Minggu, 31 Maret

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

IM 14
MZM 78
KIS 27:1-26

IM 14

1.   Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 2.   Inilah menjadi hukum akan orang berkusta pada hari ia disucikan: Hendaklah ia dibawa menghadap imam. 3.   Maka imam itu akan pergi ke luar tempat tentara, jikalau dilihat imam bahwasanya bala kusta itu telah undur dari pada orang berkusta itu, 4.   hendaklah disuruh imam orang mengambil dua ekor burung yang halal dan kayu araz dan benang kirmizi dan zufa. 5.   Lalu hendaklah disuruh imam orang menyembelihkan burung seekor itu di atas sebuah periuk yang berisi air hidup. 6.   Setelah itu hendaklah diambilnya akan burung seekor yang hidup itu dan akan kayu araz dan benang kirmizi dan zufa itu dicelupkannya serta dengan burung yang hidup itu dalam darah burung yang tersembelih di atas air hidup itu. 7.   Lalu hendaklah dipercikkannya tujuh kali kepada orang yang hendak disucikan dari pada kustanya, kemudian hendaklah dibilangkan dia suci dan dilepaskannya burung yang hidup itu terbang di padang. 8.   Maka hendaklah orang yang disucikan itu membasuh pakaiannya dan mencukur segala rambutnya dan membasuh dirinya dengan air, supaya sucilah ia; lalu bolehlah ia masuk ke dalam tempat tentara itu, tetapi hendaklah ia tinggal di luar kemahnya lagi tujuh hari lamanya. 9.   Maka akan jadi kelak pada hari yang ketujuh itu, bahwa ia akan mencukur segala rambut kepalanya dan bulu janggutnya dan keningnya, segala rambutnya hendaklah dicukurnya dan dibasuhnya pakaiannya dan dimandikannya tubuhnya dengan air, lalu sucilah ia. 10.   Maka pada hari yang kedelapan itu hendaklah diambilnya dua ekor anak domba yang tiada celanya dan seekor domba betina yang setahun umurnya dan tiada celanya dan lagi tiga perpuluhan tepung halus diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan setakar minyak. 11.   Maka imam yang menyucikan itu akan menaruh orang yang hendak disucikan dan segala persembahan itu di hadapan hadirat Tuhan di hadapan pintu kemah perhimpunan. 12.   Maka imam itu akan mengambil anak domba seekor itu lalu mempersembahkan dia serta dengan setakar minyak itu akan korban karena salah dan menimang-nimangkan dia akan korban timangan di hadapan hadirat Tuhan. 13.   Lalu hendaklah disembelihkannya anak domba itu di tempat orang menyembelihkan korban karena dosa dan korban bakaran, yaitu di tempat suci; karena seperti korban karena dosa demikianpun korban karena salah adanya: ia itulah bahagian imam, dan kesucian segala kesucian adanya. 14.   Maka hendaklah diambil imam dari pada darah korban karena salah itu, lalu dibubuh oleh imam akan dia pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan. 15.   Lagipun hendaklah diambil imam dari pada minyak setakar itu, dituangnya ke dalam tangan kiri imam sendiri. 16.   Lalu hendaklah dicelup imam jari tangan kanannya ke dalam minyak yang pada tangannya kiri serta dipercikkannya dengan jarinya dari pada minyak itu tujuh kali di hadapan hadirat Tuhan. 17.   Maka dari pada sisa minyak yang dalam tangannya hendaklah dibubuh imam pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan, di atas bekas darah korban karena salah itu. 18.   Maka sisa minyak yang lagi tinggal dalam tangan imam itu hendaklah dibubuhnya di atas kepala orang yang hendak disucikan itu, maka demikianlah peri diadakan imam gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan. 19.   