Jumat, 01 November

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

2RAJ 18
YEH 41
YOH 4:1-30

2RAJ 18

1.   Sebermula, maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Hosea bin Ela, raja orang Israel, naiklah Hizkia bin Akhaz raja atas orang Yehuda. 2.   Adapun umurnya pada masa baginda naik raja itu dua puluh lima tahun, dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem sembilan likur tahun, maka nama bunda baginda itu Abia, seorang anak Zakharia. 3.   Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, sama seperti segala sesuatu yang telah dibuat oleh raja Daud, moyangda baginda. 4.   Maka dilalukannya segala panggung dan dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dihancurluluhkannya ular tembaga, perbuatan Musa itu, sebab sampai kepada hari itu bani Israelpun membakar dupa baginya, maka dinamai baginda akan dia Nehustan. 5.   Maka percayalah baginda akan Tuhan, Allah orang Israel, sehingga kemudian dari pada baginda seorangpun tiada taranya di antara segala raja orang Yehuda, dan dahulu dari pada bagindapun tiada. 6.   Karena bersangkutpautlah baginda kepada Tuhan dan baginda mengikut Tuhan dengan tiada menyimpang, dan dilakukan baginda segala hukum firman Tuhan yang kepada Musa. 7.   Maka sebab itu disertai Tuhan akan baginda; barang ke manapun baik baginda pergi, di sana juga berlakulah baginda dengan bijaksana, tambahan pula berpalinghaluanlah baginda dari pada raja Asyur, tiada baginda takluk lagi kepadanya. 8.   Dan dialahkannya orang Filistin sampai ke Gaza dan segala jajahannya, dari pada menara pengawal datang kepada segala negeri yang berkota benteng. 9.   Bermula, maka pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Hizkia, yaitu tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Hosea bin Ela atas orang Israel, datanglah Salmanesar, raja Asyur, menyerang Samaria, maka dikepungnya akan dia, 10.   dan dialahkannya pada kesudahan tiga tahun, yaitu pada tahun yang keenam dari pada kerajaan Hizkia dan tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Hosea atas orang Israel negeri Samaria itu dialahkan. 11.   Maka dibawa raja Asyur akan orang Israel tertawan ke negeri Asyur, dipindahkannya mereka itu ke Halah dan Habor, yang di tepi sungai Gozan, dan kepada negeri-negeri Medi. 12.   Maka ia itu sebab tiada mereka itu menurut bunyi firman Tuhan, Allahnya, melainkan diubahkannya perjanjian-Nya; akan segala sesuatu yang sudah dipesan oleh Musa, hamba Tuhan itu, tiada mereka itu mau dengar dan tiada mereka itu mau melakukan dia. 13.   Tetapi pada tahun yang keempat belas dari pada kerajaan Hizkia datanglah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala negeri orang Yehudapun yang berkota benteng, lalu dialahkannya. 14.   