Senin, 16 Desember

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

2TAW 19
HAB 1-2
WHY 7

2TAW 19

1.   Arakian, maka pulanglah Yosafat, raja Yehuda, dengan selamat ke istananya di Yeruzalem. 2.   Maka Yehu bin Hanani, penilik itu, lalu keluar pergi menghadap baginda, maka katanya kepada baginda raja Yosafat: Mengapa engkau menolong orang fasik dan mengasihi akan orang yang benci akan Tuhan? Maka sebab itu murka besar berlaku atasmu dari hadirat Tuhan. 3.   Kendatilah demikian maka didapati juga padamu beberapa perkara yang baik, karena engkau sudah melalukan segala hutan-hutan itu dari dalam negeri dan sudah menyediakan hatimu hendak mencahari Allah. 4.   Bermula, maka Yosafatpun duduklah di Yeruzalem; setelah sudah pulang maka bagindapun berjalan-jalanlah keliling di antara bangsa itu dari pada Birsyeba datang ke pegunungan Efrayim, dikembalikannyalah mereka itu kepada Tuhan, Allah nenek moyang mereka itu. 5.   Maka diangkatnya akan beberapa orang hakim di dalam negeri itu, yaitu di dalam segala negeri Yehuda yang berpagar batu, dari pada sebuah negeri datang kepada sebuah negeri. 6.   Maka titah baginda kepada segala hakim itu: Perhatikanlah baik-baik barang yang kamu perbuat, karena adapun kamu melakukan hukum itu bukannya bagi manusia, melainkan bagi Tuhan, dan Iapun hadir padamu dalam segala peri hal hukum itu. 7.   Maka sekarangpun biarlah kiranya gentar akan Tuhan berlaku atasmu; perhatikanlah baik-baik barang yang kamu perbuat, karena pada Tuhan, Allah kita, tiadalah barang perubahan hukum atau pemandang akan muka orang atau penerima hadiah. 8.   Tambahan pula di Yeruzalempun diangkat Yosafat akan beberapa orang Lewi dan dari pada segala imam dan dari pada segala kepala bapa-bapa orang Israel, supaya dilakukannya hukum Tuhan dan diputuskannya segala acara, maka kedudukan mereka itu adalah di Yeruzalem. 9.   Maka titah baginda kepada mereka itu: Demikian hendaklah kamu perbuat oleh sebab takut akan Tuhan dengan segala setia dan tulus hatimu, 10.   yaitu dalam segala acara yang sampai kepadamu dari pada segala saudara kamu, yang duduk di dalam negeri-negerinya, dari hal darah dengan darah atau dari hal hukum dan undang-undang, dari hal syariat dan syarat, hendaklah kamu menasihatkan mereka itu, supaya jangan mereka itu bersalah kepada Tuhan, sehingga murka besar datang atas kamu dan atas segala saudaramu; hendaklah kamu berbuat demikian, supaya jangan kamu sendiripun bersalah! 11.   Bahwasanya Amarya, imam besar, adalah penghulu kamu dalam segala perkara Tuhan, dan Zebaja bin Ismail, penghulu suku Yehuda, dalam segala perkara raja; dan lagi adalah orang Lewi akan penyurat hukum di hadapanmu; hendaklah kamu bersungguh-sungguh hati dalam barang yang kamu perbuat itu, maka Tuhanpun menyertai kelak akan orang yang baik!