Setelah itu maka hendaklah imam itu menyediakan korban karena dosa serta mengadakan gafirat atas orang yang hendak disucikan, kemudian dari pada itu hendaklah disembelihkannya korban bakaran itu. 20.   Maka korban bakaran dan persembahan makanan itu hendaklah dipersembahkan oleh imam di atas mezbah, demikian hendaklah diadakan imam gafirat atasnya, supaya sucilah ia. 21.   Tetapi jikalau orang itu miskin, tiada sampai kuat membelanjakan sekalian itu, maka hendaklah diambilnya hanya seekor anak domba akan korban karena salah dan korban timangan supaya diadakan gafirat atasnya, dan lagi seperpuluhan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan dan minyak setakar; 22.   dan lagi dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati, sekadar kuatnya, maka dari pada itu seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran. 23.   Maka pada hari yang kedelapan hendaklah dibawanya akan dia karena kesuciannya kepada imam, ke pintu kemah perhimpunan, ke hadapan hadirat Tuhan. 24.   Maka hendaklah diambil imam akan anak domba korban karena salah itu dan akan minyak setakar itu, lalu ditimang-timang olehnya akan persembahan timangan di hadapan hadirat Tuhan. 25.   Setelah itu maka hendaklah disembelihkannya anak domba korban karena salah itu, lalu diambil imam dari pada darah korban karena salah itu, dibubuhnya pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan, dan pada ibu tangannya kanan, dan pada ibu kakinya kanan, 26.   dan lagi hendaklah dituang imam dari pada minyak itu ke dalam tangan kiri imam sendiri. 27.   Setelah itu maka hendaklah dipercikkan imam dengan jarinya kanan dari pada minyak yang dalam tangannya kiri, tujuh kali di hadapan hadirat Tuhan. 28.   Maka dari pada minyak yang dalam tangannya hendaklah dibubuh imam pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan, dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan, pada tempat bekas korban karena salah itu. 29.   Maka sisa minyak yang dalam tangan itu, hendaklah dibubuhnya pada kepala orang yang hendak disucikan, supaya diadakan gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan. 30.   Kemudian hendaklah disediakannya seekor burung tekukur atau seekor anak merpati, sekadar ia dapat membelanjakan. 31.   Dari pada yang dapat dibelanjakannya hendaklah disediakannya seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran serta dengan persembahan makanan itu, maka demikianlah diadakan imam gafirat atas orang yang hendak disucikan di hadapan hadirat Tuhan. 32.   Maka inilah hukum akan orang yang telah kena penyakit kusta, yang tiada sampai kuat akan membelanjakan barang yang patut kepada kesuciannya. 33.   Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun, firman-Nya: 34.   Apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri Kanaan, yang hendak Kukaruniakan kepadamu akan milikmu, maka apabila Aku mendatangkan bala kusta kepada barang sebuah rumah dalam negeri milikmu itu, 35.   hendaklah orang yang punya rumah itu datang memberi tahu imam, sambil katanya: Pada sangka sahaya rumah sahaya kena bala kusta. 36.   Lalu hendaklah disuruh imam orang menghampakan rumah itu dahulu dari pada datang imam melihat bala itu, supaya jangan menjadi najis segala yang dalam rumah itu, setelah itu baharu datang imam melihati rumah itu. 37.   