Senin, 03 Juni

2024

Alpet 2022

Terjemahan Lama

UL 16:1-17:1
KID 3-4
MRK 4:21-41

UL 16 1-22

1.   Maka ingatlah kamu akan bulan Abib, supaya kamu menyediakan Pasah bagi Tuhan, Allahmu, karena pada bulan Abib juga telah dihantar Tuhan, Allahmu, akan kamu keluar dari negeri Mesir pada ketika malam. 2.   Maka pada hari raya Pasah itu hendaklah kamu menyembelihkan lembu domba bagi Tuhan, Allahmu, pada tempat yang akan dipilih Tuhan hendak mendudukkan nama-Nya di sana. 3.   Maka pada masa itu jangan kamu makan barang sesuatu yang berkhamir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan roti fatir, yaitu roti kesukaran, karena dengan gopoh-gopoh kamu sudah keluar dari negeri Mesir, supaya kamu ingat akan hari kamu keluar dari negeri Mesir itu pada segala hari umur hidupmu. 4.   Maka jangan kelihatan padamu barang khamir di dalam segala perhinggaan negerimu tujuh hari lamanya; maka dari pada daging binatang, yang kamu sembelihkan waktu petang pada hari yang pertama itu, satupun jangan bermalam sampai pagi hari. 5.   Maka tak boleh kamu menyembelihkan Pasah itu dalam salah sebuah negerimu yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, 6.   melainkan dalam tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, akan mendudukkan nama-Nya di sana, hendaklah kamu menyembelihkan Pasah itu pada petang hari, waktu masuk matahari, berbetulan dengan waktu kamu keluar dahulu dari Mesir. 7.   Maka hendaklah kamu bermasak-masak dan makanpun di tempat yang akan dipilih oleh Tuhan, Allahmu, maka pada keesokan harinya bolehlah kamu balik pulang ke kemah-kemahmu. 8.   Maka enam hari lamanya hendaklah kamu makan roti fatir, maka hari yang ketujuh itulah hari raya bagi Tuhan, Allahmu, pada hari itu tak boleh kamu bekerja. 9.   Maka hendaklah kamu membilang akan tujuh jumaat, yaitu dari pada mula-mula orang mengenakan sabit kepada gandum yang berdiri hendaklah kamu mulai membilang akan tujuh jumaat itu. 10.   Lalu hendaklah kamu memegang masa raya jumaat itu bagi Tuhan, Allahmu, maka barang yang akan kamu persembahkan itu hendaklah persembahan tanganmu dengan ridla hati, sekadar telah diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu. 11.   Maka hendaklah kamu bersuka-sukaan di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, baik kamu baik anakmu laki-laki dan perempuan baik hamba sahayamu dan orang Lewipun yang sebelah dalam pintu gerbangmu, dan orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda yang di antara kamu, yaitu di tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, hendak mendudukkan nama-Nya di sana. 12.   Maka hendaklah kamu ingat akan hal kamu dahulu orang hamba di Mesir, tak akan jangan kamu memeliharakan dan melakukan segala undang-undang ini. 13.   Maka masa raya pondok daun-daunan hendaklah kamu pegang tujuh hari lamanya, apabila kamu sudah mengumpulkan segala hasil peluburmu dan apitanmu. 14.   Maka hendaklah kamu bersuka-sukaan pada masa rayamu itu, baik kamu baik anakmu laki-laki dan perempuan baik hamba sahayamu dan orang Lewi, dan orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda yang duduk sebelah dalam pintu gerbangmu. 15.   Maka tujuh hari lamanya hendaklah kamu memegang masa raya bagi Tuhan, Allahmu, pada tempat yang akan dipilih Tuhan; karena Tuhan, Allahmu, akan memberkati kamu dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala pekerjaan tanganmu, sebab itu kamu akan bersuka-sukaan. 16.   Maka tiga kali dalam setahun hendaklah segala orang laki-laki di antara kamu datang menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih Tuhan, yaitu pada masa raya roti fatir dan pada masa raya jumaat dan pada masa raya pondok daun-daunan dan jangan orang menghadap hadirat Tuhan dengan hampa tangannya. 17.   Masing-masing sekadar perolehan tangannya, sekadar berkat yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. 18.   Arakian, maka hendaklah kamu angkat akan orang menjadi hakim dan pegawai dalam segala pintu gerbangmu, yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, di antara segala suku bangsa kamu, maka mereka itupun akan menghukumkan orang banyak itu dengan hukum yang adil. 19.   Janganlah kamu mencenderungkan hukum; jangan kamu pandang akan muka, dan jangan kamu makan suap, karena hadiah itu membutakan mata orang yang berbudi dan memutarbalikkan perkataan orang yang benar. 20.   Adalat-adalat juga hendaklah kamu tuntut, supaya kamu hidup dan boleh mempusakai tanah yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu. 21.   Jangan kamu menanamkan pokok atau pohon kayu hampir dengan mezbah Tuhan, Allahmu, yang akan kamu bangunkan. 22.   Dan jangan kamu mendirikan tiang patung akan dirimu, ia itu suatu kebencian kepada Tuhan, Allahmu.

