Alpet 2022
Terjemahan Lama
10. Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup itu, tiada barang suatu bangsa atau kerajaan, yang tiada disuruhkan baginda akan orang kepadanya, supaya dicaharinya tuan, dan apabila kata mereka itu: Tiadalah ia di sini, lalu disuruhnya kerajaan atau bangsa itu bersumpah, bahwa tiada didapatinya akan tuan. 11. Maka sekarang kata tuan begini: Pergilah engkau, katakanlah kepada tuanmu: Bahwasanya Elia ada di sini! 12. Barangkali, sementara hamba sudah meninggalkan tuan, tiba-tiba datanglah Roh Tuhan membawa lalu akan tuan, tiada hamba tahu ke mana, maka setelah hamba datang memberitahu Akhab, lalu tiada didapatinya akan tuan, niscaya dibunuhnya akan hamba kelak; maka hamba tuan ini beribadatlah kepada Tuhan dari pada kecil hamba. 13. Bukankah sudah dikabarkan kepada tuan barang yang telah hamba perbuat tatkala dibunuh Izebel akan segala nabi Tuhan? bahwa hamba sudah menyembunyikan seratus orang dari pada segala nabi Tuhan itu, lima puluh orang dalam sebuah gua, hamba peliharakan dengan roti dan air? 14. Maka sekarang kata tuan begini: Pergilah engkau, katakanlah kepada tuanmu: Bahwasanya Elia ada di sini, supaya dibunuhnya akan hamba. 15. Maka kata Elia: Demi Tuhan serwa sekalian alam yang hidup itu dan yang di hadapan hadirat-Nya aku ini berdiri, tak akan jangan pada hari ini juga aku menampakkan diriku kepadanya! 16. Hata, maka pergilah Obaja mendapatkan Akhab, lalu disampaikannyalah kabar itu kepadanya; maka Akhabpun pergilah mendapatkan Elia. 17. Maka sesungguhnya serta terlihatlah Akhab akan Elia itu, kata Akhab kepadanya: Engkaukah di sini, hai pengharu orang Israel? 18. Maka sahutnya: Bukannya aku yang mengharukan orang Israel, melainkan engkau dan orang isi rumah bapamu, sebab kamu sudah meninggalkan firman Tuhan, lalu mengikut akan Baalim. 19. Maka sekarangpun suruhlah orang menghimpunkan segenap orang Israel kepadaku di atas gunung Karmel, dan lagi empat ratus lima puluh orang nabi Baal dan empat ratus orang nabi hutan-hutan, yang makan ayapan dari pada meja Izebel itu. 20. Hata, maka disuruhkan Akhab kepada segala bani Israel, dihimpunkannya segala nabi itupun di atas gunung Karmel. 21. Setelah itu maka dihampiri Elia kepada segenap orang banyak itu, lalu katanya: Berapa lamakah kamu berjalan pincang dengan ingatan bercabang? Jikalau Tuhan itu Allah, baiklah kamu mengikut Dia, tetapi jikalau kiranya Baal, baiklah kamu mengikut dia? Maka sepatah katapun tiada disahut orang banyak itu akan dia. 22. Lalu kata Elia kepada orang banyak itu: Bahwa aku nabi Tuhan tinggal seorang orang, tetapi nabi Baal itu empat ratus lima puluh orang banyaknya. 23. Maka sekarang hendaklah diberikan dua ekor lembu muda kepada kami, biarlah mereka itu pilih akan lembu muda seekor bagi dirinya, lalu ia itu dipenggal-penggal olehnya dan diletakkan segala penggal itu di atas kayu, tetapi jangan dibubuhnya api padanya, maka akupun akan menyediakan lembu muda seekornya, lalu kuletakkan dia di atas kayu dan tiada kububuh api padanya. 24. Setelah itu hendaklah kamu sekalian berseru kepada nama dewamu, dan aku akan berseru kepada nama Tuhan; maka mana yang menyahut kelak dengan api, ia itu juga Allah adanya. Maka segenap orang banyak itu menyahut: Katamu ini baiklah adanya. 