Alpet 2022
Terjemahan Lama
13. Maka pada keesokan harinya duduklah Musa membenarkan hal orang banyak itu, mereka itupun berdirilah di hadapan Musa dari pagi sampai petang. 14. Setelah dilihat oleh mentua Musa akan segala kelakuannya dengan orang banyak itu, maka katanya: Apakah ini yang kaubuat akan orang banyak itu? Mengapa engkau duduk seorang orang dan mereka itu sekalian berdiri di hadapanmu dari pagi sampai petang! 15. Maka sahut Musa kepada mentuanya: Inilah sebab orang banyak ini datang kepadaku hendak bertanyakan kebenaran Allah. 16. Jikalau pada mereka itu ada barang suatu perkara, maka dibawanya di hadapan aku, supaya aku membenarkan hal orang dengan kawannya dan supaya aku memberitahu mereka itu segala syariat dan hukum Allah. 17. Maka kata mentuanya kepada Musa: Tiada baik perbuatanmu yang demikian ini. 18. Engkau tiada akan beroleh senang, baik engkau baik mereka ini yang sertamu, karena pekerjaan ini terlalu berat bagimu. Tiada dapat dikerjakan olehmu seorang orang. 19. Maka sekarang turutlah kiranya akan kataku, aku hendak memberi nasehat akan dikau, maka engkau akan disertai Allah kelak; baiklah engkau menghadap Allah karena bangsa itu dan persembahkanlah segala perkaranya itu kepada Allah; 20. dan artikanlah kiranya kepada mereka itu segala hukum dan syariat, dan tunjuklah akan mereka itu jalan yang patut dijalaninya dan pekerjaan yang patut dikerjakannya. 21. Tetapi hendaklah engkau mencahari di antara mereka ini sekalian beberapa orang yang bijaksana dan yang takut akan Allah, yaitu orang setiawan yang benci akan laba yang keji, dan angkatlah akan orang itu jadi penghulu, setengah atas seribu orang, setengah atas seratus orang, setengah atas lima puluh orang dan setengah atas sepuluh orang. 22. Supaya selalu dibenarkan oleh mereka itu akan perkara orang banyak ini, maka segala perkara yang besar-besar tak akan jangan dibawa oleh mereka itu ke hadapanmu, tetapi segala perkara yang kecil hendaklah dibenarkan oleh mereka itu sendiri; demikian ringankanlah tanggunganmu, biarlah mereka itupun ada menanggung sertamu. 23. Jikalau kiranya engkau berbuat demikian, dan dibenarkan Allah akan dia, maka dapat engkau menanggung dia, dan mereka ini sekalipun sampailah ke tempatnya dengan sejahteranya. 24. Maka diturutlah Musa akan kata mentuanya, serta dibuatnya segala perkara yang telah dipesannya. 25. Maka dari pada segenap Israel dipilih Musa akan orang yang bijaksana, dijadikannya penghulu atas orang banyak itu, ada yang atas seribu orang, ada yang atas seratus orang, ada yang atas lima puluh orang dan ada yang atas sepuluh orang. 26. Supaya selalu dibenarkan oleh mereka itu akan hal orang banyak itu, maka segala perkara yang besar-besar dipersembahkan kepada Musa, tetapi segala perkara yang kecil-kecil diselesaikan oleh mereka itu sendiri. 27. Setelah itu maka dilepaskan Musa mentuanya pergi, lalu pulanglah ia ke negerinya.