Maka apabila dilihatnya akan bala itu bahwasanya adalah jahat pada dinding rumah itu, yaitu lekok-lekok kecil kehijauan atau kemerahan, kelihatannya lebih dalam dari pada dinding itu, 38.   maka imam itu akan keluar dari pada rumah itu, ke sebelah pintu rumah, lalu hendaklah disuruhnya tutup rumah itu tujuh hari lamanya. 39.   Maka pada hari yang ketujuh hendaklah imam itu datang kembali, maka apabila dilihatnya bahwasanya jahat itu makin lebih makan dalam dinding rumah itu, 40.   hendaklah disuruhnya orang mencungkil batu yang kena jahat itu dan membuang dia ke luar negeri kepada suatu tempat yang najis; 41.   dan hendaklah disuruhnya kikis-kikis dalamnya rumah itupun berkeliling, maka abu kapur yang dikikis itu hendaklah dibawa ke luar negeri, dicampak kepada suatu tempat yang najis. 42.   Setelah itu maka hendaklah diambilnya batu yang lain menggantikan batu yang dicungkil itu, dan lagi diambilnya kapur yang lain, disapukannya kepada rumah itu. 43.   Tetapi jikalau jahat itupun bertumbuh pula dalam rumah itu kemudian dari pada dicungkil orang akan batunya dan dikikis-kikisnya rumah itu dan disapukannya dengan kapur; 44.   maka datanglah imam, dilihatnya bahwasanya jahat itu makin lebih termakan dalam rumah itu, niscaya adalah kusta yang jahat dalam rumah itu, dan najislah adanya. 45.   Maka hendaklah dibongkar orang akan rumah itu, baik batunya baik kayunya baik segala kapur rumah itu, lalu disuruh ia itu dibawa ke luar negeri kepada suatu tempat yang najis. 46.   Maka barangsiapa yang masuk ke dalam rumah itu selama hari rumah itu sudah tertutup, maka najislah orang itu sampai masuk matahari. 47.   Dan barangsiapa yang tidur dalam rumah itu, hendaklah ia membasuh pakaiannya, dan barangsiapa yang makan dalam rumah itupun, hendaklah ia membasuh pakaiannya. 48.   Tetapi jikalau imam sudah masuk serta dilihatnya bahwasanya jahat itu tiada makin lebih makan dalam rumah itu kemudian dari pada rumah itu disapu dengan kapur, maka hendaklah imam membilangkan rumah itu suci, sebab telah lalulah bala itu. 49.   Maka supaya disucikannya rumah itu hendaklah diambil imam akan dua ekor burung dan kayu araz dan benang kirmizi dan zufa. 50.   Maka burung yang seekor itu hendaklah disembelihkannya di atas sebuah periuk tanah yang berisi air hidup. 51.   Lalu hendaklah diambilnya akan kayu araz dan zufa dan benang kirmizi dan burung seekor yang hidup itu, sekaliannya dicelupkannya ke dalam darah burung yang telah disembelihkan dan dalam air hidup itu; maka hendaklah dipercikkannya kepada rumah itu tujuh kali. 52.   Demikianlah peri disucikannya rumah itupun dengan darah burung dan air hidup serta dengan burung yang hidup dengan kayu araz dan zufa dan benang kirmizi. 53.   Maka burung seekor yang hidup itu hendaklah dibawanya ke luar negeri, dilepaskannya terbang di padang, demikianlah peri diadakannya gafirat atas rumah itu, lalu sucilah adanya. 54.   Maka inilah hukum akan segala macam bala kusta dan kudis kepala yang jahat, 55.   dan akan kusta pada pakaian dan pada rumah, 56.   dan lagi akan bengkak dan puru dan panau, 57.   dan akan mengajar pada hari yang mana orang najis dan pada hari yang mana orang suci pula adanya; bahwa inilah hukum akan penyakit kusta itu.

