Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Arakian, maka adapun kemah sembahyang itu, hendaklah kauperbuatkan dia sepuluh kain kelambu dari pada benang bisus yang dipintal dan yang berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, ditenun dengan berkerubiun; hendaklah kauperbuat dia suatu pekerjaan kepandaian sekali. 2. Adapun panjang sehelai kelambu itu dua puluh delapan hasta, dan lebar sehelai kelambu itu empat hasta, dan hendaklah segala kelambu itupun seukuran juga. 3. Lima helai kelambu hendaklah berhubung satu dengan satu, dan lima helai kelambu yang lainpun berhubung satu dengan satu. 4. Lagipun hendaklah kauperbuat beberapa tali kancing pada tepi kain kelambu satu itu pada sisinya yang hendak diperhubungkan; demikianpun hendaklah kauperbuat pada tepi kelambu yang kedua pada tempat perhubungannya. 5. Lima puluh tali kancing hendaklah kauperbuat pada kelambu sehelai dan lima puluh tali kancing pada sisi kelambu yang lain, pada tempat perhubungannya, segala tali kancing itu bertentangan satu dengan satu. 6. Dan lagi hendaklah kauperbuat pengait lima puluh biji dari pada emas, akan diperhubungkan segala kelambu itu satu dengan satu oleh pengait itu, supaya kemah sembahyang itu menjadi satu jua. 7. Lagipun hendaklah kauperbuat kain kelambu dari pada bulu kambing akan sebuah kemah di luar dari atas kemah sembahyang itu, dan hendaklah kauperbuat dia dari pada kain kelambu sebelas helai banyaknya. 8. Panjangnya sehelai kain itu hendaklah tiga puluh hasta, dan lebarnya sehelai kain empat hasta; kesebelas kain kelambu itu hendaklah seukuran jua. 9. Maka dari pada segala kain kelambu itu lima helai hendaklah kauperhubungkan jadi satu, demikianpun enam helai yang lain, maka separuhnya helai yang keenam itu hendaklah kaulabuhkan dengan lipatnya di hadapan pintu kemah itu. 10. Maka hendaklah kauperbuat lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu sehelai, pada sisi enggan ia itu diperhubungkan, dan lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu yang lain, pada perhubungannya. 11. Dan hendaklah kauperbuat lima puluh biji pengait dari pada tembaga, lalu masukkanlah segala pengait itu ke dalam tali kancing, dan hubungkanlah segenap kemah itu menjadi satu. 12. Maka lebihnya kelambu kemah itu, yaitu separuhnya yang lebih itu, hendaklah kauberi berjuntai pada sebelah belakang kemah sembahyang itu. 13. Maka sehasta pada sebelah sini, dan sehasta pada sebelah sana; yang lebih pada kelambu kemah itu hendaklah terjuntai pada sebelah-menyebelah kemah sembahyang itu akan menudungi dia. 14. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah itu suatu tudung dari pada kulit kambing celupan merah, dan di atas itulah suatu tudung dari pada kulit mina gajah. 15. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah sembahyang itu beberapa jenang dari pada kayu penaga. 16. Adapun panjang sebatang jenang itu hendaklah sepuluh hasta dan tengah dua hasta lebarnya tiap-tiap jenang itu. 17. Pada sebatang jenang hendaklah ada dua pemegangan, akan dimasukkan masing-masing ke dalam lobangnya seperti anak-anak tangga; demikian hendaklah kauperbuat akan segala jenang kemah sembahyang itu. 18. Maka hendaklah kauperbuat segala jenang kemah sembahyang itu demikianlah; dua puluh batang jenang arah ke sebelah selatan. 19. Dan lagi hendaklah kauperbuat empat puluh buah kaki perak di bawah dua puluh batang jenang itu, dua buah kaki pada sebatang jenang dengan dua pemegangannya; dan dua buah kaki pada jenang yang lain dengan dua pemegangannya. 20. Demikianpun hendaklah ada dua puluh batang jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain arah ke utara. 21. Serta dengan keempat puluh kakinya dari pada perak, dua buah kaki di bawah sebatang jenang dan dua buah kaki di bawah jenang yang lain. 22. Tetapi pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke barat hendaklah kauperbuat enam batang jenang. 