Jumat, 19 April

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

BIL 5
MZM 113-115
RM 14

BIL 5

1.   Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: 2.   Berilah perintah kepada bani Israel, supaya disuruhkannya segala orang kusta dan segala orang yang berbeser dan segala orang yang najis oleh bangkai itu keluar dari pada tempat tentara. 3.   Baik orang perempuan baik orang laki-laki, hendaklah kausuruh pergi, sampai di luar tempat tentara hendaklah kausuruh mereka itu pergi, supaya jangan dinajiskannya tempat tentaranya, yang di tengahnya Aku ini ada duduk. 4.   Maka dibuatlah oleh bani Israel demikian, disuruhnya mereka itu keluar dari pada tempat tentara, maka setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa dibuatlah oleh bani Israel. 5.   Maka lagi firman Tuhan kepada Musa demikian: 6.   Katakanlah olehmu kepada bani Israel: Jikalau seorang laki-laki atau perempuan telah berbuat barang suatu dosa manusia dengan mendurhaka kepada Tuhan dan dirasai orang itu akan dirinya bersalah, 7.   maka hendaklah diakunya dosanya yang telah dibuatnya, lalu dipulangkannya barang yang patut kepada orang yang empunya setelah dipertambahkan dengan seperlimanya dahulu, maka ia itu dipulangkan kepada orang yang ia berhutang kepadanya. 8.   Maka jikalau kiranya dari pada orang itu tiada lagi anak cucunya sekalipun yang dapat dipulangkannya barang yang patut kepadanya, maka barang utang yang hendak dipulangkan itu menjadi Tuhan punya akan guna imam, lain dari pada domba jantan korban gafirat itu yang dipakainya akan mengadakan gafirat atasnya. 9.   Maka segala persembahan tatangan bani Israel dari pada segala yang terpakai kepada pekerjaan yang suci dan yang dibawa oleh mereka itu kepada imam, ia itu menjadi imam punya. 10.   Kendatilah demikian, maka segala yang ada pada tiap-tiap orang dari pada barang yang terpakai kepada pekerjaan yang suci, ia juga yang empunya dia, tetapi barang yang diberinya kepada imam ia itulah imam punya. 11.   Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: 12.   Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel ini: Barangsiapa orang laki-laki yang bininya telah menyimpang dari padanya dan telah khianat akan dia, 13.   sehingga seorang laki-laki telah berbaring dengan dia dan berseketiduran dengan dia, tetapi tersembunyilah perkara itu dari pada mata lakinya dan telah dicemarkannya dirinya dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tiadalah saksi atasnya dan salahnyapun tiada kedapatan, 14.   maka nafsu gairat telah berlaku atasnya dan cemburuanlah ia akan bininya, sebab telah dicemarkannya dirinya, atau nafsu gairat telah berlaku atasnya dan cemburuanlah ia akan bininya, jikalau tiada dicemarkannya dirinya sekalipun, 15.   maka hendaklah orang itu membawa bininya menghadap imam dan dibawanya sertanya sepersepuluhan seefa tepung syeir, maka jangan ia itu disirami dengan minyak dan jangan dibubuh kemenyan, karena ia itulah suatu persembahan perdakwaan, yang mengadakan peringatan kesalahan. 16.   Maka hendaklah disuruh imam akan dia datang hampir serta dihadapkannya dia kepada hadirat Tuhan. 17.   