Alpet 2022
Terjemahan Lama
1. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: 2. Katakanlah olehmu kepada segenap sidang bani Israel firman ini: Hendaklah kamu suci, karena sucilah Aku, Tuhan, Allahmu! 3. Maka hendaklah masing-masing orang memberi hormat akan ibu bapanya dan memeliharakan sabat-Ku: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! 4. Dan jangan kamu berpaling kepada dewa-dewa dan jangan kamu memperbuatkan berhala perbuatan tuangan: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! 5. Maka apabila kamu mempersembahkan kepada Tuhan korban syukur, hendaklah kamu mempersembahkan dia dengan keridlaan hatimu. 6. Maka pada hari yang kamu mempersembahkan dia dan pada keesokan harinya hendaklah ia itu dimakan, tetapi barang yang tinggal sampai lusanya itu hendaklah dibakar habis dengan api. 7. Maka jikalau kiranya lusanya dimakan dari padanya, ia itu suatu perkara yang keji dan tiada diperkenankan. 8. Maka barangsiapa yang makan dia, ia itu akan menanggung salahnya, sebab dihinakannya kesucian Tuhan, maka orang itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. 9. Maka apabila kamu menuai hasil tanahmu, jangan kamu menuai habis-habis segala ujung tanahmu dan jangan kamu memungut barang yang ketinggalan dari pada penuaianmu itu. 10. Jangan kamu memetik buah-buah anggurmu sampai pada kedua kalinya dan buah-buah yang telah luruh itu jangan kamu pungut, melainkan hendaklah kamu membiarkan dia bagi orang yang papa dan yang dagang: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! 11. Jangan kamu mencuri, dan jangan kamu berdusta, dan jangan kamu menipu seorang akan seorang. 12. Dan jangan kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, karena demikian kamu menghinakan nama Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! 13. Jangan kamu menganiayakan samamu manusia, atau merampas barang-barangnya, dan uang pembayar upah orang upahanmu jangan bermalam sertamu sampai pagi hari. 14. Jangan kamu mengutuki orang tuli dan jangan kamu meletakkan kesentuhan di hadapan orang buta, melainkan hendaklah kamu takut akan Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! 15. Jangan kamu lalim dalam hukum; jangan kamu memandang akan muka orang kecil atau mengindahkan muka orang besar, melainkan hendaklah kamu membenarkan hal samamu manusia dengan adil. 16. Jangan kamu berjalan keliling di antara bangsamu bagaikan orang penuduh, dan jangan kamu bangkit akan menuntut darah samamu manusia: Bahwa Akulah Tuhan! 17. Jangan dalam hatimu ada dengki akan saudaramu, melainkan hendaklah kamu menegur samamu manusia dengan nyata-nyata, maka tiada salah tertanggung atasmu karena sebabnya. 18. Jangan kamu membalas jahat atau berdendam akan bani bangsamu, melainkan hendaklah kamu mengasihi akan samamu manusia seperti akan dirimu sendiri: Bahwa Akulah Tuhan! 19. Hendaklah kamu memeliharakan hukum-Ku, jangan kamu menjodohkan dua jenis binatangmu yang berlainan, dan jangan kamu menaburi bendangmu dengan dua jenis biji-bijian, dan jangan kamu berpakaikan pakaian tenunan dua macam benang. 20. Maka jikalau seorang berseketiduran dengan seorang perempuan yang sahaya adanya dan yang telah diberi kepada orang akan gundiknya, tetapi ia belum ditebus dan belum dimerdekakan, maka hendaklah keduanya disiksa dengan disesah, tetapi jangan mereka itu dibunuh, tegal belum ia dimerdekakan. 21. Setelah itu maka hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan korban karena salahnya di pintu kemah perhimpunan, yaitu seekor domba jantan akan korban karena salahnya. 