Maka disuruhkan Hizkia, raja orang Yehuda, utusan kepada raja Asyur ke Lakhis, mengatakan: Bahwa beta sudah berbuat dosa, hendaklah tuan undur dari pada beta, maka barang yang tuan hendak tanggungkan atas beta, ia itu akan beta tanggung. Maka ditanggungkan raja Asyur kepada Hizkia, raja orang Yehuda, membayar tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. 15.   Maka diberikan raja Hizkia segala perak yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana baginda. 16.   Maka pada masa itu dikerat raja Hizkia segala emas dari pada pintu kaabah Tuhan dan dari pada tiang-tiang yang telah disalut oleh Hizkia, raja orang Yehuda, lalu diberikannya kepada raja Asyur. 17.   Kendatilah demikian, maka disuruhkan juga oleh raja Asyur akan Tartan dan Rabsaris dan Rabsaki dengan suatu tentara besar dari Lakhis ke Yeruzalem kepada raja Hizkia; maka berjalanlah mereka itu, lalu datang ke Yeruzalem. Setelah sampai maka berhentilah hampir dengan saluran air kolam yang tinggi, yang pada sisi jalan besar ke bendang benara itu. 18.   Maka berseru-serulah mereka itu kepada baginda; sebab itu keluarlah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis dan Yoah bin Asaf, katib. 19.   Lalu kata Rabsaki kepadanya: Katakanlah olehmu kepada Hizkia: Demikianlah titah raja yang mahabesar, yaitu baginda raja Asyur: Apa macam percaya ini, yang kautaruh itu? 20.   Bahwa katamu, tetapi kata bibir mulut belaka: Adalah bicara dan kuasa akan berperang! Kepada siapa gerangan engkau percaya, maka engkau mendurhaka kepadaku? 21.   Bahwasanya engkau percaya akan tongkat buluh yang patah, yaitu akan Mesir, yang melukakan tangan barangsiapa yang bertekan kepadanya, lalu menerusi dia; demikianlah Firaun, raja Mesir, kepada segala orang yang harap kepadanya. 22.   Atau jikalau katamu kepadaku: Bahwa kami percaya akan Tuhan, Allah kami! Bukankah Dia itu yang telah dilalukan Hizkia segala panggung-Nya dan mezbah-Nya, lalu titahnya kepada segala orang Yehuda dan kepada orang isi Yeruzalem: Di hadapan mezbah ini di Yeruzalem hendaklah kamu sekalian menyembah sujud? 23.   Marilah sekarang engkau bertaruh dengan tuanku raja Asyur, maka aku hendak memberikan kepadamu kuda dua ribu ekor, jikalau kiranya engkau dapat mengeluarkan bagi dirimu orang yang mengendarainya. 24.   Maka bagaimana gerangan engkau dapat melawan seorang penghulu jua dari pada segala hamba tuanku yang terhina sekalipun? Tetapi harap juga engkau pada Mesir, karena sebab segala rata perangnya dan karena sebab segala orangnya yang berkendaraan. 25.   Sekarang sungguhkah aku sudah berangkat hendak membinasakan negeri ini dengan tiada setahu Tuhan? Bahwa Tuhan juga yang sudah berfirman kepadaku demikian: Pergilah engkau menyerang negeri itu dan binasakanlah dia. 26.   