Lalu hendaklah diambil oleh imam akan air yang suci dalam bejana tanah, dan dari pada abu yang di dasar kemah sembahyang hendaklah diambil imam, dibubuhnya dalam air itu. 18.   Setelah sudah dihadapkan imam akan perempuan itu demikian kepada hadirat Tuhan, maka hendaklah diuraikannya rambut perempuan itu dan kepada tangannya diberikannya persembahan makanan perdakwaan, yaitu persembahan makanan gairat, maka pada tangan imam hendaklah ada air yang mengadakan celaka dan laknat. 19.   Maka hendaklah imam menyumpahi dia sambil katanya kepada perempuan itu: Jikalau tiada seorang laki-laki lain berseketiduran dengan dikau dan jikalau tiada engkau menyimpang dari pada perintah lakimu dengan mencemarkan dirimu, maka terlepaslah engkau dari pada celaka dan laknat yang diadakan oleh air ini! 20.   Tetapi jikalau sungguh engkau telah menyimpang dari pada perintah lakimu dengan mencemarkan dirimu dan seorang laki-laki lain dari pada lakimu sendiri telah berseketiduran dengan dikau; 21.   (lalu hendaklah disumpahi imam akan perempuan itu dengan sumpah laknat sambil kata imam kepada perempuan itu:) Bahwa dijadikan Tuhan akan dikau suatu kutuk dan laknat di antara bangsamu dengan dicengkungkan Tuhan pahamu dan dibusungkannya perutmu. 22.   Hendaklah air ini, yang mengadakan laknat, masuk ke dalam isi perutmu, supaya dibusungkannya perutmu dan dicengkungkannya pahamu. Maka hendaklah perempuan itu menyahut: Amin! Amin! 23.   Setelah itu maka hendaklah disuratkan imam segala sumpah ini pada sehelai kertas, lalu dihapuskannya pula dengan air kutuk itu. 24.   Maka perempuan itu hendaklah disuruhnya minum air ini, yang mendatangkan celaka dan laknat, supaya air yang mendatangkan laknat itu masuk ke dalamnya serta mengadakan celaka yang besar. 25.   Maka sementara ini hendaklah diambil imam akan persembahan makanan gairat dari pada tangan perempuan itu, lalu ditimang-timangnya persembahan makanan itu di hadapan hadirat Tuhan dan dipersembahkannya di atas mezbah. 26.   Ia itu oleh imam akan diambil dari pada persembahan makanan itu segenggam penuh akan bahagian persembahannya dan dibakarnya habis di atas mezbah, setelah itu hendaklah diberinya minum air itu kepada perempuan itu. 27.   Maka setelah sudah diberinya minum air itu kepadanya, bahwasanya jikalau telah dicemarkannya dirinya dan khianat ia akan lakinya, maka air yang mendatangkan laknat itu kelak memasukkan ke dalamnya celaka yang besar, sehingga busunglah perutnya dan cengkunglah pahanya, maka perempuan itulah menjadi suatu kutuk di antara bangsanya. 28.   Tetapi jikalau perempuan itu tiada mencemarkan dirinya, melainkan sucilah ia dari pada salah, maka satupun celaka tiada ia kena dan dalam hal kawinnya iapun akan berbiak adanya. 29.   Maka inilah hukum gairat, jikalau seorang perempuan di bawah kuasa lakinya telah menyimpang dan telah mencemarkan dirinya, 30.   atau jikalau nafsu gairat telah berlaku atas seorang laki-laki dan cemburuanlah ia akan bininya; hendaklah dihadapkannya bininya itu kepada hadirat Tuhan dan diperbuat imam akan dia setuju dengan segala hukum ini. 31.   Maka dalam itupun yang laki itu suci dari pada salah, tetapi yang bini itu akan menanggung salahnya.