MZM 78

1.   Karangan Asaf. -- Hai bangsaku! sambutlah pengajaranku dengan telingamu, berilah telinga akan perbahasaan lidahku. 2.   Aku membuka mulutku hendak mengatakan misal, dan aku hendak mengeluarkan beberapa rahasia dari dahulukala, 3.   yang telah kami dengar dan kami ketahui dan yang diceriterakan oleh nenek moyang kami kepada kami. 4.   Maka tiada kami hendak menyembunyikan dia dari pada anak-anaknya atau dari pada bangsa yang kemudian, sambil mengabarkan segala kepujian Tuhan serta kodrat-Nya dan segala ajaib yang telah dibuat-Nya. 5.   Karena telah didirikan-Nyalah suatu kesaksian dalam Yakub dan ditaruh-Nya akan suatu taurat dalam Israel, maka disuruh-Nya nenek moyang kami memberitahu dia pula kepada anak-anaknya. 6.   Supaya bangsa yang datang kemudian kelak mengetahuinya, yaitu segala anak yang lagi akan jadi, yang akan berdiri dan menceriterakan dia pula kepada anak-anaknya. 7.   Dan supaya mereka itu menaruh harapnya pada Allah dan jangan dilupakannya perbuatan Allah, melainkan dipeliharakannya segala hukum-Nya. 8.   Dan supaya jangan mereka itu menjadi seperti nenek moyangnya, yaitu suatu bangsa yang bantahan dan durhaka, suatu bangsa yang tiada menetapkan hatinya dan batinnyapun tiada bersetia dengan Allah. 9.   Maka bani Efrayim yang bersenjatakan busur panah itu undur balik pada masa berperang. 10.   Maka tiada mereka itu memeliharakan perjanjian Allah, dan engganlah mereka itu menurut jalan taurat-Nya. 11.   Maka mereka itu melupakan segala perbuatan-Nya dan segala ajaib-Nya, yang sudah diperlihatkan-Nya kepadanya. 12.   Maka di hadapan nenek moyangnya telah dibuat-Nya beberapa perkara ajaib di negeri Mesir di padang-padang Zoan. 13.   Dibelahkan-Nya laut dan disuruh-Nya mereka itu berjalan terus di tengahnya, dan segala airnya didirikan-Nyalah seperti suatu timbunan adanya. 14.   Maka pada siang dihantar-Nya mereka itu dengan sebuah awan dan pada malam dengan terang api. 15.   Dan dibelahkan-Nya gunung batu di padang Tiah dan diberi-Nya minum mereka itu puas-puas seolah-olah dari dalam lubuk. 16.   Karena air yang mengalir dikeluarkan-Nya dari dalam gunung batu, diturunkan-Nya air banyak seperti sungai adanya. 17.   Maka kembali pula mereka itu lagi berbuat dosa kepada-Nya serta diterbitkannya murka Allah taala di padang tandus. 18.   Maka dicobainya akan Allah dalam hatinya, dikehendakinya makanan setuju dengan nafsunya. 19.   Maka mereka itu telah berkata-kata durhaka kepada Allah, katanya: Dapatkah disajikan Allah makanan di padang belantara? 20.   Sesungguhnya telah dipalu-Nya akan gunung batu, sehingga keluarlah air dari padanya dan anak sungaipun mengalirlah dengan limpahnya, maka dapatkah diberi-Nya roti juga? dapatkah disediakan-Nya daging bagi segala umat-Nya? 21.   Maka kedengaranlah ia itu kepada Tuhan, lalu Iapun murkalah, maka suatu api dinyala-nyalakan dalam Yakub dan murka-Nyapun menjulang-julang akan Israel, 22.   sebab tiada mereka itu percaya akan Allah dan tiada mereka itu harap akan selamat-Nya. 23.   Meskipun telah Ia berfirman kepada awan-awan yang di angkasa dan telah dibukakan-Nya segala pintu langit, 24.   serta dihujani-Nya mereka itu dengan manna akan makanan, dan dikaruniakan-Nya kepada mereka itu gandum dari langit itu. 25.   Maka masing-masing mereka itu makan roti santapan orang bangsawan; dan dikirimkan-Nyalah bekal sampai mereka itu kenyang. 