HAB 1

1.   Bahwa inilah firman yang telah dinyatakan kepada nabi Habakuk. 2.   Ya Tuhan! Sampai berapa lama menangislah aku, maka tiada Engkau sahut? Dengan nyaring suaraku aku berseru kepada-Mu dari karena gagah itu, maka aku tiada Kaulepaskan. 3.   Mengapa Engkau memperlihatkan aku kejahatan dan memberikan aku memandang sengsara? Hanya kerusakan dan penggagahan adalah di hadapan mataku; baharu habis perbantahan maka mulai geger pula. 4.   Maka sebab itu hukum dihalai-balaikan dan insafpun tiada lagi boleh menang; karena orang fasik merajalela atas orang yang benar; maka sebab itu hukumpun keluar terbalik. 5.   Lihatlah berkeliling di antara segala orang kafir, pandanglah baik-baik, jadilah heran dan tercengang-cengang, karena Aku mengerjakan suatu pekerjaan pada zamanmu, yang tiada dapat kamu percaya, jikalau diberitahu oranglah kepadamu sekalipun. 6.   Bahwasanya Akulah yang membangkitkan segala orang Kasdim, suatu bangsa yang berani dan pantas, yang berjalan melalui seluasnya bumi hendak mengambil tempat kedudukan akan miliknya pusaka, yang dahulu bukan dia punya. 7.   Bahwa hebat dan dahsyatlah adanya, tiada diketahuinya akan hukum, melainkan yang keluar dari padanya sendiri. 8.   Adapun kudanya itu terlebih tangkas dari pada harimau kumbang, dan terlebih galak dari pada gurk pada malam; bahwa segala orang berkendaraannya itu menampil dari jauh, mereka itu datang beterbangan seperti burung nasar yang menyambar mangsanya. 9.   Dengan mabuk darah mereka itu sekalian datang, mukanya yang hitam arah ke sebelah timur, dihelakannya orang tawanan seperti pasir banyaknya. 10.   Maka dicelakannya raja-raja dan dibuatnya olok-olok akan segala penghulu; ditertawakannya segala benteng, karena ditimbunkannya lebu dan diangkatnya akan dia. 11.   Lalu sombongnya naik di kepala dan dilangkahkannya segala perhinggaan dan ditenggelamkannya dirinya dalam salah! -- Maka kuasanya baginya akan Allah! 12.   Bukankah dari dahulu kala Engkau juga Tuhan, Allahku, Yang Mahasuci? Bahwa tiada kami akan mati! Ya Tuhan! Engkau juga sudah menentukan dia akan dihukum; ya gunung batu! Engkau sudah mengalaskan dia akan disiksa. 13.   Bahwa terlalu suci mata-Mu dari pada Engkau dapat melihat kejahatan, dan tiada boleh Engkau memandang kesusahan; entah bagaimana boleh Engkau memandang orang yang berbuat khianat? Bagaimana boleh Engkau berdiam diri-Mu, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari padanya! 14.   Bagaimana boleh Engkau menjadikan manusia seperti ikan di laut, seperti binatang yang menyulur dan padanya tiadalah pemerintah! 15.   Sehingga ditariknya naik sekalian itu dengan kail, dan dikumpulkannya dalam pukatnya dan dihimpunkannya dalam jaringnya, sementara ia bersukacita dan tamasya. 16.   Dan sebab itu dipersembahkannya korban kepada pukatnya, dan dibakarnya dupa bagi jaringnya, karena olehnya juga bahagiannya sudah jadi gemuk dan makanannyapun sudah jadi lemak. 17.   Dan begitu boleh dihampakannya pukatnya selalu, dengan tiada tahu sayang dan dengan membunuh beberapa bangsa!

HAB 2

1.   Bahwa adalah aku berdiri pada pertungguanku dan berjaga di atas bangun-bangun, dan kutinjau hendak melihat barang yang akan dikatakan-Nya kepadaku dan barang yang akan disahut-Nya kepada pengaduhku. 2.   Pada masa itu sahutlah Tuhan kepadaku, firman-Nya: Suratkanlah khayal ini dan ukirkanlah dia pada loh batu, supaya ia itu dapat dibaca oleh segala orang yang lalu. 3.   Karena khayal itu lagi bagi suatu masa yang tertentu, tetapi menyengajakan juga kesudahannya dan tiada ia itu akan dusta; jikalau ia itu berlambatan, hendaklah kamu menantikan dia, karena ia itu sungguh akan datang dan tiada ia itu tertinggal. 4.   Bahwasanya biarlah orang yang tiada betul hatinya tiada mengindahkan dia, tetapi orang benar itu akan hidup oleh percayanya. 5.   Bahwa sesungguhnya air anggur itu khianat adanya, demikianpun orang lalim yang gagah, tiada boleh ia kekal; orang yang membuka perutnya amat lebar seperti alam barzakh, dan tiada tahu kenyang seperti maut dan yang menghelakan segala bangsa kepadanya dan menghimpunkan segala bangsa kepadanya. 6.   Bukankah sekalian itu akan mengangkat suatu perbahasaan akan halnya dan membuat beberapa ibarat akan dia, serta katanya: Wai bagi orang yang menambah-nambahkan barang yang bukan dia punya! Berapa lama, maka adalah ia seperti orang yang menenggelamkan dirinya dalam utang. 7.   Bukankah sekonyong-konyong akan berbangkit segala orang piutangmu dan berjaga segala pengusikmu, lalu engkau dijarahi olehnya? 8.   Oleh karena engkau sudah menjarahi banyak bangsa kafir, maka orang sisa segala bangsa itu juga akan menjarahi engkau, sebab segala darah manusia yang tertumpah dan segala gagah yang dibuat akan tanah dan akan negeri serta dengan segala orang isinya. 9.   Wai bagi orang yang menuntut laba keji bagi isi rumahnya, hendak menaruh sarangnya di tempat yang tinggi dan melindungkan dirinya dari pada celaka. 10.   Bahwa kecelaan juga yang sudah kaubicarakan bagi isi rumahmu; dengan menumpas beberapa bangsa engkau sudah berdosa kepada jiwamu sendiri. 11.   Karena batu dari pada tembok juga berseru dan kasau dari pada atap rumahpun menyahut! 12.   Wai bagi orang yang membangunkan negeri di atas darah dan yang mengalaskan pagar tembok di atas lalim! 13.   Bahwasanya bukankah ia itu datangnya dari pada pihak Tuhan serwa sekalian alam, bahwa segala bangsapun berlelah bagi barang yang sia-sia belaka? 14.   Karena bumi itu akan dipenuhi dengan pengetahuan akan kemuliaan Tuhan seperti air menudungi tubir laut. 15.   Wai bagi orang yang memberi minum akan kawannya, yang menambahkan pula bocong anggurnya dan lagi memabuki, hendak melihat ketelanjangannya! 16.   Bahwa engkau juga akan kenyang dengan malu dan kecelaan; engkaupun akan minum dan ditelanjangkan kemaluanmu; maka piala dari pada tangan kanan Tuhanpun akan balik kepadamu dan muntah yang keji akan ada pada segala kemuliaanmu. 17.   Karena gagah yang dilakukan di atas Libanon itu akan menudungi engkau, dan kerusakan binatangnya itu akan menempuh akan dikau, oleh karena darah manusia yang tertumpah itu dan oleh karena aniaya yang dilakukan pada tanah dan negeri dan pada segala orang isinya. 18.   Apa guna kiranya patung pahatan itu, bahwa tukang yang pandai sudah memahat dia? Dan patung tuangan bukankah ia itu pengajar dusta juga adanya? Bolehkah tukang itu harap pada perbuatannya sendiri? Bukan diperbuatnya berhala juga yang kelu adanya? 19.   Wai bagi orang yang berkata kepada kayu: Jagalah engkau! Dan kepada batu yang diam itu: Bangunlah engkau! Bolehkah ia itu mengajar dia? Bahwasanya jikalau ia itu disalut dengan perak atau dengan emas sekalipun, maka tiada juga nyawa atau nafas di dalamnya. 20.   Tetapi Tuhan adalah dalam kaabah kesucian-Nya, maka berdiamlah dirimu di hadapan hadirat-Nya, hai isi segenap bumi!