MZM 113

1.   Haleluyah! pujilah, hai kamu hamba Tuhan! pujilah kamu akan nama Tuhan. 2.   Segala puji bagi nama Tuhan dari sekarang sampai selama-lamanya. 3.   Maka dari pada terbit matahari sampai kepada masuknya biarlah nama Tuhan dipuji-puji. 4.   Bahwa tinggilah Tuhan di atas segala bangsa, dan kemuliaan-Nyapun di atas segala langit. 5.   Siapa gerangan seperti Tuhan, Allah kami, yang bersemayam begitu tinggi? 6.   Yang menilik ke bawah dalam langit dan di atas bumi; 7.   yang mengangkat akan orang hina dari dalam lebu, dan yang meninggikan orang miskin dari dalam abu. 8.   Hendak mendudukkan dia bersama-sama dengan penghulu umat-Nya. 9.   Yang mendudukkan orang mandul itu di antara orang isi rumah, menjadi ibu beberapa anak dengan sukacita hatinya: Haleluyah!

MZM 114

1.   Tatkala orang Israel keluar dari Mesir dan isi rumah Yakub dari antara suatu bangsa yang lain bahasanya, 2.   jadilah Yehuda akan kesucian-Nya dan orang Israel akan pemerintahan-Nya. 3.   Serta terlihatlah laut akan hal itu, maka surutlah ia, dan Yardenpun kembali ke hulunya. 4.   Segala gunung berlompatan seperti domba jantan, dan segala bukitpun seperti anak kambing. 5.   Apakah padamu, hai laut! maka engkau surut? hai Yarden! maka engkau kembali ke hulumu? 6.   Hai segala gunung! maka kamu berlompatan seperti domba jantan? hai bukit! maka kamupun seperti anak kambing? 7.   Gentarlah, hai bumi! di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan hadirat Allah Yakub! 8.   Yang telah mengubahkan batu gunung menjadi pancaran air, dan batu besipun menjadi mata air adanya.

MZM 115

1.   Bukannya kami, ya Tuhan! bukannya kami, melainkan nama-Mu jua permuliakanlah, oleh karena kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu. 2.   Mengapa gerangan orang kafir kelak berkata demikian: Di manakah Allah mereka itu sekarang? 3.   Bahwasanya Allah kami adalah dalam sorga, maka Iapun berbuat segala sesuatu yang dikehendaki-Nya. 4.   Adapun segala berhala mereka itu dari pada perak atau emas, ia itu perbuatan tangan manusia adanya. 5.   Adalah padanya suatu mulut, tetapi tiada ia dapat berkata-kata; adalah padanya mata, tetapi tiada ia dapat melihat. 6.   Telingapun adalah padanya, tetapi tiada ia dapat mendengar; adalah hidung padanya, tetapi tiada ia dapat mencium. 7.   Maka iapun bertangan, tetapi tiada dapat menjamah; ia berkaki, tetapi tiada dapat berjalan dan tiada ia tahu memberi bunyi suara dari dalam kerongkongannya. 8.   Biarlah segala orang yang memperbuat dia itu menjadi sebagainya; demikianpun segala orang yang harap padanya. 9.   Hai Israel, hendaklah engkau harap pada Tuhan; maka Ialah pertolongannya dan perisainya. 10.   Hai segala isi rumah Harun! haraplah pada Tuhan; maka Iapun pertolongannya dan perisainya. 11.   Hai kamu sekalian yang takut akan Tuhan! haraplah kamu pada Tuhan, maka Ialah pertolongannya dan perisainya. 12.   Bahwa Tuhan juga ingat akan kami; maka Iapun akan memberi berkat kepada isi rumah Israel, Iapun akan memberi berkat kepada isi rumah Harun. 13.   Maka Iapun akan memberi berkat kepada segala orang yang takut akan Tuhan, baik besar baik kecil! 14.   Maka Tuhan akan memperbanyakkan berkat-Nya atas kamu, yaitu atas kamu dan atas anak-anakmupun. 15.   Keberkatanlah kiranya kamu sekalian bagi Tuhan, yang telah menjadikan langit dan bumi. 16.   Adapun langit itu, maka Tuhan juga yang empunya dia, tetapi bumi ini telah dikaruniakan-Nya kepada segala anak Adam. 17.   Bahwa orang-orang mati itu tiada akan memuji Tuhan, demikianpun tiada segala orang yang telah turun ke dalam tempat yang sunyi. 18.   Melainkan kami ini memuji Tuhan dari pada sekarang sampai selama-lamanya. Haleluyah!

