Minggu, 12 Mei

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

BIL 30:1-31:24
AMS 12-13
1KOR 15:20-58

BIL 30 1-16

1.   Bermula, maka kata Musa kepada segala penghulu suku bani Israel demikian: Bahwa inilah firman yang telah dikatakan Tuhan: 2.   Apabila seorang laki-laki telah bernazar kepada Tuhan atau telah berjanji dengan sumpah hendak menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu, maka jangan ia mungkir akan janjinya, barang apapun baik yang telah keluar dari pada mulutnya tak akan jangan disampaikannya juga. 3.   Tetapi adapun seorang perempuan, apabila ia bernazar kepada Tuhan atau berjanji hendak menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu pada masa ia lagi dalam rumah bapanya seperti anak dara, 4.   maka nazarnya atau janjinya dari hal menjauhkan dirinya kedengaranlah kepada bapanya dan bapanya diam akan dia dari hal itu, maka tak akan jangan segala nazarnya ditetapkan juga dan segala janjinya dari hal hendak menjauhkan dirinya itupun ditetapkan adanya. 5.   Tetapi jikalau bapanya mengatakan dia kurang pikir pada hari didengarnya nazarnya atau janjinya dari hal menjauhkan dirinya, maka tiada ia itu ditetapkan, bahwa Tuhan juga akan mengampuni dia, sebab bapanya telah mengatakan dia kurang pikir. 6.   Maka jikalau ia bini orang, lalu bernazar atau mulutnya terbuka dengan kurang pikir hendak berjanji menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu, 7.   dan kedengaranlah ia itu kepada lakinya, maka jikalau ini diam pada hari didengarnya itu, niscaya segala nazarnya ditetapkan juga dan segala janjinya dari hal hendak menjauhkan dirinya itupun ditetapkan adanya. 8.   Tetapi jikalau lakinya pada hari yang didengarnya itu mengatakan dia kurang pikir dan ditiadakan lakinya nazar yang ditanggungnya atau janji mulutnya dengan kurang pikir hendak menjauhkan dirinya dari barang sesuatu, niscaya Tuhan akan mengampuni dia. 9.   Tetapi nazar seorang perempuan janda atau perempuan yang dibuang, dan lagi janjinya dari hal menjauhkan dirinya, ia itu ditanggungkan juga atasnya. 10.   Tetapi jikalau lagi ia dalam rumah lakinya telah bernazar atau berjanji dengan sumpah hendak menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu, 11.   dan kedengaranlah ia itu kepada lakinya, maka diamlah ia akan dia dan tiada dikatakannya kurang pikir, maka segala nazarnya itu akan ditetapkan dan segala janjinya dari hal hendak menjauhkan dirinya itupun ditetapkan juga adanya. 12.   Tetapi jikalau ia itu ditiadakan oleh lakinya pada hari kedengaranlah ia itu kepadanya, maka segala yang telah keluar dari pada mulutnya, baik nazar baik janji dari hal menjauhkan dirinya itu tiada ditetapkan, sebab lakinya telah meniadakannya dan Tuhanpun akan mengampuni dia. 13.   Adapun segala nazar atau segala janji dari hal menjauhkan diri akan merendahkan hati, maka lakinya juga akan menetapkannya, dan lakinyapun akan meniadakannya. 14.   Maka jikalau lakinya telah diam akan dia sekalipun dari pada sehari datang kepada sehari dan ditetapkannya begitu segala nazarnya dan segala janjinya dari hal menjauhkan dirinya, ia itu ditetapkannya sebab diamlah ia akan dia pada hari kedengaranlah ia itu kepadanya. 15.   Maka jikalau ditiadakannya juga setelah sudah kedengaranlah ia itu kepadanya, maka iapun akan menanggung salahnya. 16.   Maka sekalian inilah hukum undang-undang yang firman Tuhan kepada Musa antara seorang laki dengan bininya dan seorang bapa dengan anaknya perempuan yang lagi anak dara dalam rumah bapanya.