WHY 7

1.   Kemudian daripada itu aku tampak empat malaekat terdiri pada keempat penjuru alam, memegang keempat mata angin, supaya jangan angin bertiup di bumi atau di laut atau di atas sesuatu pohon kayu. 2.   Maka aku tampak pula ada seorang malaekat lain naik daripada matahari hidup, memegang meterai Allah yang hidup itu; maka malaekat itu pun berteriaklah dengan suara besar kepada keempat malaekat itu, yang sudah dikaruniakan kuasa merusakkan bumi dan laut itu, 3.   katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon kayu, sehingga kami memeteraikan segala hamba Allah pada dahinya." 4.   Maka aku dengar banyaknya segala orang yang sudah bermeterai itu, jumlahnya seratus empat puluh empat ribu yang sudah bermeterai daripada segala suku bangsa bani Israel: 5.   yaitu daripada suku Yehuda sudah bermeterai dua belas ribu; daripada suku Rubin dua belas ribu; daripada suku Gad dua belas ribu; 6.   daripada suku Asyir dua belas ribu; daripada suku Naftali dua belas ribu; daripada suku Manasye dua belas ribu; 7.   daripada suku Simeon dua belas ribu; daripada suku Lewi dua belas ribu; daripada suku Isakhar dua belas ribu; 8.   daripada suku Zebulon dua belas ribu; daripada suku Yusuf dua belas ribu; daripada suku Benyamin sudah bermeterai dua belas ribu. 9.   Kemudian daripada itu aku tampak ada suatu perhimpunan besar, yang tiada seorang pun dapat menghitung, yaitu daripada segala bangsa dan segala suku dan segala kaum dan segala bahasa, berdirilah sekaliannya di hadapan arasy dan di hadapan Anak domba itu, berjubah putih, dan pelepah kurma di dalam tangannya; 10.   maka mereka itu berseru-serulah dengan suara besar, katanya, "Selamat bagi Tuhan kami yang duduk di atas arasy itu, dan bagi Anak domba itu." 11.   Segala malaekat itu pun berdirilah sekeliling arasy dan sekeliling segala ketua dan keempat zat yang hidup itu, lalu sujud di hadapan arasy serta menyembah Allah, 12.   katanya, "Amin; bahwa segala puji, dan kemuliaan, dan hikmat, dan ucapan syukur, dan hormat, dan kuasa, dan kekuatan bagi Tuhan kami, sampai selama-lamanya. Amin." 13.   Maka seorang dari antara ketua-ketua itu bertanya serta berkata kepadaku, "Orang-orang yang berjubah putih ini, siapakah mereka itu dan dari manakah mereka itu datangnya?" 14.   Lalu kataku kepadanya, "Tuan juga yang mengetahuinya." Maka katanya kepadaku, "Inilah orang-orang yang datang ke luar daripada kesusahan besar itu, dan mereka itu sudah membasuh jubahnya dan memutihkan dengan darah Anak domba itu. 15.   Maka itulah sebabnya mereka itu ada di hadapan arasy Allah, dan mereka itu beribadat kepada-Nya siang malam di dalam rumah-Nya; dan Ia yang duduk di atas arasy itu akan membentangkan kemah-Nya menaungi mereka itu. 16.   Maka tiada mereka itu akan lapar atau dahaga lagi, dan tiada mereka itu dipukul oleh panas matahari atau barang sesuatu yang hangat, 17.   karena Anak domba yang di tengah arasy itu akan menjadi gembala mereka itu, dan akan membawa mereka itu kepada segala mata air hayat; maka Allah pun akan menyapukan segala air mata daripada mata mereka itu."

Sistem Design By