RM 14

1.   Adapun orang yang lemah imannya itu kamu sambutlah, tetapi bukannya dengan maksud berbalah-balah di dalam hal yang waham. 2.   Sebab ada orang yang yakin boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya itu makan sayur-sayuran sahaja. 3.   Biarlah orang yang makan itu jangan meringankan orang yang tiada makan, dan biarlah orang yang tiada makan itu jangan menyalahkan orang yang makan, sebab Allah telah menerima dia. 4.   Siapakah engkau ini yang menyalahkan hamba orang lain? Maka kepada tuannya sendirilah baik ia tegak atau rebah; tetapi ia akan tetap tegak, karena Tuhan berkuasa menegakkan dia. 5.   Maka ada juga orang yang membedakan satu hari lebih indah daripada hari yang lain, tetapi ada yang lain pula mensifatkan tiap-tiap hari itu sama sahaja. Hendaklah masing-masing yakin di dalam hatinya sendiri. 6.   Siapa yang memegang hari itu, biarlah dipegangnya karena Tuhan, dan siapa yang makan itu, biarlah ia makan karena Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah; dan siapa yang tiada mau makan itu, biarlah ia tiada mau makan karena Tuhan, dan mengucap syukur kepada Allah juga. 7.   Karena di antara kita seorang pun tiada yang hidup bagi dirinya sendiri, dan seorang pun tiada yang mati bagi dirinya sendiri. 8.   Karena jikalau kita hidup, kita hidup bagi Tuhan, atau jikalau kita mati, kita mati bagi Tuhan. Sebab itu jikalau kita hidup atau mati sekalipun, kita ini milik Tuhan. 9.   Karena bagi maksud inilah Kristus telah mati dan hidup balik, supaya Ia memerintah menjadi Tuhan atas orang yang sudah mati dan yang hidup. 10.   Tetapi engkau ini, apakah sebabnya engkau menyalahkan saudaramu? Atau engkau, apakah sebabnya engkau memudahkan saudaramu pula? Karena kita sekalian kelak akan menghadap kursi pengadilan Allah. 11.   Karena adalah tersurat: Demi hidup-Ku ini firman Tuhan, bahwa tiap-tiap lutut akan bertelut kepada-Ku, dan tiap-tiap lidah akan mengaku kepada Allah. 12.   Oleh yang demikian, maka masing-masing kita wajib akan memberi kira-kira kelak dari hal dirinya sendiri kepada Allah. 13.   Sebab itu, biarlah jangan kita lagi bertuduh-tuduhan sama sendiri, melainkan terlebih baik kamu memutuskan ini: Bahwa jangan seorang memberi syak atau sakit hati kepada saudara itu. 14.   Maka aku tahu dan yakin di dalam Tuhan Yesus, bahwa suatu pun tiada yang najis sendiri, melainkan kepada orang yang menyangkakan apa-apa najis, maka kepadanyalah najis. 15.   Karena jikalau saudaramu berdukacita oleh sebab makananmu itu, maka bukannya lagi engkau menurut jalan kasih. Janganlah membinasakan dia oleh sebab makananmu itu, sebab karena dia itu Kristus sudah mati. 16.   Sebab itu janganlah yang baik bagimu itu dikeji orang, 17.   karena kerajaan Allah itu bukannya hal makan minum, melainkan kebenaran dan sejahtera dan kesukaan di dalam Rohulkudus. 18.   Karena siapa yang taat kepada Kristus di dalam hal itu, maka ialah yang diperkenan oleh Allah dan diindahkan oleh manusia. 19.   Sebab itu biarlah kita menuntut barang yang mendatangkan sejahtera dan meneguhkan iman kita di antara sama sendiri. 20.   Janganlah merusakkan perbuatan Allah oleh sebab makanan. Segala makanan itu memang suci, tetapi salahnya bagi orang yang makan itu dengan syak. 21.   Baiklah jangan makan daging, atau minum air anggur, atau sebarang apa pun, yang saudaramu itu menaruh syak. 22.   Adapun iman yang ada padamu itu, peganglah bagi dirimu di hadapan Allah. Berbahagialah orang yang tiada menyalahkan dirinya atas hal yang disangkakannya baik. 23.   Tetapi siapa yang makan dengan waswas, ialah terhukum, sebab bukannya beralaskan iman. Maka barang sesuatu yang tiada beralaskan iman, itu dosa.

Sistem Design By