1. Arakian, maka pada bulan yang ketiga kemudian dari pada bani Israel keluar dari negeri Mesir, pada hari itu juga sampailah mereka itu ke padang belantara Torsina; 2. Karena mereka itu telah berangkat dari Rafidim, lalu sampailah ke padang belantara Torsina; maka berhentilah orang Israel di sana, didirikannyalah kemah bertentangan dengan bukit itu. 3. Maka Musapun mendaki bukit mendapatkan Allah, lalu berserulah Tuhan kepadanya dari atas bukit, firman-Nya: Katakanlah kepada orang isi rumah Yakub dan kabarkanlah kepada bani Israel demikian: 4. Kamu telah melihat perkara yang sudah Kubuat akan orang Mesir, maka Aku telah mendukung kamu serasa di atas sayap burung nasar dan Aku telah mendatangkan kamu kepada-Ku. 5. Maka sekarang, jikalau selalu kamu turut firman-Ku serta kamu memeliharakan perjanjian-Ku, maka dari pada segala bangsa kamulah menjadi milik-Ku, karena segenap bumi juga Aku yang empunya dia. 6. Maka kamu akan mejadi bagi-Ku suatu kerajaan imam dan suatu bangsa yang suci. Maka firman ini hendaklah kaukatakan kepada segala bani Israel. 7. Maka turunlah Musa, lalu dipanggilnya segala tua-tua bangsa itu, maka segala firman yang diberi Tuhan kepadanya itu disampaikannyalah kepada mereka itu. 8. Maka sahut mereka itu sekalian bersama-sama, katanya: Segala firman yang diberi Tuhan, ia itu akan kami turut! Maka disampaikan Musa segala perkataan orang banyak ini pula kepada Tuhan. 9. Maka firman Tuhan kepada Musa: Bahwa sesungguhnya Aku akan turun kepadamu dalam sebuah awan yang kabus, supaya kedengaranlah kepada orang banyak apabila Aku berfirman kepadamu, dan lagi supaya mereka itu percaya akan dikau selama-lamanya. Maka telah sudah disampaikan Musa segala perkataan orang banyak itu kepada Tuhan. 10. Maka firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau mendapatkan orang banyak itu, sucikanlah mereka itu pada hari ini dan pada esok hari, hendaklah dibasuhkannya pakaiannya. 11. Dan hendaklah mereka itu sedia pada hari yang ketiga, karena pada hari yang ketiga itu Tuhan akan turun kepada bukit Torsina di hadapan pemandangan mereka itu sekalian. 12. Dan perhinggakanlah orang banyak itu berkeliling, katakanlah kepadanya: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki bukit ini atau menyentuh tepinya; barangsiapa yang menyentuh bukit ini, niscaya ia akan mati dibunuh kelak. 13. Seorangpun jangan menjamah akan dia, karena tak dapat tiada orang itu akan dilontari dengan batu atau dipanah terus sampai mati; baik binatang baik manusia tiada boleh dihidupi lagi. Maka apabila tanduk kambing itu dibunyikan perlahan-perlahan bolehlah mereka itu mendaki bukit itu. 14. Maka turunlah Musa dari atas bukit pergi mendapatkan orang banyak itu, lalu disucikannyalah mereka itu dan mereka itupun membasuhlah pakaiannya. 15. Maka kata Musa kepada orang banyak itu: Bersedialah kamu bagi hari yang ketiga; seorangpun jangan menjamah orang perempuan. 16. Hata, maka sesungguhnya pada hari yang ketiga pagi-pagi jadilah di atas bukit itu beberapa kilat dan petir dan awan yang kabus dan bunyi nafiri amat besar, sehingga gementarlah mereka itu sekalian yang dalam petentaraan itu. 17. Maka dihantar Musa akan orang banyak itu keluar dari petentaraan hendak dipertemukannya mereka itu dengan Allah, lalu berdirilah mereka itu pada kaki bukit itu. 18. Maka segenap bukit Torsina itupun berasaplah, sebab Tuhan adalah turun kepadanya dalam api, maka asapnya naik seperti asap tanur dan sangat gempalah segala bukit itu. 19. Maka apabila lanjut bunyi nafiri itu dan makin bertambah besar, lalu berkatalah Musa dengan Allah dan disahut Allah akan dia dengan bunyi suara. 20. Setelah sudah Tuhan turun kepada bukit Torsina, kepada kemuncak bukit itu, maka dipanggil Tuhan akan Musa datang ke atas kemuncak bukit, lalu Musapun naiklah. 21. Maka firman Tuhan kepada Musa: Turunlah engkau, suruhlah orang banyak itu jangan memecahkan pagar akan menghampiri Tuhan hendak melihat-lihat, supaya jangan beberapa orang mereka itu binasa. 22. Dan lagi hendaklah segala imam yang menghampiri Tuhan itu menyucikan dirinya, supaya jangan diterkam oleh Tuhan akan dia. 23. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Bahwa mereka itu tiada dapat mendaki bukit Torsina ini, karena telah Tuhan berfirman kepada hamba demikian: Pagarilah olehmu akan bukit itu dan sucikanlah dia. 24. Maka firman Tuhan kepadanya: Pergilah juga engkau, turunlah, kemudian naiklah engkau pula dan Harunpun sertamu; tetapi segala imam dan orang banyak itu jangan memecahkan pagar hendak naik mendapatkan Tuhan, supaya jangan diterkamnya akan mereka itu. 25. Maka Musapun turunlah mendapatkan orang banyak itu, lalu disampaikannyalah segala firman ini kepada mereka itu.
1. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Jitit. (8-2) Ya Tuhan! ya Tuhan kami! bagaimana mulia nama-Mu di atas seluruh muka bumi! Maka Engkau telah menaruh kemuliaan-Mu di atas segala langit. 2. (8-3) Dari dalam mulut budak-budak dan anak-anak yang menyusu telah Kausediakan puji, karena sebab segala lawan-Mu dan sebab hendak membinasakan seteru dan orang yang menaruh dendam. 3. (8-4) Apabila aku menengadah ke langit-Mu, yang perbuatan jari-Mu, serta dengan bulan dan segala bintang, yang telah Kaujadikan, 4. (8-5) apa gerangan manusia maka Engkau hendak ingat akan dia, atau anak Adam maka Engkau menilik akan dia? 5. (8-6) Maka Engkau telah menjadikan dia kurang sedikit dari pada segala malaekat dan Engkau memakotai dia dengan kemuliaan dan dengan hormat, 6. (8-7) dan Engkau menjadikan dia pemerintah atas segala perbuatan tangan-Mu, dan Engkau telah menaklukkan semesta sekalian di bawah kakinya: 7. (8-8) kambing domba dan lembu, sekaliannya itu dan lagi segala margasatwapun, 8. (8-9) baik segala unggas yang di udara baik segala ikan yang di dalam laut dan segala yang bergerak pada jalan-jalan lautan besar. 9. (8-10) Ya Tuhan, ya Tuhan kami! bagaimana mulia nama-Mu di atas seluruh muka bumi!
1. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Mut-Laben. (9-2) Bahwa aku hendak memuji-muji Tuhan dengan segenap hatiku serta menceriterakan segala perbuatan-Mu yang ajaib itu. 2. (9-3) Bahwa akan Dikau aku hendak bersukacita dan melompat-lompat dengan kesukaan; aku hendak menyanyi mazmur akan nama-Mu, ya Allah taala! 3. (9-4) Sebab segala seteruku sudah undur ke belakang dan sudah jatuh dan dibinasakan dari hadapan hadirat-Mu. 4. (9-5) Karena Engkau telah memutuskan hukumku dan acaraku; Engkau sudah duduk di atas arasy, ya Hakim yang adil! 5. (9-6) Bahwa Engkau telah mengutuki orang kafir dan Engkau membinasakan orang fasik dan Engkau telah menghapuskan namanya sampai kekal selama-lamanya. 6. (9-7) Maka seteru itu telah dihabiskan dengan kebinasaan yang tertentu, dan negeri-negerinya telah Kaubongkar, dan peringatan akan dia telah hilangpun sertanya! 7. (9-8) Tetapi Tuhan akan bersemayam pada selama-lamanya, Ia telah melengkapkan arasy-Nya akan menghukumkan. 8. (9-9) Maka Ia sendiri juga akan menghukumkan dunia dengan adilnya dan mengira-ngirai segala bangsa itu dengan sebenarnya. 9. (9-10) Maka Tuhan akan tempat perlindungan yang tinggi bagi segala orang yang teraniaya, suatu tempat perlindungan yang tinggi pada segala masa kepicikan. 10. (9-11) Segala orang yang mengetahui akan nama-Mu itu akan harap pada-Mu, sebab belum pernah, ya Tuhan! Engkau meninggalkan orang yang mencahari Engkau! 11. (9-12) Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, yang duduk di Sion! Masyhurkanlah perbuatan-Nya yang ajaib itu kepada segala bangsa! 12. (9-13) Karena ingatlah Ia akan menuntut bela segala penumpahan darah, dan tiada Ia lupa akan seru orang yang teraniaya. 13. (9-14) Kasihankan apalah akan daku, ya Tuhan! lihatlah kesukaranku yang kurasai dari pada segala pembenciku; angkatlah kiranya akan daku dari pada pintu maut; 14. (9-15) supaya aku menceriterakan segala kepujian-Mu di dalam pintu gerbang puteri Sion dan bersukacita hatiku akan selamat-Mu. 15. (9-16) Bahwa terperosoklah orang kafir dalam pelobang yang telah diperbuatnya, dan kakinyapun sudah tertangkap dalam jaring yang disembunyikannya. 16. (9-17) Bahwa Tuhan telah menjadi ketahuan; Ia telah melakukan hukum; orang fasik itu telah kena jerat oleh perbuatan tangannya sendiri! -- Higayon. Selah. 17. (9-18) Orang jahat itu akan turun ke dalam neraka, yaitu segala orang kafir yang melupakan Allah. 18. (9-19) Karena orang miskin itu tiada dilupakan selama-lamanya, dan pengharapan orang yang teraniaya itu tiada akan hilang sampai selama-lamanya. 19. (9-20) Bangkitlah kiranya, ya Tuhan, supaya jangan manusia mengeraskan dirinya; biarlah kiranya segala bangsa itu dihukumkan di hadapan hadirat-Mu. 20. (9-21) Ya Tuhan, datangkanlah kiranya ketakutan kepada mereka itu, supaya diketahui oleh segala orang kafir akan dirinya hanya manusia jua adanya! -- Selah.