BIL 31 1-24

1.   Sebermula, maka firman Tuhan kepada Musa demikian: 2.   Tuntutlah bela bani Israel akan orang Midiani, kemudian engkau akan pulang kelak kepada asalmu. 3.   Maka kata Musa kepada orang banyak itu demikian: Hendaklah dari pada kamu beberapa orang pilihan pergi perang dan mendatangi orang Midiani akan menuntut bela Tuhan kepada orang Midiani itu. 4.   Maka dari pada tiap-tiap suku bangsa bani Israel seribu orang hendaklah kamu suruh pergi perang. 5.   Maka dikerahkanlah dari pada beribu-ribu orang Israel itu segala orang yang amat perkasa, yaitu seribu orang dari pada tiap-tiap suku, jadi dua belas ribu orang pilihan bagi peperangan. 6.   Maka disuruhkanlah Musa akan mereka itu seribu orang dari pada tiap-tiap suku bangsa kepada perang itu, baik mereka itu baik Pinehas bin Eliazar, yang imam, kepada perang itu, maka perkakas tempat suci, dan segala nafiri bunyi-bunyian adalah pada tangannya. 7.   Maka berperanglah mereka itu dengan orang Midiani, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa, dibunuhnya segala orang laki-laki. 8.   Kecuali segala orang lain yang diparangkannya, dibunuhnya pula raja-raja orang Midiani, yaitu Ewi dan Rekim dan Zur dan Hur dan Reba, lima orang raja Midiani, dan lagi Bileam bin Beorpun dibunuhnya dengan pedang. 9.   Maka oleh bani Israel ditawan akan segala perempuan orang Midiani dan akan segala anak-anaknya dan segala kendaraannya dan segala binatangnya dan segala harta bendanyapun dirampasnya. 10.   Maka segala kotanya dan tempat kedudukannya dan kubunya dibakarnya habis dengan api. 11.   Maka diambilnya segala jarahan dan segala rampasan dari pada orang dan binatang, 12.   dibawanya kepada Musa dan kepada Eliazar dan kepada sidang bani Israel; segala tawanan dan rampasan dan jarahan dibawanya ke tempat tentara di padang-padang Moab, yang di tepi Yarden bertentangan dengan Yerikho. 13.   Maka Musapun dan Eliazar, yang imam, dan segala penghulu sidang itu pergi mendapatkan mereka itu di luar tempat tentara. 14.   Maka sangat amarahlah Musa akan segala hulubalang tentara itu, akan segala penghulu atas orang seribu dan akan penghulu atas orang seratus, yang kembali dari pada peperangan itu. 15.   Maka kata Musa kepada mereka itu: Mengapa kamu hidupi segala perempuan ini? 16.   Bahwasanya perempuan ini juga yang menjadi sebab bani Israel telah undur dari pada Tuhan dengan jahatnya pada masa diturutnya kata Bileam dalam perkara Peor, sehingga bala itu sudah datang atas sidang umat Tuhan. 17.   Sebab itu bunuhlah segala yang laki-laki di antara anak-anak itu dan bunuhlah segala perempuan yang sudah tahu bersetubuh dengan orang laki-laki. 18.   Tetapi segala yang perempuan di antara anak-anak dan segala perempuan yang belum tahu bersetubuh dengan orang laki-laki itu hendaklah kamu hidupi bagi dirimu. 19.   Maka akan kamu ini, hendaklah kamu tinggal di luar tempat tentara itu tujuh hari lamanya; barangsiapa telah membunuh orang dan barangsiapa telah menjamah orang yang dibunuh itu, hendaklah kamu menyucikan dirimu dari pada dosa pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuhpun, baik kamu sendiri baik segala yang telah kamu tawani. 20.   Dan lagi segala pakaian dan segala barang kulit dan segala yang diperbuat dari pada bulu kambing dan segala serba kayu itu hendaklah kamu sucikan dari pada najasatnya. 21.   Maka kata Eliazar, yang imam itu, kepada segala orang perang yang telah datang dari pada peperangan: Inilah hukum undang-undang yang firman Tuhan kepada Musa: 22.   Adapun segala emas dan perak dan tembaga dan besi dan timah putih dan timah hitam, 23.   segala perkara yang tahan api hendaklah kamu masukkan ke dalam api, supaya sucilah itu, kendatilah demikian hendak juga ia itu disucikan dari pada najasatnya oleh air kesucian, maka segala yang tiada boleh tahan api itu hendaklah kamu celupkan dalam air. 24.   Dan lagi hendaklah kamu membasuhkan pakaianmu pada hari yang ketujuh itu, supaya sucilah kamu, kemudian bolehlah kamu masuk ke dalam tempat tentara.