Maka kata Elyakim bin Hilkia dan Sibna dan Yoah bin Rabsaki: Hendaklah kiranya tuan berkata-kata kepada hamba ini dengan bahasa Arami, karena hamba mengerti juga bahasa itu; jangan apalah tuan berkata-kata kepada hamba dengan bahasa Yahudi, kepada pendengaran orang banyak yang di atas dewala ini. 27.   Tetapi kata Rabsaki kepadanya: Sungguhkah tuanku sudah menyuruhkan aku menyampaikan segala perkataan ini kepada tuanmu dan kepada kamu? Bukankah kepada segala orang yang duduk di atas dewala juga, sebab serta dengan kamu mereka itu kelak akan makan tahinya dan minum air kencingnya. 28.   Demikianlah peri Rabsaki itu berdiri sambil berseru-seru dengan suara yang nyaring, katanya dengan bahasa Yahudi: Dengarlah olehmu akan titah raja yang mahabesar, yaitu raja benua Asyur! 29.   Titah baginda demikian: Jangan kamu ditipu oleh Hizkia, karena tiada ia dapat melepaskan kamu dari pada tangan tuanku. 30.   Lagipun jangan kamu dibujuk Hizkia akan menaruh harapmu kepada Tuhan, serta katanya: Bahwa Tuhan juga akan menolong kita kelak dan negeri ini tiada akan diserahkan kepada tangan raja benua Asyur. 31.   Jangan kamu dengar akan kata Hizkia itu, karena demikian inilah titah raja benua Asyur: Berbicaralah kamu dengan aku sambil membawa persembahan; hendaklah kamu keluar mendapatkan aku, supaya kamu makan masing-masing dari pada pokok anggurnya dan masing-masing dari pada pokok aranya, dan kamu minum air, masing-masing dari dalam periginya, 32.   sampai aku datang mengambil kamu hendak membawa akan kamu kepada sebuah negeri yang sama seperti negerimu ini, yaitu sebuah negeri yang berkelimpahan roti dan kebun anggur, sebuah negeri yang berkelimpahan pokok zait yang berbuah-buah dan berair madu, supaya kamu memeliharakan nyawamu, jangan kamu sampai mati dibunuh. Janganlah kiranya kamu dengar akan kata Hizkia, karena dihasutnya akan kamu, katanya: Bahwa Tuhan juga akan meluputkan kita. 33.   Adakah dalam sedikit jua dewa-dewa segala bangsa itu sudah dapat melepaskan negeri masing-masingnya dari pada tangan raja benua Asyur? 34.   Di mana gerangan dewa-dewa orang Hamat dan Arpad? Di mana gerangan dewa-dewa orang Sefarwaim, Hena dan Iwa? Bahkan, sudahkah dewa-dewa itu dapat meluputkan Samaria dari pada tanganku? 35.   Siapa gerangan di antara dewa-dewa segala negeri itu sudah dapat melepaskan negerinya dari pada tanganku? sebab itu manakan dapat Tuhan melepaskan Yeruzalem dari pada tanganku ini. 36.   Maka diamlah segala rakyat itu, sepatah katapun tiada disahutnya akan dia, karena titah baginda demikian: Jangan kamu sahut akan dia. 37.   Maka datanglah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis, dan Yoah bin Asaf, katib, menghadap raja Hizkia dengan berpakaikan pakaian koyak-koyak, lalu dipersembahkannya kepada baginda segala perkataan Rabsaki itu.