26.   Maka dihantarkan-Nya angin timur pada langit, dan diadakan-Nya angin ribut dari selatan oleh kodrat-Nya. 27.   Dan dihujani-Nya mereka itu dengan daging seperti duli dan dengan burung yang bersayap seperti pasir di laut banyaknya, 28.   dijatuhkan-Nya di tengah-tengah tempat tentaranya dan di keliling tempat kediamannya. 29.   Maka pada masa itu makanlah mereka itu sampai terlalu kenyang, demikianlah dipuaskan-Nya keinginan mereka itu. 30.   Maka belum puaslah keinginannya dan adalah makanan itu lagi dalam mulutnya, 31.   maka bernyala-nyala murka Allah akan mereka itu, sehingga dibunuh-Nya akan yang tambun-tambun di antaranya dan diparang-Nya akan orang pilihan di antara bani Israel. 32.   Maka dalam pada itupun mereka itu berdosa lagi, tiada juga mereka itu percaya oleh karena perbuatan-Nya yang ajaib itu. 33.   Maka sebab itu dihabiskan-Nya umur mereka itu dengan sia-sia dan segala tahun mereka itu dengan dahsyat. 34.   Pada masa dibunuh-Nya mereka itu bertanyalah mereka itu akan Dia, lalu kembali serta mencahari Allah dengan rajin. 35.   Dan teringatlah mereka itu akan Allah, gunung batunya, dan Allah taalapun penebusnya. 36.   Dibujuknya akan Dia dengan mulutnya dan didustainya dengan lidahnya. 37.   Karena hati mereka itu tiada betul kepada-Nya dan tiada mereka itu teguh dalam perjanjian-Nya. 38.   Tetapi oleh sebab rahmat-Nya maka diampuni-Nyalah salah mereka itu dan tiada dibinasakan-Nya, melainkan kerapkali ditahan-Nya murka-Nya dan tiada dinyatakan-Nya segala amarah-Nya. 39.   Karena ingatlah Ia akan hal mereka itu hawa nafsu jua dan hanya senafas yang pergi dan yang tiada kembali pula adanya. 40.   Berapa kalikah mereka itu membangkitkan murka-Nya dalam padang Tiah dan menyusahkan Dia di padang belantara? 41.   Dan kembali pula mereka itu mencobai Allah dan memperhinggakan kesucian Israel. 42.   Maka tiada mereka itu ingat akan tangan kodrat-Nya tatkala dilepaskan-Nya mereka itu dari pada musuh; 43.   bagaimana telah diadakan-Nya tanda alamat-Nya di Mesir dan segala ajaib-Nya di padang Zoan, 44.   diubahkan-Nya segala sungai mereka itu menjadi darah dan segala airnya yang mengalirpun, supaya jangan mereka itu dapat minum. 45.   Maka didatangkan-Nya tabuhan di antaranya, yang makan habis akan mereka itu dan lagi beberapa katak yang membinasakan dia. 46.   Maka tanam-tanaman mereka itu diberikan-Nya kepada ulat bena dan perusahaannya kepada belalang. 47.   Segala pokok anggur mereka itu dibinasakan-Nya dengan hujan air beku dan segala pohon ara hutan mereka itu dengan api dari langit. 48.   Maka segala binatang mereka itu diserahkan-Nya kepada hujan air beku dan segala kawan dombanya kepada halilintar sabung-menyabung. 49.   Maka disuruhkan-Nyalah di antara mereka itu kehangatan murka-Nya, geram dan gusar dan kepicikan, yaitu suatu tentara utusan celaka. 50.   Maka disediakan-Nya jalan bagi murka-Nya, dan tiada diluputkan-Nya jiwa mereka itu dari pada mati, dan segala binatang mereka itu diserahkan-Nya kepada bala sampar. 51.   Maka dibunuh-Nya segala anak sulung yang di Mesir, yaitu hulu kuat orang dalam segala kemah Ham. 52.   Lalu dihantar-Nya akan segala umat-Nya keluar seperti kambing domba dan dibawa-Nya akan mereka itu ke padang Tiah seperti kawan domba. 53.   