AMS 12

1.   Barangsiapa yang suka akan pengajaran, ia itu suka akan pengetahuan, tetapi orang yang benci akan tegur, ia itu bodoh adanya. 2.   Orang yang baik itu beroleh keridlaan dari pada Tuhan, tetapi orang yang menaruh akal jahat itu dihukumkannya. 3.   Bahwa orang tiada ditetapkan dengan kejahatan, tetapi akar orang yang benar tiada tergerakkan. 4.   Seorang bini yang baik budi ia itu seolah-olah makota lakinya, tetapi bini yang mendatangkan malu, ia itu seperti bisa dalam tulang-tulangnya. 5.   Pikiran orang yang benar itulah betul, tetapi ikhtiar orang jahat itu penipu adanya. 6.   Perkataan orang jahat itu mengendap hendak menumpahkan darah orang, tetapi lidah orang benar itu dapat memeliharakan orang. 7.   Jikalau orang jahat ditumbang sehingga lenyaplah ia, maka tetaplah adanya rumah orang yang benar. 8.   Bahwa orang akan dikenangkan sebab budinya, tetapi orang yang degil hatinya itu akan dibenci. 9.   Orang yang sangka akan dirinya kecil, tetapi adalah hamba juga padanya, ia itu baik dari pada orang yang sangka akan dirinya besar, tetapi ia kekurangan makan. 10.   Bahwa orang yang benar itu mengindahkan nyawan binatangnya, tetapi segala kemurahan orang jahat itu bengis adanya. 11.   Barangsiapa yang mengusahakan tanahnya, ia itu akan dikenyangkan dengan makanan, tetapi orang yang menurut orang sia-sia, ia itu kurang akal. 12.   Bahwa orang jahat itu menuju jaring orang jahat, tetapi akar orang yang benar makin lama makin banyak buahnya. 13.   Bahwa orang jahat itu kena jerat oleh salah perkataannya, tetapi orang yang tiada bersalah itu akan keluar dari pada kesukaran. 14.   Dari pada buah-buah mulut tiap-tiap orang dikenyangkan dengan kebaikan, seperti upah diberikan akan dia sebab pekerjaan tangannya. 15.   Bahwa jalan orang bodoh itu betul kepada pemandangan matanya sendiri, tetapi orang yang menurur nasehat ia itu berbudi. 16.   Bahwa amarah orang bodoh itu nyatalah pada sebentar juga, tetapi orang yang bijaksana itu, menudungi malu. 17.   Barangsiapa yang kasih akan benar ia itu menyatakan hukum, tetapi seorang saksi dusta itu menyatakan tipu. 18.   Adalah orang yang punya perkataan kurang ditimbang, seperti keris yang menikam tajamnya, tetapi lidah orang yang berbudi itu seumpama obat adanya. 19.   Bahwa lidah yang berkata benar itu akan dikekalkan selama-lamanya, tetapi lidah pembohong itu tahan hanya sekejap mata jua. 20.   Bahwa tipu adalah dalam hati orang yang berniat jahat, tetapi pada orang yang membicarakan perdamaian itu adalah maksud yang baik. 21.   Bahwa tiada kejahatan berlaku atas orang yang benar, tetapi orang fasik itu mengandung sarat dengan kejahatan. 22.   Bahwa lidah bercabang itu kebencian kepada Tuhan, tetapi orang yang berlaku dengan tulus hatinya itulah kesukaannya. 23.   Seorang yang bijaksana itu menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bodoh itu berseru-serukan kebodohan. 24.   Bahwa tangan orang rajin akan memerintah, tetapi si pemalas itu akan membayar bunga. 25.   Percintaan dalam hati orang itu menindih akan dia, tetapi perkataan yang baik dapat mempersenangkan hatinya. 26.   Bahwa orang yang benar itu terlebih mulia adanya dari pada segala kawannya; maka orang jahat disesatkan oleh jalannya sendiri. 27.   Bahwa seorang pemalas tiada akan menggoreng perburuannya, tetapi harta benda orang rajin itu amat limpah adanya. 28.   Pada jalan kebenaran adalah selamat, dan jalan itulah yang tiada menuju kematian.