YEH 41

1.   Lalu dibawanya akan daku ke dalam kaabah, diukurnya akan segala tiang; enam hasta lebarnya pada sebelah sini dan enam hasta lebarnya pada sebelah sana; itulah lebarnya kemah. 2.   Maka lebar pintu itu sepuluh hasta dan kedua pihak pintu itu lima hasta pada sebelah sini dan lima hasta pada sebelah sana; dan diukurnya panjangnya empat puluh hasta dan lebarnya dua puluh hasta. 3.   Lalu masuklah ia ke dalam, diukurnya akan jenang pintu dua hasta dan pintu itu enam hasta, dan segala lebar pintu itu tujuh hasta. 4.   Dan diukurnya akan panjangnya dua puluh hasta dan lebarnyapun dua puluh hasta, pada sebelah kaabah itu; maka katanya kepadaku: Inilah tempat yang mahasuci. 5.   Maka diukurnya dinding rumah itu enam hasta dan lebar petak iringan itu empat hasta keliling rumah itu pada segala pihak. 6.   Adapun segala petak iringan itu adalah ia itu satu di atas satu, tiga susun, tiga puluh kali, maka sampailah ia kepada dinding rumah, yang berpetak iringan itu keliling dan yang jadi tumpuannya, meskipun tiada ia terpegang dalam dinding rumah itu. 7.   Demikianlah segala petak iringan itu makin orang naik ke atas makin luas, karena sepanjang itu orang boleh berjalan keliling rumah pada segala pihak dan pada lain-lain tingginya, dan makin orang naik, makin luas idarannya. Demikianpun orang boleh naik dari tingkat yang di bawah terus dari pada tingkat yang di tengah sampai ke tingkat yang di atas. 8.   Maka kulihat tinggi rumah itu dari pada segala pihak keliling. Maka alas segala petak iringan itu adalah genap setumbak, yang enam hasta betul ukurannya. 9.   Adapun lebar pagar tembok yang keliling segala petak iringan di luar itulah lima hasta; demikianpun yang ditinggalkan hampa di antaranya dengan segala petak iringan, yang pada rumah itu. 10.   Maka di antara bilik-bilik itu adalah lebarnya dua puluh hasta keliling rumah pada segala pihak. 11.   Dan segala pintu petak iringan itu adalah pada sebelah tempat yang ditinggalkan hampa itu; satu pintu pada sebelah utara dan satu pintu pada sebelah selatan, dan lebar tempat yang ditinggalkan hampa itu adalah lima hasta keliling pada segala pihak. 12.   Maka bangunan tembok yang tentang dengan tempat tersaku itu lebarnya sampai penjuru pada sebelah barat tujuh puluh hasta, dan tebal tembok itu lima hasta pada segala pihak, dan panjangnya sembilan puluh hasta. 13.   Maka diukurnya panjang rumah itu seratus hasta, serta dengan tempat tersaku dan bangunan tembok dan segala dindingnya seratus hasta panjangnya. 14.   Dan lebar muka rumah dan tempat tersaku itu pada sebelah timurpun seratus hasta. 15.   Dan lagi diukurnya panjang rumah itu di muka tempat tersaku, yang di belakangnya dan segala serambinya pada sebelah sini dan pada sebelah sana, seratus hasta serta dengan kaabah yang di dalam dan segala rambat serambi itu. 16.   Segala ambang dan segala tingkap-tingkap yang sempit dan segala serambi kelilingnya pada tiga pihaknya dari pada ambang itu, semuanya berlapis kayu keliling dan sampai di tanah tertudung dengan kayu. 17.   Dari pada atasnya pintu rambat sampai di sebelah dalam rumah itu dan lagi di luarnya pada segala dinding keliling pada sebelah dalam dan pada sebelah luar tiap-tiap dengan ukurannya. 18.   Maka adalah ia itu diperbuat dengan kerubiun dan pokok kurma berselang-selang seorang kerubiun dengan sebatang pokok; maka pada kerubiun itu adalah dua mukanya. 19.   Sehingga muka manusia itu menghadap pokok kurma yang pada sebelah sini dan muka singa itu menghadap pokok kurma yang pada sebelah sana; maka perbuatan yang demikianlah adalah pada segenap rumah itu keliling. 20.   Dari pada dasar sampai di atas pintu adalah ukiran kerubiun dan pokok kurma, demikianpun pada dinding kaabah itu. 21.   Maka segala jenang pintu kaabah itu empat persegi, dan muka tempat suci itupun sama rupanya. 22.   Maka mezbah kayu itu tiga hasta tingginya dan panjangnya dua hasta dan adalah penjurunya dan kakinya dan sisinya dari pada kayu juga. Lalu katanya kepadaku: Bahwa inilah meja di hadapan hadirat Tuhan. 23.   Maka pada kaabah dan pada tempat yang suci itu adalah dua pintu. 24.   Maka pintu itu bertudung dua, yang berkitar pada dua pihaknya, pada satu pintu adalah dua tudungnya dan pada pintu satunyapun adalah dua tudungnya. 25.   Dan pada segala pintu kaabah itu adalah juga terukir kerubiun dan pokok kurma yang begitu seperti pada segala dinding; dan pada sebelah luar arah ke rambat yang di muka itu adalah papan yang tebal-tebal. 26.   Maka adalah tingkap-tingkap yang sempit dan pokok kurma pada sebelah sini dan pada sebelah sana pada segala iringan rambat dan pada segala petak iringan rumah dan pada papan yang tebal-tebal itu.