Dipimpin-Nya mereka itu dengan selamat sehingga tiada mereka itu takut, karena air laut sudah meliputi segala musuhnya. 54.   Lalu dibawa-nya mereka itu sampai kepada jajahan yang suci bagi-Nya, dan kepada bukit yang telah diperoleh-Nya dengan tangan-Nya kanan. 55.   Maka dihalaukan-Nya segala orang kafir itu dari hadapan mereka itu dan dibahagikan-Nya bahagian pusaka itu kepada mereka itu dengan tali pengukur dan didudukkan-Nya segala suku bangsa Israel dalam kemah-kemah orang itu. 56.   Tetapi mereka itu mencobai akan Allah taala dan menerbitkan murka-Nya, serta tiada dipeliharakannya segala firman-Nya. 57.   Dan lagi mereka itu telah mungkir dan khianat seperti nenek moyangnya, dan berbalik seperti busur yang penipu adanya. 58.   Lalu mereka itu menerbitkan murka-Nya dengan segala panggungnya serta mendatangkan cemburuan bagi-Nya dengan segala berhalanya. 59.   Serta kedengaranlah ia itu kepada Allah, maka murkalah Ia, dicelakan-Nya orang Israel sangat. 60.   Sebab itu ditinggalkan-Nya kemah yang di Silo, yaitu kemah tempat kediaman-Nya di antara manusia. 61.   Maka kuat-Nya diserahkan-Nya kepada hal tawanan dan kemuliaan-Nya kepada tangan musuh. 62.   Diserahkan-Nya umat-Nya kepada pedang, sebab murka-Nya akan bahagian-Nya pusaka. 63.   Maka orang mudanya dimakan api dan anak daranya tiada lagi dipuji. 64.   Segala imam mereka itu matilah dimakan pedang dan segala perempuan jandanya tiada menangisi dia. 65.   Tatkala itu tersadarlah Tuhan seperti seorang yang bangun dari pada tidurnya dan seperti seorang hulubalang yang berani oleh minum air anggur. 66.   Maka dipalu-Nya akan segala musuh-Nya pada belakangnya, didatangkan-Nya akan mereka itu kecelaan yang kekal. 67.   Tetapi dibuang-Nya akan kemah Yusuf dan tiada dipilih-Nya akan suku Efrayim. 68.   Melainkan dipilih-Nya suku Yehuda dan bukit Sion, yang dikasihi-Nya. 69.   Maka di sana dibangunkan-Nya tempat kesucian-Nya bagaikan tempat yang tinggi, seperti bumi, yang telah dialaskan-Nya pada selama-lamanya. 70.   Maka dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya akan dia dari pada kandang kambing domba; 71.   dari belakang kambing domba yang menyusu disuruh-Nya ia datang akan mengembalakan Yakub, umat-Nya, dan akan Israel, pusaka-Nya. 72.   Maka digembalakan-Nya mereka itu dengan tulus hati-Nya dan dihantar-Nya mereka itu dengan tangan yang bijaksana.

KIS 27 1-26

1.   Setelah sudah ditetapkan perihal kami hendak berlayar ke Italia, maka diserahkannya Paulus dan beberapa orang belenggu yang lain kepada penghulu laskar bernama Yulius daripada pasukan Kaisar itu. 2.   Maka kami pun naiklah ke sebuah kapal yang dari Aderamitium, yang sedang berlayar menyusur teluk rantau Asia, lalu kami pun bertolaklah. Maka adalah bersama-sama dengan kami Aristarkus, orang Makedonia dari negeri Tesalonika. 3.   Pada keesokan harinya singgahlah kami di Sidon. Maka Yulius itu, yang berbudi bahasa kepada Paulus, mengizinkan dia pergi kepada sahabat-sahabatnya menyenangkan diri. 4.   Setelah bertolak dari sana, berlayarlah kami menyusur Kiperus sebab angin sakal. 5.   Tatkala kami sudah menyeberang Laut Kilikia dan Pampilia, lalu tibalah kami di Mira di tanah Likia. 6.   Maka di sana penghulu laskar itu mendapat sebuah kapal dari Iskandaria yang hendak berlayar ke Italia, lalu kami pun ditumpangkannya ke dalam kapal itu. 7.   