1. Ya Tuhan! apa sebabnya maka Engkau berdiri dari jauh? Mengapa Engkau menyembunyikan diri-Mu pada masa kepicikan? 2. Maka dengan congkaknya orang fasik itu sangat menganiaya akan orang miskin. Biarlah mereka itu ditangkap dalam pedaya yang direkanya! 3. Karena orang fasik itu bermegah-megah oleh kehendak hatinya; bahwa dipujinya akan orang yang kikir dan dihujatnya akan Tuhan. 4. Maka orang fasik itu dengan pongahnya tiada mau memeriksa; maka segala kepikirannya bahwa tiadalah Allah. 5. Maka segala jalannyapun mendukakan selalu, dan hukum-hukum-Mu jauh sangat dari pada pemandangannya, dan dihembuskannya akan segala lawannya. 6. Maka iapun berkata dalam hatinya: Tiada aku akan tergelincuh sampai selama-lamanya; belum pernah aku kena barang sesuatu celaka. 7. Maka mulutnya penuh dengan kutuk dan semu dan tipu daya, dan di bawah lidahnya adalah siksa dan khianat. 8. Bahwa ia duduk dalam pengadangan di dusun-dusun; dari pada tempatnya yang sembunyi itu dibunuhnya orang yang tiada bersalah, dan matanyapun mengintai akan orang miskin. 9. Bahwa ia mengadang pada tempat yang sembunyi, seperti seekor singa dalam guanya; ia mengadang hendak merampas akan orang yang miskin dan iapun merampas akan orang yang papa hendak menarik dia ke dalam jaringnya. 10. Bahwa ia mengendap dengan menundukkan dirinya, sehingga orang-orang miskin jatuh ke dalam cakarnya yang kuat. 11. Maka iapun berkata dalam hatinya: bahwa Allah lupa akan dia, ditudungi-Nya wajah-Nya, tiada dilihatnya sampai selama-lamanya. 12. Bangkitlah, ya Tuhan! angkatlah kiranya tangan-Mu, ya Allah jangan apalah Engkau lupa akan orang miskin. 13. Mengapa orang fasik itu selalu menghujat akan Allah serta berkata dalam hatinya bahwa tiada Engkau akan menuntutnya? 14. Sesungguhnya Engkau melihat dia! Bahkan, Engkau melihat segala susah dan kesukaran itu; Engkau akan mengambil dia kepada hatimu; kepadamu juga orang miskin menaruhkan dirinya, karena Engkau memang penolong anak piatu. 15. Patahkanlah kiranya lengan orang fasik dan balaslah segala kejahatan orang durhaka, sehingga Engkau tiada mendapat akan dia lagi. 16. Bahwa Tuhan itulah Raja yang kekal selama-lamanya; maka segala orang kafir itu sudah hilang dari pada tanahnya. 17. Ya Tuhan! Engkau sudah mendengar kehendak orang yang lembut hatinya; Engkau meneguhkan hati mereka itu dan telingamupun mendengar akan mereka itu, 18. hendak membenarkan hal anak piatu dan orang yang teraniaya, supaya jangan manusia di atas bumi berkanjang dalam menggagahi orang.