25. Lalu kata Elia kepada segala nabi Baal itu: Pilihlah olehmu akan seekor lembu muda bagi dirimu, sediakanlah dia dahulu, karena kamu ini banyak, lalu hendaklah kamu berseru kepada nama dewamu, tetapi jangan kamu bubuh api padanya. 26. Maka diambil oleh mereka itu akan lembu muda seekor, yang diberikannya kepada mereka itu, lalu disediakannya lembu itu dan berserulah mereka itu kepada nama Baal dari pada pagi sampai kepada tengah hari, katanya: Ya Baal! sahut apalah akan kami! Tetapi bunyi suarapun tiada, sahutpun tiada. Maka berlompat-lompatanlah mereka itu keliling mezbah yang telah diperbuatnya itu. 27. Maka jadi pada tengah hari bahwa Eliapun mengolok-olokkan mereka itu, katanya: Baiklah kamu berseru dengan suara yang lebih nyaring pula, karena sesungguhnya ilah juga adanya; barangkali ia lagi tepekur, atau ada sesuatu pekerjaannya, atau adalah ia dalam perjalanannya, atau barangkali ia tertidur, sehingga ia hendak dijagakan dahulu! 28. Lalu berserulah mereka itu dengan suara yang lebih nyaring dan ditoreh-torehkannya dirinya dengan pisau dan dengan dabus, seperti adatnya, sehingga berlumurlah mereka itu dengan darah. 29. Setelah sudah lalu tengah hari maka mengingar-ingarlah mereka itu sampai waktu dipersembahkan oranglah persembahan makanan, tetapi bunyi suarapun tiada datang, sahutpun tiada, pendengarpun tiada. 30. Lalu kata Elia kepada segenap orang banyak itu: Marilah kamu hampir kepadaku. Maka segala orang itupun datanglah hampir kepadanya, lalu dibaikinya mezbah Tuhan, yang telah dipecahkan itu. 31. Maka diambil oleh Elia akan batu dua belas buah, seturut bilangan segala suku bani Yakub, kepadanya juga sudah datang firman Tuhan, bunyinya: Bahwa Israel akan jadi namamu. 32. Maka dari pada batu-batu itu diperbuatnya mezbah itu dengan nama Tuhan, setelah itu maka digalinya parit keliling mezbah itu, seluas dua gantang biji-bijian. 33. Lalu dibubuhnya kayu api di atasnya dan dipenggal-penggalnya lembu muda itu, diletakkannya segala penggal itu di atas kayu api itu. 34. Maka katanya: Isilah oleh kamu akan empat buah buyung dengan air, curahkanlah dia kepada korban bakaran dan kepada kayu api itu. Lalu katanya: Perbuatlah begitu pada kedua kali. Maka diperbuatnya begitu pada kedua kalinya. Setelah itu maka katanya: Perbuatlah begitu pada ketiga kali. Maka diperbuatnya begitu pada ketiga kalinya. 35. Sehingga air itupun mengalirlah dari pada segala pihak mezbah itu, tambahan lagi diisinya pula akan parit itu dengan air. 36. Maka betul pada waktu dipersembahkan orang persembahan makanan itu datanglah nabi Elia itu hampir sambil sembahnya: Ya Tuhan, Allah Ibrahim, Ishak dan Israel! Pada hari ini juga biarlah nyata bahwa Engkaulah Allah di antara orang Israel dan akulah hamba-Mu, dan aku berbuat segala perkara ini dengan firman-Mu. 37. Sahutlah akan daku, ya Tuhan! Sahutlah akan daku, supaya diketahui oleh orang banyak ini akan Dikau, ya Hua! bahwa Allah adamu, dan hendaklah Engkau membalikkan hati mereka. 38. Hata, maka pada masa itu turunlah api dari pada Tuhan, lalu makan habis akan korban bakaran itu dan akan kayu apinya dan segala batu dan tanah itu dan dijilatnya habis akan segala air yang di dalam parit itu. 39. Serta dilihat oleh orang banyak akan hal yang demikian, maka sujudlah mereka itu sekalian dengan mukanya sampai ke tanah, sambil katanya: Hua itulah Allah! Hua itulah Allah! 