Maka beberapa hari lamanya kami berlayar perlahan-lahan, dan dengan kesukarannya kami menghampiri Kenidus, dan sedang angin menahan kami, maka berlayarlah kami menyusur pulau Kerete melalui Salmone, 8.   dan dengan kesukarannya menyusur pulau itu, maka tibalah kami pada suatu tempat bernama Pelabuhan Elok, dekat negeri Lasea. 9.   Setelah beberapa hari lamanya tampaklah bahaya ke atas pelayaran itu, karena hari puasa pun sudah lepas, lalu Paulus pun mengingatkan, 10.   sambil berkata kepada mereka itu, "Ya Tuan-tuan, hamba tampak bahwa pelayaran ini kelak bermarabahaya dan kerugian banyak, bukannya kepada muatan dan kapal ini sahaja, melainkan nyawa kita juga." 11.   Akan tetapi penghulu laskar itu terlebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda kapal itu daripada sekalian yang dikatakan oleh Paulus itu. 12.   Maka oleh sebab letaknya pelabuhan itu tiada baik bagi menumpang semusim dingin, maka kebanyakan orang pun menetapkan ikhtiarnya hendak langsung berlayar dari situ, mudah-mudahan dapat mereka itu sampai ke Penik, lalu tinggal semusim dingin itu di sana, yaitu suatu pelabuhan di pulau Kerete, yang menghadap barat daya dan barat laut. 13.   Maka tatkala angin selatan bertiup sepoi-sepoi, mereka itu pun menyangka bahwa maksudnya sudah sampai, lalu membongkar sauh, serta berlayar menyusur pantai Kerete. 14.   Tetapi tiada berapa lama antaranya turunlah memukul ke situ suatu angin puting beliung yang bernama Yurakulon. 15.   Tatkala kapal itu dibawa angin dan tiada dapat melawannya, maka kami biarkan sahaja lalu berhanyut. 16.   Dan tatkala kami di bawah angin menyusur sebuah pulau kecil bernama Kelauda, maka dengan sukarnya dapatlah kami menarik sampan. 17.   Setelah dinaikkannya sampan itu, dicarinya akal membarut kapal itu, dan sebab takut terdampar pada Sirtis, maka diturunkannya segala alat kapal, dan demikianlah terapung-apung. 18.   Sebab kami sangat terlambung-lambung oleh ribut, maka pada keesokan harinya mereka itu pun membuangkan muatan ke laut, 19.   dan lusanya membuangkan beberapa perkakas kapal dengan tangan sendiri. 20.   Tatkala tiada kelihatan matahari dan bintang beberapa hari lamanya, dan angin ribut tersangat kuat menimpa kami, maka akhirnya putuslah segala pengharapan kami akan beroleh selamat. 21.   Maka sedang sudah lama orang tiada makan, lalu berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka itu sambil berkata, "Ya Tuan-Tuan, sepatutnya didengarkan perkataan hamba: Jangan berlayar dari Kerete sehingga mendapat marabahaya dan kerugian ini. 22.   Tetapi sekarang pun hamba menasehatkan Tuan-tuan menetapkan hati; karena nyawa Tuan-tuan sekalian tiada akan hilang, melainkan kapal sahaja. 23.   Karena pada malam tadi terdirilah di sisi hamba seorang malaekat daripada Allah yang memiliki hamba ini dan yang hamba sembah itu, 24.   katanya: Jangan takut, hai Paulus. Tak dapat tiada engkau akan berdiri di hadapan Kaisar, maka sesungguhnya Allah telah mengaruniakan kepadamu sekalian orang yang berlayar bersama-sama dengan engkau. 25.   Oleh yang demikian, ya Tuan-tuan, tetapkanlah hatimu, karena hamba yakin akan Allah, bahwa sebagaimana firman yang diturunkan-Nya kepada hamba, itulah akan berlaku. 26.   Akan tetapi tak dapat tiada kita akan terdampar pada sebuah pulau."

Sistem Design By