Tiada ia akan menjadi kaya, dan harta bendanyapun tiada akan kekal, dan miliknyapun tiada akan bertambah-tambah di atas bumi. 30. Tiada ia akan keluar dari dalam kegelapan, dan apipun akan makan habis segala taruknya, dan nafas dari pada mulut Allahpun akan menghembuskan dia. 31. Janganlah ia harap akan barang sia-sia, yang menipukan dia, karena barang yang sia-siapun akan balasannya. 32. Harinya belum genap, maka ajalnya sudah sampai; cabangnyapun tiada berdaun hijau lagi. 33. Adalah ia bagaikan pokok anggur yang gugur buahnya dahulu dari pada masak; dan seperti pokok zait yang luruh segala bunganya! 34. Karena perhimpunan orang munafik itu menjadi sunyi kelak dan apipun makan habis akan segala kemah orang yang makan suap. 35. Mereka itu mengandungkan kesusahan dan memperanakkan kesukaran, dan hati mereka itupun mereka bohong.
23. Pada hari itu juga datanglah kepada-Nya beberapa orang Saduki, yang mengatakan, bahwa tiadalah kiamat, lalu mereka itu menyoal Dia, katanya, 24. "Ya Guru, Musa berpesan kepada kita, jikalau mati seorang, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya memperisterikan bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya. 25. Adalah dengan kami tujuh orang bersaudara laki-laki; maka yang pertama itu berbini lalu mati; dan sebab tiada beranak, tinggallah bininya bagi saudaranya. 26. Sedemikian juga yang kedua dan yang ketiga pun, sampai yang ketujuh itu. 27. Kemudian daripada sekaliannya, matilah pula perempuan itu. 28. Pada hari kiamat kelak perempuan itu jadi bini sipakah dari antara ketujuh orang itu? Karena semuanya telah memperbinikan dia." 29. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Kamu sesat, sebab tiada mengetahui isi Alkitab atau kuasa Allah. 30. Karena pada hari kiamat kelak tiadalah orang kawin, dan tiada orang dikawinkan, melainkan keadaannya itu seperti malaekat yang di surga. 31. Tetapi akan hal kebangkitan orang mati itu, belumkah kamu membaca barang yang difirmankan oleh Allah kepadamu, demikian: 32. Aku inilah Tuhan Ibrahim, dan Tuhan Ishak, dan Tuhan Yakub? Karena Allah itu bukannya Tuhan orang mati, melainkan Tuhan orang hidup." 33. Apabila orang banyak mendengar yang demikian, sangat heranlah mereka itu akan pengajaran-Nya. 34. Setelah orang Parisi mendengar akan hal Yesus menumpatkan mulut orang Saduki, lalu mereka itupun berhimpunlah. 35. Maka seorang dari antara mereka itu, seorang fakih, menyoal Yesus hendak mencobai Dia, katanya, 36. "Hai Guru, hukum manakah yang besar di dalam Taurat?" 37. Maka kata Yesus kepadanya, "Hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal budimu. 38. Inilah hukum yang besar dan yang terutama. 39. Dan hukum yang kedua bersama dengan itu, demikian: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40. Pada kedua hukum ini bergantung segenap kitab Taurat dan kitab segala nabi." 41. Tatkala orang Parisi lagi berhimpun, bertanyalah Yesus kepada mereka itu, kata-Nya, 42. "Apakah pikiran kamu tentang Kristus itu? Anak siapakah Dia?" Maka sahut mereka itu kepada-Nya, "Anak Daud." 43. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Kalau begitu, bagaimanakah Daud itu sendiri memanggil Dia Tuhan dengan ilham Roh, demikian: 44. Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Tuhanku: Duduklah Engkau di sebelah kanan-Ku, sehingga Aku menaklukkan segala musuh-Mu di bawah kaki-Mu? 45. Jikalau Daud sendiri memanggil Dia Tuhan, bagaimanakah pula Ia jadi anaknya?" 46. Maka seorang pun tiada dapat menyahut sepatah kata pun kepada-Nya, dan daripada hari itu juga seorang pun tiada berani menyoal Dia lagi.