22. Maka oleh imam akan diadakan gafirat atasnya dengan domba jantan akan korban karena salah di hadapan hadirat Tuhan, sebab dosa yang telah dibuatnya, maka dosa yang telah dibuatnya itu akan diampuni kepadanya. 23. Maka apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri itu dan kamu menanam segala jenis pokok buah-buah, maka hendaklah buahnya yang muda-muda itu seperti dikhatankan kulupnya, tiga tahun lamanya hendaklah kamu membilangkan dia seperti belum dikhatankan, dan janganlah kamu makan dari padanya. 24. Maka pada tahun yang keempat segala buahnya akan suci adanya, suatu persembahan puji-pujian bagi Tuhan. 25. Tetapi pada tahun yang kelima bolehlah kamu makan buahnya serta memungut hasilnya bagi dirimu: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! 26. Jangan kamu makan barang sesuatu yang darah adanya, dan jangan kamu menyidik pesona seranah atau melihat dalam nujum. 27. Jangan kamu mencukur rambut kepalamu keliling sehingga tinggal jambul sahaja, dan jangan kamu merusakkan ujung janggutmu. 28. Jangan kamu menoreh tubuhmu karena sebab seorang yang mati, dan jangan kamu menyelarkan tubuhmu dengan barang sesuatu tulisan: Bahwa Akulah Tuhan. 29. Jangan kamu menghinakan anakmu perempuan dengan menaruh akan dia bagaikan sundal, supaya negeri itu jangan dipenuhi dengan persundalan dan perbuatan yang keji. 30. Hendaklah kamu memeliharakan sabat-Ku dan mengindahkan tempat-Ku yang suci itu: Bahwa Akulah Tuhan! 31. Dan jangan kamu berpaling kepada orang petenung atau orang yang manaruh hikmat iblis, jangan kamu mencahari mereka itu hendak menajiskan dirimu dengan dia: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! 32. Di hadapan orang berambut putih hendaklah kamu bangkit berdiri; berilah hormat akan orang tua, dan takutlah kamu akan Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! 33. Maka apabila seorang dagang duduk menumpang di antara kamu dalam negerimu jangan kamu mengusik akan dia. 34. Biarlah orang dagang yang duduk menumpang di antara kamu itu dipandang olehmu bagaikan anak bumi juga dan dikasihi olehmu bagaikan kasih kamu akan dirimu sendiri, karena dahulu kamupun orang daganglah di negeri Mesir: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! 35. Jangan kamu merugikan orang dalam hukum dengan ukuran atau dengan timbangan atau dengan sukatan. 36. Maka hendaklah kamu menaruh akan neraca yang betul dan akan buah timbangan yang betul dan akan efa yang betul dan akan hin yang betul: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu ke luar dari negeri Mesir. 37. Maka sebab itu hendaklah kamu memeliharakan segala hukum-Ku dan segala firman-Ku, dan perbuatlah akan dia: Bahwa Akulah Tuhan!
1. Nyanyian mazmur bagi bani Korah. -- Bahwa alasnya adalah di atas bukit kesucian. 2. Maka Tuhanpun suka akan pintu gerbang Sion terlebih dari pada segala tempat kediaman Yakub. 3. Beberapa perkara yang mulia-mulia dikatakan dari halmu, hai negeri Allah! -- Selah. 4. Bahwa Aku akan menyebutkan Rahab dan Babil di antara mereka yang mengenal akan Daku; bahwasanya orang Filistin dan Tsur dengan orang Kusy sekalian itu sudah jadi di sana. 5. Maka dari hal Sion akan dikatakan oranglah: Bahwa orang itu dan orang ini telah jadi dalamnya; maka Allah yang Mahatinggi juga akan meneguhkan dia. 6. Maka Tuhan akan membilang mereka itu apabila disuratkan-Nya segala bangsa, sambil firman-Nya sekalian itu sudah jadi di sana. -- Selah. 7. Maka orang yang menyanyi dan yang menari ramai-ramai dan lagi segala pancarankupun akan ada di dalammu.