UL 17 1-1

1.   Bahwa jangan kamu mempersembahkan kepada Tuhan, Allahmu, lembu atau domba kambing yang ada celanya atau penyakitnya, karena ia itulah suatu kebencian kepada Tuhan, Allahmu.

KID 3

1.   Bahwa pada suatu malam di atas tempat tidurku aku mencahari kekasih hatiku; aku mencahari, tetapi tiada kudapati akan dia. Maka kataku: 2.   Aku hendak bangun lalu pergi keliling di dalam negeri, aku hendak mencahari kekasihku pada segala kampung dan lorong. Lalu aku mencahari, tetapi tiada kudapati akan dia. 3.   Maka didapati oleh orang pengawal yang berkeliling dalam negeri itu akan daku, lalu kataku: Tiadakah kamu melihat dia, yang kekasih hatiku? 4.   Baharu aku lalu dari pada mereka itu, maka aku mendapat dia, yang kekasih hatiku; aku memegang dia, tiada kulepaskan dia pergi sebelum aku sudah membawa akan dia masuk dahulu ke dalam rumah ibuku dan ke dalam bilik dia, yang sudah memperanakkan daku. 5.   Bahwa aku menyumpahi kamu, hai segala puteri Yeruzalem! demi kijang dan rusa betina di padang, jangan kamu menyadarkan dan jangan kamu menjagakan birahi itu dahulu dari pada dikehendakinya. 6.   Siapa gerangan dia, yang datang naik dari padang belantara bagaikan tiang asap, terukup dengan mur dan kemenyan, dan bau segala jenis rempah yang indah-indah? 7.   Lihat inilah peraduan Sulaiman; pada kelilingnya adalah enam puluh orang pahlawan dari pada segala pahlawan orang Israel; 8.   sekaliannya memegang pedang dan sudah biasa dalam perang; masing-masing mereka itu menyandangkan pedangnya dari karena hebat malam. 9.   Baginda raja Sulaiman sudah memperbuat akan dirinya sebuah usungan dari pada kayu Libanon. 10.   Segala tiangnya diperbuatnya dari pada perak dan lantainya dari pada emas, puadainya ungu warnanya, dalamnya dihiasi dengan kasih segala puteri Yeruzalem. 11.   Keluarlah kamu, hai segala puteri Yeruzalem! pandanglah olehmu akan baginda raja Sulaiman berpakaikan makota, yang dikenakan kepada kepalanya oleh bunda baginda pada hari baginda naik mempelai, pada hari kesukaan hati baginda.

KID 4

1.   Bahwa sesungguhnya amat eloklah engkau, hai adinda! amat eloklah engkau! matamu seperti burung merpati di belakang layahmu dan tokong-tokong rambutmu itu seperti sekawan kambing yang makan rumput di bukit Gilead. 2.   Gigimu seperti sekawan anak domba yang baharu digunting bulunya, lalu naik dari dalam tempat pebasuhan, semuanya berkembar, tiada yang kurang timbalannya. 3.   Bibirmu seperti benang kirmizi, bunyi suaramu merdu, pipimu seperti buah delima separuh di belakang tudungmu. 4.   Lehermu seperti menara Daud, yang dibangunkan akan gedung senjata, perisai seribu buah adalah tergantung padanya, semuanya itu perisai orang pahlawan. 5.   Kedua belah susumu seperti anak kijang yang kembar, yang mencahari makan di antara segala bunga bakung. 6.   Bahwa aku hendak pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan sampai hari mulai sejuk dan bayang-bayangpun lenyap. 7.   Elok sekali engkau, hai adinda! dan barang suatu celapun tiada padamu. 8.   Turunlah sertaku dari atas Libanon, hai tunanganku! turunlah sertaku dari atas Libanon; tinggalkanlah kemuncak Amana dan kemuncak Senir dan Hermon, yaitu tempat kediaman singa dan pegunungan tempat harimau. 9.   Bahwa engkau sudah memberanikan hatiku, hai adinda, hai tunanganku! engkau sudah memberanikan hatiku dengan sekali pandang matamu, dengan seikal rambut yang pada lehermu. 10.   Bagaimana indahnya kasihmu, hai adinda, hai tunanganku! bagaimana sedap kasihmu, lebih dari pada air anggur dan dari pada harum minyak bau-bauan dan segala rempah-rempah! 11.   Bibirmu meniriskan titisan air madu, hai tunanganku! air lebah dan air susu adalah di bawah lidahmu, dan harum bau pakaianmu seperti harum bau Libanon. 12.   Bahwa engkau laksana taman yang berpagar kelilingnya, hai adinda, hai tunanganku! bagaikan pancaran air yang bersekat dan mata air yang termeterai. 13.   Segala pucukmu seperti taman penuh dengan pokok delima dan pelbagai buah-buah yang indah-indah, pokok kurma dan narwastu, 14.   narwastu dan kumkuma, deringu dan kayu manis serta dengan segala pokok kemenyan dan mur dan cendana dan segala jenis rempah-rempah yang terutama. 15.   Hai pancaran air segala taman, hai mata air hidup, yang mengalir dari atas Libanon! 16.   Bangunlah engkau, hai angin utara! marilah, hai angin selatan! bertiuplah kamu dalam tamanku, supaya semerbaklah bau harum segala rempah-rempahnya! Biarlah kiranya kekasihku datang ke tamannya dan makan dari pada buah-buahnya yang terutama.