1. Pada masa itu tatkala murid-murid sudah bertambah-tambah banyak, bangkitlah suatu sungutan orang Yahudi peranakan Gerika ke atas orang Ibrani, sebab segala janda mereka itu dilalaikan di dalam hal pemeliharaan sehari-hari. 2. Lalu kedua belas rasul itu menghimpunkan sekalian murid yang banyak itu, serta berkata, "Tiada patut kami ini melalaikan pemberitaan firman Allah sebab melayani meja. 3. Sebab itu, hai Saudara sekalian, pilihlah di antara kamu tujuh orang yang terpuji dan penuh dengan Rohulkudus dan hikmat, yang dapat kami wakilkan atas pekerjaan ini. 4. Tetapi kami ini kelak tetap di dalam doa dan di dalam hal menjalankan firman itu." 5. Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu, lalu memilih Stepanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman dan Rohulkudus, dan lagi Pilipus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Timon, dan Parmenas, dan Nikolaus, yaitu seorang mualaf asalnya dari negeri Antiokhia. 6. Maka sekalian orang itu dibawanya menghadap rasul-rasul; lalu rasul itu pun berdoa, dan meletakkan tangannya ke atas mereka itu. 7. Maka makin masyhurlah firman Allah itu, dan bilangan murid-murid pun bertambahlah banyak di Yeruzalem; dan amatlah banyak imam juga taat kepada iman. 8. Maka Stepanus yang penuh dengan anugerah dan kuasa itu pun mengadakanlah beberapa mujizat dan tanda ajaib yang besar di antara kaum. 9. Tetapi beberapa orang yang terhisab kepada rumah sembahyang, yang dikatakan rumah sembahyang orang Libertini dan orang Kireni dan orang Iskandaria dan lagi orang Kilikia dan Asia, bangkit berbalah-balah dengan Stepanus. 10. Maka tiada dapat mereka itu melawan yang dikatakannya dengan hikmat dan Roh itu. 11. Lalu mereka itu pun memakat beberapa orang akan mengatakan, "Kami sudah mendengar dia mengatakan perkataan hujat ke atas Musa dan Allah." 12. Kemudian dihasutnya kaum itu dan orang tua-tua dan ahli Taurat, lalu diserbunya Stepanus dan dipegangkannya serta dibawanya ke hadapan Majelis Besar, 13. lalu diadakannya beberapa saksi dusta yang mengatakan, "Orang ini tiada berhenti mengeluarkan perkataan hujat ke atas tempat yang kudus ini dan hukum Taurat, 14. karena kami sudah mendengar dia berkata, bahwa Yesus orang Nazaret itu akan meruntuhkan tempat ini dan mengubahkan adat istiadat yang diturunkan Musa kepada kita." 15. Lalu sekalian orang yang duduk di dalam Majelis itu menatap Stepanus, dan mukanya kelihatan kepada mereka itu seolah-olah muka malaekat rupanya.
1. Maka kata Imam Besar, "Betulkah perkataan orang itu?" 2. Maka jawab Stepanus, "Hai Tuan-tuan, Saudara-saudara dan Bapa sekalian, dengarlah: Bahwa Allah yang Mahamulia telah menyatakan diri-Nya kepada nenek moyang kita Ibrahim tatkala ia lagi di negeri Mesopotami, sebelum ia diam di negeri Haran. 3. Maka Tuhan berfirman kepadanya: Keluarlah engkau dari dalam tanah airmu, dan dari kaum keluargamu, dan pergilah kepada suatu negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 4. Lalu keluarlah ia dari tanah orang Kasdim, serta diamlah di Haran. Maka kemudian daripada mati bapanya, Allah memindahkan dia dari sana ke tanah ini, yang sekarang kamu ini diami. 5. Maka tiada dikaruniakannya kepadanya suatu milik yang kekal di tanah ini, setapak kaki pun tidak, tetapi dijanjikan-Nya mengaruniakan kepadanya tanah ini menjadi miliknya turun-temurun tatkala ia belum beranak. 6. Maka firman Allah demikian: Bahwa benihnya akan menumpang di dalam negeri asing, lalu diperhambakan dan dianiayakan empat ratus tahun lamanya. 7. Dan lagi firman Allah: Bahwa Aku akan menghukumkan bangsa yang memperhambakan mereka itu, dan kemudian daripada itu baharulah mereka itu akan keluar dari sana, lalu beribadat kepada-Ku di tempat ini. 8. Lalu dikaruniakan-Nya kepadanya Perjanjian persunatan; maka demikianlah Ibrahim telah memperanakkan Ishak, lalu menyunatkan dia pada hari yang kedelapannya, dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas nenek moyang ini.