Alpet 2022
Terjemahan Lama
22. Janganlah kamu takut akan dia, karena Tuhan, Allahmu, yang berperang akan ganti kamu. 23. Maka pada masa itu juga aku memohon karunia kepada Tuhan demikian: 24. Ya, Tuhan Hua! Engkau telah mulai menunjukkan kepada hamba-Mu kebesaran-Mu dan tangan kodrat-Mu! maka dewa yang mana adalah dalam langit atau di atas bumi, yang dapat berbuat sebagai perbuatan-Mu dan sebagai segala kodrat-Mu? 25. Berilah kiranya hambapun menyeberang, supaya hamba melihat tanah yang baik, yang di seberang Yarden, pegunungan yang baik itu serta dengan Libanon. 26. Tetapi sangat murkalah Tuhan akan daku sebab kamu, maka tiada diluluskan-Nya permintaanku, melainkan firman Tuhan kepadaku: Cukuplah bagimu! Janganlah kausebutkan perkara itu lagi kepada-Ku! 27. Naiklah engkau ke atas kemuncak Pisga dan angkatlah matamu, pandanglah ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur, dan lihatlah dengan kedua belah matamu, tetapi tak boleh engkau menyeberang Yarden ini. 28. Setelah itu pulangkanlah tanggungan itu kepada Yusak, dan tetapkanlah dan teguhkanlah dia, karena iapun akan menyeberang di hadapan bangsa ini dan iapun akan mengadakan mereka itu mempusakai tanah yang akan kaulihat kelak. 29. Maka sebab itu tinggallah kita juga di lembah yang bertentangan dengan Bait-Peor.
1. Maka sekarangpun dengarlah olehmu, hai Israel, akan segala hukum dan undang-undang yang kuajarkan kepadamu, supaya kamu melakukan dia, supaya kamu boleh hidup dan boleh masuk ke dalam dan mempusakai negeri yang dikaruniakan Tuhan, yaitu Allah nenek moyangmu, kepadamu. 2. Maka janganlah kamu tambahkan sesuatu kepada perkataan pesanku ini dan jangan kamu mengurangkan dia, melainkan peliharakanlah segala hukum Tuhan, Allahmu, yang pesanku kepadamu. 3. Maka matamu telah melihat barang yang diperbuat Tuhan karena sebab Baal-Peor, bagaimana Tuhan, Allahmu, telah membinasakan dari antara kamu segala orang yang menurut Baal-Peor itu. 4. Tetapi kamu ini, yang telah bersangkut paut kepada Tuhan, Allahmu, kamu sekalian hidup sampai sekarang. 5. Bahwa sesungguhnya aku telah mengajarkan kamu segala hukum dan undang-undang, seperti Tuhan, Allahku, telah berfirman kepadaku, supaya kamu berbuat kebenaran dalam negeri yang kamu tuju hendak mempusakai dia. 6. Maka sebab itu hendaklah kamu memeliharakan dia dan berbuat akan dia, karena ia itu menjadi bagimu akan budi dan hikmat kepada pemandangan segala bangsa; apabila didengarnya akan segala hukum ini, maka akan katanya demikian: Bahwasanya bangsa yang besar ini, ia itu suatu bangsa yang budiman dan bijaksana. 7. Karena pada bangsa yang besar manakah ada dewata yang hampir kepada mereka itu, seperti Tuhan, Allah kita, seberapa kali kita berseru kepadanya? 8. Dan pada bangsa yang besar manakah adalah hukum dan undang-undang yang adil seperti segala hukum, yang kuberikan kepada kamu sekarang ini? 9. Maka sebab itu ingatlah baik-baik dan peliharakanlah dirimu sangat dari pada melupakan segala perkara yang telah dilihat oleh matamu, dan janganlah ia itu lepas dari pada hatimu seumur hidupmu, maka hendaklah kamu memberitahu dia kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu. 10. Pada hari tatkala kamu menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, di Horeb, pada masa firman Tuhan kepadaku demikian: Himpunkanlah orang banyak itu kepada-Ku, supaya Aku memberi mereka itu mendengar segala firman-Ku, yang hendak diperhatikannya, supaya mereka itu takut akan Daku pada segala hari mereka itu hidup di atas bumi, dan supaya diajarkannya akan anak-anaknyapun. 11. Maka kamupun datanglah hampir, lalu berdiri pada kaki gunung, maka gunung itupun bernyala-nyala apinya sampai ke tengah langit, maka adalah kelam kabut dan awan dan gelap gulita. 12. Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepadamu dari tengah-tengah api itu, maka bunyi suara perkataan itu telah kamu dengar, tetapi kecuali suara itu tiada kamu melihat barang sesuatu lembaga. 13. Maka pada masa itupun diberinya tahu kepadamu perjanjian-Nya, yang disuruh-Nya kamu menurut, yaitu sepuluh firman, yang telah disuratkan-Nya pada dua loh batu. 14. Maka pada masa itu juga firman Tuhan kepadaku, supaya aku mengajarkan kamu segala hukum dan undang-undang, yang patut kamu lakukan dalam negeri yang kamu menyeberang kepadanya hendak mengambil dia akan milikmu pusaka. 15. Maka sebab itu hendaklah kamu jaga baik-baik akan hatimu, karena sesuatu lembagapun tiada kamu lihat pada hari Tuhan berfirman kepadamu dari atas Horeb dari tengah-tengah api itu. 16. Asal jangan kamu membuang dirimu ke dalam kebinasaan dan jangan perbuat akan dirimu gambar atau patung dengan barang sesuatu lembagaan, rupanya seperti laki-laki atau perempuan, 17. atau rupanya seperti barang sesuatu binatang yang berkaki empat, yang di atas bumi, atau rupanya seperti barang sesuatu unggas yang bersayap yang terbang di udara, 18. atau rupanya seperti barang sesuatu binatang yang melata di atas bumi, atau rupanya seperti barang sesuatu ikan yang dalam air di bawah bumi itu. 19. Dan jangan kamu menengadah ke langit hendak memandang matahari dan bulan dan segala bintang, segenap tentara di langit itu, sehingga kamu dibujuk akan menyembah dia dan berbuat bakti kepadanya, yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepada segala bangsa yang di bawah langit akan bahagiannya. 20. Tetapi Tuhan sudah mengangkat akan kamu, dihantarnya akan kamu keluar dari dapur besi, yaitu Mesir, supaya kamulah bangsa bahagian pusaka Tuhan, seperti adanya pada hari ini. 21. Maka akan daku juga Tuhan telah murka sangat karena sebab hal kamu sekalian, dan telah Ia bersumpah, bahwa tiada boleh aku menyeberang Yarden dan tiada boleh aku masuk ke dalam negeri yang baik, yang hendak dikaruniakan Tuhan kepadamu kelak akan bahagianmu pusaka. 22. Karena tak dapat tiada aku mati kelak di tanah ini, dan tiada aku akan menyeberang Yarden, tetapi kamu akan menyeberang dia dan mempusakai tanah yang baik itu. 23. Jagalah baik-baik akan dirimu, jangan kamu melalaikan perjanjian Tuhan, Allahmu, yang telah dibuat-Nya dengan kamu, sehingga kamu perbuat akan dirimu patung yang serupa dengan segala yang telah dilarang Tuhan, Allahmu, akan kamu. 24. Karena Tuhan, Allahmu, itu suatu api yang membinasakan, yaitu suatu Allah yang cemburuan adanya. 25. Maka apabila kamu sudah beranak dan bercucu cicit dan kamu sudah menjadi tua dalam negeri itu, lalu kamu membawa dirimu kepada kebinasaan dengan memperbuat segala rupa patung dan gambar barang sesuatu serta berbuat akan perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, Allahmu, sehingga kamu membangkitkan murka-Nya: 26. Bahwa pada hari ini juga aku memanggil langit dan bumi akan saksi atas kamu, bahwa dengan segera juga kamu akan hilang dari dalam negeri yang kamu tuju sekarang dengan menyeberang Yarden hendak mengambil dia akan milik pusaka, maka tiada kamu akan melanjutkan umurmu di dalamnya, melainkan tak akan jangan kamu dibinasakan sekali. 27. Maka kamu akan dicerai-beraikan oleh Tuhan di antara segala bangsa, dan dari padamu akan tinggal yang sedikit bilangannya di antara segala bangsa kafir, yang Tuhan akan membuang kamu ke tengahnya. 28. Maka di sanalah dapat kamu berbakti kepada berhala yang perbuatan tangan manusia, yaitu kayu dan batu yang tiada melihat dan tiada mendengar dan tiada makan dan tiada mencium bau. 29. Maka pada masa itu kamu akan mencahari Tuhan, Allahmu, dari sana serta mendapat akan Dia, jikalau kiranya kamu mencahari Dia dengan segala yakin hatimu dan dengan segenap jiwamu. 