1. Nyanyian mazmur dari pada bani Korah bagi biduan besar, pada Mahalat Leanot, karangan Heman, orang Ezrahi itu. (88-2) Ya Tuhan Allah, ya pohon selamatku! pada siang dan malam aku berseru di hadapan-Mu. 2. (88-3) Biarlah kiranya doaku sampai ke hadapan hadirat-Mu; berilah telinga akan seruku. 3. (88-4) Karena hatikupun telah puas-puas dengan kesukaran, dan nyawaku telah hampirlah kepada alam barzakh. 4. (88-5) Bahwa aku ini telah masuk bilangan orang yang turun ke dalam liang lahad, dan adalah halku seperti seorang yang tiada bergaya, 5. (88-6) yang diasingkan serta dengan orang mati, seperti orang terbunuh yang berbaring dalam kubur, yang tiada lagi Engkau ingat akan dia, sudah tercerai jauh dari pada tangan-Mu. 6. (88-7) Maka Engkau telah menaruhkan daku dalam lobang tanah yang terkebawah, dalam kegelapan tempat yang tiada terduga. 7. (88-8) Maka segala keberatan murka-Mu menekan aku, dan dengan segala ombak-Mu Engkau meliputi aku. -- Selah. 8. (88-9) Maka Engkau telah menjauhkan segala kekenalanku dari padaku, dan Engkau telah menjadikan daku suatu kebencian besar kepada mereka itu; bahwa akulah terkurung dengan tiada dapat keluar pula. 9. (88-10) Bahwa mataku balut dari karena aniaya; ya Tuhan! aku berseru kepada-Mu sepanjang hari serta aku menadahkan tanganku kepada-Mu. 10. (88-11) Engkau akan berbuat ajaib akan orang matikah? bolehkah orang yang telah mati itu berbangkit pula serta memuji akan Dikau? -- Selah. 11. (88-12) Bolehkah kemurahan-Mu dimasyhurkan orang dalam kubur? dan setia-Mu dalam tempat kebinasaan? 12. (88-13) Bolehkah segala ajaib-Mu itu diketahui dalam tempat gelap, dan kebenaran-Mu dalam negeri yang tiada berperingatan lagi? 13. (88-14) Tetapi aku ini, ya Tuhan! berseru kepada-Mu, dan pada pagi hari doaku datanglah ke hadapan hadirat-Mu. 14. (88-15) Ya Tuhan! mengapa gerangan Engkau menolak jiwaku serta menyembunyikan hadirat-Mu dari padaku? 15. (88-16) Bahwa aku ini dalam kesukaran dan kemati-matian mulai dari pada kecilku, dan aku menanggung segala bala-Mu, dan hatikupun putus asa. 16. (88-17) Maka kehangatan murka-Mu itu meliputi aku, dari segala hebat-Mu itu membinasakan daku. 17. (88-18) Maka semuanya itu mengelilingi aku seperti air pada sepanjang hari, dan dikepungnya akan daku pada segala pihak. 18. (88-19) Bahwa segala kekasih dan sahabat telah Kaujauhkan dari padaku; hanya kegelapan itulah taulanku adanya.