AMS 13

1.   Bahwa seorang anak yang berbudi itu menurut pengajaran bapanya, tetapi seorang angkara tiada suka mendengar tegur. 2.   Tiap-tiap orang akan makan barang yang baik dari pada buah mulutnya, tetapi nyawa orang khianat akan makan kekerasan. 3.   Barangsiapa yang menunggui lidahnya, ia itu memeliharakan nyawanya, tetapi orang yang membukakan bibirnya luas-luas itu kelak akan binasa. 4.   Bahwa hati si pemalas itu ingin, maka satupun tiada, tetapi hati orang rajin itu dikenyangkan baik-baik. 5.   Bahwa orang yang benar itu benci akan perkataan dusta, tetapi orang jahat membusukkan dan mempermalukan dirinya. 6.   Bahwa kebenaran itu memeliharakan orang yang jalannya betul, tetapi kejahatan menumbangkan orang yang berdosa. 7.   Adalah orang yang membuat dirinya kaya, maka satupun tiada padanya, dan adalah pula orang yang membuat dirinya miskin, maka padanya adalah banyak harta benda. 8.   Bahwa tebusan nyawa orang ia itu kekayaannya, tetapi orang miskin tiada mendengarkan nista. 9.   Bahwa terang orang benar akan bercahaya, tetapi pelita orang jahat kelak akan dipadamkan. 10.   Dengan congkak diadakan orang tengkar belaka, tetapi hikmat adalah serta dengan orang yang mendapat ikhtiar yang baik. 11.   Bahwa kekayaan yang diperoleh dengan sia-sia, itu kelak akan dihabiskan, tetapi orang yang mengumpulkan dengan lelah tangannya itu akan menambahkan dia. 12.   Bahwa harap yang dipertangguhkan itu mempersakiti hati, tetapi apabila niat itu sampai, itulah pohon selamat. 13.   Barangsiapa yang benci akan firman, ia itu kelak akan binasa, tetapi orang yang takut akan hukum itu, ia itu kelak mendapat pahalanya. 14.   Bahwa pengajaran orang yang berbudi itulah mata air selamat, akan melepaskan orang dari pada jerat maut. 15.   Akal budi yang baik itu mengadakan keridlaan, tetapi jalan orang durhaka itu sukar adanya. 16.   Barangsiapa yang bijaksana, ia itu melakukan dirinya dengan berpengetahuan, tetapi orang bodoh menyatakan bodohnya. 17.   Utusan yang jahat itu mendatangkan celaka, tetapi seorang pesuruhan yang setiawan itu seumpama obat adanya. 18.   Kepapaan dan malu itulah bahagian orang yang menolak akan pengajaran, tetapi diberi hormat kelak akan orang yang mengindahkan tegur. 19.   Kehendak yang sampai itu sedap kepada hati, tetapi undur dari pada jahat menjadi suatu perkara kebencian kepada yang bodoh. 20.   Barangsiapa yang berjinak-jinakan dengan orang berbudi, iapun menjadi berbudi juga, tetapi taulan orang bodoh itu kelak akan binasa. 21.   Bahwa jahat itu mengejar akan orang yang berdosa, tetapi kepada orang yang benar dibalas kebajikan kelak. 22.   Orang yang baik itu akan meninggalkan pusaka kepada anak cucu cicitnya, tetapi harta benda orang yang berdosa itu telah tertaruh bagi orang yang benar. 23.   Dari pada perusahaan ladang orang miskin keluarlah banyak rezeki, tetapi suatu kekayaan boleh dihabiskan oleh kurang hemat-hemat. 24.   Barangsiapa yang menahankan rotan, ia itu benci akan anaknya, tetapi orang yang mengasihi akan anaknya itu mengajari dia pada masa mudanya. 25.   Bahwa orang yang benar itu makan sampai kenyang-kenyang, tetapi orang jahat akan kekurangan kelak sehingga hampa perutnya.