30. Apabila kamu dalam kesukaran dan segala perkara ini datang atas kamu, maka pada kemudian hari kamu akan kembali kepada Tuhan, Allahmu, serta mendengar akan bunyi suara-Nya. 31. Maka tegal Tuhan, Allahmu, itu Allah yang rahmani, sebab itu tiada ditinggalkan-Nya kamu dan tiada dibinasakan-Nya kamu dan tiada dilupakan-Nya perjanjian yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyang kamu pakai sumpah. 32. Maka bertanyakanlah juga zaman-zaman dahulukala, yang dahulu dari pada kamu, yaitu dari pada hari tatkala dijadikan Allah akan manusia di atas bumi, dan dari pada ujung langit kepada ujung langit yang lain, jikalau pernah jadi sesuatu perkara yang seperti perkara besar ini, atau jikalau kedengaran barang sesuatu yang sebagainya; 33. yaitu suatu bangsa telah mendengar suara Allah yang berfirman dari tengah-tengah api, seperti telah kamu dengar, maka tinggal hidup juga bangsa itu? 34. Atau jikalau pernah dicoba Allah datang mengangkat akan dirinya suatu bangsa dari tengah-tengah segala bangsa lain, dengan percobaan dan tanda alamat dan barang ajaib serta dengan perang dan dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang terkedang dan dengan hebat yang besar, seperti segala perkara yang telah diperbuat Tuhan, Allahmu, karena kamu di Mesir, di hadapan matamu? 35. Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang esa tiadalah yang lain lagi. 36. Maka telah diberinya kamu mendengar suaranya dari langit hendak mengajar kamu, serta diberinya kamu melihat apinya yang besar itu di atas bumi, dan firman-Nya telah kamu dengar dari tengah-tengah api itu. 37. Maka tegal dikasihi-Nya akan nenek moyangmu dan benihnya yang kemudian dari padanya telah dipilih-Nya, maka sebab itu dihantar-Nya sendiri akan kamu keluar dari Mesir oleh kodrat-Nya yang besar, 38. hendak menghalaukan beberapa bangsa, yang lebih besar dan lebih kuat dari pada kamu, keluar dari pada miliknya di hadapanmu, serta hendak mengaruniakan negeri mereka itu kepadamu akan bahagian pusaka, seperti adalah ia itu sekarang ini. 39. Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa Tuhan itulah Allah, baik di langit yang di atas baik di bumi yang di bawah, dan kecuali Ia tiadalah lain lagi. 40. Maka hendaklah kamu memeliharakan hukum-Nya dan undang-undang-Nya yang kupesan kepadamu sekarang ini, supaya sentosalah kamu dan anak-anakmupun kemudian dari padamu, dan supaya kamu melanjutkan umurmu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allahmu kepadamu selama-lamanya.
1. Seperti salju pada musim panas, dan seperti hujan pada musim menuai, demikianpun tiada patut hormat diberi akan orang bodoh. 2. Seperti burung pipit terbang ke sana ke mari dan seperti burung layang-layang terbang berkeliling, demikianpun kutuk yang tiada dengan semena-mena itu tak boleh terkena. 3. Cemeti adalah bagi kuda, dan kekang adalah bagi keledai, tetapi rotan bagi belakang orang jahil. 4. Jangan beri jawab akan orang bodoh setuju dengan bodohnya, supaya jangan engkau menjadi sama dengan dia. 5. Berilah jawab akan orang bodoh seperti patut kepada bodohnya, supaya jangan ia pandai pada sangkanya sendiri. 6. Bahwa orang yang mengirimkan kabar dengan lidah orang bodoh, ia itu seolah-olah dikudungkannya kedua belah kakinya sendiri dan diminumnya barang yang ketar rasanya. 7. Seperti orang timpang kedua belah kakinya, demikianlah peri perumpamaan dalam mulut orang bodoh. 8. Seperti orang melontarkan permata intan dengan pengali-ali, demikianlah peri orang yang memberi hormat akan orang bodoh. 9. Seperti tongkat yang berduri diangkat oleh tangan orang mabuk, demikianlah peri perumpamaan dalam mulut orang bodoh. 10. Banyaklah kesusahan didatangkan atas dirinya oleh orang yang mengupah orang bodoh atau orang yang tiada ketahuan. 11. Seperti anjing balik makan muntahnya, demikianpun orang bodoh suka balik kepada bodohnya. 