1. Jikalau demikian, apakah kelebihan orang Yahudi? Atau apakah faedahnya sunat itu? 2. Banyaklah di dalam berbagai-bagai peri. Pertama-tama sebab segala firman Allah sudah diamanatkan kepada mereka itu. 3. Karena apakah halnya? Jikalau beberapa orang menjadi tiada beriman, dapatkah ketiadaan iman mereka itu membatalkan setiawan Allah? 4. Sekali-kali tidak, melainkan Allah itu benar, tetapi segala manusia pembohong, seperti yang tersurat ini: Supaya Engkau nyata benar di dalam firman-Mu, dan menang apabila Engkau disalahkan orang. 5. Tetapi jikalau kesalahan kita menyatakan keadilan Allah, apakah hendak kita katakan? Lalimkah Allah menurunkan murka-Nya? (aku berkata ini cara manusia). 6. Sekali-kali tidak, karena jikalau demikian, bagaimanakah Allah menghakimkan dunia ini? 7. Tetapi jikalau kebenaran Allah oleh sebab dustaku itu melimpah kepada kemuliaan-Nya, apakah sebabnya aku lagi dihukumkan seperti orang berdosa? 8. Dan apakah sebabnya kami tiada berkata (seperti kami difitnahkan oleh beberapa orang bahwa kami sudah berkata), "Biarlah kita berbuat jahat, supaya baiknya datang?" maka mereka itu terkena hukum dengan adil. 9. Sekarang bagaimanakah? Adakah kita orang Yahudi menaruh suatu kelebihan? Sekali-kali tidak, karena dahulu kami sudah menyalahkan orang Yahudi dan juga orang Gerika, bahwa mereka itu sekalian tertakluk ke bawah dosa; 10. seperti yang tersurat demikian ini: Bahwa tiadalah seorang yang benar, bahkan, seorang pun tiada, 11. tiadalah seorang yang berakal, tiadalah seorang yang menuntut akan Allah; 12. sekalian mereka itu sudah menyimpang ke lain, sekaliannya itu menjadi sia-sia; tiadalah seorang yang berbuat kebajikan, bahkan, seorang pun tidak; 13. maka kerongkongnya itu seperti kubur yang terbuka; dengan lidahnya mereka itu membuat tipu daya, maka bisa ular tedung itu ada di bibirnya, 14. dan mulutnya penuh dengan kutuk dan kebengisan, 15. kakinya pantas pada menumpahkan darah orang; 16. segala jalannya mendatangkan kebinasaan dan kemalangan; 17. dan jalan sejahtera tiada dikenalnya; 18. maka ketakutan akan Allah tiada di hadapan matanya. 19. Tetapi kita ketahui: Bahwa seberapa banyak yang dikatakan di dalam Taurat, itulah yang dikatakan kepada orang yang takluk di bawah hukum Taurat, supaya tiap-tiap mulut orang boleh dikatupkan dan seisi dunia ini jatuh ke bawah hukuman Allah. 20. Karena dengan melakukan hukum Taurat tiada seorang pun dibenarkan; sebab dari dalam Taurat itu datang pengenalan dosa sahaja. 21. Tetapi sekarang dengan tiada bertaurat sudah dinyatakan kebenaran Allah, yang disaksikan oleh Taurat dan nabi-nabi, 22. yaitu kebenaran Allah oleh sebab iman kepada Yesus Kristus untuk sekalian orang yang percaya; karena tiada perbedaan, 23. sebab sekaliannya sudah berbuat dosa dan kurang kemuliaan daripada Allah, 24. serta dibenarkan cara karunia sahaja, dengan anugerah Allah, oleh sebab penebusan yang ada di dalam Yesus Kristus, 25. yang di hadapan Allah menjadi pendamai dengan jalan iman kepada darah-Nya, akan menunjukkan kebenaran-Nya, sebab dibiarkan-Nya segala dosa yang terdahulu di dalam masa panjang sabar Allah, 26. akan menunjukkan kebenaran-Nya itu pada masa ini, bahwa Ia sendiri ada adil, dan Ia membenarkan pula orang yang menaruh iman kepada Yesus. 27. Jikalau begitu, di manakah kemegahan itu? Itu sudah ditolak. Atas hukum manakah? Atas hukum melakukan syariat Tauratkah? Bukan, melainkan atas hukum iman. 28. Sebab itu kami sifatkan, bahwa orang dibenarkan oleh iman, bukan dengan melakukan syariat Taurat. 29. Atau adakah Allah itu Tuhan orang Yahudi sahaja? Bukankah Ia itu Tuhan orang kafir juga? Bahkan, untuk orang kafir itu juga. 30. Karena Allah itu memang Esa, yang akan membenarkan orang yang bersunat dari sebab iman, dan orang yang tiada bersunat itu pun oleh sebab iman. 31. Jikalau begitu, adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Sekali-kali tidak, melainkan kami meneguhkan Taurat.