40. Maka kata Elia kepada mereka itu: Tangkaplah olehmu akan segala nabi Baal itu, seorang juapun jangan luput. Maka ditangkapnyalah akan dia, lalu dibawa Elia akan mereka itu sekalian turun ke anak sungai Kison, dibantainya sekaliannya di sana. 41. Setelah itu maka kata Elia kepada Akhab: Berangkatlah engkau, makan minumlah, karena adalah bunyi dengung datang hujan yang lebat. 42. Maka berangkatlah Akhab hendak makan minum, tetapi Elia naik ke atas kemuncak Karmel, lalu tunduk sampai ke tanah dengan mukanya di tengah-tengah lututnya. 43. Maka katanya kepada hambanya: Naiklah sekarang, pergilah melihat ke sebelah laut. Maka pergilah hamba itu melihat, lalu katanya: Satupun tiada. Maka kata Elia: Pergilah pula; maka demikian sampai tujuh kali. 44. Maka pada ketujuh kalinya itu sesungguhnya kata hamba itu: Bahwasanya adalah sebuah awan kecil sebesar tapak tangan orang itu naik dari sebelah laut. Maka kata Elia: Pergilah engkau, katakanlah kepada Akhab: Suruhlah lengkapkan kendaraanmu, lalu berjalanlah, asal jangan engkau ditegahkan oleh hujan. 45. Maka sementara itu sesungguhnya langitpun makin gelap oleh awan-awan dan angin, maka datanglah hujan lebat yang amat deras, lalu Akhabpun berangkatlah pergi ke Yizriel. 46. Maka tangan Tuhanpun adalah atas Elia, sehingga diikatnya pinggangnya, lalu berjalan di hadapan Akhab sampai datanglah ia ke Yizriel itu.
1. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: 2. Hai anak Adam! adakanlah suatu penerka dan karangkanlah suatu perumpamaan bagi bangsa Israel; 3. katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Seekor burung nasar besar, yang besar sayapnya dan panjang bulu kepaknya, yang penuh dengan bulu pelbaga warna, turunlah kepada Libanon, diambilnya dari sana pucuk pohon araz yang kepala. 4. Pucuk yang kepala sekali digentasnya, lalu dibawanya akan dia kepada suatu negeri perniagaan, ditaruhnya akan dia di dalam suatu negeri orang saudagar-saudagar. 5. Dan diambilnya dari pada biji-bijian tanah itu, ditanamnya dalam bendang yang ditentukannya tempatnya pada tanah yang banyak airnya. 6. Maka tumbuhlah ia itu lalu menjadi pokok anggur yang merambat dengan suburnya, tetapi rendah juga pokoknya dengan segala cabangnya cenderung kepadanya dan akarnyapun di bawahnya. Demikian jadilah ia itu suatu pokok anggur yang bercabang-cabang dan berpucuk-pucuk. 7. Dan lagi adalah pula seekor burung nasar besar, yang besar sayapnya dan penuh sesak bulunya, heran, maka pokok anggur itu meraitkanlah akarnya kepadanya dan dari pada petak tempat ia tertanam itu dicenderungkannya cabangnya kepadanya hendak didiriskan olehnya. 8. Maka ia itulah dia, yang sudah ditanam dalam tanah yang baik pada tempat yang banyak airnya, di tempat yang ia dapat berpucuk-pucuk dan berbuah-buah banyak dan boleh menjadi suatu pokok anggur yang amat permai. 9. Katakanlah olehmu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bolehkah ia selamat? bukankah dicabutkannya akarnya dan dikeratnya segala buahnya, sehingga keringlah segala daunnya dan layulah segala pucuknya, bahkan, supaya keringlah ia sama sekali? dan lagi tiada tangan yang kuat atau bangsa yang berkuasa akan datang membantu dia, akan memeliharakan dia dari pada dicabut akarnya. 10. Bahwasanya tanaman yang begitu bolehkah ia itu jadi? apabila ia itu kena angin timur, maka keringlah ia sama sekali, maka pada petak tempat ia bertunas itu, di situ juga akan jadi kering! 11. Maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: 12. Katakanlah sekarang kepada bangsa bantahan itu: Tiadakah kamu mengerti apa maknanya? Katakanlah: Bahwasanya raja Babil sudah datang ke Yeruzalem, diambilnya akan rajanya dan akan segala penghulunya, lalu dibawanya akan mereka itu sertanya ke Babil. 13. Dan diambilnya akan orang dari pada asal raja, diperbuatnya suatu perjanjian dengan dia, dan ditanggungkannya sumpah atasnya dan diambilnya akan segala orang bangsawan negeri itu, 14. supaya takluklah kerajaan itu dan jangan dibesarkannya dirinya dan supaya dengan memeliharakan perjanjian iapun boleh tetap. 15. Tetapi iapun sudah mendurhaka kepadanya, dengan menyuruhkan pesuruhan ke Mesir, akan minta dibantu dengan kuda dan banyak rakyat; maka orang yang berbuat demikian bolehkah ia beruntung? bolehkah ia luput? dan orang yang mengubahkan perjanjian bolehkah ia terlepas dari pada siksa? 16. Sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan tiada ia akan mati di tengah-tengah Babil, di tempat kedudukan raja yang sudah merajakan dia, dan yang punya sumpah sudah dicelakannya dan yang punya perjanjian sudah diubahkannya! 17. Maka dalam perang itu tiada juga dibantu akan dia oleh Firaun dengan tentara yang besar atau dengan banyak rakyat, apabila dibangunkan oranglah akan beberapa kubu dan diperbuat oranglah akan beberapa penumbuk pagar tembok, yang akan membinasakan amat banyak orang. 18. Karena ia sudah mencelakan sumpah dan mengubahkan perjanjian, jikalau sudah bertampar tangan sekalipun maka sebab dibuatnya segala perkara ini, sekali-kali tiada ia akan terlepas dari pada siksa! 19. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua, sesungguh-sungguh Aku hidup, masakan tiada Kubalas kepada kepalanya sumpah-Ku yang telah dicelakannya dan perjanjian-Ku yang telah diubahkannya itu. 20. Maka Aku akan membentangkan jaring-Ku di hadapannya, supaya tertangkaplah ia dalam jerat pemburuan-Ku, dan Aku membawa akan dia ke Babil dan menghukumkan dia di sana, sebab segala durhaka yang telah dibuatnya kepada-Ku. 21. Maka segala orang yang lagi sertanya dan serta dengan segala balanya itupun akan rebah mati dimakan pedang, dan lebihnya akan dihamburkan kepada segala angin, demikianlah akan diketahui olehmu bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman begitu. 22. Demikianlah firman Tuhan Hua: Pada sekali Aku akan mengambil suatu cabang kepala dari pada pohon araz yang tinggi dan Kutetapkan dia; dari pada pucuk-pucuknya yang kepala itu Kugentas sepucuk yang lembut, lalu Kutanam dia di atas kemuncak sebuah gunung yang tinggi lagi dengan besarnya. 23. Di atas pegunungan Israel yang tinggi itu akan Kutanam ia, maka iapun akan bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi sebatang pohon araz yang permai, dan di bawahnya akan bersarang burung dengan pelbagai warna sayapnya, di bawah naung cabang-cabangnya iapun akan bersarang. 24. Maka akan diketahui oleh segala pohon kayu di padang, bahwa Aku ini Tuhan, merendahkan segala pohon yang tinggi dan meninggikan segala pohon yang rendah, bahwa Aku mengeringkan pohon yang hijau dan memperbungakan pohon yang kering itu; bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman, dan Aku juga akan menyampaikan dia.