12. Jikalau engkau melihat seorang yang pada sangkanya sendiri ialah pandai, maka boleh diharap akan orang bodoh terlebih dari pada harap akan orang itu. 13. Bahwa kata orang pemalas: Adalah singa di jalan, adalah singa di tengah-tengah jalan besar. 14. Seperti pintu berkitar-kitar di atas engselnya, demikianlah peri orang pemalas di atas tilamnya. 15. Orang pemalas itu menyembunikan tangannya dalam dada bajunya, maka seganlah ia membawa dia pula ke mulutnya. 16. Orang pemalas itu lebih pandai pada sangkanya sendiri dari pada tujuh orang yang memberi ikhtiar. 17. Orang yang memasukkan dirinya dalam perbantahan orang lain, ia itu seperti orang menangkap anjing yang berjalan lalu pada telinganya. 18. Seperti orang yang pura-pura main gila, tetapi dilontarkannya api dan anak panah dan segala perkakas kematian berkeliling, 19. demikianlah peri orang yang menipu kawannya sambil katanya: Bukankah sahaya bergurau juga? 20. Di tempat tiada kayu, apipun terpadamlah; di tempat tiada pengumpat, berhentilah perkelahian. 21. Seperti arang di atas bara api dan kayu pada api, demikianlah orang bantahan membangkitkan perkelahian. 22. Adapun perkataan orang pengumpat itu seperti makanan yang sedap, maka masuklah ia itu dengan senang sampai ke dalam hati. 23. Seperti tembikar bersalutkan sanga perak, demikianlah mulut manis pada orang yang menaruh hati jahat. 24. Orang yang menaruh dengki itu pura-pura dengan mulutnya sambil mereka tipu dalam hatinya. 25. Jikalau ia membujuk dengan lidahnya, janganlah percaya akan dia, karena adalah tujuh lapis benci dalam hatinya. 26. Dengkinya menyembunikan dirinya hendak menambahkan untung, maka kejahatannya kelak menyatakan dirinya di hadapan orang sekalian. 27. Barangsiapa yang menggali pelobang, iapun akan terperosok ke dalamnya, dan batupun kembali terkena kepada orang yang telah menggolekkan dia. 28. Lidah bercabang itu sekali juga akan membenci cilaka yang telah diadakannya, dan mulut pengangkat-angkat itu kelak membinasakan dirinya sendiri.
1. Janganlah engkau memegahkan dirimu dari hal esok, karena tiada engkau tahu apa kelak jadi pada hari itu. 2. Biarlah orang lain memuji engkau, jangan mulutmu sendiri; biarlah orang yang tiada kekenalan, dan jangan lidahmu sendiri. 3. Bahwa batu beratlah adanya dan pasirpun berat, tetapi gusar orang bodoh itu terlebih berat dari pada keduanya itu. 4. Bahwa bengislah adanya nyala-nyala amarah, dan murka itu seperti air bah yang meliput, tetapi cemburuan, siapa gerangan dapat menahankan dia? 5. Peneguran yang nyata itu terlebih baik dari pada pengasihan yang tersembuni. 6. Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda setia, tetapi cium seteru patut ditangkiskan dengan doa. 7. Orang yang kenyang ia memijak-mijak jikalau air madu sekalipun, tetapi orang yang berlapar maka barang yang pahitpun menjadi manis baginya. 8. Seperti burung yang sesat dari pada sarangnya, demikianlah hal orang yang sesat dari pada tempatnya. 9. Minyak harum dan bau-bauan menggemari hati orang, demikianpun kemanisan sahabat dari karena nasihat hatinya. 10. Janganlah kautinggal akan sahabatmu yang sahabat bapamupun dan jangan masuk rumah saudaramu pada masa kesukaranmu. Seorang sekampung yang dekat itu terlebih baik dari pada seorang saudara yang jauh. 11. Hai anakku! hendaklah engkau berbudi, dan sukakanlah hatiku, supaya dapat aku memberi jawab akan orang yang mencelakan daku. 12. Orang bijaksana itu, serta dilihatnya jahat, maka disembunikannya dirinya, tetapi orang bodoh melangsung juga, lalu kena. 13. Jikalau orang telah menjadi pengaku akan orang dagang, maka ambillah jubahnya, gadaikanlah karena orang keluaran. 14. Orang yang memuji sahabatnya dengan nyaring suaranya sambil bangun pagi-pagi, maka ia itu dapat dibilangkan baginya akan laknat. 15. Bocor yang bertitik-titik selalu pada masa hujan deras, ia itu sama dengan seorang bini yang bantahan. 