MRK 4 21-41

21.   Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Biasakah orang memasang pelita, supaya ditaruhnya di bawah gantang, atau di bawah katil? Bukankah supaya ditaruhnya di atas kaki pelita? 22.   Karena suatu pun tiada yang tersembunyi, melainkan dinyatakan kelak, dan suatu pun tiada rahasia, melainkan dibukakan kelak. 23.   Jikalau barang seorang bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar." 24.   Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Perhatikanlah olehmu akan barang yang kamu dengar: Dengan sukatan yang kamu menyukat, akan disukatkan pula kepada kamu, dan akan ditambahi pula padamu. 25.   Karena orang yang mempunyai barang sesuatu, kepadanya juga akan diberi lagi, dan orang yang tiada mempunyai sesuatu itu, daripadanya juga diambil barang yang ada padanya." 26.   Maka kata-Nya lagi, "Demikianlah kerajaan Allah sebagai seorang yang menabur benih di tanah, 27.   lalu ia tidur dan bangun malam dan siang, maka benih itu pun timbul dan tumbuh, tetapi tiada diketahuinya bagaimana tumbuhnya itu. 28.   Maka bumi itu mengeluarkan buah dari dirinya sendiri, mula-mula kecambah, kemudian mayangnya, akhirnya butir gandum yang sepenuh-penuhnya di dalam mayang itu. 29.   Maka pada masa buahnya masak, lalu segera disuruhnya orang membawa sabit, sebab sudah sampai musim menuai." 30.   Maka kata-Nya, "Bagaimanakah hendak kita ibaratkan kerajaan Allah, atau dengan perumpamaan apakah dapat kita terangkan hal itu? 31.   Yaitu sebagai benih sebiji sesawi, apabila ditaburkan di tanah, nampak terlebih kecillah ia daripada segala jenis benih di bumi ini, 32.   tetapi setelah sudah ditabur, tumbuhlah ia, lalu menjadi lebih besar daripada segala pokok sayur-sayuran serta mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara pun dapat bersarang di bawah daun yang rindang itu." 33.   Dengan banyak perumpamaan yang demikian ini, dikatakan-Nya Perkataan itu kepada mereka itu, sebagaimana mereka itu dapat mengerti. 34.   Maka tiada Yesus bertutur kepada mereka itu lain daripada dengan perumpamaan, tetapi apabila Ia tinggal dengan murid-murid-Nya sahaja, maka diartikan-Nya segala perkara itu kepada mereka itu. 35.   Pada hari itu juga, ketika petang, kata Yesus kepada mereka itu, "Marilah kita menyeberang ke seberang." 36.   Setelah disuruh-Nya orang banyak itu pergi, lalu murid-murid-Nya membawa Yesus seada-adanya ke dalam perahu, yaitu bersama-sama dengan beberapa buah perahu kecil yang lain pun. 37.   Maka tiba-tiba turunlah angin ribut yang besar, lalu gelombangnya pun menempuh masuk ke dalam perahu, sehingga hampir penuh dengan air. 38.   Maka Ia sendiri ada di buritan sedang tidur di atas bantal, lalu mereka itu membangunkan Dia, katanya, "Ya, Guru! Tiadakah Tuan peduli kita ini binasa?" 39.   Maka bangunlah Ia, lalu melarang angin itu serta berkata kepada tasik itu, "Diam, teduhlah engkau!" Maka berhentilah angin itu, lalu teduh benar-benarlah. 40.   Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu begitu takut? Belumkah kamu percaya?" 41.   Maka takutlah mereka itu sangat-sangat, lalu berkata seorang kepada seorang, "Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan tasik pun menurut perintah-Nya?"

Sistem Design By