YOH 4 1-30

1.   Setelah Yesus mengetahui sebagaimana yang orang Parisi sudah mendengar bahwa Yesus itu memperoleh lebih banyak murid dan membaptiskan orang lebih banyak daripada Yahya, 2.   (meskipun Yesus sendiri tiada membaptiskan orang, melainkan murid-murid-Nya membaptiskan), 3.   ditinggalkan-Nyalah tanah Yudea, serta berangkat kembali pula ke Galilea. 4.   Tetapi haruslah Ia melalui tanah Samaria. 5.   Lalu datanglah Ia ke sebuah negeri di Samaria, bernama Sikhar, dekat sebidang tanah, yang dahulu telah diberikan oleh Yakub kepada Yusuf, anaknya itu. 6.   Maka di situlah perigi Yakub. Maka Yesus, sebab penat berjalan, segeralah duduk di sisi perigi itu, yaitu kira-kira pukul dua belas tengah hari. 7.   Maka datanglah seorang orang perempuan Samaria hendak mencedok air; maka kata Yesus kepadanya, "Aku minta minum." 8.   Karena murid-murid-Nya sudah pergi ke dalam negeri membeli makanan. 9.   Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, "Masakan Tuan, seorang Yahudi, meminta minum daripada sahaya, seorang orang perempuan Samaria?" Karena orang Yahudi memang tiada beramah-ramahan dengan orang Samaria. 10.   Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Jikalau engkau mengetahui akan anugerah Allah dan akan siapa yang berkata kepadamu, Aku minta minum, tak dapat tiada engkau pun sudah meminta kepada-Nya, maka sudahlah Ia memberi air yang hidup kepadamu." 11.   Maka kata perempuan itu kepada-Nya, "Ya Tuan, Tuan tidak ada barang sesuatu buat timba, sedang perigi ini dalam; dari manakah Tuan peroleh air yang hidup itu? 12.   Masakan Tuan lebih besar daripada Yakub, moyang kami, yang telah memberikan perigi ini kepada kami, maka ia sendiri minum daripadanya, dan anak-anaknya dan sekalian kawan binatang hidup-hidupannya?" 13.   Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Barangsiapa yang minum air ini, ia akan dahaga pula; 14.   tetapi barangsiapa yang minum air itu yang akan Kuberikan kepadanya, tiadalah ia akan dahaga selama-lamanya, karena air yang Aku berikan kepadanya itu, akan menjadi di dalamnya suatu mata air yang memancar sampai kepada hidup yang kekal." 15.   Maka kata perempuan itu kepada-Nya, "Ya Tuan, berilah hamba air itu, supaya jangan kiranya hamba dahaga dan tak usah lagi hamba datang ke mari mencedok air." 16.   Maka kata Yesus kepadanya, "Pergilah panggil lakimu, lalu datang ke mari." 17.   Maka sahut perempuan itu, katanya, "Hamba tiada berlaki." Maka kata Yesus kepadanya, "Benarlah katamu, hamba tiada berlaki; 18.   karena lima orang sudah jadi lakimu, dan yang sekarang ada padamu, itulah memang bukan lakimu. Benarlah katamu itu." 19.   Lalu kata perempuan itu kepada-Nya, "Wah Tuan, hamba rasa, Tuan seorang nabi. 20.   Nenek moyang kami telah sembahyang di atas bukit ini, maka kata kamu, bahwa Yeruzalem itulah tempat yang patut orang sembahyang." 21.   Maka kata Yesus kepadanya, "Hai perempuan, percayalah kepada-Ku, bahwa masanya akan datang apabila kamu akan menyembah Bapa itu, bukan di atas bukit ini dan bukan pula di Yeruzalem. 22.   Memang kamu ini menyembah barang yang tiada kamu ketahui; kami ini menyembah barang yang kami ketahui; karena selamat itu daripada orang Yahudi datangnya. 23.   Tetapi masanya akan datang, dan sekarang sudah sampai, bahwa segala penyembah yang benar itu akan menyembah Bapa dengan roh dan kebenaran; karena Bapa itu berkenan akan orang yang sedemikian itulah menyembah Dia. 24.   Allah itu Roh adanya; maka orang yang menyembah Dia, wajiblah menyembah dengan roh dan kebenaran." 25.   Maka kata perempuan itu kepada-Nya, "Hamba tahu Messias akan datang yang dinamai Kristus; apabila Ia datang, Ia akan mengabarkan segala perkara itu kepada kami." 26.   Maka kata Yesus kepadanya, "Akulah Dia yang bertutur dengan engkau." 27.   Pada ketika itu datanglah murid-murid-Nya; maka heranlah mereka itu, sebab Yesus bertutur dengan seorang perempuan. Tetapi seorang pun tiada bertanya, "Apakah Rabbi cari?" Atau, "Apakah Rabbi cakapkan dengan dia?" 28.   Lalu perempuan itu meninggalkan buyungnya, pergi ke negeri serta berkata kepada segala orang, 29.   "Marilah lihat, ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu perbuatanku. Bukankah Ia ini Kristus?" 30.   Maka sekalian orang itu pun pergi ke luar dari negerinya, lalu mendapatkan Yesus.

Sistem Design By