23. Lagipun hendaklah kauperbuat dua batang jenang akan tutup kedua penjuru kemah sembahyang yang di belakang. 24. Supaya diperhubungkannya pagar yang di kiri kanan dengan pagar yang di belakang dari bawah sampai di atas, sampai di cincin yang pertama, maka keduanyapun hendaklah demikian, menjadi penjuru yang tertutup. 25. Sebab itu jumlahnya delapan batang jenang serta dengan kakinya yang dari pada perak, enam belas kaki banyaknya, dua buah kaki di bawah tiap-tiap jenang. 26. Dan lagi hendaklah kauperbuat beberapa palang dari pada kayu penaga, lima batang akan segala jenang sebelah satu kemah sembahyang, 27. dan lima batang akan segala jenang sebelah kemah sembahyang yang lain, dan lima batang palang akan segala jenang sebelah barat kemah sembahyang pada kedua penjurunya. 28. Maka palang yang di tengah hendaklah menerusi segala jenang itu dari pada ujung datang kepada ujungnya. 29. Dan lagi hendaklah kausalutkan segala jenang itu dengan emas dan perbuatkanlah segala gelang tempat palang itupun dari pada emas, dan salutkanlah segala palang itupun dengan emas. 30. Kemudian hendaklah engkau mendirikan kemah sembahyang itu setuju dengan teladan yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit itu. 31. Dan lagi hendaklah kauperbuat suatu tirai dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, tenunan berkerubiun, yaitu suatu perbuatan yang amat kepandaian; 32. dan gantungkanlah dia dengan pengait emas pada empat batang tiang dari pada kayu penaga, yang tersalut dengan emas, serta dengan empat kakinya dari pada perak. 33. Dan lagi hendaklah kaugantungkan tirai itu di bawah pengaitnya, lalu bawalah masuk peti assyahadat di belakang tirai itu, maka tirai itulah akan suatu dinding bagimu di antara tempat yang suci dengan tempat yang mahasuci. 34. Lalu letakkanlah tutupan gafirat itu di atas peti assyahadat dalam tempat yang mahasuci. 35. Maka di luar tirai itu hendaklah kautaruh akan meja dan kaki pelita itu bertentangan dengan meja itu pada sebelah selatan kemah sembahyang, karena meja itu patutlah kautaruh pada sebelah utara. 36. Maka pada pintu kemah itu hendaklah kauperbuat suatu tabir dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu perbuatan bersuji. 37. Maka akan tabir itu hendaklah kauperbuat lima batang tiang dari pada kayu penaga, salutkanlah dia dengan emas; segala pengaitnyapun hendaklah dari pada emas dan tuanglah akan dia lima kaki dari pada tembaga.
1. Mazmur Daud. Bahwa kepada-Mu juga aku berseru, ya Tuhan, gunung batuku! janganlah kiranya laku-Mu akan daku seolah-olah Engkau tuli, supaya jangan, apabila Engkau mendiamkan diri-Mu akan daku, aku disamakan dengan orang yang turun ke dalam kubur. 2. Dengarlah kiranya akan seru doaku apabila aku berteriak kepada-Mu, apabila aku menadahkan tanganku ke tempat kaabah-Mu yang suci itu. 3. Janganlah Engkau menarik aku masuk dalam hal orang fasik, orang yang berbuat jahat dan yang mengatakan salam kepada kawan-kawannya, tetapi jahat juga adalah dalam hatinya. 4. Balaslah kiranya akan mereka itu sekadar perbuatannya dan sekadar kejahatan pekerjaannya; balaslah akan mereka itu sekadar perbuatan tangannya dan kembalikanlah pembalasannya kepadanya. 5. Karena tiada diindahkan segala pekerjaan Tuhan, atau perbuatan tangan-Nya, niscaya Tuhan akan merobohkan mereka itu dan tiada dibangunkan-Nya mereka itu pula. 6. Segala puji bagi Tuhan, karena telah didengar-Nya akan bunyi pemohonku. 7. Bahwa Tuhan itu kuatku dan perisaiku, pada-Nya haraplah hatiku, maka aku sudah ditolong! Sebab itu berbangkitlah sukacita dalam hatiku dan aku memuji-muji akan Dia dengan nyanyiku. 8. Bahwa Tuhan itulah kuat umat-Nya dan Iapun kuasa pertolongan Masih-Nya. 9. Peliharakanlah kiranya segala umat-Mu dan berkatilah pusaka-Mu dan gembalakanlah mereka itu dan dukunglah akan mereka itu sampai selama-lamanya.