1. Adapun iman itulah percaya yang sungguh akan hal perkara-perkara yang diharapkan, dan keyakinan akan hal perkara-perkara yang tiada kelihatan. 2. Karena di dalam hal iman segala datuk nenek itu sudah terpuji. 3. Dengan iman kita mengetahui bahwa semesta alam ini sudah jadi oleh firman Allah, sehingga barang yang kelihatan bukannya dijadikan daripada barang yang kelihatan. 4. Dari sebab iman juga Habel sudah mempersembahkan kepada Allah suatu korban yang terlebih indah daripada persembahan Kain, dan sebab imannya itu sudah disaksikan bahwa ia orang yang benar, sebab Allah menyaksikan di dalam hal persembahannya; dan oleh sebab imannya ia berkata-kata lagi, walaupun ia sudah mati. 5. Maka dari sebab iman juga Henokh sudah digaibkan, supaya jangan ia merasai mati; dan ia tiada dijumpai orang, sebab Allah sudah mengambil dia; karena sebelum ia digaibkan itu sudah ada kesaksian tentang dia, bahwa ia diperkenankan Allah. 6. Jikalau tiada beriman, mustahil diperkenan Allah; karena orang yang menghampiri Allah itu, wajiblah ia yakin bahwa Allah ada, dan lagi bahwa Ialah pemberi pahala kepada segala orang yang mencari Dia. 7. Dari sebab iman juga Nuh mempersediakan sebuah bahtera akan menyelamatkan seisi rumahnya dengan berasa takut tatkala ia difirmankan Allah dari hal perkara-perkara yang belum kelihatan; maka menurut imannya itu ia menyalahkan isi dunia ini, serta mewarisi kebenaran yang menurut iman itu. 8. Dari sebab iman juga Ibrahim menurut tatkala ia dipanggil, sehingga ia keluar pergi kepada suatu tempat, yang ia akan menerima menjadi warisan; lalu keluarlah ia dengan tiada mengetahui ke mana hendak pergi. 9. Dari sebab iman juga ia telah menumpang di tanah yang dijanjikan seperti di tanah orang, maka duduklah ia di dalam kemah, demikian juga Ishak dan Yakub, yang sama waris dengan dia di dalam perjanjian itu juga, 10. karena ia berharap akan negeri yang beralas itu, yang dibangunkan dan dijadikan oleh Allah. 11. Dari sebab iman juga Sarah sendiri sudah beroleh khasiat mengandung, walaupun sangat lanjut umurnya daripada masa mengandung, oleh sebab ia yakin bahwa setialah Ia yang sudah berjanji itu. 12. Sebab itu juga daripada seorang, yang sama seperti mati, sudah terpancar beberapa banyak orang yang seperti bintang di langit dan seperti pasir di pantai laut yang tiada tepermanai banyaknya. 13. Di dalam iman juga sekaliannya itu sudah mati dengan tiada sempat menerima perjanjian itu, tetapi menurut imannya tampak sekaliannya itu serta menyambut dari jauh, sambil mengaku dirinya orang dagang dan penumpang di dalam dunia ini. 14. Karena orang yang berkata demikian itu menyatakan bahwa negeri sendiri yang dicarinya. 15. Dan jikalau sungguh mereka itu sudah ingat akan negeri yang dari mana mereka itu datang, maka tak dapat tiada mereka itu sudah ada kesempatan akan kembali. 16. Tetapi yang sebenarnya mereka itu ingin akan sebuah negeri yang lebih baik, yaitu yang samawi; itulah sebabnya Allah tiada berasa malu akan mereka itu, disebutkan Tuhan mereka itu, karena Ia sudah menyediakan sebuah negeri bagi mereka itu. 17. Dari sebab iman juga Ibrahim itu, tatkala diuji, mempersembahkan Ishak, dan ia, yang sudah menyambut segala perjanjian itu, tiada segan mengorbankan anaknya yang tunggal, 18. walaupun kepadanya sudah difirmankan demikian: Bahwa daripada Ishak benihmu tersebut. 19. Karena ia memikirkan bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang walaupun daripada mati; maka daripada misalan itulah ia sudah mendapat dia balik.