1KOR 15 20-58

20.   Tetapi sesungguhnya Kristus sudah dibangkitkan dari antara orang mati, menjadi buah sulung di antara segala orang yang sudah mati. 21.   Karena sedang maut itu diadakan oleh sebab seorang manusia, begitu juga kebangkitan dari antara orang mati itu diadakan oleh sebab seorang manusia. 22.   Karena sama seperti di dalam Adam mati segala manusia, begitu juga di dalam Kristus sekaliannya akan dihidupkan. 23.   Tetapi masing-masing menurut peraturan gilirannya; adapun buah sulung itulah Kristus, kemudian segala umat Kristus pada masa kedatangannya kelak. 24.   Kemudian tiba kesudahan itu, apabila diserahkannya kerajaan itu kepada Allah, Bapa, setelah dilenyapkannya segala perintah, dan segala kuasa memerintah, dan kuat kuasa. 25.   Karena tak dapat tiada Ia memerintah menjadi raja, sehingga Allah menaklukkan segala musuh di bawah kaki-Nya. 26.   Adapun musuh yang akhir sekali yang dilenyapkan, yaitu maut. 27.   Karena "segala sesuatu sudah ditaklukkan Allah ke bawah kaki-Nya." Tetapi apabila difirmankan-Nya bahwa segala sesuatu sudah ditaklukkan, maka nyatalah Ia, yang menaklukkan segala sesuatu itu, terkecuali. 28.   Apabila segala sesuatu sudah ditaklukkan kepada-Nya itu, maka pada masa itu Anak itu pun akan menaklukkan diri-Nya kepada Dia, yang menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, supaya Allah menjadi semuanya di dalam sekalian. 29.   Jikalau tiada demikian, apakah sebabnya orang mau dibaptiskan karena orang mati? Jikalau langsung orang mati itu tiada dibangkitkan, apakah sebabnya orang dibaptiskan juga karena orang mati itu? 30.   Apakah sebabnya kita ini setiap waktu masuk ke dalam bahaya? 31.   Setiap-tiap hari aku menahan mati, hai saudara-saudaraku, demi kemegahanku dari hal kamu yang ada padaku di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. 32.   Jikalau dengan peri manusia sudahlah aku berlaga dengan binatang buas di Epesus, apakah faedahnya kepadaku? Jikalau orang mati tiada dibangkitkan, marilah kita makan dan minum, karena besok kita mati. 33.   Janganlah tersesat: Pergaulan yang jahat merusakkan kelakuan yang baik. 34.   Hendaklah kamu sadar dengan sepatutnya dan jangan berbuat dosa; karena ada beberapa orang yang tiada mengenal Allah. Aku mengatakan ini, supaya kamu berasa malu. 35.   Tetapi ada orang akan berkata, "Peri bagaimanakah orang mati itu dibangkitkan? Dan dengan rupa tubuh semacam apakah mereka itu datang?" 36.   Hai orang bodoh! Barang yang engkau ini taburkan, tiada diberi hidup sebelum mati. 37.   Dan yang engkau tabur itu, bukannya engkau menabur tubuh yang boleh menjadi, melainkan biji yang berkupas, barangkali gandum atau lain-lain. 38.   Tetapi Allah mengaruniai dia suatu tubuh sebagaimana kehendak-Nya, dan kepada tiap-tiap jenis benih tubuhnya sendiri. 39.   Maka bukannya segala yang bernyawa itu sejenis, melainkan manusia lain jenis, binatang lain jenis, burung lain jenis, ikan lain jenis. 