1. Mazmur Daud. Berikanlah kepada Tuhan, hai bani orang yang berkuasa! berikanlah kepada Tuhan segala kemuliaan dan kepujian. 2. Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sembah sujudlah kepada Tuhan dengan perhiasan tempat yang suci. 3. Bahwa suara Tuhan berbunyilah di atas air; maka Allah yang mahamulia itu mengadakan guruh; bahwa Tuhan adalah di atas air yang besar-besar. 4. Maka suara Tuhan itu dengan kuat; suara Tuhan itu dengan hebat. 5. Suara Tuhan itu mematahkan pohon araz, bahkan Tuhan mematahkan pohon araz di Libanon. 6. Disuruhnya semuanya itu melompat seperti anak-anak lembu, baik Libanon baik Siryon seperti anak badak. 7. Maka suara Tuhan memantik api dari padanya yang bernyala-nyala. 8. Suara Tuhan menggerakkan padang belantara; Tuhan menggerakkan padang belantara Kades. 9. Bahwa suara Tuhan itu mengadakan rusa betina mulai beranak dan digundulkannya segala rimba, tetapi dalam kaabah-Nya segala orang menyebutkan kemuliaan-Nya. 10. Bahwa Tuhan sudah duduk memerintahkan air yang besar-besar, bahkan, Tuhan bersemayam menjadi Raja sampai selama-lamanya. 11. Maka Tuhan akan memberi kuat kepada umat-Nya, dan Tuhan akan memberkati umat-Nya dengan sejahtera.
1. Mazmur, nyanyian tahbis istana Daud. (30-2) Bahwa aku hendak memuliakan Dikau, ya Tuhan! sebab Engkau telah menarik aku naik dari tempat yang dalam, dan tiada Engkau membiarkan seteruku bergemar akan daku. 2. (30-3) Ya Tuhan, Allahku! aku telah berseru kepadamu, maka Engkau menyembuhkan daku. 3. (30-4) Ya Tuhan! Engkau sudah menaikkan jiwaku dari dalam kubur; Engkau telah menghidupi aku, sehingga tiada aku turun ke dalam liang lahat. 4. (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hal segala kekasih-Nya! dan pujilah akan peringatan kesucian-Nya. 5. (30-6) Karena murka-Nya sesaat jua lamanya, tetapi keridlaan-Nya tahan seumur hidup; maka pada malam hari adalah tangisan, tetapi pada pagi hari tempik sorak! 6. (30-7) Bahwasanya dalam hal sentosa kataku: Maka pada selama-lamanya tiada aku tergelincuh. 7. (30-8) Karena Engkau, ya Tuhan! oleh keridlaan-Mu telah menetapkan gunungku, tetapi Engkau menyembunyikan hadirat-Mu, lalu terkejutlah aku. 8. (30-9) Maka kepada-Mu, ya Tuhan! aku sudah berseru dan kepada Tuhan aku sudah meminta doa; 9. (30-10) apakah untungnya darahku dan turunku ke dalam kubur? Bolehkah lebu itu memuji Engkau? bolehkah ia itu memasyhurkan kebenaran-Mu? 10. (30-11) Dengarlah kiranya, ya Tuhan! kasihankanlah aku, ya Tuhan! jadilah penolong akan daku! 11. (30-12) Bahwa Engkau telah menukarkan ratapku dengan kesukaan dan ramai padaku; Engkau telah menanggalkan kain perkabunganku dan mengikatkan pinggangku dengan kesukaan. 12. (30-13) Yaitu supaya aku memuliakan Dikau serta menyanyikan mazmur dengan tiada berkeputusan, ya Tuhan, Allahku! aku hendak memuji-muji Engkau pada selama-lamanya!
