Sabtu, 14 September

2024

Alpet Sebelum 2021

Terjemahan Baru

AMS 19-21
LUK 20 : 1-26

AMS 19

1.   Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal. 2.   Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah. 3.   Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN. 4.   Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya. 5.   Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar. 6.   Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi. 7.   Orang miskin dibenci oleh semua saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak ada lagi. 8.   Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan. 9.   Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. 10.   Kemewahan tidak layak bagi orang bebal, apalagi bagi seorang budak memerintah pembesar. 11.   Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. 12.   Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput. 13.   Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik. 14.   Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN. 15.   Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar. 16.   Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina firman, akan mati. 17.   Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. 18.   Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. 19.   Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya. 20.   Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. 21.   Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. 22.   Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong. 23.   Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka. 24.   Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut. 25.   Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf. 26.   Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri. 27.   Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan. 28.   Saksi yang tidak berguna mencemoohkan hukum dan mulut orang fasik menelan dusta. 29.   Hukuman bagi si pencemooh tersedia dan pukulan bagi punggung orang bebal.

AMS 20

1.   Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya. 2.   Kegentaran yang datang dari raja adalah seperti raung singa muda, siapa membangkitkan marahnya membahayakan dirinya. 3.   Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak. 4.   Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa. 5.   Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya. 6.   Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? 7.   Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya. 8.   Raja yang bersemayam di atas kursi pengadilan dapat mengetahui segala yang jahat dengan matanya. 9.   Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?" 10.   Dua macam batu timbangan, dua macam takaran, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN. 11.   Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya. 12.   Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN. 13.   Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang. 14.   "Tidak baik! Tidak baik!", kata si pembeli, tetapi begitu ia pergi, ia memuji dirinya. 15.   Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan. 16.   Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing. 17.   Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil. 18.   Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat. 19.   Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut. 20.   Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap. 21.   Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati. 22.   Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau. 23.   Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi TUHAN, dan neraca serong itu tidak baik. 24.   Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya? 25.   Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan "Kudus", dan baru menimbang-nimbang sesudah bernazar. 26.   Raja yang bijak dapat mengenal orang-orang fasik, dan menggilas mereka berulang-ulang. 27.   Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. 28.   Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya. 29.   Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban. 30.   Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.

AMS 21

1.   Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. 2.   Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 3.   Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban. 4.   Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa. 5.   Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. 6.   Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut. 7.   Orang fasik diseret oleh penganiayaan mereka, karena mereka menolak melakukan keadilan. 8.   Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya. 9.   Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar. 10.   Hati orang fasik mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya. 11.   Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan. 12.   Yang Mahaadil memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan. 13.   Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru. 14.   Pemberian dengan sembunyi-sembunyi memadamkan marah, dan hadiah yang dirahasiakan meredakan kegeraman yang hebat. 15.   Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat. 16.   Orang yang menyimpang dari jalan akal budi akan berhenti di tempat arwah-arwah berkumpul. 17.   Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya. 18.   Orang fasik dipakai sebagai tebusan bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur. 19.   Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah. 20.   Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya. 21.   Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan. 22.   Orang bijak dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan, dan merobohkan benteng yang mereka percayai. 23.   Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. 24.   Orang yang kurang ajar dan sombong pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga. 25.   Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. 26.   Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas. 27.   Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat. 28.   Saksi bohong akan binasa, tetapi orang yang mendengarkan akan tetap berbicara. 29.   Orang fasik bermuka tebal, tetapi orang jujur mengatur jalannya. 30.   Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN. 31.   Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.

LUK 20 1-26

Pertanyaan mengenai kuasa Yesus 1.   Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ, 2.   dan mereka berkata kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu kepada-Mu!" 3.   Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan suatu pertanyaan kepada kamu. Katakanlah kepada-Ku: 4.   Baptisan Yohanes itu, dari sorga atau dari manusia?" 5.   Mereka mempertimbangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata: Mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 6.   Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, seluruh rakyat akan melempari kita dengan batu, sebab mereka yakin, bahwa Yohanes adalah seorang nabi." 7.   Lalu mereka menjawab, bahwa mereka tidak tahu dari mana baptisan itu. 8.   Maka kata Yesus kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu." Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur 9.   Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada orang banyak: "Seorang membuka kebun anggur; kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama. 10.   Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa. 11.   Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain, tetapi hamba itu juga dipukul dan dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang dengan tangan hampa. 12.   Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan ke luar kebun itu. 13.   Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus kuperbuat? Aku akan menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani. 14.   Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita. 15.   Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu dengan mereka? 16.   Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain." Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali jangan!" 17.   Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? 18.   Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk." 19.   Lalu ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha menangkap Dia pada saat itu juga, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada orang banyak. Tentang membayar pajak kepada Kaisar 20.   Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri. 21.   Orang-orang itu mengajukan pertanyaan ini kepada-Nya: "Guru, kami tahu, bahwa segala perkataan dan pengajaran-Mu benar dan Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah. 22.   Apakah kami diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" 23.   Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka yang licik itu, lalu berkata kepada mereka: 24.   "Tunjukkanlah kepada-Ku suatu dinar; gambar dan tulisan siapakah ada padanya?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." 25.   Lalu kata Yesus kepada mereka: "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" 26.   Dan mereka tidak dapat menjerat Dia dalam perkataan-Nya di depan orang banyak. Mereka heran akan jawab-Nya itu dan mereka diam.

Sistem Design By