40.   Dan adalah beberapa lembaga di langit, dan beberapa lembaga di bumi; tetapi kemuliaan lembaga yang di langit itu lain, dan kemuliaan lembaga yang di bumi itu lain. 41.   Kemuliaan matahari lain, dan kemuliaan bulan lain, dan kemuliaan bintang-bintang lain; karena suatu bintang berbeda dengan bintang yang lain tentang kemuliaannya. 42.   Demikianlah juga kebangkitan orang mati. Adalah ditaburkan dengan peri kebinasaan, dibangkitkan dengan peri tiada kebinasaan; 43.   ditaburkan dengan kehinaan, dibangkitkan dengan kemuliaan; ditaburkan dengan kelemahan, dibangkitkan dengan kuasa; 44.   ditaburkan tubuh nafsani, dibangkitkan tubuh rohani. Jikalau ada tubuh nafsani, adalah juga tubuh rohani. 45.   Demikian juga ada tersurat: Bahwa manusia yang pertama, yaitu Adam, menjadi nyawa yang hidup. Maka Adam yang akhir itu menjadi roh yang menghidupkan. 46.   Tetapi bukan mula-mula menjadi yang rohani, melainkan yang nafsani, kemudian yang rohani itu. 47.   Maka manusia yang pertama itu berasal daripada bumi, yaitu tanah, manusia yang kedua itu berasal dari surga. 48.   Maka sebagaimana yang daripada bumi itu, demikianlah juga segala orang yang daripada bumi. Dan sebagaimana yang dari surga itu, demikianlah juga segala yang dari surga asalnya. 49.   Dan sebagaimana kita memakai rupanya yang daripada bumi ini, demikianlah juga kita akan memakai rupanya yang daripada surga itu. 50.   Tetapi inilah kukatakan, hai saudara-saudaraku, bahwa daging dan darah tiada dapat mewarisi kerajaan Allah; dan keadaan yang akan binasa tiada mewarisi keadaan yang tiada akan binasa. 51.   Ingatlah, aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: Bahwa bukan sekalian kita ini akan mati, tetapi kita sekalian akan diubahkan, 52.   di dalam sesaat, di dalam sekejap mata pada bunyi sangkakala yang akhir; karena sangkakala akan berbunyi, dan segala orang mati akan dibangkitkan dengan keadaan yang tiada akan binasa, dan kita ini akan diubahkan. 53.   Karena tak dapat tiada keadaan yang akan binasa ini akan memakai keadaan yang tiada akan binasa, dan peri yang akan mati ini tak dapat tiada akan memakai peri yang tiada akan mati. 54.   Tetapi apabila keadaan yang akan binasa ini sudah memakai keadaan yang tiada akan binasa, dan peri yang akan mati ini sudah memakai peri yang tiada akan mati, baharulah akan sampai kelak perkataan yang tersurat ini: Bahwa maut sudah ditelan di dalam kemenangan. 55.   Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? 56.   Adapun sengat maut itulah dosa, dan kuasa dosa itulah Taurat; 57.   tetapi syukurlah kepada Allah yang mengaruniai kita kemenangan oleh sebab Tuhan kita Yesus Kristus. 58.   Sebab itu, hai saudara-saudara yang kukasihi, hendaklah kamu tetap dengan tiada bergerak, dan senantiasalah berusaha di dalam pekerjaan Tuhan, karena kamu mengetahui, bahwa usahamu tiada sia-sia di dalam Tuhan.

Sistem Design By