1. Adalah di negeri Kaisaria seorang bernama Kornelius, yaitu penghulu laskar daripada pasukan yang dinamakan pasukan Italia. 2. Ia itu orang yang beribadat, lagi takut akan Allah, serta dengan segala isi rumahnya, yang memberi banyak sedekah kepada kaum, dan senantiasa berdoa kepada Allah. 3. Maka ada kira-kira pukul tiga petang dilihatnya dengan terangnya di dalam suatu penglihatan seorang malaekat Allah datang mendapatkan dia serta berkata kepadanya, "Hai Kornelius!" 4. Maka ia pun menatap malaekat itu dengan ketakutannya sambil berkata, "Apakah ini, ya Tuhan?" Maka katanya kepadanya, "Segala doamu dan sedekahmu sudah naik menjadi peringatan kepada Allah. 5. Sekarang ini suruhkanlah orang ke Yoppe, dan panggil seorang bernama Simon, yang bergelar Petrus. 6. Ia menumpang kepada seorang bernama Simon, penyamak kulit, rumahnya dekat dengan tepi laut." 7. Setelah malaekat yang berkata dengan dia itu sudah gaib, lalu ia memanggil dua daripada hambanya, dan seorang laskar yang beribadat dari antara orang yang senantiasa melayani dia; 8. lalu diceriterakannya segala perkara itu kepadanya, sambil menyuruhkan mereka itu ke Yoppe. 9. Maka pada keesokan harinya sedang mereka itu lagi berjalan dan mendekati negeri itu, naiklah Petrus ke atas sotoh berdoa, sekira-kira pukul dua belas tengah hari. 10. Maka laparlah ia dan ingin hendak makan; tetapi sementara orang bersiap, terlalailah ia; 11. dan di dalam itu ia nampak langit terbuka, lalu turun suatu bekas seperti kain yang besar rupanya, terulur sampai ke tanah berpunjut empat. 12. Di dalamnya ada segala jenis binatang yang berkaki empat dan yang melata di bumi, dan burung yang di udara. 13. Maka datanglah suatu suara kepadanya mengatakan, "Hai Petrus, bangkitlah engkau, sembelihlah lalu makan!" 14. Tetapi kata Petrus, "Tidaklah demikian, ya Tuhan, sebab belum pernah hamba makan barang sesuatu yang haram dan najis." 15. Maka datanglah pula suara itu kepadanya pada kedua kalinya, mengatakan, "Barang yang dihalalkan Allah, jangan engkau haramkan." 16. Maka tiga kali hal itu berlaku demikian, langsunglah bekas itu terangkat kembali ke langit. 17. Maka sedang Petrus lagi bergundah di dalam hatinya akan pengertian penglihatan yang dilihatnya itu, terdirilah orang yang disuruhkan oleh Kornelius itu di muka pintu bertanyakan rumah Simon, 18. serta memanggil dan bertanya, kalau-kalau Simon yang bergelar Petrus itu ada menumpang di situ. 19. Sementara Petrus lagi memikirkan penglihatannya itu, kata Roh kepadanya, "Tengok, ada tiga orang mencari engkau. 20. Bangunlah engkau, lalu turun pergi bersama-sama dengan mereka itu; jangan syak, karena Akulah yang menyuruhkan mereka itu." 21. Lalu turunlah Petrus mendapatkan orang-orang itu, serta berkata, "Aku inilah yang kamu cari. Apakah sebabnya kamu ini datang ke mari?" 22. Maka kata mereka itu, "Bahwa Kornelius, seorang penghulu laskar, yaitu seorang yang benar dan yang takut akan Allah, lagi terpuji kepada segenap bangsa Yahudi, sudah diingatkan oleh Allah dengan malaekat yang kudus menjemput Tuan ke rumahnya, hendak mendengar perkataan daripada Tuan." 23. Maka Petrus pun mengajak ketiga orang itu masuk, lalu ditumpangkannya mereka itu. Pada keesokan harinya bangkitlah ia serta pergi bersama-sama dengan mereka itu, diiringkan oleh beberapa saudara dari Yoppe.