16. Barangsiapa yang mendiamkan dia, ia itu dapat mendiamkan anginpun, atau menggenggam minyak dengan tangannya kanan. 17. Besi menajamkan besi, demikianpun orang menajamkan akal orang. 18. Orang yang memeliharakan pokok ara ia itu akan makan buahnya; orang yang menunggui tuannya itu akan mendapat kemuliaan. 19. Seperti air itu cermin muka orang, demikianpun hati itu cermin manusia. 20. Neraka dan kebinasaan tak pernah kenyang, demikianpun mata orang tak pernah kenyang. 21. Seperti kui bagi emas dan dapur bagi perak, demikianpun orang bagi mulut yang memuji dia. 22. Jikalau kiranya orang bodoh ditumbuk dalam lesung bersama-sama dengan segala beras sekalipun, maka tiada juga bodohnya akan bercerai dari padanya. 23. Belajarlah baik-baik mengenal segala dombamu dan perhatikanlah hal segala kawan kambingmu, 24. karena tiadalah kekayaan yang kekal adanya, dan tiada makota yang tetap kepada orang turun-temurun. 25. Jikalau rumput mulai tumbuh dan kelihatanlah pucuk-pucuknya, hendaklah tumbuh-tumbuhan dari gunung dihimpunkan. 26. Maka anak-anak domba akan menjadi pakaianmu dan kambing jantan akan menjadi harga padang itu. 27. Maka engkau akan mendapat air susu kambing yang cukup akan rezekimu dan akan rezeki isi rumahmu dan akan kehidupan hamba sahayamu.
1. Adapun akan hal menolong orang suci itu, tiadalah perlu bagiku menyurat kepadamu, 2. karena aku mengetahui kerelaan hatimu, yang aku megahkan pihak kamu kepada orang Makedonia, yaitu bahwa Akhaya sudah bersedia setahun lalu, dan usahamu itu telah menggerakkan hati kebanyakan orang itu. 3. Maka aku menyuruhkan saudara-saudara itu, supaya kemegahan kami atas pihak kamu tiada hampa di dalam perkara ini, supaya kamu bersedia seperti sudah kukatakan, 4. supaya jangan, kalau-kalau datang orang-orang Makedonia sertaku dan jumpa kamu belum bersedia, kami ini (jangan pula kami mengata: kamu) malu di dalam pengharapan besar itu. 5. Sebab itu aku pikir perlu meminta saudara-saudara itu pergi kepada kamu dahulu, mempersediakan terdahulu kemurahan yang telah kamu janjikan itu, supaya tersedia yang termaklum itu seperti pemberian ikhlas dan bukannya pemberian dengan terpaksa. 6. Tetapi ingatlah perkataan ini: Orang yang menabur berdikit-dikit, ia akan menuai berdikit-dikit juga, dan orang yang menabur dengan lebihnya, ia akan menuai dengan lebihnya juga. 7. Biarlah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan duka atau paksa. Karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 8. Maka Allah berkuasa mencurahkan segala anugerah-Nya berlimpah-limpah ke atas kamu, supaya kamu dengan senantiasa ada berkecukupan di dalam segala sesuatu, dan boleh melimpah di dalam berbagai-bagai kebajikan, 9. sebagaimana yang tersurat: Bahwa Ia ada menghamburkan, dan Ia ada memberi kepada orang miskin; maka kebenaran-Nya kekal selama-lamanya. 10. Tetapi Tuhan yang mengaruniakan benih kepada penabur, dan roti untuk makanan, Ialah juga akan mengaruniakan dan memperbanyakkan taburanmu dan melebatkan buah-buahan kebajikan kamu, 11. sehingga kamu kaya di dalam segala sesuatu melakukan segala kemurahan, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh kami. 12. Karena pekerjaan kebajikan ini bukannya sahaja mencukupkan kekurangan orang suci, melainkan bertambah-tambah lagi dengan memperbanyakkan ucapan syukur kepada Allah. 13. Dan oleh sebab nyata ketetapan kamu di dalam pekerjaan kebajikan ini, maka mereka itu memuliakan Allah karena sebab taat atas pengakuan kamu kepada Injil Kristus, dan karena sebab kemurahan pemberianmu kepada mereka itu dan kepada sekalian orang. 14. Dan juga di dalam mereka itu mendoakan kamu ada rindu akan kamu oleh sebab terkenangkan anugerah Allah yang teramat sangat kepadamu. 15. Syukurlah kepada Allah sebab anugerah-Nya yang tiada terkira-kira itu.